Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

No. 001/……-EP/PK/I/2021
PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN ………..

Perjanjian Kerjasama ini (untuk selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian” ) dibuat dan berlaku
pada hari ini, [*], tanggal [*], oleh dan antara:
1. [*], suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia, berkedudukan di [*], yang dalam hal ini diwakili oleh [*], dalam kedudukannya
sebagai [*], dalam hal ini bertindak dalam jabatannya untuk dan atas [*], (selanjutnya
disebut “PIHAK PERTAMA”).

2. [*], suatu perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, beralamat di [*], diwakili
oleh [*], sebagai Direktur (untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA menugasi PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pekerjaan Perancangan


Bangunan dan Sarana Penunjang Taman Hiburan yang berlokasi di Bintaro, selanjutnya di
Sebut PROYEK.

KEDUA BELAH PIHAK, sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja yang saling mengikat
sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut:

Pasal I
DASAR PERJANJIAN KERJA

(1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) term of Reference (TOR).


(2) Pendoman Hubungan Kerja Antara Arsitek Dengan Pengguna Jasa Tahun 2007, yang
dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
(3) Surat Penawaran PIHAK KEDUA yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

Dokumen-dokumen tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja ini

Pasal 2
TUGAS PEKERJAAN

(1) PIHAK PERTAMA menugasi PIHAK KEDUA untuk melaksanakan[*]


seperti di bawah:
a. Fasilitas karyawan, seperti:
i. Kantor
ii. locker room,
iii. tempat makan
iv. dll
b. Fasilitas satwa, seperti:
i. Kandang lepas untuk satwa dapat di lihat pengunjung (Exhibit Satwa)
ii. Kandang tidur satwa (Animal holding)
iii. Rumah Sakit Satwa
iv. Gudang pakan untuk satwa
v. Dapur pakan untuk satwa (food preps area)
c. Fasilitas pengunjung, seperti:
i. Toilet umum
ii. Ruang ibu menyusui
iii. Kiosk souvenir
(2) Rincian Tugas perancangan adalah sebagai berikut :
I. Design Development untuk semua fasilitas, meliputi:
a. Layout ground floor
b. Plan termasuk pengaturan interior
c. Elevation
d. Section
e. 3D modelling ketchup.

II. Working drawing & BoQ untuk semua fasilitas karyawan & fasilitas pengunjung,
meliputi:
a. Floor plan
b. Elevation
c. Section & detail
d. Roof plan & detail
e. Ceiling plan & detail
f. Door & window plan & detail
g. Toilet plan & detail
h. Lighting plan
i. Switches plan; electricity, socket outlet
j. Floor finishes plan & detail
k. Detail architecture (column, entrance and parking area)
l. Perhitungan volume untuk semua bangunan, termasuk: danau, ticketing,
restaurant & function room.

III. Working drawing & BoQ untuk semua fasilitas satwa, meliputi:
a. Floor plan
b. Elevation
c. Section & detail
d. Roof plan & detail
e. Ceiling plan & detail
f. Door & window plan & detail
g. Toilet plan & detail
h. Lighting plan (superimposed from lighting designer)
i. Switches plan: electricity, socket outlet, audio (superimposed from MEP
designer)
j. Floor finishes plan & detail
k. Detail architecture (column, entrance, and parking area).

IV. Create all necessary drawing that requested from contractor


Pasal 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN TUGAS

Jangka waktu pelaksaan tugas Perencanaan adalah sebagai berikut :


(1) Pekerjaan sesuai dengan pasal 2 ayat (2) butir I
 Design Development untuk semua fasilitas
Diselesaikan oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 45 hari kalender terhitung dari
tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini atau selambat-lambatnya tanggal 28
Februari 2021
(2) Pekerjaan sesuai pasal 2 ayat (2) butir II:
 Working drawing & BoQ untuk semua fasilitas karyawan & fasilitas pengunjung.
Diselesaikan oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 60 hari kalender terhitung dari
tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini atau selambat-lambatnya tanggal 15
Maret 2021
(3) Pekerjaan sesuai pasal 2 ayat (2) butir III:
 Working drawing & BoQ untuk untuk semua fasilitas satwa.
Diselesaikan oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 75 hari kalender terhitung dari
tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini atau selambat-lambatnya tanggal 31
Maret 2021

