PENDAHULUAN
Batu merupakan salah satu kekayaan alam yang banyak digunakan untuk
pembuatan suatu konstruksi, baik untuk pembuatan rumah, jalan, dan lain
sebagainya. Dalam pengerjaannya kita harus teliti dan ulet, sehingga kita
memerlukan tenaga professional untuk mengerjakannya, sebab apabila kita salah,
baik dalam pengerjaannya, maupun dalam perhitungannya kita dapat mengalami
kerugian yang banyak, baik itu material maupun finansial.
Selain batu, terdapat unsur di muka bumi bernama tanah. Tanah merupakan
unsur penting dalam perencanaan konstruksi karena pada tanahlah berdiri suatu
bangunan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan faktor kestabilan
tanah. Salah satu cara yang digunakan dalam pengendalian kestabilan tanah agar
tidak mengalami kelongsoran adalah dengan membangun dinding penahan tanah.
Dinding penahan tanah adalah suatu struktur konstruksi yang dibangun untuk
menahan tanah yang mempunyai kemiringan/lereng dimana kemantapan tanah
tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding penahan
tanah digunakan untuk menahan tekanan lateral yang ditimbulkan oleh tanah
urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya.
1.3 TUJUAN
Penulisan makalah ini mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum penulisan makalah ini adalah mengetahui bagaimana cara merancang suatu
konstruksi batu dan dinding penahan tanah yang tepat berdasarkan kondisi batu,
tanah serta bahan-bahan yang akan digunakan. Adapun tujuan khusus penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
1
1 −2jam.
2
12. Air
Air yang dipakai untuk membuat suatu adukan, hendaklah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Umpamanya untuk
plesteran-plesteran yang putih, tidak boleh dipakai air yang
mengandung kotoran yang memberikan warna pada adukan,
misalnya zat besi yang akan memperlihatkan noda-noda coklat
pada plesteran. Untuk membuat suatu adukan kita harus memakai
air yang jernih, kalau ada yang mengandung zat lain itupun
kadamya harus kecil sekali. Banyaknya pemakaian air tergantung
pada jenis adukan yang dibuat, keadaan cuaca dan sebagainya.
Dan sebagai angka rata-rata diambil :
a. Untuk adukan kedap air dari semen kira-kira 22% dari isi
bahan yang dicampur
b. Untuk kedap air dari kapur dan tras kira-kira 20%
c. Untuk adukan kedap air dari kapur kira-kira 8%-10 %
Air laut dapat mengakibatkan kerusakan pada tembok,
begitupun air yang mengandung bahan – bahan busuk, seperti air
danau yang kehanyakan mengandung larutan asam, humus
janganlah dipergunakan.
17. Ruskam
Terbuat dari kayu tipis atau papan yang diberi tangkai pada
belakangnya. Gunanya adalah untuk meratakan plesteran dinding
dengan jalan menggosok-gosokan pada permukaan plesteran.
18. Ayakan Pasir
Ayakan pasir ini terbuat dari kayu mesh yang diberi kerangka
kayu dan berbentuk empat persegi panjang. Gunanya untuk
menyaring pasir, semen, kapur, dan lain sebagainya.
19. Sikat Kawat
Alat ini terbuat dari baja yang tertanam dalam tangkai kayu
dengan tiga jalur. Gunanya adalah untuk membersihkan
permukaan pasangan schelum diplester.
3 1
menyatu membentuk tangga bergeser dan bata dari lapisan
4 4
bawah dan di atasnya.
8. Gunakan adukan yang sesuai dengan aturan
Adapun macam-macam ikatan batu bata yang terdapat pada
pekerjaan konstruksi batu, yaitu :
1. Ikatan Biasa
Bata dipasang memanjang pada tiap lapisan dan biasanya
tebal dinding 20 cm dengan ketentuan sudah diplester.
1
Pemasangan batu bata terakhir dipasang batu dan pada lapisan
2
1
kedua diatas batu bata batu, dipasang batu utuh sehingga
2
menjadikan tegak tidak sejajar dan merupakan zig-zag.
3
. Jenis ikatan ini digunakan pada dinding sebelah bawah,
4
dinding yang melengkung dan juga fondasi.
1
dipasang bata yang berguna untuk memenuhkan permukaan
4
pasangan dan menjaga agar siar tegak tidak segaris.
1
selang-seling dalam satu lapis. Antara setiap lapis dipasang
4
bata untuk memenuhkan bata dan membuat siar tegak tidak
segaris. Jenis ikatan ini digunakan pada dinding yang tebalnya 30
cm dan biasanya untuk pasangan super bata yang bersih tanpa
plesteran. Pada lapisan keempat, setelah dipasang memanjang
1
diikuti oleh bata yang dipasang secara melintang. Untuk lapisan
2
1
satu sama dengan lapisan ketiga, yaitu bata yang dipasang
2
secara melintang juga. Ikatan ini digunakan untuk dinding yang
tebalnya 30 cm dan biasanya merupakan pasangan batu bersih.
