Anda di halaman 1dari 5

Besi dan Baja Besi Baja Sejarah, pengertian, dalam Al-Quran, pembuatan, pemanfaatan.

Besi adalah
logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.
Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling


beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
- Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
- Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
- Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan
dan mudah dimodifikasi. Besi Besi dalam Al-Qur'an “....Dan Kami “ciptakan” besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu)...”
QS Al-Hadiid:25 Bagaimana “Besi” turun dari langit?

Fakta pertama: Ingat saja sejarah bangsa Sumeria, Mesopotamia, Mesir Kuno dan Cina. Mereka
mendapatkan bongkahan Besi dari Meteor dan Meteorid yang kemudian dibuat berbagai senjata. Kini
kita tahu, bahwa Meteor kadang membawa debu pasir, Besi dan elemen logam lain, partikel es, mikro
organisme dan kadang “anti materi”. Fakta kedua yang dituturkan oleh Sir Martin Rees, ahli astronomi
Inggris.

“Secara teknis Besi tidak dihasilkan oleh Bumi, karena atom Besi tidak mungkin dihasilkan oleh Tata
Surya kita. Tetapi oleh ledakkan bintang besar yang sekarat - menjadi SUPERNOVA dan atau
HIPERNOVA”
Ketika Bintang Besar sekarat - Super Nova atau Hiper Nova meledak. Ia memuntahkan sejumlah elemen
kimia, seperti H, He, C, O, N, Si, Mg, Ne, dan Fe keruang angkasa. Elemen diatas yang berupa atom,
menjelajah di Ruang Angkasa yang gelap dan dingin selama jutaan hingga miliaran tahun, dan sebagian
terperangkap oleh Nebula Matahari, ketika Matahari, Bumi, Bulan dan Planet-planet lain masih
berbentuk asap gas panas. Itulah, mengapa Ferrum ada di Bumi.
Bumi tidak menghasilkan Ferrum (Besi), tetapi hanya mendaur ulang. Ferrum didapat dari langit, ketika
Bintang Besar sekarat dan meledak - SUPERNOVA. Al Hadiid memiliki dua makna, makna pertama adalah
Besi dan makna kedua adalah “unsur Besi” yang disebut Ferrum atau Fe, yang memiliki 8 isotop. Elemen
suci dari bahasa Anglo-Saxon, dikenal lama sejak bangsa Romawi dikenal. Keterangan dalam alquran
surat al-Hadid ayat 25 dan pernyataan menunjukkan sebuah kesimpulan yang sama, bahwa besi tidak
terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui
meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi“. Fakta ini sudah dinyatakan sejak lebih dari 1400 tahun lalu
dalam Alquran dan telah terbukti di masa sekarang. Besi telah digunakan sejak zaman nenek moyang

Genesis menyebutkan bahwa Tubal-Cain, generas Adam ke tujuh, merupakan “guru dari setiap
kecerdasan pembuatan kuningan dan besi”.

Pembuatan pilar besi yang luar biasa, tercatat sekitar 400 SM, masih berdiri saat ini di Delhi, India.
Merupakan batang besi tempaan dengan tinggi 7,25 meter dan berdiameter 40 cm. Korosi pada pilar
tersebut sangat sedikit meski telah terpapar dengan cuaca sejak ia dibuat. Sejarah Sumber

Besi merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan di matahari dan bintang
lainnya dalam jumlah yang seadanya. Inti atomnya sangat stabil. Besi adalah unsur dasar dari meteorit
jenis siderite dan sangat sedikit terdapat dalam 2 jenis meteorit lainnya. Inti bumi dengan radius 2150
mil, terdiri dari besi dengan 10 persen hidrogen teroklusi. Besi merupakan unsur keempat yang
berlimpah ditemukan di kerak bumi.

Bijih besi yang umum adalah hematit, yang sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan
muara aliran. Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara
yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu. Memiliki 4 bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta,
gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi
ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
Hubungan antara bentuk-bentuk ini sangat aneh. Besi pig adalah alloy dengan 3% karbon dan sedikit
tambahan sulfur, silikon, mangan dan fosfor.

Besi bersifat keras, rapuh, dan umumnya mudah dicampur, dan digunakan untuk menghasilkan alloy
lainnya, termasuk baja. Besi tempa yang mengandung kurang dari 0.1% karbon, sangat kuat, dapat
dibentuk, tidak mudah campur dan biasanya memiliki struktur berserat. Sifat-Sifat Pembuatan Besi
Dengan Tanur Tiup Kegunaan Besi Pengertian, Pembagian, Sejarah, Pembuatan, Kegunaan Baja
merupakan paduan antara besi dan karbon, besi murni tanpa karbon tidak dapat kuat, akan tetapi bila
dipadu karbon kekuatannya bertambah.

Bila besi dipadu karbon disebut BAJA, besi dipadu dengan logam lain disebut BAJA PADUAN (Steel alloy)

Pengertian Cara pembuatan besi


Cara pembuatan Besi. Ada 2 tahap untuk pembuatan jenis- jenis besi, yaitu peleburan yang bertujuan
untuk mereduksi biji besi sehingga menjadi besi dan peleburan ulang yang berguna dalam pembuatan
jenis - jenis baja.Peleburan besi dilakukan dalam suatu tanur tiup (blast furnance). Tanur tiup adalah
suatu bangunan yang tingginya sekitar 30 meter dan punya diameter sekitar 8 meter yang terbuat dari
baja tahan karat yang dilapisi dengan bata tahan panas. Zat reduksi yang digunakan adalah karbon
dengan prinsip reaksi: 2FeO3 + 3C 4Fe + 3CO2.