Pasal 4
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas hasil perancangan arsitektur yang dibuatnya.
(2) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian, dan
pengalaman yang dimiliki sehingga pelaksanaan pekerjaan perancangan sesuai dengan
pedoman/persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
(3) PIHAK KEDUA wajib mengamankan kepentingan PIHAK PERTAMA dan berusaha
mencapai hasil rancangan yang terbaik dalam jangka waktu dan anggaran biaya yang
tersedia.
(4) PIHAK KEDUA wajib memperhatikan semua peraturan dan undang-undang yang berlaku
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk kebiasaan, tradisi, dan tata
laksana yang lazim berlaku.
(5) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengalihkan tugas yang diterimanya kepada orang
lain, kecuali dengan persetujuan PIHAK PERTAMA.
(6) PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan cetakan-cetakan dari dokumen pekerjaan
perancangan yang telah dikerjakannya kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan di luar kewajiban yang harus diberikan oleh PIHAK KEDUA sesuai yang
tersebut pada pasal 6 ayat (2) perjanjian ini, dengan tanggungan biaya oleh PIHAK
PERTAMA.
(7) PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasian proyek ini dan ikut memastikan agar informasi
proyek tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
(8) PIHAK KEDUA harus dapat bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA dan pihak-pihak lain
yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA sehubungan dengan proyek ini.
(9) PIHAK KEDUA wajib menunjuk wakilnya yang berpengalaman untuk pelaksanaan tugas
dalam proyek ini sebagai wakil dari PIHAK KEDUA dan bekerja untuk dan atas nama
PIHAK KEDUA.
Nama : [*]
Jabatan : [*]
No. Telepon : [*]

Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA

(1) PIHAK PERTAMA wajib memberikan petunjuk yang jelas kepada PIHAK KEDUA tentang
maksud, tujuan, serta tata laksana pembangunan yang diinginkan, termasuk jadwal dan
anggaran biaya pembangunan serta program pembangunan berupa Kerangka Acuan
Kerja (KAK) Term of Reference (TOR).
(2) PIHAK PERTAMA wajib menyiapkan dan memberikan data, informasi, rekomendasi, dan
atau mengambil Tindakan-tindakan yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA untuk
keperluan/kelancaran proyek.
(3) PIHAK PERTAMA wajib melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan atas hasil
pekerjaan PIHAK KEDUA selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
kerja setelah gambar-gambar atau dokumen-dokumen diserahkan dan dijelaskan oleh
PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK PERTAMA wajib memberikan fasilitas secukupnya kepada PIHAK KEDUA dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pemberian izin untuk setiap waktu masuk ke
lokasi proyek dan pemberian surat pengantar dalam rangka menghubungi instansi-instansi
yang bersangkutan.
(5) PIHAK PERTAMA wajib membayar imbalan jasa sehubungan dengan pekerjaan
perancangan ini kepada PIHAK KEDUA sesuai yang tersebut dalam pasal 6 Perjanjian
Kerja ini.
(6) PIHAK PERTAMA wajib untuk menunjuk wakil-wakilnya yang diberi wewenang untuk
mewakili PIHAK PERTAMA dengan hak menjalankan/menolak keputusan/persetujuan
untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA sehubungan dengan dibuatnya Perjanjian Kerja
ini untuk kepentingan proyek di mana wakil tersebut bertugas untuk membina hubungan
kerja yang baik dengan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak yang bersangkutan dalam
proyek untuk PIHAK PERTAMA
Nama : [*]
Jabatan : [*]
No.Telepon : [*]
Pasal 6
HASIL PEKERJAAN PERANCANGAN

(1) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan 3 (tiga) kopi hasil karya pekerjaan perancangan
sesuai jadwal pada pasal 3 perjanjian ini.
(2) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pengawasan Berkala (Periodical Inspcetion) sesuai
jadwal yang disepakati atau minimum 4 (empat) minggu sekali dan maksimum 2 (dua)
minggu sekali.