1
bata dipasang. Setiap lapisan bata yang memanjang diawali
4
3
dengan pasangan bata dan diikuti oleh sebuah bata melintang,
4
dan seterusnya dipasang bata biasa saja, siar tegak disini
kg m3
semen 6,24 dan pasir 0,024 . Nah, dari perhitungan ini
m2 m2
maka bisa mengetahui jumlah semen dan pasir yang
dibutuhkan dengan mengalikan ukuran luas bidang yang akan
diplester dengan perhitungan tadi. Jadi misalkan ingin
memplester dinding dengan ukuran 15 m x 6 m maka jumlah
semen yang dibutuhkan adalah (15×6) x 6,24 = 90 x 6,24 =
561,6 kg atau sekitar 14,04 sak. Kemudian untuk kebutuhan
pasirnya adalah (15×6) x 0,024 = 90 x 0,024 = 2,16 m3.
b. Plesteran Dengan Komposisi 1 PC : 5 PP
kg m3
semen 5,18 dan pasir 0,026 . Nah, dari perhitungan ini
m2 m2
maka bisa mengetahui jumlah semen dan pasir yang
dibutuhkan dengan mengalikan ukuran luas bidang yang akan
diplester dengan perhitungan tadi. Jadi misalkan ingin
memplester dinding dengan ukuran 15 m x 6 m maka jumlah
semen yang dibutuhkan adalah (15×6) x 5,18 = 90 x 5,18 =
466,2 kg atau sekitar 11.655 sak. Kemudian untuk kebutuhan
pasirnya adalah (15×6) x 0,026 = 90 x 0,026 = 2,34 m3.
c. Plesteran Dengan Komposisi 1 PC : 6 PP
Dalam SNI 2008, pembuatan adukan plesteran yang
menggunakan perbandingan 1 PC : 6 PP dengan jumlah
kg m3
semen 4,42 dan pasir 0,027 . Nah, dari perhitungan ini
m2 m2
maka bisa mengetahui jumlah semen dan pasir yang
dibutuhkan dengan mengalikan ukuran luas bidang yang akan
diplester dengan perhitungan tadi. Jadi misalkan ingin
memplester dinding dengan ukuran 15 m x 6 m maka jumlah
semen yang dibutuhkan adalah (15×6) x 4,42 = 90 x 4,42 =
397,8 kg atau sekitar 9,945 sak. Kemudian untuk kebutuhan
pasirnya adalah (15×6) x 0,027 = 90 x 0,027 = 2,43 m3.
Dengan keterangan :
∅ : Sudut geser dalam
β : Sudut tanah timbunan
Untuk tanah timbunan datar ( β=0 ˚ ) , besarnya koefisien
tekanan tanah aktif menjadi :
1−sin ∅ ∅
Ka=
1+sin ∅ (
∙ tan 45 ˚ −
2 )
3. Tekanan Hidrostatis
Gaya tekan air atau gaya hidrostatis adalah gaya horisontal
akibat air di hulu dan hilir bendung. Tekanan hidrostatis adalah
fungsi kedalaman di bawah permukaan air, dan bekerja tegak
lurus terhadap muka bangunan.
Pair =0,5 ∙ γ w ∙ H 2
Momen akibat tekanan hidrostatis dapat dinyatakan :
H
M air =Pair ∙
3
Dengan keterangan :
Pair : Tekanan air aktif ¿
M air : Momen tekanan air (kNm)
γw : Berat volume air ¿
4. Gaya Angkat
Pada konstruksi-konstruksi di daerah yang tergenang air atau
muka air tanah yang tinggi, maka akan terjadi adanya tekanan
hidrostatis yang mengurangi besarnya angka keamanan (SF).
Tekanan air akan mempengaruhi gaya vertikal dan menyebabkan
U 1=B ∙ h2 ∙ γ w
U 2=0,5∙ B∙ h2 ∙ γ w
∑ U =U 1 +U 2
Momen akibat gaya angkat (uplift) dapat dinyatakan :
M u =U ∙ a
1 1 1
M u =U ∙a
2 2
∑ M u =M u +¿ M u ¿ 1 2
Dengan keterangan :
F gs =
∑ V × tan δ
∑H
Dengan keterangan :
F gs : Faktor aman terhadap penggeseran
∑V : Total gaya vertikal (kN)
F gl=
∑ Mt
∑ Mg
Dengan keterangan :
F gl : Faktor aman akibat penggulingan
∑ M t : Momen terhadap berat sendiri pondasi (kNm)
∑ M g : Momen terhadap tekanan tanah aktif (kNm)
Pekerjaan Konstruksi Batu dan Dinding Penahan Tanah Halaman 44
F gl ≥ 1,5 untuk tanah dasar granuler
F gl ≥ 2 untuk tanah dasar kohesif
7. Stabilitas Terhadap Keruntuhan Kapasitas Dukung Tanah
Gaya-gaya horizontal dan vertikal pada dinding akan
menimbulkan tegangan pada tanah. Apabila tegangan yang timbul
melebihi tegangan ijin tanah, maka akan terjadi penurunan tanah.
Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah
didefinisikan sebagai :
qult
F= ≥ 2,5
qmax
Dengan keterangan :
F : Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah
q ult : Kapasitas dukung ultimit ¿
q max : Tekanan akibat beban struktur ¿
X=
∑ M t −∑ M g
∑V
Dengan keterangan :
∑ M t : Momen terhadap berat sendiri fondasi (kNm)
∑ M g : Momen terhadap tekanan tanah aktif (kNm)
∑ V : Total gaya vertikal (kN)
B
e= −x
2
B
Bila e < , bentuk diagram tekanan kontak berupa trapesium
6
B
Bila e= , bentuk diagram tekanan kontak berupa segitiga
6
B
Bila e > , bentuk diagram tekanan kontak berupa dua segitiga
6
Tekanan struktur pada tanah dasar fondasi dapat dihitung dari
persamaan sebagai berikut :
1. Bila dipakai cara lebar efektif fondasi (asumsi meyerholf) :
V
q=
B'
B
sebaiknya dibuat sedemikian hingga e < .
6
Hal ini dimaksudkan agar efisiensi pondasi maksimum dan
perbedaan tekanan pondasi pada ujung-ujung kaki dinding tidak
besar (untuk mengurangi resiko keruntuhan dinding akibat
penggulingan).
8. Penulangan Dinding
a. Hitungan gaya lintang dan gaya momen terfaktor
Bila y adalah kedalaman dari permukaan tanah urug,
momen terfaktor yang bekerja pada dinding vertikal :
y
Mu=0,5 × γ m × y 2 × Ka× ×1,2+0,5 ×q × y 2 × Ka×1,6
3
Vu=0,5 × γ m × y 2 × Ka ×1,2+q × y × Ka×1,6
Momen (Mu) dan gaya lintang (Su) dihitung dengan
substitusi dengan substitusi nilai-nilai y ke dalam Rumus Vu
dan Rumus Mu.
b. Hitungan kebutuhan tulangan semen
25
d=H − p−
2
Dengan keterangan :
d : Tinggi efektif (mm)
H : Tinggi pondasi (mm)
Kuat geser beton :
Dengan keterangan :
Vc : Kuat geser beton (kN)
fc ' : Mutu beton (mPa)
bw : Permeter (mm)
d : Tinggi efektif (mm)
∅ V n=∅ V c =0,75 ×V c
∅ V n=∅ V c >V u
Mu
( −12 × 0,85× fc ' × b)a + ( 0,85× fc ' × b ×d ) a−( ∅ )=0
2
Dengan keterangan :
f c' : Mutu beton (mPa)
b : Permeter (mm)
d : Tinggi efektif (mm)
Mu : Momen ultimit (kNm)
∅ : 0,8
d−c
ε s= ε
c cu
f s=ε s × E s
0,85× fc ' × a ×b
A s=
fs
Rasio penulangan ( ρ ) :
As
ρ=
b×d
A s =ρ× b × d
min
4. Implementasi
Buat rencana kerja yang telah disusun untuk
mengimplementasikan konsep pengendalian dengan baik. Untuk
mencapai kegiatan yang optimal sediakan sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan program K3. Buatlah kebijakan K3
terpadu.
2.3.5 Alat Pelindung Diri (APD) yang Digunakan Dalam Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
1. Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda
tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini
juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan
bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk beberapa
pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa
menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.
3. Sepatu Boot
Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena
cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya
ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya
adalah perlindungan yang lebih maksimal karena modelnya yang
tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang kering.
4. Sepatu Pelindung
Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena
cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya
ataupun permukaan licin.
Selain fungsi tersebut, sepatu safety berkualitas juga memiliki
tingkat keawetan yang baik sehingga bisa digunakan dalam
jangka waktu yang panjang. Berbagai sepatu safety tersedia
5. Masker
Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ
pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-
organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas.
Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara
yang bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai jenis,
seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan regulator, dan
alat pembantu pernafasan.
6. Penutup Telinga
Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug)
atau penutup telinga (ear muff), yang berfungsi untuk melindungi
telinga dari kebisingan ataupun tekanan.
7. Kacamata Pengaman
Kacamata pengaman digunakan sebagai alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi mata dari paparan partikel yang
melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda
panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga
berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke
mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis
kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau googgles.
