Anda di halaman 1dari 16

ILMU UKUR TANAH

PERTEMUAN I
MARET 2014
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIPA
ARTI & TUJUAN
ILMU UKUR TANAH

Ilmu Ukur Tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang


pengukuran-pengukuran pada daerah relative datar atau
sempit dari sebagian permukaan bumi guna pembuatan
peta di mana tidak perlu dilibatkan adanya factor
kelengkungan bumi.
Ilmu Ukur Tanah yang kita kenal ada 2 macam :

 Ilmu Ukur Tanah Rendah

Ilmu Ukur Tanah Tinggi


1. Ilmu Ukur Tanah Rendah
Ilmu Ukur Tanah Rendah untuk tujuan praktis pada Ilmu Ukur Tanah, yaitu :
 Teristris
 Pendataan suatu tempat (membuat datar suatu daerah), misalnya
galian/timbunan, berapa volume tanah yang harus disingkirkan/dicari.
 Uitzet bangunan
 Perencanaan tata kota
 Perencanaan irigasi
 Volume bendungan, dan lain-lain
 Hidrografi
Pancaran gelombang electromagnet dengan
alat ECHOSOUNDER, yaitu alat untuk
mengetahui kedalaman air/ketinggian air.
Umumnya dilakukan oleh pengebor lepas
pantai.
2. Ilmu Ukur Tanah Tinggi
Untuk menentukan bentuk dan dimensi bumi. Tidak begitu praktis karena
hanya merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk penelitian. Di
sini sudah diperhitungkan :
 Kelengkungan bumi
Suatu daerah di permukaan bumi masih dianggap datar sejauh ≤ 55 km
 Adanya gravitasi
 Refraksi atmosfer
 Konvergen meridian
Pada pekerjaan IUT secara umum tugas juru ukur (surveyor)
dapat dibagi menjadi 5 bagian :

1. Analisa penelitian dan pengambilan keputusan


Pemilihan metode pengukuran, peralatan, pengikat titik-
titik sudut, dan sebagainya.
2. Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data
Melaksanakan pengukuran-pengukuran dan pencatatan
data di lapangan.
3. Menghitung atau melakukan pemrosesan data
Melaksanakan hitungan berdasarkan data yang dicatat untuk
menentukan letak, luas, volume, dan sebagainya.
4. Pemetaan atau penyajian data
Menggambarkan hasil-hasil ukuran dan hitungan untuk menghasilkan
peta, gambar rencana tanah dan peta laut.
Menggambarkan data dalam bentuk numeris atau hasil computer.
5. Pemancangan
Pemasangan tugu dan patok untuk menentukan batas-batas atau
pedoman dalam pekerjaan konstruksi.
Dari hasil pengukuran di lapangan akan diperoleh data
yang harus diselesaikan secara matematis, dan kemudian
digambarkan di atas kertas dan jadilah peta dengan suatu
perbandingan ukuran tertentu.
Dalam pengertian yang luas, Ilmu Ukur Tanah disebut Geodesi.
Ilmu Geodesi mempunyai 2 maksud :

1. Maksud Ilmiah, yaitu menentukan bentuk dan dimensi bumi.

2. Maksud Praktis, yaitu membuat bayangan dari permukaan


bumi dalam bidang datar (peta).
Hasil-hasil pengukuran dewasa ini dipakai untuk :

1. Memetakan bumi di atas dan di bawah permukaan laut.


2. Menyiapkan peta-peta navigasi untuk penggunaan di udara, darat, dan
laut.
3. Menetapkan batas-batas pemilikan tanah pribadi dan tanah Negara.
4. Mengembangkan bank data informasi tataguna tanah dan sumber daya
alam yang membantu dalam pengelolaan lingkungan hidup manusia.
5. Menentukan fakta-fakta tentang ukuran bentuk, gaya berat dan medan
magnit bumi.
6. Mempersiapkan peta-peta bulan dan planet-planet.
Di samping pengukuran-pengukuran umum yang sering kita

lakukan/laksanakan, tentunya ada pengukuran-pengukuran

khusus. Namun demikian, meskipun dikatakan pengukuran

khusus, dalam praktek modern semuanya berkaitan erat.


Beberapa pengukuran khusus yang penting, antara lain :

1. Pengukuran kadaster
Pengukuran yang dititik beratkan pada pengukuran batas
pemilikan tanah yang sekaligus dinyatakan berapa luasnya.
Pengukuran ini penting untuk kepastian hokum bagi
masing-masing pemilik tanah.
2. Pengukuran topografi
Pengukuran dititik beratkan untuk member
gambaran tentang keadaan permukaan tanah, naik
turunnya medan/relief, mencakup pengukuran detail
baik yang alamiah maupun detail buatan manusia.
3. Pengukuran konstruksi/teknis
Pengukuran yang dilakukan pada lokasi bangunan yang
akan dilaksanakan. Dengan adanya peta ini dilakukan
perencanaan bangunan dan dengan rencana ini diadakan
lay out atau penerapan di lapangan terhadap apa yang telah
direncanakan.
4. Pengukuran jalur/route
Pengukuran untuk keperluan perencanaan dan
pembuatan jalur-jalur untuk jalan raya, jalan kereta api,
irigasi, transmisi, dan sebagainya.

5. Pengukuran bawah tanah


Untuk penggalian terowongan dan pekerjaan-pekerjaan
lain yang berkaitan dengan pertambangan, dan
sebagainya

Anda mungkin juga menyukai