Anda di halaman 1dari 13

Kesehatan

1. Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga

Latar Belakang
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga dilakukan
untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat.

Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang berhubungan dengan peningkatkan


kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Masyarakat Desa Way
Isem sejauh ini belum banyak yang menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Maka dari itu kami menyelenggarakan sosialisasi PHBS untuk kalangan ibu rumah
tangga, agar mendapat pengetahuan dan dapat diterapkan sehingga berguna bagi dia
dan keluarganya

Tujuan Kegiatan
Tujuan diadakannya sosialisasi PHBS di Rumah Tangga adalah untuk menanamkan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam setiap keluarga di Desa Way Isem.

Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah anggota keluarga mengerti pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat dan dapat menerapkannya dengan baik.

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan waktu mulai kegiatan 8 Januari 2019 sampai 15 Januari
2019 di setiap rumah kepala dusun Desa Way Isem.

Rincian Kegiatan
Kegiatan sosialisasi PHBS ini dilakukan di setiap dusun (enam dusun) di desa Way
Isem di hari yang berbeda di setiap dusunnya. Pada Sosialisasi PHBS ini membahas
bagaimana seharusnya perilaku pola hidup bersih dan sehat minimal yang harus
dilakukan di dalam keluarga karena saat ini pemerintah bersama dengan departemen
kesehatan lebih memfokuskan tindakan preventif (pencegahan) dibandingkan
pengobatan. Isi PHBS ini meliputi persalinan bayi di bantu tenaga kesehatan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun,
makan buah dan sayur (gizi seimbang)setiap hari, aktivitas fisik setiap hari,
membersihkan jentik nyamuk, menimbang bayi setiap bulan, menggunakan jamban
sehat, memberikan asi eksklusif, dan tidak merokok. Antusias warga sangat baik,
dilihat bagaimana keaktifan mereka untul bertanya dan ingin lebih tahu lagi
bagaimana sebaiknya menjaga kesehatan. Selain sosialisasi PHBS ini juga dilakukan
tanya jawab dan pemberian saran sepitar penyakit warga, terutama tentang
pencegahan dan pengendalian DBD karena memang musim hujan rentan akan
terjadinya DBD. Setelah tanya jawab seputar penyakit, dilakukan pengecekan
tekanan darah gratis untuk mengetahui bagaimana kondisi tekanan darah warga, juga
sekaligus memberikan beberapa saran untuk menurunkan resiko tekanan darah dan
resiko komplikasi. Program kerja Pola Hidup Bersih dan Sehat ini dihadiri sekitar 30
di setiap dusunnya, dan waktu yang dilakukan sekitar kurang lebih 4-5 jam. Program
kerja Sosialisasi PHBS berlangsung dengan baik.

2. Program Kerja Sosialisasi Dokter Kecil

Latar Belakang
Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali segala
kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya. Telah
dijelaskan bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh,
memiliki keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya.

Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini,
sebagai orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak
agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Anak yang sehat
akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang wajar sesuai dengan usianya
yaitu sesuai dengan standar fisik yang dimiliki oleh anak seusianya, juga memiliki
kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini
pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pemeliharaan kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan
perkembangan anak.

Kemampuan anak sekarang dapat kita ukur dari sejak dini seperti dokter kecil. Dokter
kecil adalah siswa yang memenuhi Kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan
sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman,
keluarga dan lingkungannya.

Tujuan
Tujuannya adalah memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan
sejak dini melalui kegiatan dokter kecil.

Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga
kesehatan sejak dini

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2019 di SDN Satu Atap Desa Way
Isem.

Rincian Kegiatan
Kegiatan sosialisasi dokter kecil ini berjalan dengan baik. Kegiatan ini
diselenggarakan pada 15 Januari 2019 di SDN Satu Atap Desa Way Isem 1.  Kegiatan
ini diikuti oleh siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan
pelatihan dokter kecil. Dan berikut beberapa kriteria dokter kecil:

1. siswa kelas 4, 5 atau 6 SD atau MI

2.    Berprestasi sekolah

3.    Berbadan sehat.

4.    Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

5.    Berpenampilan bersih dan berperilaku.

6.    Berbudi pekerti baik dan suka menolong.


7.    Izin orang tua

Contoh kesehatan anak sejak dini seperti sikat gigi dan cuci tangan.