Bahan yang dimasukkan dalam tanur ada 3 macam jenis material besi :
- Bijih besi
- Karbon (kokas )sebagai zat pereduksi
- Batu kapur (CaCo3) untuk mengikat kotoran pasir ( fluks )

Suhu dalam reaksi tersebut sangat tinggi sehingga besi mencair dan disebut besi gubal (pig iron) .Besi
cair pada umumnya langsung diproses untuk membuat baja. Tetapi, juga dialirkan ke dalam cetakan
untuk membuat besi tuang (cast iron) yang mengandung 3-4 % karbon dan sedikit pengotor lain seperti
Mn, Si, P. Besi yang mengandung karbon sangat rendah (0,005-0,2%) disebut besi tempa (wrought iron).
Batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu untuk mengikat pengotor yang bersifat asam, seperti SiO2
membentuk terak. Reaksi pembentukan terak adalah sebagai berikut.Mula mula batu kapur terurai
membentuk kalsium oksida (CaO) dan karbondioksida(CO2). CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) Kalsium oksida
kemudian bereaksi dengan pasir membentuk kalsium silikat, komponen utama dalam terak. CaO(s) + Si
O2(s) CaSiO3(l) Terak ini mengapung di atas massa jenis besi cair dan harus dikeluarkan dalam selang
waktu tertentu. Pembagian Tahun 400 – 500 SM
Baja sudah ditemukan penggunaannya di Eropa.

*Tahun 250 SM
Bangsa India menemukan cara membuat baja

* Tahun 1000 M
Baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang
disebut dengan baja damascus.

* 1300 M
Rahasia pembuatan baja damaskus hilang.

* 1700 M
Baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa. Sejarah *Sekarang
Baja telah berkembang pesat teknologi dan penggunaannya Menurut komposisi kimianya:

A. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu;

Baja karbon rendah (low carbon steel) – machine, machinery dan mild steel - 0,05 % – 0,30% C.

Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:


- 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
- 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.

B. Baja karbon menengah (medium carbon steel)


- Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.

- Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.

Penggunaan:
- 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.

- 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.

- 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges.


C. Baja karbon tinggi (high carbon steel) – tool steel
- Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C

Penggunaan
- screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for
turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies,
fine cutters.

Berdasarkan kadar kandungan karbon dibagi menjadi:

1. Low Alloy Steel, jika elemen paduannya <2,5%


2. Medium Alloy Steel, jika elemen paduannya 2,5%-10%
3. High Alloy Steel, jika elemen paduannya >10% Pembuatan Baja Proses Peleburan Baja Dengan BOF

Proses ini menempati 70% proses produksi baja di Amerika Serikat. Merupakan modifikasi dari proses
Bessemer. Proses Bessemer menggunakan uap air panas ditiupkan pada besi kasar cair untuk membakar
zat kotoran yang tersisa. Proses BOF memakai oksigen murni sebagai ganti uap air. Bejana BOF biasanya
berdiameter dalam 5m mampu memproses 35 – 200 ton dalam satu pemanasan.

Peleburan Baja Dengan BOF ini juga termasuk proses yang paling baru dalam industri pembuatan baja.
Konstruksi tungku BOF relative sederhana, bagian luarnya dibuat dari pelat baja sedangkan dinding
bagian dalamnya dibuat dari bata tahan api (firebrick).

Proses tanur oksigen basa ( Basix Oxygen Furnace, BOF) menggunakan besi kasar cair (65 – 85%) yang
dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas (skrap baja)
sebanyak (15 – 35%), batu kapur dan gas oksigen (kemurnian 99,5%). Panas ditimbulkan oleh reaksi
dengan oksigen. Gagasan ini dicetuskan oleh Bessemer sekitar tahun 1800. Proses duplex adalah proses
yang menggunakan kombiansi dari dua macam cara/metode pembuatan baja yang dapat berupa :

• Proses Open-Hearth furnace secara asam dan basa.

• Proses Open-Hearth secara basa dan electric furnace secara basa.

• Proses Bessemer converter dan Open-Herath furnace secara basa.

Dengan proses duplex ini, kejelekan-kejelekan dari masing-masing proses dapat dikurangi, misalnya :
baja hasil proses Bessemer dapat dikurangi unsur-unsur yang kurang baik terhadap sifat-sifat baja yaitu
S dan P dan berlebihan N sehingga hasil dari proses duplex akan didapatkan kualitas yang baik. Cara
kerjanya :
(a) Proses open-hearth furnace secara basa dan asam.

Mula-mula bahan isian diproses pada open-hearth secara basa, kemudian baja cair dari proses open-
hearth secara basa diproses lagi pada open-hearth furnace secara asam sampai selesai, barulah baja
yang dihasilkan dituang.

(b) Proses open-hearth furnace secara basa dan electric furnace secara basa.

Mula-mula bahan isian diproses dahulu dalam open-hearth secara basa kemudian baja cair hasil proses
open-hearth secara basa diproses lagi dalam electric furnace basa sampai selesai.

(c) Proses Bessemer Converter dan Open-Hearth furnace secara basa.

Mula-mula bahan isian diproses dalam Bessemer Converter dan hasil


Bessemer Converter ini diproses lagi dalam Open-Hearth furnace
secara basa sampai selesai. Secara Basic Oxygen Furnace Yang Berasal dari Baja di Sekitar Kita Proses
Duplex

Anda mungkin juga menyukai