Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341042570

DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK


MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA

Article · July 2014

CITATIONS READS

2 786

3 authors, including:

Rhenny Ratnawati Muhammad Al Kholif


PGRI University of Adi Buana PGRI University of Adi Buana
25 PUBLICATIONS   37 CITATIONS    18 PUBLICATIONS   16 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Composting of Rumen Content Waste Using Anaerobic-anoxic-oxic (A2/o) System View project

Grey Water View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Al Kholif on 30 April 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK


MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA

Rhenny Ratnawati*) Muhammad Al Kholif*) dan Sugito*)

Abstrak

Poliklinik menghasilkan air limbah domestik yang bersifat infeksius. Oleh karenanya air
limbah tersebut harus diolah agar memenuhi baku mutu lingkungan sehingga tidak mengakibatkan
terjadinya penyakit. Aplikasi biofilter untuk mengolah air limbah domestik poliklinik dapat
mereduksi beban organik terlarut sehingga menghasilkan efluen yang layak dibuang ke badan air.
Efluen yang dihasilkan dapat ditingkatkan sebagai air baku untuk air bersih. Tujuan dalam
penelitian ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air
limbah poliklinik UNIPA Surabaya dengan menggunakan biofilter. Teknologi biofilter dipilih karena
keunggulannya dalam meremoval pencemar organik dengan tingkat efisiensi tinggi sampai
dengan 95%. Biofilter tidak membutuhkan lahan yang luas serta menggunakan media yang sangat
murah menjadikan kelebihan tersendiri dari teknologi ini. Metode penelitian ini menggunakan data
dokumentasi dan observasi lapangan bangunan gedung poliklinik UNIPA Surabaya. Data
kebutuhan air bersih diprediksikan berdasarkan kebutuhan air yang digunakan untuk operasional
poliklinik. Hasil penelitian ini berupa desain IPAL Biofilter yang meliputi dimensi bangunan dan
gambar teknik IPAL serta perhitungan biaya yang siap diaplikasikan untuk mengolah air limbah
yang dihasilkan oleh poliklinik UNIPA Surabaya.

Kata kunci: air limbah poliklinik, biofilter, IPAL

PENDAHULUAN masyarakat dapat menjadi sumber


Rumah sakit atau poliklinik merupakan pencemar limbah cair, padat dan gas yang
fasilitas sosial yang keberadaannya sangat berbahaya bila tidak ditangani secara benar.
penting bagi masyarakat. Air limbah yang Sumber limbah cair poliklinik dapat berasal
berasal dari limbah poliklinik merupakan dari kamar mandi, dapur, ruang periksa,
salah satu sumber pencemaran air yang laboratorium, ruang operasi dan ruangan lain
sangat potensial. Hal ini disebabkan karena yang mengandung bahan berbahaya serta
air limbah poliklinik mengandung senyawa kuman penyakit. Adapun karakteristik air
organik yang cukup tinggi juga kemungkinan limbah poliklinik dengan rawat inap atau
mengandung senyawa-senyawa kimia lain rawat jalan hampir secara keseluruhan
serta mikroorganisme patogen yang dapat memiliki kesamaan dengan air limbah rumah
menyebabkan penyakit terhadap masyarakat sakit, yang meliputi: limbah domestik yakni
di sekitarnya. Oleh karena potensi dampak buangan kamar mandi, dapur, air bekas
air limbah poliklinik terhadap kesehatan cucian pakaian; limbah cair klinis yakni
masyarakat sangat besar, maka setiap limbah dari kegiatan klinis misalnya air bekas
poliklinik diharuskan mengolah air limbahnya cuci luka, cucian darah dan lain – lain; air
sampai memenuhi persyaratan standar yang limbah laboratorium; dan lainnya. Kapasitas
berlaku (Ahmadi dan Fahmi Umar, 1995) . air limbah poliklinik relatif kecil sehingga
Poliklinik Universitas PGRI Adi perlu di kembangkan teknologi pengolahan
Buana (UNIPA) Surabaya sebagai salah air limbah yang murah, mudah operasinya
satu unit pelaksanaan di UNIPA Surabaya serta harganya terjangkau.
dibangun untuk memberikan pelayanan Kep-MENLH/12/1995 tentang baku
kesehatan dasar setrata pertama kepada mutu limbah cair bagi kegiatan Rumah Sakit
masyarakat secara langsung di wilayah mengharuskan setiap rumah sakit harus
kampus Dukuh Menanggal Surabaya dan mengolah air limbah sampai standart yang
sekitarnya. Poliklinik UNIPA Surabaya diijinkan.
dibangun sebagai sarana laboratorium
kebidanan bagi mahasiswa serta
pengembangan enterpreneur lulusan.
Berbagai kegiatan poliklinik yang meliputi *) Dosen Teknik Lingkungan
aktivitas domestik (kerumah tanggaan) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
maupun aktivitas pelayanan kesehatan pada

Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867 73


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

Menurut Kepgub Jatim 61/ 1999 tentang 2. Inventarisasi Data


baku mutu limbah cair bagi kegiatan Rumah Penelitian ini menggunakan data sekunder
Sakit di Propinsi Daerah Tingkat I Jatim, dan data primer. Data sekunder yang
menyebutkan bahwa dalam rangka dikumpulkan antara lain:
penanganan masalah limbah cair, harus  Profil poliklinik
memenuhi ketentuan-ketentuan antara  Layout poliklinik
lain:(1) membuat saluran pembuangan  Fasilitas pelayanan
limbah cair tertutup dan kedap air, sehingga Sedangkan kegiatan pengumpulan data
tidak terjadi perembesan ke tanah dan di primer mencakup sebagai berikut:
alirkan ke IPAL serta terpisah dengan  Lokasi pembuangan air limbah
saluran limpahan air hujan, (2) melakukan  Kualitas air limbah (fisik dan
pengolahan limbah cair secara fisika, kimia kimia dan biologi)
dan biologi, sehingga mutu limbah cair yang  Debit air limbah
di buang ke lingkungan tidak melampaui
Baku Mutu Limbah Cair bagi Rumah Sakit 3. Perencanaan Desain IPAL
yang telah ditetapkan. Bagi rumah sakit a. Perhitungan Debit Air Limbah
besar umumnya dapat membangun IPAL Menurut Butter & Davies dalam Sugito
sendiri karena mempunyai dana yang cukup, (2005) bahwa terdapat hubungan yang
tetapi bagi rumah sakit kecil termasuk sangat erat antara jumlah pemakaian air rata
poliklinik dan puskesmas maka kebutuhan – rata perorang per hari terhadap air limbah
akan teknologi pengolahan air limbah yang yang dihasilkan dan dapat dirumuskan
layak secara teknis,ekonomis dan memenuhi secara sederhana sebagai berikut :
standart lingkungan sangat diperlukan. Q1 = x. Q
Teknologi pengolahan air limbah Dimana : Q adalah konsumsi air bersih per
sederhana dengan kinerja yang tinggi yang orang per hari
telah dikembangkan saat ini adalah dengan Q1 adalah timbulan air limbah per orang per
biofilter. Menurut Metcalf & Eddy (2004) hari
biofilter (Submerged Filter) adalah suatu x adalah faktor pengembalian
istilah dari reaktor yang dikembangkan
dengan prinsip mikroba tumbuh dan Dalam perencanaan pembangunan IPAL ini,
berkembang pada suatu media filter dan peneliti menggunakan perhitungan jumlah
membentuk lapisan biofilm (attached timbulan air limbah rata – rata per hari
growth). Biofilm merupakan salah satu adalah 90 % dari pemakaian air bersih rata –
pengolahan limbah cair secara biologis, rata per hari.
proses kerjanya memanfaatkan kehidupan
mikroorganisme untuk menguraikan polutan. b. Desain IPAL Biofilter
Adapun beberapa keunggulan antara lain
pengoperasiannya mudah, lumpur yang Desain bangunan utama IPAL biofilter yang
dihasilkan sedikit, tahan terhadap fluktuasi direncanakan adalah sebagai berikut :
jumlah air limbah maupun fluktuasi a. Bak equalisasi/ Bak pengumpul
konsentrasi serta dapat menghilangkan terbuat dari pasangan batu bata,
padatan tersuspensi dengan baik. Teknologi bentuk persegi panjang dilengkapi
biofilter mampu meremoval kandungan dengan Bar Screen berupa kawat
bahan organik sampai tingkat efisiensi 95%. yang terbuat dari stainlies.
Tujuan yang ingin dicapai pada b. Bak Sedimentasi/ Bak pengendapan
penelitian ini adalah merencanakan IPAL awal terbuat dari pasangan batu bata
biofilter anaerob-aerob yang meliputi ukuran dan tertutup yang dilengkapi dengan
dimensi utama bangunan berdasarkan lubang kontrol, bak berbentuk persegi
prediksi peningkatan kunjungan dan panjang, air limbah masuk melalui
pengembangan poliklinik untuk 10 tahun pipa inlet secara gravitasi,
mendatang. pemeliharaan dengan cara
pengurasan manual.
METODA PENELITIAN Kriteria perencanaan menurut standart
1. Lokasi Penelitian JWWA dalam Said (2006) adalah :
Lokasi penelitian perencanaan IPAL Biofilter - Waktu tinggal (Retention time)
adalah di Poliklinik UNIPA Surabaya yang rata – rata = 3-5 jam
terletak di kampus II Jl.Dukuh Menanggal - Beban permukaan (surface
XII/4 Surabaya. loading) = 20-50 m3/m2/hari.