Pasal 7
BIAYA PERANCANGAN

(1) Besarnya Pembayaran Jasa/Biaya Perancangan adalah [*] ([*] ). Tidak termasuk
PPN 10%.
(2) Hal-hal yang termasuk di dalam Pembayaran Jasa/Biaya Perancangan adalah:
a. Pajak Penghasilan (PPH) atas imbalan jasa PIHAK KEDUA.
b. Biaya cetak 3 (tiga) kopi untuk dokumen hasil karya pekerjaan perancangan.
c. Segala bentuk asuransi yang harus dipenuhi PIHAK KEDUA sehubungan dengan
pekerjaannya.
(3) Hal-hal yang tidak termasuk dalam Pembayaran Jasa/Biaya Perancangan dan menjadi
tanggungan atau diganti oleh PIHAK PERTAMA adalah:
a. PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
b. Biaya perbanyakan dokumen baik cetak biru dan fotocopy diluar 3 (tiga) kopi yang
menjadi kewajiban PIHAK KEDUA.

Pasal 8
PELAKSANAANPEMBAYARAN

Pelaksaan pembayaran Jasa/Biaya Perencangan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK


KEDUA diatur dengan angsuran sebagai berikut:

(1) DP:
[*]dari jumlah biaya perancangan atau sebesar [*] ([*] ) setelah ditandatanganinya
Perjanjian Kerja.
(2) Anguran Pertama:
[*] dari jumlah biaya perancangan atau sebesar [*] ([*] ) setelah selesainya
Pengembangan Desain atau Design Development untuk semua fasilitas.
(3) Angsuran Kedua:
[*]dari jumlah biaya perancangan atau sebesar [*] ([*] ), setelah selesainya working
drawing & BoQ untuk semua fasilitas karyawan & fasilitas pengunjung. Termasuk area
ticketing, restaurant & function room.
(4) Angsuran Ketiga:
[*]dari jumlah biaya perancangan atau sebesar [*] ([*] ) setelah selesainya working
drawing & BoQ untuk untuk semua fasilitas satwa.
(5) Angsuran Keempat:
[*]dari jumlah biaya perancangan atau sebesar [*] ([*] ) setelah Proyek Selesai atau
Upon completion of project.

Pasal 9
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

Untuk pekerjaan tambah dan kurang selain dari paket pekerjaan seperti tercantum dalam pasal
2 perjanjian kerja ini, maka Pembayaran jasanya diperhitungkan berdasarkan musyawarah
KEDUA BELAH PIHAK atau akan diadakan negosiasi Kembali anatrara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA yang akan dituangkan dalam bentuk perjanjian tambahan (addendum)
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian kerja ini.

Pasal 10
SANKSI DAN DENDA

(1) Bila PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan pekerjaan seperti tersebut pada pasal 3
diatas, maka kepada PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi sebesar 0,5% per mil dari
jumlah biaya perencanaan untuk setiap hari keterlambatan.
(2) Jumlah denda maksimum adalah sebesar 5% dari jumlah biaya perancangan atau
sebesar Rp 3.000.000,-

Pasal 11
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Bila denda telah mencapai maksimal, dan PIHAK KEDUA tidak dapat memberi alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja
secara sepihak dengan PIHAK KEDUA dan dapat menunjuk arsitek (perancang dan konsultan)
lain untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.
Untuk seterusnya segala sesuatu mengenai pemutusan hubungan kerja ini diatur menurut
Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna jasa tahun 2007 yang dikeluarkan
oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Pasal 12
FORCE MAJEURE
(1) Ketentuan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan jadwal seperti diatur dalam Pasal 3
perjanjian kerja ini tidak berlaku bila terjadi Keadaan Memaksa (Force Majure).
Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa (Force Majure) menurut perjanjian Kerja ini
adalah : bencana alam, perang, pemogokan umum, sabotase, wabah, kebakaran,
blockade, revolusi dan huru-hara, atau keadaan yangs ecara wajar tidak dapat dihindari
serra berada di luar kemampuan manusa, kebijaksanaan/peraturan pemerintah di bidang
moneter, dll.
(2) Bila dengan musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka persoalananya akan
diserahkan kepada Panitia Pendamai. Biaya pengadaan panitia pendamai ditanggung oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara prorate.
(3) Bila Panitia Pendamai tersebut tidak dapat menyelesaikan perselisihan, maka perkaranya
akan diteruskan kepada Pengadilan Negeri yang berwenang untuk memutuskan.

