Anda di halaman 1dari 5

PLEDOI/PEMBELAAN

Kepada Yth,
Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili
di-
Pengadilan Negeri Tulungagung

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan berikut ini

Nama : MOCH. KRESNA WIRAYUDA bin AGUS NURSEDA


Umur : 16 Tahun/ 11 Juli 2002
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn. Sukodono Ds. Sukodono Kec. Karangrejo Kab. Tulungagung

Bapak Majelis Hakim yang kami muliakan


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Bahwa dihadapkan ke Persidangan ini dengan Dakwaan, bernomor register., No. PDM-
05/Tlg/03/2019 yang ditanda tangani oleh Jaksa Penuntut Umum, Puji Astuti, SH

Dakwaan: Berdasarkan pasal 76 C jo pasal 80 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak setelah dilakukan pembuktian
Terdakwa Anak I, Anak II, Anak III, Anak IV dituntut berdasarkan Surat Tuntutan
Bernomor Register Perkara : No. PDM-05/Tlg/03/2019 tertanggal 9 Mei 2019, yang
ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum Puji Astuti, SH yang isinya adalah :
1. Menyatakan pelaku anak I Anak 1, anak II Anak 2, anak III Anak 3, anak IV Anak 4
bersalah melakukan tindak pidana menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak” sebagaimana diatur dalam
pasal 76 C jo pasal 80 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU No. 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak dalam surat dakwaan tunggal.
2. Menjatuhkan pidana terhadap pelaku anak I, anak II, anak III, anak IV berupa pidana
tindakan dikembalikan kepada orang tua.
3. Menyatakan barang bukti berupa: NIHIL.
4. Menetapkan supaya pelaku anak dibebani biaya perkara masing-masing sebesar Rp.5.000,-
(lima ribu rupiah).

Bapak Majelis Hakim yang kami muliakan


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,

Sebelum membacakan nota pembelaan ini, maka sepatutnyalah kita terlebih dahulu
memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua sejak dimulainya persidangan dalam perkara ini hingga pada
persidangan hari ini.

Pada kesempatan ini saya Terdakwa menyampaikan terima kasih kepada Majelis Hakim Yang
Terhormat, yang telah memimpin pemeriksaan dalam perkara pidana ini dengan penuh kearifan dan
kebijaksanaan serta memberikan kesempatan yang cukup untuk melakukan pembelaan dalam
perkara ini.

Bahwa kami juga menyampaikan terima kasih kepada Jaksa Penuntut Umum, karena selama
persidangan dalam perkara ini telah berusaha untuk membuktikan dakwaannya.

Setelah mendengar, membaca dan mencermati surat tuntutan maka sekarang tibalah untuk
menyampaikan pembelaan / pledoi ini.

Sudah barang tentu, pembelaan / pledoi ini bukanlah suatu yang hendak membela diri agar
bebas atau dihukum dengan hukuman yang seringan-ringannya di luar pertimbangan-pertimbangan
hukum, tetapi suatu ikhtiar hukum agar sebelum Yang Terhormat Majelis Hakim memberikan
putusan, telah mendapatkan keterangan, gambaran, bukti-bukti dan segala sesuatunya untuk sampai
pada suatu keyakinan, dan dengan keyakinan ini kebenaran atau kesalahan atas suatu perbuatan
dapat ditentukan secara benar, adil dan baik bagi Terdakwa, keluarga dan masyarakat

Sdr. Penuntut Umum dalam surat tuntutannya telah mencoba menggambarkan peristiwa yang
terjadi pada 9 Januari 2019 yakni fakta-fakta persidangan ini adalah mengenai keterangan saksi-
saksi dan keterangan Terdakwa selama persidangan.

FAKTA DI PERSIDANGAN

KETERANGAN TERDAKWA
1. MOCH. KRESNA WIRAYUDA bin AGUS NURSEDA, di depan persidangan pada
pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :
- Bahwa Anak bersama dengan Anak Anak 1, Anak Anak 2dan Anak Anak
- 3 telah melakukan pemukulan terhadap Anak Saksi Saksi 1 pada hari Senin tanggal 26
November 2018 sekitar pukul 09.00 WIB, di samping Gedung Madani dilingkungan SMAN
1 Karangrejo Tulungagung ;
- Bahwa Anak sempat berusaha menghentikan tindakan pemukulan yang dilakukan oleh
Anak Anak 1, Anak Anak 2dan Anak Anak 3 terhadap Anak Saksi Saksi 1 ;
- Bahwa Anak tidak melakukan pemukulan namun Anak memegangi badan Anak Saksi Saksi
1 dari belakang agar tidak terbentur tembok ketika terjadi pemukulan ;
- Bahwa pada saat terjadi pemukulan Anak Saksi Saksi 1 tidak melakukan perlawanan dan
hanya menghindar atau menangkis saja serta sempat mengaduh;
- Bahwa Anak mengetahui jika atas pemukulan tersebut Anak Saksi Saksi 1 sampai
membutuhkan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara;
- Bahwa Anak sempat menjenguk dan meminta maaf kepada Anak Saksi Saksi 1;
- Bahwa Anak Saksi Saksi 1 telah memaafkan Para Anak dan telah berbaikan dimana mereka
suka saling bertegur sapa di sekolah ;
- Bahwa Anak menyesal atas perbuatan yang telah ia lakukan dan berjanji tidak akan
mengulangi perbuatan tersebut;

