Anda di halaman 1dari 7

BIRO KONSULTASI HUKUM KARTINI

Terakreditasi B Kementrian Hukum dan HAM RI


Badan Hukum AHU – 88.01.07 Tahun 2014
Jln. Yos Sudarso III No. 7 Tlp. (0355) 7755580 Tulungagung
E-mail : bkhkartini@yahoo.co.id

PLEDOI/PEMBELAAN
Perkara Pidana No.111/Pid.Sus/2018/PN.Tlg

Kepada Yth,
Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili
Perkara Pidana No.111/Pid.Sus/2018/PN.Tlg
di-
Pengadilan Negeri Tulungagung

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan berikut ini: Bambang Suhandoko, S.H, Rudi Iswahyudi,S.H,. MH,
Ahmad Arsyad Ramadhani, S.H. dan Alpatoni Saipul Anwar, S.Sy.,M.H. Para Advokat / Penasehat
Hukum, berkantor pada Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum ‘’KARTINI” beralamat di Jl Yos
Sudarso III No. 7, Berdasarkan surat kuasa tertanggal 25 April 2018 dengan ini selaku Penasihat
Hukum dari Terdakwa akan mengajukan sekaligus membacakan Pembelaan/Pledoi dalam
persidangan ini atas perkara pidana yang telah didakwakan kepada klien kami:
Nama : TOMI WAHYU WARDANA Als. MBEMBES
Umur : 22 Tahun/ 30-11-1995 .
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Kuli batu
Alama : Ds. Pelem Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung

Bapak Majelis Hakim yang kami muliakan


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,

Bahwa Terdakwa TOMI WAHYU WARDANA ALS. MBEMBES dihadapkan ke Persidangan


ini dengan Dakwaan, bernomor register., No. PDM-58/TLG/04/2018 yang ditanda tangani oleh
Jaksa Penuntut Umum, Didik Kurniawan W, S.H.

Dakwaan: Berdasarkan Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dalam Surat Dakwaan Kesatu setelah dilakukan pembuktian Terdakwa
TOMI WAHYU WARDANA ALS. MBEMBES dituntut berdasarkan Surat
Tuntutan Bernomor Register Perkara : No. No. PDM-58/TLG/04/2018 tertanggal 6
Juni 2018, yang ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum Didik Kurniawan W,
S.H.yang isinya adalah :

1. Menyatakan Terdakwa TOMI WAHYU WARDANA Alias MBEMBES bersalah


melakukan “TINDAK PIDANA TANPA KEAHLIAN DAN KEWENANGAN DENGAN
SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN
EDAR.” Sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan dalam Surat Dakwaan Kesatu. ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa TOMI WAHYU WARDANA Alias MBEMBES
berupa pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada
dalam tahanan ditambah dengan denda Sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) Subs
6 (enam) bulan kurungan, dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
Pil Doubel L sebanyak 39 butir dalam bungkus plastic dan 1 (satu) buah HP merk Nokia
warna hitam alat komunikasi dalam mengedarkan Pil Doubel L.
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Bapak Majelis Hakim yang kami muliakan


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,

Sebelum membacakan nota pembelaan ini, maka sepatutnyalah kita terlebih dahulu memanjatkan
puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya
kepada kita semua sejak dimulainya persidangan dalam perkara ini hingga pada persidangan hari
ini.
Pada kesempatan ini kami Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan terima kasih kepada Majelis
Hakim Yang Terhormat, yang telah memimpin pemeriksaan dalam perkara pidana ini dengan
penuh kearifan dan kebijaksanaan serta memberikan kesempatan yang cukup kepada kami untuk
melakukan pembelaan dalam perkara ini.

Bahwa kami juga menyampaikan terima kasih kepada Jaksa Penuntut Umum, karena selama
persidangan dalam perkara ini telah berusaha untuk membuktikan dakwaannya.

Setelah mendengar, membaca dan mencermati surat tuntutan pidana atas Terdakwa TOMI
WAHYU WARDANA ALS. MBEMBES, sekarang tibalah saatnya kami penasihat hukumnya
untuk menyampaikan pembelaan / pledoi ini.
Sudah barang tentu, pembelaan / pledoi ini bukanlah suatu yang hendak membela Terdakwa agar
bebas atau dihukum dengan hukuman yang seringan-ringannya di luar pertimbangan-pertimbangan
hukum, tetapi suatu ikhtiar hukum agar sebelum Yang Terhormat Majelis Hakim memberikan
putusan, telah mendapatkan keterangan, gambaran, bukti-bukti dan segala sesuatunya untuk sampai
pada suatu keyakinan, dan dengan keyakinan ini kebenaran atau kesalahan atas suatu perbuatan
dapat ditentukan secara benar, adil dan baik bagi Terdakwa, keluarga dan masyarakat.
Sdr. Penuntut Umum dalam surat tuntutannya telah mencoba menggambarkan peristiwa
yang terjadi pada hari Jumat 2 Pebruari 2018 yakni fakta-fakta persidangan ini adalah mengenai
keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa selama persidangan.