Pasal 13
PERJANJIAN KERAHASIAAN INFORMASI

KEDUA BELAH PIHAK yang terikat dalam perjanjian kerja sama ini sepakat:
(1) Informasi akan tetap dijaga kerahasiaannya dan tidak akan, tanpa adanya ijin tertulis
terlebih dahulu dari Pemberi Informasi, diungkapkan baik secara langsung atau tidak
langsung oleh Penerima Informasi, atau agen-agen, perwakilan-perwakilan, petugas-
petugas, direktur-direktur atau karyawan-karyawan mereka (secara bersama-sama disebut
"Perwakilan"), dengan cara apapun, baik seluruhnya maupun sebagian, dan tidak akan
digunakan oleh Penerima Informasi ataupun Perwakilannya, untuk tujuan apapun selain
daripada untuk Kerjasama sebagaimana yang dijelaskan diatas. Lebih lagi, Penerima
Informasi setuju untuk mengungkap Informasi hanya kepada Perwakilannya yang perlu
mengetahui Informasi dalam rangka Kerjasama sebagaimana disebutkan diatas, yang
telah diberitahu oleh Penerima Informasi mengenai sifat kerahasiaan dari Informasi dan
yang setuju untuk bertindak sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam Perjanjian
ini. Penerima Informasi akan memastikan bahwa semua Perwakilannya yang kepada
siapa pengungkapan itu dilakukan akan bertindak sesuai dengan ketentuan dari Perjanjian
ini seolah-olah masing-masing dari mereka merupakan pihak di dalam Perjanjian ini, dan
Penerima Informasi setuju bahwa mereka akan bertanggungjawab kepada Pemberi
Informasi untuk setiap pelanggaran atas Perjanjian ini oleh Penerima Informasi atau setiap
Perwakilannya.

(2) Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Penerima Informasi, kecuali ditentukan sebaliknya,
Penerima Informasi dan Perwakilannya tidak akan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, mengungkapkan kepada setiap orang atau badan kenyataan bahwa Informasi
telah disediakan, bahwa pembicaraan-pembicaraan atau negosiasi-negosiasi sedang
berjalan atau sudah dilakukan sehubungan dengan Kerjasama atau setiap ketentuan,
persyaratan atau fakta-fakta lainnya sehubungan dengan Kerjasama yang mungkin akan
dilakukan tersebut, termasuk status daripadanya dan Penerima Informasi juga tidak akan
membuat pengumuman apapun mengenai hal-hal yang dirujuk diatas atau mengenai
kemungkinan keterlibatan Penerima Informasi di dalam Kerjasama.
(3) Semua salinan dari Informasi akan dikembalikan kepada Pemberi Informasi secara
langsung pada saat diminta oleh secara tertulis oleh Pemberi Informasi dan tidak ada
salinan daripadanya yang akan di simpan oleh Penerima Informasi dan setiap informasi
verbal lainnya akan senantiasa tunduk pada ketentuan dari Perjanjian ini.

(4) Istilah Informasi tidak akan termasuk bagian dari Informasi yang dapat Penerima Informasi
tunjukkan sebagai: (i) telah atau menjadi tersedia secara umum untuk publik selain
daripada yang merupakan hasil dari pengungkapan atau kegagalan Penerima Informasi
atau Perwakilannya atau (ii) tersedia atau menjadi tersedia untuk Penerima Informasi dari
sumber selain daripada Pemberi Informasi atau Perwakilannya yang tidak dilarang untuk
diungkapkan Informasi tersebut kepada Penerima Informasi berdasarkan kewajiban
hokum atau kontraktual kepada Pemberi Informasi yang mungkin Penerima Informasi
ketahui setelah adanya penyelidikan yang wajar.