Menyikat gigi memang memiliki banyak manfaat di kehidupan sehari-hari. Dengan


menyikat gigi, kita dapat membersihkan kotoran dan sisa makanan yang tertinggal.
Namun ternyata, sikat gigi juga memiliki beberapa manfaat bagi tumbuh kembang
anak. Mengajarkan sikat gigi sejak dini juga dapat mendidik anak melatih
memasukkan benda ke dalam mulut. “Mengendalikan tangan ke mulut, menjadi
persoalan sendiri buat anak-anak. Menyikat gigi juga akan berdampak pada
berfungsinya sistem pendengaran dengan baik. Gerakan sikat gigi membuat rahang
bawah bergerak, dengan begitu ototnya bergerak.

Mengajarkan anak mengenai cuci tangan pakai sabun sejak dini merupakan hal sangat
penting, sebab tangan adalah salah satu anggota tubuh yang terbilang rentan karena
mempunyai risiko menyebarkan berbagai jenis bakteri di dalamnya yang tak akan
terlihat oleh mata telanjang. Supaya anak tak sering terserang penyakit, pastinya
kamu harus menjaga kesehatan anak dengan cara yang sangat sederhana. Salah
satunya yakni dengan membiasakan anak mencuci tangan setelah bermain, sebelum
makan, hingga setelah buang air. Mencuci tangan dengan cara yang benar dan baik,
dapat meminimalisasi risiko adanya penyakit hingga penyebaran virus berbahaya.
Mencuci tangan dengan memakai sabun merupakan cara yang terbilang sederhana dan
mudah untuk dilakukan. Kebiasaan mencuci tangan sangat bermanfaat dalam
pencegahan penyebaran berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan
kesehatan sang buah hati. Kamu cukup mengajarkan anak kamu untuk mencuci
tangan yang baik dan benar.

3. Program Kerja Sosialisasi ANC, Asi Eksklusif dan Gizi Seimbang

Latar Belakang
Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa asi melindungi bayi dan dan
anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran
pernapasan akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali
lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat di dalam ASI
antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan kemungkinan
bayi terkena infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi.

Acara ini kami masukkan ke dalam program kerja kami juga karena saat ini pun
dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation
Children Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) pun
merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling
sedikit enak bulan. Makanan padat sebaiknya diberikan sesudah anak berumur 6
bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun. UNICEF dan
WHO merekomendaskan pemberian asi eksklusif sampai bayi berumur enak bulan,
sesudah itu harus diberi makanan padat dan semi padat sebagai makanan tambahan
selain ASI. ASI ekskusif dianjurkan pada beberapa bulan pertama kehidupan karena
ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang diperlukan anak pada
umur tersebut. Pengenalan dini makanan yang rendah energi dan gizi atau atau yang
disiapkan dalam kondisi tidak higienis dapat mentebabkan anak mengalami kurang
gizi dan terinfeksi organisme asing sehingga mempunyai daya tahan tubuh yang
rendah terhadap penyakit di antara anak-anak.

Tujuan
Tujuannya adalah memberikan pengertian tentang pentingnya melakukan ANC bagi
ibu hamil, pemberian asi eksklusif bagi ibu menyusui dan gizi seimbang bagi keluarga
agar tetap sehat.

Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah Desa Way Isem semakin bertambah wawasan tentang
pentingnya melakukan ANC bagi ibu hamil, pemberian asi eksklusif bagi ibu
menyusui dan gizi seimbang bagi keluarga agar tetap sehat.

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2019 di Posyandu Cemara Desa
Way Isem.

Rincian Kegiatan
Program kerja sosialisasi ANC, Asi Eksklusif dan Gizi seimbang ini adalah sosialisasi
yang dilakukan dalam rangka mengatasi salah satu masalah kesehatan di bidang ibu
hamil dan anak di Desa Way Isem. Program kerja ini dilaksanakan di posyandu
cemara desa Way Isem Kecamatan Sungkai Barat pada tanggal 6 Februari 2019 sejak
pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang. Acara sosialisasi ANC, Asi Eksklusif dan Gizi
Seimbang ini dihadiri oleh warga yang berusia ibu hamil dan ibu menyusui. Acara ini
sangat disambut positif oleh masyarakat sekitar dilihat dari bagaimana antusiasme
ibu-ibu untuk menghadiri acara sosialisasi ini dan sangat aktif untuk bertanya jawab
seputar kesehatan ibu hamil, bayi dan anak.