FAKTA DI PERSIDANGAN

KETERANGAN TERDAKWA
1. TOMI WAHYU WARDANA ALS. MBEMBES, di depan persidangan pada pokoknya
telah memberikan keterangan sebagai berikut : '
- Bahwa benar terdakwa telah mengerti dan membenarkan Surat Dakwaan, sebagaimana yang
telah dibaca oleh Penuntut Umum di depan persidangan.
- Bahwa benar saksi menerangkan pada hari Jumat tanggal 02 Pebruari 2018 Sekira Pukul
10.30 WIB bertempat di Desa Pelem Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung
terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian karena telah mengedarkan Pil Doubel L tanpa
ijin dengan ditemukan barang bukti Pil Doubel L sebanyak 39 butir dalam bungkus plastic
dan 1 (satu) buah HP merk Nokia warna hitam alat komunikasi dalam mengedarkan Pil
Doubel L.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan mengedarkan Pil Doubel L kepada saudara MOCH.
DHIMAS HERMANSYAH BIN SUTION.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan melakukan transaksi Pil Doubel L tersebut dengn cara
awalnya pada hari Senin tanggal 29 januari 2018 saudara MOCH. DHIMAS
HERMANSYAH BIN SUTION datang langsung kerumah terdakwa untuk memesan Pil
Doubel L kepada terdakwa seharga Rp. 110.000,-, kemudian setelah terdakwa mendapatkan
Pil Doubel L sebanyak 83 butir pada hari Rabu tanggal 31 Januari 2018, lalu pada hari
kamis tanggal 01 Pebruari 2018 sekira jam 20.30 Wib terdakwa menyerahkan Pil Doubel L
pesanan tersebut kepada saudara MOCH. DHMAS HERMANSYAH Bin SUTION di
warkop masuk Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan selanjutnya saudara MOCH. DHIMAS
HERMANSYAH berhasil ditangkap oleh petugas Kepolisian dan setelah dilakukan
pengembangan kemudian pada hari Jumat tanggal 02 Pebruari 2018 terdakwa juga berhasil
ditangkap oleh petugas Kepolisian dengan ditemukan barang bukti Pil Doubel L sebanyak
39 butir dalam bungkus plastic dan 1 (satu) buah HP merk Nokia warna hitam alat
komunikasi dalam mengedarkan Pil Doubel L.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan mendapatkan Pil Doubel L tersebut sebelumnya dari
saudara EDWARD EMAN alias EBLAK.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan saudara MOCH. DHIMAS HERMANSYAH membeli
Pil Doubel L kepada terdakwa sudah 3 (tiga) kali pertama sebanyak 20 butir dengan harga
Rp. 20.000,-, kedua sebanyak 20 butir dengan harga Rp. 20.000,dan terakhir sebanyak 83
butir dengan harga Rp. 110.000,butir.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan menjual Pil Doubel L tersebut dengan maksud dan
tujuan mendapatkan keuntungan.
- Bahwa benar terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulangi perbutannya
lagi.
Bahwa dalam persidangan telah diperiksa berita acara pemeriksaan atas saksi-saksi dan terdakwa,
serta surat-surat lain yang berkaitan dengan perkara ini yang dibuat oleh penyidik secara sah
menurut hukum baik formil maupun materil dan surat-surat / Berita Acara Pemeriksaan tersebut
oleh saksi – saksi dan terdakwa telah dibenarkan, oleh karenanya dapat dipergunakan sebagai alat
bukti surat dalam pembuktian.

KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1. Keterangan Saksi YONI P, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa.
- Bahwa benar saksi menerangkan telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari
Jumat tanggal 02 Pebruari 2018 Sekira Pukul 10.30 WIB bertempat bertempat di Desa
Pelem Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung karena telah mengedarkan Pil
Doubel L tanpa ijin dengan ditemukan barang bukti Pil Doubel L sebanyak 39 butir dalam
bungkus plastic dan 1 (satu) buah HP merk Nokia warna hitam alat komunikasi dalam
mengedarkan Pil Doubel L.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa mengedarkan Pil Doubel L kepada saudara
MOCH. DHIMAS HERMANSYAH BIN SUTION (terdakwa dalam berkas perkara
terpisah/splitsing).
- Bahwa benar saksi menerangkan sebelumnya saksi berhasil menangkap saudara MOCH.
DHlMAS HERMANSYAH BIN SUTION karena kedapatan menjual Pil Doubel L.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa mengedarkan Pil Doubel L dengan cara berawal
pada hari Senin tanggal 29 januari 2018 saudara MOCH. DHIMAS HERMANSYAH BIN
SUTION datang langsung kerumah terdakwa untuk memesan Pil Doubel L kepada terdakwa
seharga Rp. 110.000,-; kemudian setelah terdakwa mendapatkan Pil Doubel L sebanyak 83
butir pada hari Rabu tanggal 31 Januari 2018, lalu pada hari kamis tanggal 01 Pebruari 2018
sekira jam 20.30 Wib terdakwa menyerahkan Pil Doubel L pesanan tersebut kepada saudara
MOCH. DHMAS HERMANSYAH Bin SUTION di warkop masuk Desa Beji Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung.
- Bahwa benar saksi menerangkan selanjutnya saudara MOCH. DHlMAS HERMANSYAH
berhasil ditangkap oleh petugas Kepolisian dan setelah dilakukan pengembangan kemudian
pada hari Jumat tanggal 02 Pebruari 2018 terdakwa juga berhasil ditangkap oleh saksi
dengan ditemukan barang bukti Pil Doubel L sebanyak 39 butir dalam bungkus plastik dan 1
buah hp merk nokia warna hitam alat komunikasi dalam mengedarkan Pil Doubel L.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan terdakwa mendapatkan Pil Doubel L tersebut
sebelumnya dari saudara EDWARD EMAN alias EBLAK (terdakwa dalam berkas perkara
terpisah/splitsing).
- Bahwa benar saksi menerangkan saudara MOCH. DHIMAS HERMANSYAH membeli Pil
Doubel L kepada terdakwa sudah 3 (tiga) kali pertama sebanyak 20 butir dengan harga Rp.
20.000,-, kedua sebanyak 20 butir dengan harga Rp. 20.000,dan terakhir sebanyak 83 butir
dengan harga Rp. 110.000; butir.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk
mengedarkan sediaan farmasi jenis Pil Doubel L yang tidak memiliki izin edar.
- Atas Keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan.

2. RIJAL F, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa.
- Bahwa benar saksi menerangkan telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari
Jumat tanggal 02 Pebruari 2018 Sekira Pukul 10.30 WIB bertempat bertempat di Desa
Pelem Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung karena telah mengedarkan Pil
Doubel L tanpa ijin dengan ditemukan barang bukti Pil Doubel L sebanyak 39 butir dalam
bungkus plastic dan 1 (satu) buah HP merk Nokia warna hitam alat komunikasi dalam
mengedarkan Pil Doubel L.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa mengedarkan Pil Doubel L kepada saudara
MOCH. DHIMAS HERMANSYAH BIN SUTION (terdakwa dalam berkas perkara
terpisah/splitsing).
- Bahwa benar saksi menerangkan sebelumnya saksi berhasil menangkap saudara MOCH.
DHlMAS HERMANSYAH BIN SUTION karena kedapatan menjual Pil Doubel L.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa mengedarkan Pil Doubel L dengan cara berawal
pada hari Senin tanggal 29 januari 2018 saudara MOCH. DHIMAS HERMANSYAH BIN
SUTION datang langsung kerumah terdakwa untuk memesan Pil Doubel L kepada terdakwa
seharga Rp. 110.000,-, kemudian setelah terdakwa mendapatkan Pil Doubel L sebanyak 83
butir pada hari Rabu tanggal 31 Januari 2018, lalu pada hari kamis tanggal 01 Pebruari 2018
sekira jam 20.30 Wib terdakwa menyerahkan Pil Doubel L pesanan tersebut kepada saudara
MOCH. DHMAS HERMANSYAH Bin SUTION di warkop masuk Desa Beji Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung.
- Bahwa benar saksi menerangkan selanjutnya saudara MOCH. DHIMAS HERMANSYAH
berhasil ditangkap oleh petugas Kepolisian dan setelah dilakukan pengembangan kemudian
pada hari Jumat tanggal 02 Pebruari 2018 terdakwa juga berhasil ditangkap oleh saksi
dengan ditemukan barang bukti Pil Doubel L sebanyak 39 butir dalam bungkus plastic dan 1
(satu) buah HP merk Nokia warna hitam alat komunikasi dalam mengedarkan Pil Doubel L.
- Bahwa benar terdakwa menerangkan terdakwa mendapatkan Pil Doubel L tersebut
sebelumnya dari saudara EDWARD EMAN alias EBLAK (terdakwa dalam berkas perkara
terpisah/splitsing).
- Bahwa benar saksi menerangkan saudara MOCH. DHIMAS HERMANSYAH membeli Pil
Doubel L kepada terdakwa sudah 3 (tiga) kali pertama sebanyak 20 butir dengan harga Rp.
20.000… kedua sebanyak 20 butir dengan harga Rp. 20.000,dan terakhir sebanyak 83 butir
dengan harga Rp. 110.000,butir.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk
mengedarkan sediaan farmasi jenis Pil Doubel L yang tidak memiliki izin edar.
- Atas Keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan.

