Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ILMU UKUR TANAH

NAMA : ROMY SYARIAL WAHAB


NIM : 022180017
KELAS : SIPIL ( A )

1. PENGUKURAN KADASTER

Kadaster atau yang lebih dikenal dengan pertanahan adalah pengukuran untuk
menentukan kepentingan-kepentingan atas tanah yaitu posisi batas-batas pemilikan tanah
(persil), pemetaan bidang-bidang tanah untuk pendaftaran hak atas tanah dan untuk
kepastian hukum pemilakan tanah (sertifikat), serta pemetaan untuk pajak bumi dan
bangunan (PBB) atau kadastral fisikal agar mengetahui gambar batas dari dua buah persil
atau mengetahui luas persil tersebut.
Pada awalnya survei kadaster digunakan untuk memastikan fakta-fakta yang dapat
diandalkan untuk penilaian tanah dan perpajakan. Dalam sejarah Pendaftaran Tanah
telah dikenal kadaster, yang berasal dari bahasa Latin yaitu Capitastrum yang
berarti suatu daftar umum dimana diuraikan nilai serta sifat dari benda-benda tetap.
Kadaster dapat dirumuskan sebagai tugas/fungsi tertentu yang harus diselenggarakan
oleh pemerintah. Dengan perkembangan dan modernisasi kehidupan masyarakat,
maka pengertian mengenai kadaster berkembang. Untuk hal ini terdapat berbagai
definisi yang kesamaannya menyebut 2 unsur yang harus dipenuhi oleh suatu
kadaster, yaitu:
1. Pendaftaran atau pembukuan bidang-bidang tanah yang terletak di suatu daerah
di dalam daftar-daftar.
2. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah.
Fungsi utama kadaster yaitu sebagai catatan tentang kepentingan sebuah tanah, meliputi
hak, batas, dan kewajiban bagi pemilik tanah. Biasanya peta kadaster digunakan untuk
menggambarkan peta yang ada pada sertifikat tanah.

2. PENGUKURAN TOPOGRAFI

Survei topografi adalah suatu metode unutk menetukan posisi tanda-tanda buatan
manusia dan alamiah dipermukaan tanah. Pengukuran topografi dilakukan dengan
metode tachymetry mencakup objek yang dibentuk oleh alam dan buatan manusia.
Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur titik-titik yang terdapat pada area
pengukuran, sehingga gambaran umum dari keadaan topografi pada suatu area dapat
dipresentasikan dengan baik. Pengukuran dilakukan dengan mengukur sudut dan jarak
yang direkam dalam format digital untuk selanjutnya ditampilkan dalam bentuk koordinat
pada alat survei. Alat survei yang digunakan dalam pekerjaan pengukuran ini adalah
alat Electronic Total Station dengan ketelitian sudut satu detik.

Adapun tahapan pengukuran topografi menggunakan alat Total Station adalah sebagai
berikut:

1. Menentukan titik referensi koordinat. Titik referensi koodinat berupa BM dan control
point untuk mendapatkan posisi azimuth awal.
2. Pengukuran poligon kerangka kontrol Horizontal dan kerangka kontrol vertikal.

3. Pengukuran detil situasi denga metode tachimetri. Perhitungan situasi diperuntukan


untuk mengetahui kondisi beda ketinggian lokasi pengukuran yang meliputi unsur alam
maupun unsur buatan dan untuk mengetahui bentuk topografi air baku. Berdasarkan
pengukuran situasi/detail didapat besaran-besaran melalui proses hitungan,
diperoleh: jarak datar, beda tinggi, elevasi (Z) dan koordinat (X,Y) antara titik-titik
detail/situasi.
4. Pengukuran profil memanjang dan melintang. Perhitungan profil memanjang bertujuan
untuk mengetahui bentuk memanjang lokasi pemetaan. Sedangkan profil melintang
bertujuna unutuk mengethui bentuk objek seperti saluran, jalan, kolam, maupun sungai,
sehinggan mudah unutk perhitungan volume galian atau timbunan dan perhitungan debit
air yan dapat di tampung dalam sungai/tampungan tersebut.

3. PENGUKURAN KONSTRUKSI ATAU TEKNIS

Pengukuran Konstruksi adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi


besar kecilnya suatu objeck konstruksi.
TUJUAN PENGUKURAN KONSTRUKSI
 Untuk mengetahui ukuran panjang suatu bangunan secara akurat.
 Untuk mengetahui ukuran sudut suatu bangunan secara akurat.
 Untuk mengetahui beda tinggi ( LEVELLING ) suatu bangunan secara akurat.