74 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

c. Reaktor Biofilter Anaerob, reaktor ini dilengkapi pengatur aliran/kran


dipasang secara seri terhadap reaktor (Said, 2006).
biofilter aerob, dengan bahan
pasangan batu bata berbentuk persegi 4. Analisis Data
panjang tertutup, media filter yang Metode analisis data dilakukan secara
digunakan batu apung dan diskriptif kuantitatif dilakukan dengan cara :
kerikil/pecahan batu kali dengan a. Perhitungan perencanaan dimensi
diameter 2-3 cm, fluida/ air limbah bangunan utama pengolahan air
dialirkan secara down flow dan upflow. limbah berdasarkan kriteria
Kriteria perencanaan menurut standar perencanaan dan debit air limbah
JWWA dalam Said(2006) adalah : yang direncanakan.
- Waktu tinggal total rata – rata b. Desain perencanaan berupa gambar
= 6-8 jam teknik IPAL Biofilter.
- Tinggi ruang lumpur c. Perhitungan biaya pembangun IPAL
= 0,4 m biofilter disesuaikan dana yang ada
- Tinggi media pembiakan mikroba dengan menggunakan perhitungan
= 0,9-1,5 m analisis biaya konstruksi/bangunan
- Tinggi air di atas bed media (Zainal. Z. 2005) dan pedoman
= 0,2 m standart harga barang/jasa Kota
- Beban BOD per volume media Surabaya tahun 2014.
= 0,4 – 4,7kg BOD/m3/hari
- Beban BOD per satuan permukaan HASIL DAN PEMBAHASAN
media (La) = 5-30 g BOD/m2/hari. 1. Penggunaan Lahan dan Fasilitas
d. Kebutuhan oksigen : Luas lahan yang disiapkan untuk
Kebutuhan oksigen di dalam reaktor pembangunan Poliklinik UNIPA Surabaya
biofilter aerob sebanding dengan jumlah Jalan Dukuh Menanggal XII adalah 324 m2
BOD yang dihilangkan. Aerasi dilakukan yang terdiri dari 3 lantai dengan rencana
dengan menghembuskan udara dari kapasitas pelayanan pasien adalah
blower melalui Perforated Pipe diffuser sebanyak 10 (sepuluh) tempat tidur.
yang dipasang di dalam air dengan buka
– tutup secara otomatis. Jika suplai udara 2. Perhitungan Bangunan IPAL
dihentikan maka diffuser akan tertutup Poliklinik UNIPA Surabaya
secara otomatis (Siregar, 2005). Penelitian ini dilakukan untuk
e. Bak Pengendap Akhir merencanakan IPAL Poliklinik UNIPA
Bak pengendap akhir terbuat dari Surabaya dengan asumsi untuk 10 tahun ke
pasangan bata dan tertutup dilengkapi depan dengan menggunakan sistem
lubang kontrol, bentuk bak persegi pengolahan kombinasi biofilter anaerob-
panjang dengan pipa inlet dan outlet aerob. Karakteristik beban pencemar BOD
secara gravitasi. Bak ini berfungsi yang digunakan berdasarkan pada
sebagai pengendap akhir sesuai karakteristik limbah cair Rumah Sakit
kebutuhan dan air limpasan masuk ke dengan beban pencemar yaitu 300 mg/l.
bak khlorinator. Debit influent yang digunakan yaitu sebesar
Kriteria perencanaan menurut standar 20 m3/hari yang diperoleh berdasarkan
JWWA dalam Said, (2006 ) adalah : perhitungan kebutuhan air bersih selama
- Waktu tinggal ( Retention time pengoperasian Poliklinik. Efisiensi
) rata – rata = 2-5 jam pengolahan yang direncanakan yaitu
- Beban Permukaan (Surface berkisar antara 90 - 95 % sesuai dengan
Loading) = 20-50 m3/m2/hari efisiensi pengolahan dengan sistem
f. Klorinator (Bak pembubuh Kaporit) kombiasi anaerob – aerob.
Klorinasi direncanakan dengan Untuk mengetahui perencanaan IPAL yang
alat dosing pump/infuse diinginkan, maka terlebih dahulu harus
chlorinator, dimana larutan klorin diketahui sumber – sumber limbah yang
pada konsentrasi yang terukur dihasilkan dari proses pengoperasian Klinik
dialirkan ke dalam air limpasan UNIPA Surabaya. Berikut diagram proses
IPAL melalui saluran selang yang pengolahan limbah cair Polikinik UNIPA
Surabaya seperti yang terlihat pada Gambar
3.1

Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867 75


SUMBER AIR LIMBAH

76
Dapur Bak Pemisah
Kontrol Lemak

Laundry Bak
Kontrol
Pengolahan Air
Perkantoran Bak
Limbah Dengan
Kontrol
Sistem Biologis

Ruang Bersalin Bak


Kontrol

Bak Proses
Ruang Rawat Inap Biologis
Kontrol Bak Bak Dibuang
Terlekat
Equalisasi Sistem Khlorinasi Kesaluran Umum
Air limpasan Anaerob -
Tangki septik Aerob

Laboratorium Pengolahan
Fisik-Kimia

Dibakar
Penampung Emisi Gas Buang
Incenerator
Limbah Cair Pelarut an
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

Pengolahan Tempat Pembungan


Penampung
Limbah B3 Limbah B3

Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867


an

Gambar 3.1. Diagram Proses Pengolahan Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya


Penampung
an
Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter

Penampung Dibuang
Air Hujan an Kesaluran Umum
Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

3. Desain Teknis IPAL Poliklinik UNIPA Ditetapkan : waktu tinggal (td) limbah di
Surabaya. dalam bak equalisasi = 2 jam
Kapasitas IPAL Domestik yang direncanakan Volume bak yang diperlukan
pada Poliklinik UNIPA Surabaya alaha 2
sebagai berikut: = hari x 20 m ⁄hari = 1,6 m
24
 Kapasitas Pengolahan: 20 m3/hari = Dimensi Bak direncanakan :
0,83 m3/jam = 13,83 liter/menit Panjang :1,4 m
 BOD air limbah rata-rata : 300 mg/liter Lebar :1,2 m
 Konsentrasi SS : 300 mg/liter Tinggi :1,0 m
 Total efisiensi pengolahan: 90 - 95% Ruang bebas (Free board) :0,2 m
 BOD air olahan : 20 mg/l Volume efektif :1,6 m3
 SS air olahan : 20 mg/l Tebal dinding :15 cm
Chek
4. Perhitungan Desain Volume efektif ( )
td (jam) =
A. Desain Bak Pemisah Lemak/Minyak debit ( /ℎ )
Bak pemisah lemak/minyak (grease 1,6 m
td = = 0,08 hari x 24 jam
removal) yang direncanakan adalah 20 m /hari
dengan aliran gravitasi sederhana. Bak = 1,92 jam ≈ 2 Jam
ini dilengkapai dengan bar screen pada jadi, waktu tinggal (td) di dalam bak = 2
bagian inletnya. jam, sesuai dengan kriteria.
Kapasitas Pengolahan:20 m3/hari = Pompa Air Limbah = 20 m3/hari = 0,83
0,83 m3/jam = 13,83 liter/menit m3/jam = 13,83 liter/menit
Kriteria perencanaan: Retention time = Desain bak equalisasi ditunjukan pada
± 60 menit Gambar 3.3.
Volume bak yang diperlukan
60
= hari x 20 m ⁄hari
60 x 24
= 0,8 m ≈ 1 m
Dimensi Bak direncanakan :
Panjan :1,0 m
Lebar :1,0 m
Tinggi :1,0 m
Ruang bebas (Free board) :0,2 m
Volume efektif :1,0 m3
Tebal dinding :15 cm
Desain bak pemisah lemak/minyak
ditunjukan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.3 Bak Equalisasi/Sumur