Mengapa acara sosialisasi ANC, asi eksklusif dan gizi seimbang ini penting untuk
dilakukan? Karena adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam masa dalam
kandungan ibu dan asi menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian
anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa asi melindungi
bayi dan dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media, dan infeksi
saluran pernapasan akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17
kali lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat di dalam ASI
antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan kemungkinan
bayi terkena infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi. Acara ini kami
masukkan ke dalam program kerja kami juga karena saat ini pun dalam rangka
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund
(UNICEF) dan World Health Organization (WHO) pun merekomendasikan sebaiknya
anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enak bulan. Makanan
padat sebaiknya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI
dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun. UNICEF dan WHO merekomendaskan
pemberian asi eksklusif sampai bayi berumur enak bulan, sesudah itu harus diberi
makanan padat dan semi padat sebagai makanan tambahan selain ASI. ASI ekskusif
dianjurkan pada beberapa bulan pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi
dan mengandung banyak gizi yang diperlukan anak pada umur tersebut. Pengenalan
dini makanan yang rendah energi dan gizi atau atau yang disiapkan dalam kondisi
tidak higienis dapat mentebabkan anak mengalami kurang gizi dan terinfeksi
organisme asing sehingga mempunyai daya tahan tubuh yang rendah terhadap
penyakit di antara anak-anak. Acara ini juga melibatkan Ibu Bidan Desa dan kader
kesehatan Desa Way Isem setempat.
4. Program Kerja Sosialisasi Hipertensi dan Pengecekan Tekanan Darah

Latar Belakang
Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian dini di dunia. Hipertensi Menu rut
American Heart Association {AHA}, penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun
menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir
sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer
dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan
gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sa kit kepala/rasa berat di
tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ielah, penglihatan kabur,
telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. Faktor resiko Hipertensi adalah umur,
jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak dapat
diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh,
penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol, obesitas,
kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen.

Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas tekanan
darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal atau tidaknya
tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Bedasarkan JNC (Joint National
Comitee) VII, seorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140
mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih. Berdasarkan data dari Riskesdas
Litbang Depkes (2013), hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan
prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%. Diabetes MElitus adalah kondisi gula
darah yang lebih dari normal.

Tujuan
Tujuannya adalah memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
pencegahan penyakit hipertensi melalui kegiatan sosialisasi hipertensi dan pengecekan
tekanan darah.

Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah Desa Way Isem semakin bertambah wawasan tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit hipertensi melalui kegiatan
sosialisasi hipertensi dan pengecekan tekanan darah.
.

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2019 di Posyandu Cemara Desa
Way Isem.

Rincian Kegiatan
Menurut profil desa Way Isem dan bidan desa setempat, angka kejadian hipertensi
dan diabetes melitus di Desa Way Isem cukup tinggi. Di program kerja Sosialisasi
Hipertensi ini dijelaskan apa itu hipertensi, apa saja penyebab hipertensi, klasifikasi
hipertensi, jenis-jenis hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, penatalaksanaan
hipertensi, bagaimana tindakan pencegahan hipertensi dan pencegaham komplikasi
hipertensi juga diabetes mellitus lebih dalam lagi.

Setelah masyarakat lansia memahami hipertensi dan diabetes melitus secara


keseluruhan, dilakukan pengecekan tekanan darah dan tanya jawab seputar kesehatan
yang dialami lansia pada umumnya. Setelah mereka mendapatkan sosialisasi dan
pengecekan tekanan darah, dilakukan senam anti hipertensi untuk mengoptimalkan
pengendalian hipertensi bagi lansia di Way Isem. Program kerja sosialisasi anti
hipertensi, pengecekan tekanan darah dan senam anti hipertensi ini dilaksanakan di
posyandu cemara desa Way Isem pada tanggal 6 Februari 2019dan disambut sangat
baik oleh masyarakat desa Way Isem.