Bahwa dalam persidangan telah diperiksa berita acara pemeriksaan atas saksi-saksi dan terdakwa,
serta surat-surat lain yang berkaitan dengan perkara ini yang dibuat oleh penyidik secara sah
menurut hukum baik formil maupun materil dan surat-surat / Berita Acara Pemeriksaan tersebut
oleh saksi – saksi dan terdakwa telah dibenarkan, oleh karenanya dapat dipergunakan sebagai alat
bukti surat dalam pembuktian.

KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1. Keterangan Saksi RAFI YONANTA SATYAWAN, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Anak Saksi sebelumnya pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian membenarkan
semua keterangannya di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Penyidik;
- Bahwa Anak Saksi juga merupakan Anak Korban pemukulan yang dilakukan oleh Para
Anak pada hari Senin tanggal 26 November 2018, sekitar pukul 09.30 WIB di samping
gedung Madani di SMAN 1 Karangrejo ;
- Bahwa awal kejadian pemukulan tersebut adalah pada hari Senin tanggal 26 November
2018 saat jam istirahat Anak Saksi diajak oleh Anak Anak 3 untuk menuju kelas Anak Anak
1 namun karena keadaan kelas ramai maka Anak Saksi dibawa menuju ke samping gedung
Madani di SMAN 1 Karangrejo. Kemudian Anak Saksi ditanyai oleh Anak Anak 1
mengenai kebenaran unggahan foto logo Perguruan Silat Setia Hati (PSHT) di akun
Facebook milik Anak Saksi karena Anak Anak 1 merasa hal tersebut adalah tidak boleh
dilakukan karena Anak Saksi bukan merupakan anggota Perguruan Silat Setia Hati (PSHT).
Lalu Anak Anak 1 menyuruh Anak Saksi untuk menghadap membelakanginya dan
memukul kepala bagian belakang Anak Saksi sebanyak satu kali, dilanjutkan dengan
pemukulan sebanyak dua kali pada bagian dada Anak Saksi oleh Anak Kukuh Hadi
Widodo, tendangan sebanyak dua kali pada bagian perut Anak Saksi yang dilakukan oleh
Anak Anak 3, tamparan lebih dari sekali dan pukulan pada bagian perut Anak Saksi
sebanyak dua kali yang dilakukan oleh Saksi Saksi 3dan Anak Anak 4memegangi bagian
punggung Anak Saksi dari arah belakang ;
- Bahwa Anak Saksi memang pernah menggunggah foto logo Perguruan Silat Setia Hati
(PSHT) sebanyak satu kali di akun Facebook milik Anak Saksi sejak Anak Saksi duduk di
bangku Kelas 5 Sekolah Dasar karena pada saat itu Anak Saksi menyukai dan sempat
mengikuti Perguruan Silat Setia Hati (PSHT) dimana akhirnya Anak Saksi keluar
dikarenakan dilarang oleh orangtuanya, namun Anak Saksi lupa untuk menghapus foto logo
Perguruan Silat Setia Hati (PSHT) di galeri pada akun Facebook milik Anak Saksi;
- Bahwa Para Anak merupakan anggota Perguruan Silat Setia Hati (PSHT);
- Bahwa dalam melakukan pemukulan kepada Anak Saksi, tidak ada yang menginstruksikan
untuk memukul Anak Saksi namun Para Anak secara spontan langsung memukuli Anak
Saksi secara bersamaan yang diawali oleh pemukulan yang dilakukan oleh Anak Anak 1 ;
- Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Para Anak kepada Anak Saksi adalah
terdapat luka memar pada beberapa bagian tubuh anak Saksi sebagaimana hasil visum serta
Anak Saksi merasakan badannya menjadi panas, penglihatannya kabur, kepalanya pusing
hingga Anak Saksi muntah-muntah sehingga akhirnya Anak Saksi harus menjalani rawat
inap di Rumah Sakit Bhayangkara selama 3 hari 2 malam dan pemulihan di rumah selama 4
hari menghabiskan biaya perawatan sekitar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah);
- Bahwa belum ada bantuan penggantian biaya perawatan kepada Anak Saksi baik dari Para
Anak maupun orangtua Para Anak, namun Para Anak sempat menjenguk Anak Saksi dan
meminta maaf kepada Anak Saksi terkecuali Anak Anak 3 ;
- Bahwa Anak Saksi telah memaafkan perbuatan pemukulan yang dilakukan oleh Para Anak
namun Anak Saksi dan orangtuanya menghendaki untuk dilanjutkannya proses hukum
terhadap Para Anak;
- Terhadap keterangan Anak Saksi, Para Anak membenarkan dan menyatakan tidak
keberatan.

2. AHMAD FAISAL AKBAR dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
- Bahwa Saksi dihadapkan sebagai Saksi dalam perkara ini dikarenakan telah melakukan
pemukulan secara bersama-sama dengan Para Anak terhadap Anak Saksi Saksi 1 dimana
Saksi juga menjadi Terdakwa dalam perkara lain;
- Bahwa pemukulan yang dilakukan oleh Saksi dan Para Anak terhadap Anak Saksi Saksi 1
dilakukan pada hari Senin tanggal 26 November 2018 sekitar pukul 09.30 WIB di samping
gedung Madani di SMAN 1 Karangrejo;
- Bahwa Saksi memukul Anak Saksi Saksi 1 dikarenakan emosi kepada Anak Anak 1 yang
telah mengunggah foto logo Perguruan Silat Setia Hati (PSHT) di akun Facebook milik
Anak Saksi Saksi 1 dan Saksi merasa hal tersebut adalah tidak boleh dilakukan karena Anak
Saksi Saksi 1 bukan merupakan anggota Perguruan Silat Setia Hati (PSHT);
- Bahwa pemukulan tersebut tidak direncakanan sebelumnya dan terjadi secara spontan
dimana setelah Anak Anak 1 menanyakan unggahan foto logo Perguruan Silat Setia Hati
(PSHT) di akun facebook Anak Saksi Saksi 1 selanjutnya Anak Anak 1 memukul kepala
bagian belakang Anak Saksi Saksi 1 dan saya juga memukul kepala bagian belakang Anak
Saksi Saksi 1 serta menampar pipi kanannya sebanyak dua kali;
- Terhadap keterangan Anak Saksi, Para Anak membenarkan dan menyatakan tidak keberatan

ANALISA HUKUM
Majelis Hakim yang terhormat
Jaksa Penuntut umum yang kami hormati

Dari Fakta-fakta yang terungkap di persidangan saksi-saksi bahwa perbuatan terdakwa


melakukan ” menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan kekerasan terhadap anak “ diancam pidana pasal 76 C jo pasal 80 ayat (1) UU
Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Adapun
unsur-unsurnya, adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa.
2. Unsur “Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut
serta melakukan Kekerasan terhadap Anak”;

Bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur
dalam dalam pasal 76 C jo pasal 80 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU No. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

TANGGAPAN ATAS TUNTUTAN JAKSA.


Sehubungan dengan Tuntutan Jaksa Penunt Umum, saya memberi tanggapan atas Tuntutan Jaksa
Penuntut Umum, sebagai berikut :
 Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya, telah mengemukakan pertimbangan-
pertimbangan dalam melakukan tuntutan pidana., tentang hal-hal yang memberatkan dan hal-
hal yang meringankan. Tetapi Jaksa Penuntut Umum, usia terdakwa adalah produktif sehingga
banyak hal hal positif yang mungkin masih dapat dilakukan oleh terdakwa dimasa yang akan
datang sebagai bentuk keinsafanya atas perbuatan yang telah terdakwa lakukan.
 Bahwa Jaksa Penuntut Umum kurang mempertimbangkan hal-hal yang meringankan terdakwa,
terdakwa merasa bersalah dan menyesal, terdakwa mengakui perbuatan,berjanji tidak akan
mengulanginya lagi dan selama dalam persidangan Terdakwa kooperatif serta berperilaku
sangat sopan.

KESIMPULAN DAN PERMOHONAN


Bahwa berdasarkan semua dalil-dalil diatas, maka saya selaku terdakwa memohon kepada yang
terhormat Majelis Hakim, agar kiranya berkenan memberikan putusan yang seadil-adilnya dengan
hukuman yang seringan-ringannya dengan pertimbangan Terdakwa mengakui dan menyesali
perbuatannya sehingga tidak mempersulit pemeriksaan perkara., berjanji tidak akan mengulangi
lagi perbuatannya. Yang pada dasarnya saya selaku terdakwa sepakat dengan Jaksa penuntut umum
dengan menghukum terhadap pelaku tindak pidana, namun tidak bijaksana dan kurang baik kalau
menempatkan orang pada hukuman Penjara dalam waktu yang lama yang tentunya masih banyak
hal positif yang bisa di perbuat diluar masa hukuman. Dan juga saya bermohon agar kiranya
Majelis Hakim memberikan penempatan yang bijaksana demi masa depan Terdakwa mengingat
efek yang kurang baik bagi terdakwa dan keluarga apabila di penjara dalam kurun waktu yang
lama, atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.
Demikian Nota Pembelaan / Pledoi ini kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan yang
seksama dari yang terhormat Majelis Hakim, diucapkan terima kasih.

Tulungagung, 17 Mei 2019

MOCH. KRESNA WIRAYUDA bin AGUS NURSEDA

Anda mungkin juga menyukai