Pengumpul

C. Desain Bak Pengendapan Awal/Bak


Sedimentasi Awal
Debit Air Limbah : 20 m3/hari
: 0,83 m3/jam
:13,83 liter/menit
BOD masuk : 300 mg/liter
Efisiensi : 20 %
BOD keluar : 240 mg/liter
Waktu tinggal di dalam bak (HRT) = 2 - 4
Gambar 3.2. Bak Pemisah lemak/Minyak jam (JWWA dalam Said, 2006)
Ditetapkan : waktu tinggal (td) limbah di
B. Desain Bak Equalisasi/Bak Sumur dalam bak equalisasi = 2 jam
Pengumpul Jadi,
Waktu tinggal di dalam bak (HRT) = 2 -
8 jam (JWWA dalam Said, 2006)

Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867 77


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

2 Untuk pengolahan air dengan proses biofilter


Volume bak yang diperlukan = x 20 m
24 standar beban BOD per volume media 0,4 -
= 1,6 m 4,7 Kg BOD/m3.hari, (Nusa Idaman Said,
Dimensi Bak direncanakan : BPPT, 2006).
Panjang : 1,4 m Ditetapkan beban BOD yang digunakan = 4
Lebar : 1,2 m Kg BOD/m3.hari.
Tinggi : 1,0 m Beban BOD di dalam air limbah = 20 m3/hari
Ruang bebas (Free board) : 0,2 m x 240 g/m3 = 4.800 g/hari = 4,8 kg/hari
Volume efektif : 1,6 m3 Volume media yang diperlukan
Tebal dinding : 15 cm 4,8 kg/hari
Chek : = = 1,2 m
4 kg/m . hari
Volume efektif ( ) Volume media = 75 % dari total volume
td (jam) =
debit ( /ℎ ) reaktor
1,6 m Volume reaktor yang diperlukan
td = = 0,08 hari x 24 jam 100
20 m /hari = x 1,2m = 1,6 m
= 1,92 jam ≈ 2 Jam 75
jadi, waktu tinggal (td) di dalam bak = 2 Waktu tinggal di dalam reaktor anaerob
jam sesuai dengan kriteria. 1,6 m
= x 24 jam/hari = 1,92 jam
Beban permukaan ( ) 20 m /hari
Debit (Q) ≈ 2 jam
=
Panjang x Lebar
20 m /hari Dimensi Bak direncanakan :
= Panjang:1,4 m
1,6 m x 1,0 m
Lebar:1,2 m
= 12,5m /m . hari
Tinggi:1,0 m
 Waktu tinggal pada saat beban
Ruang bebas (Free board):0,2 m
puncak = 1 jam (asumsi jumlah
Volume efektif:1,6 m3
limbah 2 x jumlah rata-rata)
Tebal dinding:15 cm
 Beban permukaan (surface
Chek :
loading) rata-rata = 12,5 m3/m2.hari
Volume efektif ( )
 Beban permukaan pada saat td (jam) =
puncak = 25 m3/m2.hari debit ( /ℎ )
 Beban permukaan = 20 - 50 1,6 m
td = x 24 jam/hari = 1,92 jam
m3/m2.hari 20 m /hari
Desain bak pengendapan awal/ ≈ 2 jam
sedimentasi ditunjukan pada jadi, waktu tinggal (td) di dalam bak = 2 jam
gambar 3.4 berikut. sesuai dengan kriteria
 Waktu tinggal rata-rata :2 jam
 Tinggi ruang lumpur:0,1 m
 Tinggi bed media pembiakan
mikroba:1,0 m
 Tinngi air di atas bed media:0,2 m
 Volume media pada biofilter
anaerob:1,4 m x 1,2 m x 1,0 m = 1,6 m3
Beban BOD per volume media
4,8 Kg BOD/hari
=
1,6 x 1,0 x 1
= 3Kg BOD/m hari
Standar high rate tricling filter : 0,4 – 4,7
Kg BOD/m3.hari (Ebie Kunio, 1995)
Gambar 3.4. Bak Pengendapan Awal/
E. Bak Biofilter Aerob
Sedimentasi Awal
Debit air limbah:20 m3/hari
BOD masuk:72 mg/liter
D. Bak Biofilter Anaerob
Efisiensi:60 %
Debit air limbah:20 m3/hari
BOD keluar:26 mg/liter
BOD masuk : 240 mg/liter
Beban BOD di dalam air limbah = 20
Efisiensi : 70 %
m3/hari x 72g/m3 = 1.440 g/hari = 1,44
BOD keluar : 72 mg/liter
kg/hari

78 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

Jumlah BOD yang dihilangkan Beban BOD per volume media


60 1,44 Kg BOD/hari
= x 1,44 Kg/hari =
100 1,3m
= 0,864 Kg/hari = 1,1Kg BOD/m hari
Beban BOD per volume media yang
digunakan = 1 Kg/m3.hari
Volume media yang diperlukan F. Kebutuhan Oksigen
0,864 kg/hari Kebutuhan oksigen di dalam reaktor biofilter
=
1 kg/m . hari aerob sebanding dengan jumlah BOD yang
= 0,864m dihilangkan.
Volume media = 50% dari total volume Jadi, kebutuhan teoritis = jumlah BOD yang
reaktor dihilangkan yaitu 1,44 Kg/hari
Volume reaktor yang diperlukan Faktor keamanan di tetapkan ± 2,0
100 Kebutuhan oksigen teoritis = 2 x 1,44 Kg/hari
= x 0,864m = 2,88 Kg/hari
50
= 1,7 m Temperatur udara rata-rata = 28 oC
Waktu tinggal di dalam reaktor anaerob Berat udara pada suhu 28 oC = 1,1725
1,7m Kg/m3
= x 24 jam/hari Diasumsikan jumlah oksigen di dalam udara
20 m /hari
= 2,04 jam 23,2%
Biofilter aerob terdiri dari dua rungan Sehingga,
yaitu ruang aerasi dan ruang bed media Jumlah kebutuhan oksigen teoritis
Dimensi Reaktor Biofilter Aerob 2,88 Kg/hari
=
direncanakan terdiri dari : (seperti gambar 1,1725 Kg/m x 0,232 g O /g Udara
3.5) = 10,58 m /hari
 Ruang Aerasi : Efisiensi difuser = 5%
Panjang:0,4 m Kebutuhan Udara Aktual
Lebar:1,2 m 10,58 m /hari
=
Kedalaman air efektif:1,0 m 0,05
Tinggi Ruang bebas (Free = 211,6m /hari
board):0,2 m = 0,14m /menit
= 146 Liter/menit
 Ruang Bed Media : Jika kapasitas blower adalah 100 liter/menit
Panjang:1,0 m dan terdiri dari 2 unit, maka transfer total
Lebar:1,2 m udara = 200 liter/menit
Kedalaman air efektif:1,0 m
Tinggi Ruang bebas (Free
board):0,2 m
Total Volume efektif:1,69 m3 ≈ 1,7
m3
Tebal dinding:15 cm
Chek
Volume efektif ( )
td (jam) =
debit ( /ℎ
1,7m
td = x 24 jam/hari
20 m /hari
= 2,04 jam Gambar 3.5. Bak Biofilter Anaerob-Aerob
jadi, waktu tinggal (td) di dalam bak
= 2,04 jam G. Bak Pengendapan Akhir/Bak
 Waktu tinggal rata-rata :2,04 Sedimentasi Akhir
jam Debit Air Limbah:20 m3/hari
 Tinggi ruang lumpur:0,15 m :0,83 m3/jam
 Tinggi bed media pembiakan :13,83 liter/menit
mikroba BOD
: 1,0 m masuk:26 mg/liter
 Volume media pada biofilter BOD keluar:20 mg/liter
anaerob Waktu
: 1,3tinggal
m x 1,0dimdalam bak= 1,3
x 1,0 m (HRT)
m3 = 2 -
4 jam (JWWA dalam Said, 2006)

Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867 79


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

Ditetapkan : waktu tinggal (td) limbah di  Waktu tinggal pada saat


dalam bak equalisasi = 2 jam beban puncak = 1 jam
Jadi, (asumsi jumlah limbah 2 x
Volume bak yang diperlukan jumlah rata-rata)
2  Beban permukaan (surface
= x 20 m loading) rata-rata = 12,5
24
= 1,6m m3/m2.hari
Dimensi Bak direncanakan  Beban permukaan pada saat
Panjang:1,4 m puncak = 25 m3/m2.hari
Lebar:1,2 m  Beban permukaan = 20 - 50
Kedalanman air efektif:1,0 m m3/m2.hari
Ruang bebas (Free board):0,2 m
Volume efektif:1,6 m3
Tebal dinding:15 cm,
seperti pada gambar 3.6
Chek
Volume efektif ( )
td (jam) =
debit ( /ℎ )
1,6m
td =
20 m /hari
= 0,08 hari x 24 jam = 1,92 jam
≈ 2 jam
jadi, waktu tinggal (td) di dalam bak
= 2 jam
Beban permukaan ( )
20 m /hari
=
1,6 m x 1,0 m Gambar 3.6. Bak Sedimentasi Akhir
= 12,5 m /m . hari

Berdasarkan perhitungan analisis perencanaan diperoleh rekap dimensi IPAL seperti pada tabel
3.1 berikut.
Tabel 3.1. Rekap dimensi IPAL Poliklinik UNIPA Surabaya
Dimensi Bak
No Nama Bak Vol. yg diperlukan P L T Free Board Vol. Efektif
(m3) (m) (m) (m) (m) (m3)
1 Bak Pre Treatment 1,0 1,0 1,0 1,0 0,2 1,0
2 Bak Pemisah Lemak/Minyak 1,0 1,0 1,0 1,0 0,2 1,0
3 Bak Equalisasi 1,6 1,4 1,2 1,0 0,2 1,6
4 Bak Pengendapan Awal 1,6 1,4 1,2 1,0 0,2 1,6
5 Bak Biofilter Anaerob 1,6 1,4 1,2 1,5 0,2 1,6
6 Bak Biofilter Aerob
a. Ruang Aerasi 1,7 0,4 1,2 1,0 0,2 1,7
b. Ruang Bed Media 1,0 1,2 1,0 0,2
7 Bak Pengendapan Akhir 1,6 1,4 1,2 1,0 0,2 1,6
Total 10

KESIMPULAN Bangunan IPAL Poliklinik terdiri dari bak pre


Perencanaan pembangunan IPAL treatment, bak pemisah minyak/lemak, bak
Poliklinik UNIPA Surabaya akan dibangun equalisasi, bak pengendapan awal, bak
pada lahan seluas 12 m2 dengan panjang biofilter anaerob, bak biofilter aerob dan bak
total IPAL yaitu 10 m dan lebar 1,2 m. pengendapan akhir.

80 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867


Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

Gambar 3.7 Rancangan IPAL Poliklinik UNIPA Surabaya

Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867 81


View publication stats

Rhenny Ratnawati, Muhammad Alkholif & Sugito : Desain Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter
Untuk Mengolah Air Limbah Poliklinik UNIPA Surabaya

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Fahmi Umar, 1995. Konsep Penanggulangan Air Limbah Rumah Sakit. Jakarta.
BPPT, 2006, Teknologi Pengolahan Air Limbah Cair Sistem Biakan Melekat (Rumah Sakit,
Domestik, Industri), Pusat Teknologi Lingkungan, Jakarta.
Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I jawa Timur Nomor : 61 tahun 1999 tertanggal 19 juli 1999
tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit di Propinsi daerah Tingkat I
jawa Timur.
Metcalf & Eddy, 2004, Wastewater Engineering Treatment and Reuse, Fourth Edition, McGraw-
Hill Inc. New York.
Said, Nusa Idaman, 2006. Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit. Kelompok Tehnologi
Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah, Pusat Pengkajian dan Penerapan Lingkungan,
BPPT, Jakarta.
Said, Nusa Idaman, 2006. Paket Tehnologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit dengan Sistem
Biofilter Anaerob-aerob, http://ejurnal.bppt.go.id , tanggal mengunduh 30 Januari 2012
Siregar, S. A, 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Kanisius, Jakarta.
Zaenal, A.Z, 2005. Analisis Bangunan: Menghitung Anggaran Biaya Bangunan. Gramedia
PustakaUtama, Jakarta.

82 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867

Anda mungkin juga menyukai