5. Program Kerja Senam Jumat Ceria

Latar Belakang
Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia di dalam kehidupan,
agar kondisi fisik dan kesehatannya tetap terjaga dengan baik. Olahraga senam dapat
meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit termasuk penyakit
hipertensi, jantung dan lainnya. Partisipasi dalam aktivitas fisik juga dikenal untuk
mengurangi depresi, stres dan kecemasan, dan meningkatkan kepercayaan diri, tingkat
energi, kualitas tidur, dan kemampuan untuk berkonsentrasi. Secara fisiologis,
olahraga dapat dijadikan wahana pemberdayaan kemampuan fungsi fisiologis seperti
meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan meningkatkan kualitas komponen kondisi
fisik seperti kerja jantung dan paru-paru, kelincahan, kecepatan, dan kekuatan. Secara
sosial, olahraga dapat digunakan sebagai media sosialisasi melalui interaksi dan
komunikasi dengan orang lain atau lingkungan sekitar.

Salah satu indikasi meningkatnya keinginan masyarakat akan derajat kesehatan yang
tinggi, penampilan jasmani yang proporsional dan aktualisasi diri yang lebih luas
dalam lingkungannya mencerminkan bahwa kebutuhan masyarakat semakin beragam
sehingga membutuhkan tempat atau wahana yang dapat menyalurkan serta memenuhi
kebutuhan tersebut.

Tujuan
Tujuannya adalah memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan
melalui kegiatan senam jumat ceria rutin setiap hari jumat dan pengecekan tekanan
darah rutin.

Manfaat
Manfaat kegiatan ini adalah Desa Way Isem semakin bertambah wawasan tentang
pentingnya menjaga kesehatan melalui kegiatan senam jumat ceria rutin setiap hari
jumat dan pengecekan tekanan darah rutin.
.

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jumat pagi pukul 8 hingga pukul 11 pagi di
halaman depan Kantor Desa Desa Way Isem.

Rincian Kegiatan
Salah satu indikasi meningkatnya keinginan masyarakat akan derajat kesehatan yang
tinggi, penampilan jasmani yang proporsional dan aktualisasi diri yang lebih luas
dalam lingkungannya mencerminkan bahwa kebutuhan masyarakat semakin beragam
sehingga membutuhkan tempat atau wahana yang dapat menyalurkan serta memenuhi
kebutuhan tersebut. Karena itu kelompok kami membuat program kerja senam jumat
ceria. Program Kerja Senam Jumat Ceria ini diadakan setiap hari Jumat pukul 8 pagi
hingga selesai di halaman depan Balai Desa Way Isem dengan mengundang
masyarakat desa Way Isem di setiap dusunnya. Warga mengikuti senam dimpimpin
Instruktur yang dipimpin oleh mahasiswa KKN. Pesertanya terdiri dari masyarakat
desa dan siswa-siswi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Senam ini disambut sangat baik oleh masyarakat desa Way Isem dilihat bagaimana
masyarakat desa di setiap dusum dan siswa siswi sangat berantusias dalam melakukan
olahraga senam jumat ceria ini. Senam ini diawali dahulu pemanasan, gerakan inti,
lalu pendinginan. Senam ini dilakukan sekitar 30 menit sampai 1 jam. Setelah senam ,
dilakukan pemeriksaan pengecekan tekanan darah. Harapan kami, senam jumat ceria
ini dilakukan secara rutin setiap jumat oleh masyarakat desa. Dalam rangka itu, kami
bekerja sama dengan bidan desa dan kader kesehatan desa untuk dapat melanjutkan
senam jumat ceria ini agar tujuan dari senam jumat ceria ini dapat tercapai dengan
baik dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Desa Way Isem.
Lampiran

Gambar 1. Sosialisasi PHBS Rumah Tangga Desa Way Isem


Gambar 2. Sosialisasi Dokter Kecil

Gambar 3. Sosialisasi ANC, Asi eksklusif dan Gizi Seimbang

Gambar 4 . Sosialisasi Hipertensi dan pengecekan tekanan darah

Gambar 5. Senam Jumat Ceria

Anda mungkin juga menyukai