3. EDWARD EMAN als EBLAK, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa benar saksi kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa. Bahwa benar
saksi menerangkan terdakwa pernah diberi Pil Doubel L oleh saksi sebanyak 3 (tiga) kali;
Bahwa benar saksi menerangkan saksi membeli Pil Doubel L kepada terdakwa sebanyak 2
s/d 3 butir.
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa diberi Pil Doubel L tersebut terdakwa
mengambil sendiri dirumah saksi.
- Bahwa benar saksi menerangkan bekerja sebagai bengkel.
- Bahwa benar saksi menerangkan saksi pernah diberi uang oleh terdakwa sebanyak Rp.
50.000,(lima puluh ribu rupiah).
- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk
mengedarkan sediaan farmasi jenis Pil Doubel L yang tidak memiliki izin edar.
- Atas Keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan.

ANALISA HUKUM
Majelis Hakim yang terhormat
Jaksa Penuntut umum yang kami hormati

Dari Fakta-fakta yang terungkap di persidangan saksi-saksi bahwa perbuatan terdakwa


melakukan “TINDAK PIDANA TANPA KEAHLIAN DAN KEWENANGAN DENGAN
SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN
EDAR.”diancam pidana Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dalam Surat Dakwaan Kesatu;
Adapun unsur-unsurnya, adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang.
2. Dengan sengaja
3. memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak
memiliki ijin edar sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Bahwa dapat kami simpulkan perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dalam Surat Dakwaan Kesatu.
TANGGAPAN ATAS TUNTUTAN JAKSA.

Sehubungan dengan Tuntutan Jaksa Penunt Umum, kami selaku Kuasa Hukum Terdakwa TOMI
WAHYU WARDANA ALS. MBEMBES memberi tanggapan atas Tuntutan Jaksa Penuntut
Umum, yang menuntut Terdakwa dengan Pidana Penjara 1 (satu) Tahun, sebagai berikut :
 Bahwa berdasarkan dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yang menuntut pidana 1
( satu ) Tahun terhadap Terdakwa TOMI WAHYU WARDANA ALS. MBEMBES, adalah
sangat berat sekali, tanpa mempertimbangkan faktor Psikologis dan keberlansungan masa
depan terdakwa.
 Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya, telah mengemukakan pertimbangan-
pertimbangan dalam melakukan tuntutan pidana., tentang hal-hal yang memberatkan dan hal-
hal yang meringankan. Tetapi Jaksa Penuntut Umum, tidak mempertimbangkan usia terdakwa
adalah produktif sehingga banyak hal hal positif yang mungkin masih dapat dilakukan oleh
terdakwa dimasa yang akan datang sebagai bentuk keinsafanya atas perbuatan yang telah
terdakwa lakukan.
 Bahwa Jaksa Penuntut Umum kurang mempertimbangkan hal-hal yang meringankan terdakwa,
terdakwa merasa bersalah dan menyesal, terdakwa mengakui perbuatan,berjanji tidak akan
mengulanginya lagi dan selama dalam persidangan Terdakwa kooperatif serta berperilaku
sangat sopan.

KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

Bahwa berdasarkan semua dalil-dalil diatas, maka kami penasihat hukum terdakwa memohon
kepada yang terhormat Majelis Hakim, agar kiranya berkenan bemberikan putusan yang seadil-
adilnya dengan hukuman yang seringan-ringannya dengan pertimbangan Terdakwa mengakui
dan menyesali perbuatannya sehingga tidak mempersulit pemeriksaan perkara., berjanji tidak
akan mengulangi lagi perbuatannya. Yang pada dasarnya kami Penasehat hukum sepakat
dengan Jaksa penuntut umum dengan menghukum terhadap pelaku tindak pidana, namun kami
Penasehat hukum berpendapat adalah tidak bijaksana dan kurang baik kalau menempatkan
orang pada hukuman Penjara dalam waktu yang lama yang tentunya masih banyak hal positif
yang bisa di perbuat diluar masa hukuman. Dan juga kami bermohon agar kiranya Majelis
Hakim memberikan penempatan yang bijaksana demi masa depan Terdakwa mengingat efek
yang kurang baik bagi terdakwa dan keluarga apa bila terdakwa di penjara dalam kurun waktu
yang lama, atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian Nota Pembelaan / Pledoi ini kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan yang
seksama dari yang terhormat Majelis Hakim, diucapkan terima kasih.

Tulungagung, 13 Juni 2018


Hormat Kami
Penasehat Hukumnya,

BAMBANG SUHANDOKO, S.H. RUDI ISWAHYUDI, SH.,M.H.

AHMAD ARSYAD RAMADHANI,SH. ALPATONI SAIPUL ANWAR, S.Sy.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai