e-mail: riska.depiani@undiksha.ac.id
Abstrak
Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat
kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di
era globalisasi. Salah satu indikator persaingan kualitas sumber daya manusia terlihat
dari hasil studi internasional yang diadakan OECD yaitu studi TIMSS dan PISA yang
menunjukkan performa siswa siswi Indonesia pada matematika dan sains masih
tergolong rendah. Pengajaran sains tidak berarti menyampaikan informasi saja, tetapi
berkaitan dengan pengembangan analisis, pengamatan kritis, kemampuan pemecahan
masalah dan kreativitas individu. Kemampuan siswa dalam memecahan masalah
sangat penting ditingkatkan untuk mempersiapkan mental dalam menghadapi
persoalan di dunia nyata. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, perlu
didukung oleh metode pembelajaran yang tepat. Salah satu pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning).
Abstract
Entering the 21st century, the national education system faces very complex
competition in improving the quality of human resources capable of competing in the
era of globalization. One indicator of competition in the quality of human resources
can be seen from the results of international studies conducted by the OECD, namely
the TIMSS and PISA studies that show the performance of Indonesian students in
mathematics and is still relatively low. Teaching science does not mean conveying
information alone, but it discusses the development of analysis, examining criticism,
problem solving and individual creativity. Maintaining students in solving problems is
very important to prepare mentally in solving thinking in the real world. Improving
students' problem solving abilities, needs to be supported by appropriate learning
methods. One of the lessons learned to improve problem solving skills is problem
based learning.
Pembahasan
Kemampuan Pemecahan Masalah
Suatu masalah dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu sistuasi dimana
ada kesenjangan keadaan saat ini dengan tujuan yang diharapkan (Wen et.al., 2013).
Kemampuan pemecahan masalah adalah serangkaian operasi kognitif yang diarahkan
untuk sebuah tujuan (Anderson dalam Wen et.al., 2013). Pemecahan masalah bukan
perbuatan yang sederhana, akan tetapi lebih kompleks daripada yang diduga
(Nasution, 2009). Pemecahan masalah-masalah sains merupakan aspek penting di
sekolah karena pemecahan masalah digunakan untuk membelajarkan siswa dalam
menerapkan pengetahuan sains dan kemampuan yang mereka peroleh dalam proses
pembelajaran (Porteles & Lopes, 2007).. Bransford & Stein (dalam Kartono, 2013)
menyatakan IDEAL adalah singkatan dari I-Identify problem, D-Define goal, E-
Explore possible strategies, A-Anticipate outcomes dan L-Look back and learn.
Indikator IDEAL problem solver beserta indikator kemampuan pemecahan masalah
disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1.
Tahapan IDEAL Problem Solving dan Indikator
Kemampuan Pemecahan Masalah
Tahapan IDEAL
No Indikator KPM
Problem Solving
1 Identify problem Mengidentifikasi maksud dari
(mengidentifikasi soal/masalah tersebut misalnya dapat
masalah) menyebutkan apa yang diketahui,
bagaimana syarat-syaratnya, apa yang
ditanyakan, dan informasi apa yang
mendukung proses pemecahan masalah
2 Define goal (menentukan Menganalisis dan menentukan penyebab
tujuan) dari masalah yang sedang dihadapi
3 Explore possible 1. Menentukan strategi penyelesaian
strategies masalah yang digunakan dalam
(mengeksplorasi strategi) memecahkan masalah tersebut
misalnya apakah siswa dapat
membuat sketsa/gambar/model,
memilih dan menggunakan
pengetahuan yang relevan untuk
membentuk model/kalimat
matematika
2. Menjelaskan solusi pemecahan
masalah dengan menggunakan
rumus
4 Anticipate outcomes and Menjelaskan langkah-langkah
act (mengantisipasi hasil pemecahan masalah secara sistematis
dan bertindak) sesuai dengan strategis yang sudah
ditentukan
5 Look back and learn 1. Menjelaskan kelebihan dan
(melihat kembali dan kekurangan dari solusi pemecahan
belajar) masalah yang digunakan
2. Memberikan contoh masalah lain
yang berkaitan dengan masalah yang
sejenis
(Bransford & Stein dalam Kartono, 2013)
Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran
dirancang dalam suatu prosedur pembelajaran yang diawali dengan sebuah masalah
(Sadia, 2014). Esensi model problem based learning menyuguhkan berbagai situasi
masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa yang dapat berfungsi sebagai batu
loncatan untuk investigasi dan penyelidikan (Arends, 2007). Trianto (2010)
menyatakan bahwa tujuan model problem based learning yaitu membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan mengatasi masalah, belajar
peranan orang dewasa yang autentik dan menjadi pembelajar yang mandiri. Sejalan
dengan pendapat tersebut, pemecahan masalah merupakan salah satu strategi
pengajaran berbasis masalah dimana guru membantu siswa untuk belajar memecahkan
melalui pengalaman-pengalaman pembelajaran hands-on (Jacobsen et.al., 2009).
Sugiyanto (2010) menyatakan terdapat lima tahapan dalam model problem based
learning dengan perilaku yang diberikan oleh guru. Tahapan-tahapan model problem
based learning disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2.
Tahapan-tahapan Model Problem Based Learning
Tahapan Model Problem
No Perilaku Guru
Based Learning
1 Orientasi siswa pada Siswa dihadapkan dengan
masalah actual dan permasalahan-permasalahan actual yang
autentik ada di lingkungan sekitar yang terkait
dengan pokok bahasan yang dipakai
sebagai langkah untuk memotivasi siswa
dalam pembelajaran
2 Mengorganisasikan siswa Guru membantu siswa untuk
untuk belajar mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
3 Membimbing menyelidiki Guru mendorong siswa untuk
individual atau kelompok mendapatkan dan mengumpulkan
informasi yang tepat, melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan solusi
4 Mengembangkan dan Menjelaskan langkah-langkah
menyajikan hasil karya pemecahan masalah secara sistematis
sesuai dengan strategis yang sudah
ditentukan
5 Menganalisis dan Guru membantu siswa melakukan
mengevaluasi proses refleksi dan evaluasi terhadap
pemecahan masalah penyelidikan/investigasi mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan
(Sugiyanto, 2010)
Daftar Pustaka
Argaw, A. S., B. B. Haile, & S. G. Kuma. 2016. The Effect of Problem Based
Learning (PBL) Instruction on Students’ Motivation and Problem Solving
Skills of Physics. EURASIA Journal of Mathematics Science and Technology
Education 13 (3) 857-871.
Astriani, N. Surya, E., & Syahputra, E. 2017. The Effect of Problem Based Learning
to Student’s Mathematics Problem Solving Ability. International Journal of
Advance Reseacrh and Innovative Ideas in Education, 3(2).
Gok, T., & Silay, I. 2010. The Effect of Problem Solving Strategies on Students
Achievement, Attitude, and Motivation. Journal Physic Education, 4(1) : 7.
Jacobsen, D. A., Eggen, P., & Kauchak, D. 2009. Methods for Teaching: Metode-
metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Peta Jalan Generasi Emas Indonesia
2045.
Kemendikbud. 2018. Rekap Hasil Ujian Nasional Tingkat Sekolah. Tersedia pada
https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/.
Nasution. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
OECD. 2019. PISA 2019: Results in focus. Pisa 2018, (67), 16. Tersedia pada
https://doi.org/10.1787/9789264266490-en.
Portales, J.J., & Lopez, V.S. 2007. Previous Knowlegde, Mental Models and Problem
Solving. A Study with High School Students. Asia-Pasific Forum Learning
and Teaching Journal, 10(1): 4-14.
Sarya, I.W., Suarni, N.K., Adnyana, I.N.B., & Suastra, I.W. 2019. The Effect of
Problem Based Learning and Authentic Assessment on Student’s Natural
Science Learning Outcome by Controlling Achievement Motivation. Journal
of Physics: Conference Series, 1-6.
Scott, C. L. 2015. The Future of Learning 2: What Kind of Learning for the 21 st
Century?. Education Research and Foresight Working Papers, UNESCO.
Suastra, I.W., Ristiati, N.P., Adnyana, P.P.B., & Kanca, N. 2019. The Effectiveness of
Problem Based Learning-Physics Module with Autentic Assessment for
Enchancing Senior High School Student’s Physics Problem Solving Ability
and Critical Thinking Ability. Journal of Physics: Conference Series, 1-6.
Suriani, N.K., Santyasa, I.W., & Parwati, N. N. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia, 9(3): 88-94.
Yadav & Mishra. 2013. A Study of on Achievement and Process Skills in Science
among is Standard Students. International Journal of Scientific and Research
Publications, 3(1).