4. PENGUKURA JALUR ATAU ROUTE

Dalam pembuatannya, pekerjaan ini memerlukan ukuran yang tepat karena


berhubungan dengan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan raya. Oleh karena
itu, peralatan, metode dan perhitungannya harus tepat dalam pekerjaan survey rekayasan
rute jalan raya ini.
Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran pembuatan jalan raya harus memiliki
spesifikasi yang dapat memberikan hasil pengukuran yang baik yakni dapat
memfasilitasi ketelitian yang dibutuhkan sesuai dengan TOR yang ditentukan.
Alat yang digunakan adalah seperangkat Total Station beserta reflektor untuk
pengukuran sudut dan jarak, seperangkat waterpass atau sipat datar untuk pengukuran
beda tinggi serta alat-alat bantu lainnya. Alat yang digunakan tentunya harus dalam
keadaan yang baik, sehingga kalibrasi sebelum penggunaan perlu dilakukan.
Sebelum pengukuran ke lapangan, tentunya diperlukan survey pendahuluan untuk
mengetahui keadaan medan di lapangan. Kegiatan ini juga sangat penting untuk dapat
menentukan desain titik-titik poligon yang yang terdiri dari titik-titik BM atau
kombinasi antara titik BM dengan titik lain yang ditentukan keberadaannya di lapangan.
Keberadaan titik BM disekitar lokasi desain rute jalan raya ini diperlukan karena titik
BM telah memiliki posisi horizontal dan vertikal yang benar sehingga dapat digunakan
untuk pengikatan oleh titik-titik lain.
Setelah desain titik poligon dibuat, selanjutnya dilakukan akuisisi data yaitu pengukuran
Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) dan Kerangka Kontrol Vertikal (KKV).
Pengukuran KKH dan KKV ini harus mengikuti ketentuan ketelitian yang telah
ditentukan. Pengolahan KKH dan KKV ini pun harus lolos toleransi yang ditetapkan.
Selanjutnya, dilakukan desain lengkung jalan raya pada sisi poligon. Lengkungan
Horizontal atau sering disebut dengan lengkungan spiral digunakan pada alignment
jalan raya atau jalan kereta api untuk mengatasi perubahan arah yang tajam/tiba-tiba
ketika alignment berubah dari tangen ke lengkungan lingkaran atau sebaliknya. Hal ini
dimaksudkan untuk keamanan dan kenyamanan pada saat kendaraan berkecepatan
tinggi. Pada lengkungan spiral terjadi perubahan jari-jari yang konstan/ seragam yaitu
dari R = tak terhingga pada TS (awal spiral) terus berkurang sampai pada titik awal
lengkung lingkaran jari-jari spiral sama dengan jari-jari lingkaran (Yulaikhah, 2011).
Pengukuran pembuatan jalan raya ini memang terkesan sepele, namun memiliki fungsi
yang sangat vital pada keselamatan lalu lintas. Desain lengkung jalan raya tersebut akan
terdiri dari beberapa titik station pembentuk lengkung. Titik-titik tersebut kemudian
dilakukan stake out di lapangan untuk selanjutnya dilakukan pematokan.
Pada titik-titik station di lapangan tersebut kemudian dilakukan pengukuran profil
memanjang dan profil melintang. Profil memanjang merupakan pengukuran untuk
menggambarkan situasi tinggi muka tanah sepanjang sumbu proyek. Pengukuran harus
dilakukan sepanjang garis tengah (as) jalur pengukuran dan dilakukan pengukuran pada
setiap perubahan yang terdapat pada permukaan tanah. Sedangkan pada profil melintang
dilakukan dengan jarak antar potongan melintang dibuat sama, sedangkan pengukuran
kearah samping kiri dan kanan as jalur memanjang lebarnya dapat ditentukan sesuai
perencanaan. Arah potongan melintang tegak lurus dengan as.