8. Sarung Tangan
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari
api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia,
benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat
patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari
material yang beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada
yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet dan sarung
tangan safety yang tahan terhadap bahan kimia.
10. Pelampung
Pelampung digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di
permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam. Pelampung
terdiri dari life jacket, life vest atau bouyancy control device untuk
mengatur keterapungan.
3. Lancar
Yang dimaksud dengan lancar dalam perencanaan site
plan/site installation adalah kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
terutama kelancaran transportasi/angkutan di lokasi proyek.
Pembuatan jalan kerja untuk mendukung kelancaran transportasi
sangat erat hubungannya dengan perletakan bangunan-bangunan
fasilitas dan sarana proyek lainnya. Terganggunya kelancaran
transportasi dapat mengakibatkan timbulnya hambatan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sehingga jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat menyimpang dari rencana
kerja yang telah tersusun.
4. Aman
Salah satu tujuan dibuatnya bangunan-bangunan fasilitas dan
sarana pada proyek adalah untuk keperluan keamanan dan
keselamatan pekerjaan selama berlangsungnya kegiatan proyek.
Yang dimaksud dengan keamanan adalah menghindarkan
gangguan pencurian, kehilangan dan kerusakan peralatan serta
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pekerjaan konstruksi batu merupakan suatu pengerjaan yang bahan utamanya
yaitu batu yang digabungkan dengan menggunakan campuran mortar hingga
terbentuknya suatu konstruksi yang dapat menahan beban atau gaya yang
diterimanya. Selain itu, dinding penahan tanah merupakan salah satu jenis
pekerjaan konstruksi batu yang dibuat untuk menahan tanah lepas atau alami dan
mencegah terjadinya keruntuhan terhadap tanah yang miring atau lereng yang
kemantapannya tidak stabil.
Pekerjaan konstruksi batu sendiri memiliki fungsi yaitu sebagai dinding,
tembok penahan tanah, pembuatan dam, dan lain sebagainya. Selain itu, tujuan
dalam pengerjaan konstruksi batu sendiri terdiri dari :
1. Untuk mendapatkan suatu bentuk konstruksi yang menjadi satu kesatuan yang
kuat dan tahan lama.
2. Untuk mendapatkan ikatan yang benar-benar memenuhi syarat konstruksi.
baik sebagai dinding, saluran irigasi, ataupun sebagai tembok penahan tanah.
3. Untuk mendapatkan konstruksi yang kokoh dan kuat akan tetapi
menggunakan bahan-bahan yang cukup hemat.
Dalam pengerjaan konstruksi batu, tpara pekerja pun harus menggunakan alat
pelindung diri (APD) agar terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi
semua pekerja. Dengan kata lain, sebenarnya K3 merupakan suatu istilah yang
mengacu terhadap kesehatan, keselamatan, dan bahkan kesejahteran bagi manusia
di sebuah institusi ataupun tempat kerja.
Selain itu semua, terdapat yang namanya manajemen proyek. Manajemen
Proyek sendiri adalah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk sasaran yang telah ditentukan.
Manajemen proyek sangatlah diperlukan dalam mengerjakan suatu proyek
konstruksi batu, karena memanajemen suatu proyek pekerjaan dapat membuat
3.2 SARAN
Pekerjaan dari konstruksi batu sangatlah penting sebelum membangun suatu
konstruksi seperti jembatan, gedung bertingkat, perumahan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, untuk membangun semua hal yang berhubungan dengan konstruksi
kerja batu haruslah mengerti, dimulai dari alat-alat yang dipakai haruslah sesuai
ketentuan, perhitungan dari bahan-bahan yang akan digunakan, perhitungan yang
dilakukan sebelum membuat konstruksi tersebut hingga cara pengerjaannya.
Selain itu, dalam pengerjaannya pun haruslah mengutamakan untuk menggunakan
alat pelindung diri (APD) yang lengkap sesuai dengan ketentuan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), agar tidak terjadinya resiko yang berbahaya bagi semua
pekerja.
Dalam bekerja membuat konstruksi tersebut, hendaknya mengikuti petunjuk
yang telah diberikan, bekerja dengan sangat teliti dan memanfaatkan waktu
seefisien mungkin, agar batas waktu yang ditetapkan untuk membuat proyek
tersebut, dapat selesai dikerjakan dengan tepat waktu tanpa adanya kerusakan
pada konstruks. Bukan hanya itu saja, hendaknya para insinyur sipil pun mengerti
dan memahami cara memanajemen suatu proyek, dari mulainya melakukan
rencana di lapangan sampai perhitungan terhadap rencana anggaran biaya. Ini
semua dilakukan agar suatu proyek yang akan/sebelum dibuat dapat berjalan
dengan lancar dan tanpa adanya suatu kendala.