Sugeng Riyanto
Sugeng Riyanto
PLEDOI/PEMBELAAN
Perkara Pidana No.45/Pid.Sus/2019/PN.Tlg
Kepada Yth,
Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili
Perkara Pidana No. 45/Pid.Sus/2019/PN.Tlg
di-
Pengadilan Negeri Tulungagung
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan berikut ini: Bambang Suhandoko, S.H, Rudi Iswahyudi,S.H,. MH,
Ahmad Arsyad Ramadhani, S.H. dan Alpatoni Saipul Anwar, S.Sy.,M.H. Para Advokat / Penasehat
Hukum, berkantor pada Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum ‘’KARTINI” beralamat di Dsn.
Bendil Kel. Panggungrejo Rt.02 Rw.04 Kec./Kab. Tulungagung. Berdasarkan surat kuasa tertanggal
25 Pebruari 2019 dengan ini selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa akan mengajukan sekaligus
membacakan Pembelaan/Pledoi dalam persidangan ini atas perkara pidana yang telah didakwakan
kepada klien kami:
Nama : SUGENG RIYANTO BIN Alm. SARDI
Umur : 39 Tahun / 7 Mei 1979
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn. Contong RT. 04 RW. 01 Ds. Ngunggahan, Kec. Bandung
Kab. Tulungagung;
Dakwaan: Berdasarkan dalam pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan setelah
dilakukan pembuktian Terdakwa SUGENG RIYANTO BIN ALM. SARDI dituntut
berdasarkan Surat Tuntutan Bernomor Register Perkara : No.
PDM.27/Tlg/Euh.2/02/2019 tertanggal 18 Maret 2019, yang ditandatangani oleh
Jaksa Penuntut Umum Dwi Warastuti Rahayu, SH yang isinya adalah :
1. Menyatakan terdakwa SUGENG RIYANTO bin alm.SARDI bersalah melakukan tindak
pidana dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki ijin edar
sebagaimana diatur dalam pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam
surat dakwaan kesatu.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa SUGENG RIYANTO bin alm.SARDI dengan
hukuman penjara selama 1 (satu) tahun potong tahanan dengan perintah terdakwa tetap
ditahan dan denda sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) subsidiair 3 (tiga) bulan
kurungan.
3. Menyatakan barang bukti berupa 245 (dua ratus empat puluh lima) butir pil Double L
dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan supaya terpidana dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah)
Sebelum membacakan nota pembelaan ini, maka sepatutnyalah kita terlebih dahulu
memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua sejak dimulainya persidangan dalam perkara ini hingga pada
persidangan hari ini.
Pada kesempatan ini kami Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan terima kasih kepada
Majelis Hakim Yang Terhormat, yang telah memimpin pemeriksaan dalam perkara pidana ini
dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan serta memberikan kesempatan yang cukup kepada kami
untuk melakukan pembelaan dalam perkara ini.
Bahwa kami juga menyampaikan terima kasih kepada Jaksa Penuntut Umum, karena selama
persidangan dalam perkara ini telah berusaha untuk membuktikan dakwaannya.
Setelah mendengar, membaca dan mencermati surat tuntutan pidana atas Terdakwa
SUGENG RIYANTO BIN ALM. SARDI , sekarang tibalah saatnya kami penasihat hukumnya
untuk menyampaikan pembelaan / pledoi ini.
Sudah barang tentu, pembelaan / pledoi ini bukanlah suatu yang hendak membela Terdakwa
agar bebas atau dihukum dengan hukuman yang seringan-ringannya di luar pertimbangan-
pertimbangan hukum, tetapi suatu ikhtiar hukum agar sebelum Yang Terhormat Majelis Hakim
memberikan putusan, telah mendapatkan keterangan, gambaran, bukti-bukti dan segala sesuatunya
untuk sampai pada suatu keyakinan, dan dengan keyakinan ini kebenaran atau kesalahan atas suatu
perbuatan dapat ditentukan secara benar, adil dan baik bagi Terdakwa, keluarga dan masyarakat.