5. PENGUKURAN BAWAH TANAH

Ada perbedaan mendasar antara pengukuran tambang bawah tanah,pengukuran di atas


permukaan seperti penempatan patok,daerah (ruang),rumah,cara pengukuran,dan
penggunaan plumbob.
Cara pemasangan theodolite,dimana pada pengukuran permuakan unting-unting
ditetapkan padatitikatokyang tepat berada dibawah sumbu satu
instrument,tapiuntukpengukuran tambang bawa tanah titik as sumbu satu ditetapkan
dengan plumbob yang tergantung pada atap, kecuali bila unstrumen tersebut tidak ada
sumbu as satunya (misal Theodlite To), maka plumbob tersebut dipindahkan dahulu
kebawah dengan blok station.
Data yang perlu di ambil pada pengukuran bawah tanah adalah :
 Pengukuran sudut Horizontal (double), artinya dilakukan pembacaan ganda di
ambil rata-ratanya.
 Pengukuran sudut Vertikal ( double), disisni dilakukan pembacaan dua kali
kemudian diambil rata-ratanya.
 Pengukuran jarak (slope distance), dilakukan dengan pita ukur atau tali yabg
sudah diberi tanda panjangnya.
 Pengukuran tinggi alat atau instrument dengan pita ukur.
 Pengukuran tinggi plumbob yang digantungkan (HS dan HI ).
 Pengukuran kiri dan kana instruen maupun plumbob, untuk mengetahui lebar
bukaan ( opening ).
 Kolom catatan, missal tinggi level, dengan atau tampa penyangga dan
sebagainya.
Dalam penemptan instrume hindari penempatan kaki pada rel, pada landasan, pada
material lepas yang tertimbun pada lintasan atau pada parit saluran air. Kesalahan
umum yang sering terjadi adalah tumpuan tripot yang melawan rel, gangguan rel dapat
menggerakan instrument dari bawa patok. Berkali-kali para operator instrument tidak
menyadari kejadian ini. Bahkan untuk jangka pendek, penyimpangan yang tajam dapat
menimbulkan kesalahan sudut.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Statistika
    Tugas Statistika
    Dokumen9 halaman
    Tugas Statistika
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen10 halaman
    Pertemuan 4
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 9
    Tugas 9
    Dokumen1 halaman
    Tugas 9
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Uas KJR
    Uas KJR
    Dokumen3 halaman
    Uas KJR
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 2
    Pertemuan 2
    Dokumen19 halaman
    Pertemuan 2
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Materi 2, 3, 4
    Materi 2, 3, 4
    Dokumen68 halaman
    Materi 2, 3, 4
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 7
    Tugas 7
    Dokumen3 halaman
    Tugas 7
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Cara Grafis
    Cara Grafis
    Dokumen12 halaman
    Cara Grafis
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan I. Pendahuluan
    Pertemuan I. Pendahuluan
    Dokumen16 halaman
    Pertemuan I. Pendahuluan
    Thalia Buol
    Belum ada peringkat
  • Tugas 8
    Tugas 8
    Dokumen9 halaman
    Tugas 8
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Konstruksi Jalan Raya
    Konstruksi Jalan Raya
    Dokumen6 halaman
    Konstruksi Jalan Raya
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Konstruksi Jalan Raya
    Konstruksi Jalan Raya
    Dokumen6 halaman
    Konstruksi Jalan Raya
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • TK 022180027 40004534 270121115835
    TK 022180027 40004534 270121115835
    Dokumen6 halaman
    TK 022180027 40004534 270121115835
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Materi 2, 3, 4
    Materi 2, 3, 4
    Dokumen68 halaman
    Materi 2, 3, 4
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Uas Baja I
    Uas Baja I
    Dokumen3 halaman
    Uas Baja I
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas Drainkot 1
    Tugas Drainkot 1
    Dokumen10 halaman
    Tugas Drainkot 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen13 halaman
    Materi 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • DRAINASE PERKOTAAN
    DRAINASE PERKOTAAN
    Dokumen4 halaman
    DRAINASE PERKOTAAN
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen13 halaman
    Materi 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen17 halaman
    Materi 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Konstruksi Jalan Raya
    Konstruksi Jalan Raya
    Dokumen6 halaman
    Konstruksi Jalan Raya
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas Teknik Gempa
    Tugas Teknik Gempa
    Dokumen7 halaman
    Tugas Teknik Gempa
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 3
    Pertemuan 3
    Dokumen9 halaman
    Pertemuan 3
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen7 halaman
    Tugas 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Laporan Percobaan Water Content
    Laporan Percobaan Water Content
    Dokumen14 halaman
    Laporan Percobaan Water Content
    Romy Syahrial
    100% (1)
  • Pert 1
    Pert 1
    Dokumen7 halaman
    Pert 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • DRAINASE PERKOTAAN
    DRAINASE PERKOTAAN
    Dokumen4 halaman
    DRAINASE PERKOTAAN
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 2 PDF
    Pertemuan 2 PDF
    Dokumen5 halaman
    Pertemuan 2 PDF
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 10
    Pertemuan 10
    Dokumen6 halaman
    Pertemuan 10
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat