Anda di halaman 1dari 7

IRIS

Iris merupakan perluasan badan siliar kearah anterior. Permukaannya


relative datar dengan ditengah-tengahnya terdapat lubang berbentuk bulkat yang
disebut pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk kedalam mata dengan
mengubah ukuran pupil sehingga berfungsi sebagai diafragma pada kamera foto.
Pada stroma iris terdapat otot sfingter pupil yang bekerja untuk menciutkan pupil
(miosis), dan otot dilatator pupil yang bekerja untuk melebarkan pupil (midriasis).
Otot sfingter pupil dipersarafi oleh saraf N.III parasimpatis dan otot dilator pupil
dipersarafi oleh saraf simfatis. Irirs bersandar pada lensa dan menjadi pemisah
antara bilik mata depan dan bilik mata belakang yang kedua-duanya berisi humor
akuos. Bilik mata depan dibagian perifer menyempit dsiebut sudut bilik mata
depan.
Disini terdapat jaringan yang disebut trabekel, yang berhubungan degan saluran
yang disebut Kanalis Skhlem, yang penting untuk pengaliran keluar humor
akuos.

BADAN SILIAR

Terdiri dari 2 bagian, yaitu :


- Pars pilkata yaitu bagian anterior yang berkerut-kerut 2 mm.
- Pars plana yaitu bagian posterior, yang lebih halus dan rata 4 mm.
Pada pars pilkata terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut prosesus siliar yang
merupakan origo dari ligamentum suspensorium yang disebut zonula zinii.
Ligamentum ini menahan lensa tetap pada tempatnya.
Pada badan siliar terdapat otot siliar yang fungsinya untuk mengerutkan dan
mengendorkan zonula siliaris sehingga lensa dapat menjadi lebih cekung atau
lebih cembung, sehingga kekuatan refraksi meningkat untuk melihat dekat.
Apabila siliaris relaksasi, zonula zinii lebih tegang lensa menjadi lebih cekung
sehingga kekuatan refraksi berkurang. Daya untuk membuat lensa lebih cekung
dan lebih cembung disebut daya akomodasi. Badan siliar juga berfungsi
memproduksi humor akuos yang diperlukan untuk mempertahankan tekanan infra
ocular. Humor akuos disekresikan oleh badan siliaris ke bilik mata belakang, lalu
dialirkan ke bilik mata depan melalui pupil, kesudut bilik depan dan melalui
trabekel masuk ke kanalis skhlem, lalu ke vena episklera. Bila ada gangguan
aliran humor akuos, tekanan intra ocular akan menjadi tinggi disebut glaucoma.

KOROID.

Koroid merupakan bagian posterior uvea yang terletak antara retina dan
sclera. Sebagian besar koroid adalah pembuluh darah yang besar, sedang dan
kecil. Makin dalam letak pembuluh darah koroid lumennya makin besar. Koroid
dibatasi dibagian dalam oleh membrane Bruch, sedangkan bagian luar oleh sclera.
Antara koroid dan sclera terdapat ruang yang disebut ruang supra koroid. Di
bagian posterior, koroid melekat erat pda tepi optic dan kedepan meluas sampai
orgserata, yang kemudian bergabung dengan badan siliar.

LENSA.

LENSA mempunyai bentuk bikonveks, avaskular, tidak berwarna, dan


sangat bening dengan tebal 4 mm dan diameter 9 mm. Lensa terletak dibelakang
iris dihubungkan \oleh zonula zinii ke badan siliar. Didepan lensa terdapat humor
akuos dan dibelakang lensa terdapat vitreus.
Kapsul lensa adalah suatu membrane yang semipermeabel, sedikit lebih
permabel dari dinding kapiler. Epitel subkasular terdapat dibagian depan lensa.
Nukleas lensa lebih keras dari korteks.
Dengan bertambahnya umur serabut-serabut subepitel terus dibentuk
sehingga lensa makin lama makin besar dan makin tidak elastis.
Lensa terdiri dari 65% air dan 35% protein (jaringan yang paling tinggi
kandungan proteinnya) dan mineral kalium lebih tinggi disbanding dengan pada
jaringan lain. Asam askorbat dan glutalion terdapat dalam bentuk teroksidasi dan
tereduksi. Pada lensa tidak ada saraf maupun pembuluh darah.
RETINA.

Retina merupakan jaringan saraf yang tipis, semi transparan dan terdiri dari
banyak lapisan yang merupakan lapisan dalam duapertiga posterior dinding bola
mata.
Bagian ujung depan retina bergerigi dan disebut serata yang merupakan
batas dengan badan siliar.
Lapisan retina adalah sepuluh, mulai dari bagian dalam yaitu :
1. Membran limitans
2. Lapisan serabut saraf yang mengandung axon sel ganglion yang menuju
ke saraf optik.
3. Lapisan sel ganglion
4. Lapisan pleksiform dalam
5. Lapisan nuclear dalam
6. Lapisan Pleksiform luar
7. Lapisan nuclear luar
8. Membran limitans luar
9. Lapisan fotoreseptor sel batang dan sel kerucut
10. Lapisan epitel pigmen
Tebal retina pada oraserata 0.1 mm dan pada polus posterior 0.23 mm. Pada
bagian tengah retina posterior terdapat macula jutea dengan diameter 1.5 mm
yang merupakan daerah dengan pigmen kekuning-kuningan karena adanya
pigmen luiteal (xantofil). Di bagian tengah macula lutea, sekitar 3.5 mm dari
discus optikus terdapat fovea sentralis.
Kerucut berfungsi untuk penglihatan rinci, misalnya membaca dan persepsi
warna. Di macula lutea yang paling banyak adalah kerucut, sedangkan di fovea
sentralis hanya da kerucut dan tidak ada sel batang. Sel batang lebih banyak
terdapat di bagian retina, fungsinya untuk penglihatan dalam keadaan redup atau
gelap.

OTOT-OTOT EKSTRA OKULAR


Ada 6 otot ekstra ocular yang mengontrol pergerakan mata :
- 4 buah otot rektus
- 2 buah otot oblik

OTOT REKTUS

Ada 4 buah otot rektus yang semuanya berorigo pada tendon cincin (annulus
Zinn) di apeks posterior orbita. Nama keempat otot rektus itu sesuai dengan
insersi pada sclera, medialis, lateralis, interior dan superior. Kerja otot-otot itu
adalah untuk aduksi, abduksi, depresi dan elevasi bola mata. Jarak insersi otot
rektus limbus koprnea adalah sebagai berikut : rektus medialis 6 mm; rektus
inferior 6 mm; rektus lateralis 7 mm dan rektus superior 8 mm.

OTOT-OTOT OBLIK
Ada 2 buah otot oblik yang mengontrol terutama gerakan torsi dan sedikit
gerakan keatas dan kebawah.

OTOT OBLIK SUPERIOR


Merupakan otot yang paling panjang dan halus, origo otot ini disebelah atas
medial foramen optic dan menutupi sebagian otot palpebra superior, berjalan
kearah depan dalam bentuk tendon ke troklea, memutar kearah belakang dan
bawah atau menempel pada sclera dibawah otot rektus superior.

OTOT OBLIK INFERIOR


Berorigo pada dinding orbita bagian nasal persis dibelakang rima orbita
inferior, berjalan dibawah otot rektus inferior lalu dibawah otot rektus lateralis
untuk berinsersi pada sclera dikuadran posterior temporal, sedikit diatas daerah
macula.
PERSARAFAN

N.III (saraf okulomotor) mempersarafi otot-otot rektus medialis, inferior dan


superior, dan otot oblik inferior.
N.VI (saraf abdusen) mempersarafi otot ektus lateralis.
N. IV (saraf troklear) mempersarafi otot oblik superior.

KELOPAK MATA
Kelopak mata atas dan bawah adalah lipatan kulit yang mudah bergerak dan
berfungsi melindungi bagian anterior bola mata. Kedipan kelopak mata akan
menyebarkan film air mata yang akan melindungi kornea dan konjungtiva dari
kekeringan.
Kelopak mata terdiri dari 5 macam jaringan, berturut-turut dari permukaan
kedalam, yaitu : lapisan kulit, otot orbikularis, jaringan areolar, tarsus dan
kongjungtiva palpebra.

A. LAPISAN KULIT
Kulit kelopak mata berbeda dari kulit didaerah lain yaitu tipis, longgar dan
elastis, dan mempunyai folikel rambut dan tidak mempunyai lemak subkutan.

B. OTOT ORBIKULARIS OKULI


Fungsi otot orbikularis okuli adalah untuk menutup kelopak mata.
Serabut otot ini berjalan konsentris mengelilingi fisura palpebra, otot ini ada
2 bagian yaitu yang terdapat pada kelopak mata disebut bagian pratarsus dan
bagian yang diatas septum orbita disebut bagian praseptum. Otot orbikularis okuli
dipersarafi oleh saraf fasialis (N.VII)

C. JARINGAN OREOLAR
Jaringan oreolar sub muskular terletak lebih dalam dari pada otot orbikularis
okuli.
D. TARSUS
Tarsus adalah suatu lapisan jaringan fibrosa padat yang merupakan struktur
utama untuk menyangga kelopak mata.

E. KONJUNGTIVA PALPEBRA
Kelopak mata bagian posteriornya dilapisi oleh selapu mukosa yang disebut
konjungtiva palpebra yang melekat kuat pada tarsus.

MARGO PALPEBRA
Margo palpebra panjangnya 25-30 mm dan lebarnya sekitar 2 mm. Margo
palpebra dibagi dua garis abu-abu (batas mukokutan) menjadi margo anterior dan
margo posterior.
Pada margo anterior terdapat :
- BULU MATA yang tumbuh dari margo palpebra dan tersusun tidak
teratur. Bulu mata atas lebih panjang dan lebih banyak dari bulu mata
bawah dan melngkung keatas, bulu mata bawah melengkung kebawah.
- KELENJAR ZEIS : Adalah kelenjar lemak yang kecil yang bermuara
pada artikel rambut bulu mata.
- KELENJAR MOLL : adalah kelenjar keringat yang terdapat dekat bulu
mata

OTOT LEVATOR PALPEBRA


Otot levator palpebra berfungsi untuk mengangkat kelopak mata
berlawanan dengan otot orbikularis okuli. Otot levator palpebra dipersarafi oleh
saraf okulomotor (N.III)

APARATUS LAKRIMAL
Aparatus lakrimal terdiri dari kelenjar lakrimal, kelenjar lakrimal aksesori,
pungtum, lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal.
Kelenjar lakrimal terletak di orbita bagian anterior superotemporal dan
menghasilkan air mata. Beberapa duktus sekretori menghubungkan kelenjar
dengan forniks konungtiva superior. Kelenjar lakrimal aksesori yaitu kelenjar
Krause dan Wolfring terletak di substansia propria konjungtiva palpebra.
Air mata mengalir membasahi p[ermukaan kornea maupun konjungtiva
bulbi dan konjungtiva palpebra. Kemudian mengalir melalui pungtum lakrimalis
superior dan inferior ke kanalikulus lakrimal. Lalu masuk ke sakus lakrimal yang
terletak di fosa os lakrimal. Dari sakus lakrimal melalui duktus nasolakrimal
bermuara di meatus inferior rongga hidung.

Anda mungkin juga menyukai