Sdr. Penuntut Umum dalam surat tuntutannya telah mencoba menggambarkan peristiwa yang
terjadi pada 8 Desember 2018 yakni fakta-fakta persidangan ini adalah mengenai keterangan saksi-
saksi dan keterangan Terdakwa selama persidangan.
FAKTA DI PERSIDANGAN
KETERANGAN TERDAKWA
1. SUGENG RIYANTO BIN ALM. SARDI , di depan persidangan pada pokoknya telah
memberikan keterangan sebagai berikut :
- Benar bahwa pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2018 sekitar jam 20.00 wib, berternpat di
rumah terdakwa di Dusun Contong, Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten
Tulungagung, terdakwa telah ditangkap oleh petugas kepolisian dari Polsek Bandung karena
telah mengedarkan pil Double L.
- Benar bahwa pada saat terdakwa ditangkap berhasil dista barang bukti dari terdakwa berupa
pil Double L sebanyak 245 (dua ratus empat puluh lima) butir yang terdakwa simpan di
dalam ahnari tamu rumah terdakwa dan selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa
ke Polsek Bandung guna penyelidikan lebih lanjut.
- Benar bahwa pada saat dilakukan penangkapan tersebut terdakwa sedang berbincang dengan
teman terdakwa yakni FATCHURROHIM, SUWANDI dan SAMROJI.
- Benar bahwa terdakwa menyimpan pil Double L sebanyak 245 (dua ratus empat puluh lima)
butir di dalam almari tamu rumah terdakwa dengan alasan sebagai cadangan atau stok
apabila ada pembeli yang datang ke rumah terdakwa dengan mudah terdakwa
mengambihiya.
- Benar bahwa terdakwa mendapatkan pil Double L tersebut sebelumnya memesan dari JI (Ji)
yang mengaku beralamat di Trenggalek, setelah itu Ji menyuruh orang lain untuk mengantar
pil Double L tersebut kepada terdakwa, narnun terdakwa tidak mengenal dengan ozang yang
mengantar pil Double L tersebut karena selalu berganti-ganti orang.
- Benar bahwa sebelumnya terdakwa telah membeli pil Double L dari Ji tersebut sebanyak 6
(enam) kali.
- Benar bahwa terdakwa membeli pil Double L dari Ji dengan harga perbutirnya Rp.l .500,-
(seribu lima ratus rupiah) kemudian terdakwa jual kernbali dengan harga perbutirnya
Rp.2000,- (dua ribu rupiah), sehingga tiap butir terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar
Rp.500,- (lima ratus rupiah).
- Benar bahwa maksud dan tujuan terdakwa menjual pil Double L tersebut yakni untuk
mencari keuntungan dan dari keuntungan tersebut uangnya terdakwa gunakan untuk
membeli rokok karena terdakwa jarang bekerja
- Benar bahwa yang membeli pil Double L dari terdakwa yakni DUL, UGIK, dan
OMPLONG alaniat Ds.Ngunggahan, Kec.Bandung, Kab.Tulungagung.
- Benar bahwa terdakwa menjual pil Double L tersebut dengan cara terdakwa membawa ke
tempat keija dan memberikan ‘kepada yang membelinya dan kadang pembelinya sendiri
yang datang ke rumah terdakwa untuk bertransaksi.
- Benar bahwa pada saat terdakwa mengedarkan pil Double L tersebut terdakwa tidak
memiliki ijin edar ataupun ijin lainnya dari pihak bervvenang dan terdakwa juga bukanlah
seorang apoteker.
Bahwa dalam persidangan telah diperiksa berita acara pemeriksaan atas saksi-saksi dan terdakwa,
serta surat-surat lain yang berkaitan dengan perkara ini yang dibuat oleh penyidik secara sah
menurut hukum baik formil maupun materil dan surat-surat / Berita Acara Pemeriksaan tersebut
oleh saksi – saksi dan terdakwa telah dibenarkan, oleh karenanya dapat dipergunakan sebagai alat
bukti surat dalam pembuktian.
KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1. Keterangan Saksi SAIFUL MALIK, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Benar bahwa pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2018 sekitar jam 20.00 wib, bertempat di
rumah terdakwa di Dusun Contong, Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten
Tulungagung, saksi bersama saksi Sugeng Rahayu telah melakukan penangkapan terhadap
terdakwa yang mengaku bemama SUGENG RIYANTO bin alm. SARDI.
- Benar bahwa awal mula penangkapan terhadap terdakwa tersebut semula ada informasi
bahwa terdakwa melakukan peredaran pil Double L, selanjutnya dilakukan penyelidikan dan
penangkapan terhadap terdakwa.
- Benar bahwa saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga/famili dengan terdakwa.
- Benar bahwa pada saat dilakukan penangkapan, ditemukan barang bukti dad terdakwa
berupa pil Double L sebanyak 245 (dua ratus empat puluh lima) butir yang disimpan di
dalam almari tamu rumah terdakwa dan selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa
ke Polsek Bandung guna penyelidikan lebih lanjut.
- Benar bahwa rnenurut keterangan terdakwa bahwa terdakwa mendapatkan pil Double L dari
JI (Ji) alamat di Trenggalek dengan cara telpon lebih dahulu, lalu dimnjau.
- Benar bahwa tidak mempunyai ijin untuk memiliki, menyimpan, menguasai dan atau
mengedarkan pil Double L tersebut dari instansi terkait.
- Benar bahwa terdakwa tidak bekelja sebagai apoteker dan bukan keahlian terdakwa dalam
bidang kesehatan.
- Benar bahwa terdakwa pemah menjual pil Double L tersebut kepada DUL, UGIK,
OMPLONG, namun saksi tidak mengetahui tempat tinggal mereka dan saksi tidak
mengetahui keberadaan mereka saat
- Bahwa semua keterangan saksi telah dibenarkan terdakwa.
2. SUGENG RAHAYU dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Benar bahwa pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2018 sekitar jam 20.00 wib, bertempat di
rumah terdakwa di Dusun Contong, Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten
Tulungagung, saksi bersama saksi Saiful Malik telah melakukan penangkapan terhadap
terdakwa yang mengaku bemama SUGENG RIYANTO bin alm. SARDI.
- Benar bahwa awal mula penangkapan terhadap terdakwa tersebut semula ada informasi
bahwa terdakwa melakukan peredaran pil Double L, selanjutnya dilakukan penyelidikan dan
penangkapan terhadap terdakwa.
- Benar bahwa saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga/famili dengan terdakwa.
- Benar bahwa pada saat dilakukan penangkapan, ditemukan barang bukti dad terdakwa
berupa pil Double L sebanyak 245 (dua ratus empat puluh lima) butir yang disimpan di
dalam almari tamu rumah terdakwa dan selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa
ke Polsek Bandung guna penyelidikan lebih lanjut.
- Benar bahwa rnenurut keterangan terdakwa bahwa terdakwa mendapatkan pil Double L dari
JI (Ji) alamat di Trenggalek dengan cara telpon lebih dahulu, lalu dimnjau.
- Benar bahwa tidak mempunyai ijin untuk memiliki, menyimpan, menguasai dan atau
mengedarkan pil Double L tersebut dari instansi terkait.
- Benar bahwa terdakwa tidak bekelja sebagai apoteker dan bukan keahlian terdakwa dalam
bidang kesehatan.
- Benar bahwa terdakwa pemah menjual pil Double L tersebut kepada DUL, UGIK,
OMPLONG, namun saksi tidak mengetahui tempat tinggal mereka dan saksi tidak
mengetahui keberadaan mereka saat
- Bahwa semua keterangan saksi telah dibenarkan terdakwa.
ANALISA HUKUM
Majelis Hakim yang terhormat
Jaksa Penuntut umum yang kami hormati
Dari Fakta-fakta yang terungkap di persidangan saksi-saksi bahwa perbuatan terdakwa
melakukan ”dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki ijin edar ” diancam
pidana pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Adapun unsur-unsurnya, adalah
sebagai berikut:
1. Setiap orang
2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan / atau alat kesehatan
3. Tidak memiliki izin edar sebagai mana dimaksud pasal 106 ayat 1
Bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur
dalam dalam pasal 197 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Demikian Nota Pembelaan / Pledoi ini kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan yang
seksama dari yang terhormat Majelis Hakim, diucapkan terima kasih.