(5) Dalam hal Penerima Informasi menjadi diharuskan (berdasarkan Undang-Undang maupun
peraturan apapun atau ketentuan dari bursa efek atau regulator manapun, dimana
Penerima Informasi diharuskan untuk mematuhi ketentuan tersebut) untuk mengungkap
bagian manapun dari Informasi, fakta bahwa Informasi telah tersedia, dan pembicaraan
maupun negosiasi sedang berjalan atau telah dilakukan sehubungan dengan Kerjasama
atau setiap ketentuan, persyaratan atau fakta lainnya sehubungan dengan Kerjasama,
termasuk status daripadanya, sejauh diperlukan oleh Undang-Undang, Penerima
Informasi akan segera (dan, dalam hal apapun, sebelum melaksanakan ketentuan
tersebut) memberitahukan kepada Pemberi Informasi secara tertulis mengenai hal
tersebut dan mengenai tindakan yang diusulkan untuk diambil sebagai tanggapan. Dalam
hal tersebut Penerima Informasi akan memperhatikan secara penuh setiap pernyataan
wajar yang dibuat oleh Pemberi Informasi, baik mengenai penolakan terhadap ketentuan
maupun mengenai bentuk, cara serta sejauh mana pengungkapan tersebut dapat
dilakukan, dan Penerima Informasi akan melakukan upaya terbaik untuk memastikan
bahwa sejauh yang paling mungkin dalam keadaan yang ada bahwa perlakuan rahasia
akan diberikan terhadap Informasi.

(6) Tidak ada kegagalan atau keterlambatan oleh Pemberi Informasi dalam melaksanakan
setiap hak berdasarkan Perjanjian ini akan berlaku sebagai sebuah pengesampingan
daripadanya, dan tidak ada perubahan terhadap Perjanjian ini akan menjadi berlaku,
terkecuali dilakukan secara tertulis dan disetujui oleh Para Pihak.

(7) Penerima Informasi mengakui bahwa pemulihan yang diberikan oleh hukum mungkin tidak
mencukupi dalam rangka melindungi terhadap pelanggaran dari Perjanjian ini, dan
Penerima Informasi dengan in secara terlebih dahulu setuju akan pemberian ganti rugi
untuk keuntungan Pemberi Informasi dengan adanya bukti atas kerugian yang ada.

(8) Perjanjian ini merupakan keseluruhan kesepakatan para pihak terkait dengan dibukanya
Informasi dan menggantikan dan membatalkan semua komunikasi, pemahaman dan
kesepakatan sebelumnya diantara para pihak terkait dengan Informasi, baik dibuat secara
tertulis ataupun tidak tertulis, dibuat secara tegas atau secara tersirat. Tidak terdapat hak-
hak maupun kewajiban-kewajiban selain yang secara tegas tersebut di dalam Perjanjian
ini.

(9) Tidak terdapat izin yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada
Penerima Informasi untuk menggunakan Informasi untuk tujuan selain yang diatur di
dalam ketentuan diatas. Dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan diatas,
Penerima Informasi akan memperlakukan Informasi dengan cara yang sama dengan
informasi-informasi rahasia lainnya. Para Pihak akan merahasiakan setiap ketentuan-
ketentuan yang diusulkan atau disepakati (termasuk setiap kesepakatan bersama),
termasuk keberadaannya dan keberadaan Kerjasama.

(10) Masing-masing ketentuan di dalam Perjanjian ini terpisah dan berbeda dari yang lainnya
dan, apabila terdapat ketentuan di dalam Perjanjian ini yang menurut pengadilan yang
berwenang adalah ketentuan yang tidak sah, tidak sesuai dengan hukum atau tidak dapat
dilaksanakan, maka tidak sahnya, tidak sesuainya dan tidak dapat dilaksanakannya
ketentuan tersebut tidak akan mempengaruhi ketentuan-ketentuan lain di dalam Perjanjian
ini, agar terpenuhi maksud Para Pihak bahwa masing-masing ketentuan di dalam
Perjanjian ini akan tetap sah, sesuai dengan hukum dan dapat dilaksanakan sejauh
diperbolehkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila sesuai,
Para Pihak akan menggunakan upaya yang wajar untuk mengganti dan menyetujui
ketentuan baru yang secara prinsip komersil sama dengan ketentuan yang tidak berlaku
tersebut.

Pasal 14
PENUTUP

1. Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan berlaku sejak ditandatangani oleh
KEDUA BELAH PIHAK.
2. Bila terjadi kekeliruan atau perubahan atas Perjanjian Kerja ini, maka atas persetujuan
KEDUA BELAH PIHAK dapat dibuat Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum).

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


[*] [*]

[*] [*]
[*] [*]

Anda mungkin juga menyukai