Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :
1. AMELLIA ANJANI - 4121811044
2. LYDIA PUSPITASARI - 4121811037
3. MEGA MELLVINA- 4121811045
4. BOBBY IRWAN - 4121931002
5. FIPIN JUNAEDY - 4121811060

1. WARDAH

Sejarah Perusahaan Wardah

PT. Pusaka Tradisi Ibu PTI adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika.
Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, MSc dan Dra. Hj.
Nurhayati Subakat,Apt. Pada tanggal 28 februari 1985. Latar belakang pendidikan dan
pengalaman kerja keduanya dibidang farmasi dan kimia melandasi keberanian pasangan ini
dalam mendirikan perusahaan yang memproduksi kosmetik. Drs. H.Subakat Hadi, MSc
merupakan sarjana kimia lulusan Institut Teknologi Bandung ITB pada tahun 1977. Sedangkan
Dra. Hj.Nurhayati Subakat adalah Sarjana Farmasi yang juga lulusan ITB yang lulus pada tahun
1975, dan memperoleh gelar apoteker pada tahun 1976, serta memiliki pengalaman kerja di
Wella Cosmetics pada bagian penegndalian mutu. Merek pertama yang dimiliki oleh PTI adalah
putri, dengan produk pertama adalah shampoo, yang kemudian berkembang menjadi produksi
obat keriting, creambath, hair tonic, hair spray dan produk perawatan rambut lainnya.
Kepercayaan konsumen mengangkat produk Putri Hair Cosmetics menjadi nomor satu untuk hair
tonic dalam volume menguasai 30 pasar Indonesia Universitas Sumatera Utara

Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT. Pusaka Tradisi Ibu adalah menjadi sebuah perusahaan kosmetik yang besar, yang
dapat memajukan perekonomian masyarakat Indonesia. Sedang misi perusahaan ini adalah
membuat produk kosmetika yang halal dan thoyib yang lebih baik, dengan harga yang sama atau
lebih murah dengan mutu yang sama, yang dapat digunakan semua orang dari berbagai lapisan
masyarakat. Aplikasi nyata dari visi misi tersebut adalah PTI mempunyai komitmen bahwa
sebagian keuntungan dari produk ini akan digunakan untuk kemashlatan umat. PTI selalu
berusaha untuk menciptakan produk yang bermutu tinggi. Visi dan misi itu juga membuat PTI
sangat memperhatikan pendidikan, karena dasar dari kemajuan ekonomi adalah mutu sumber
daya manusia SDM yang baik. Oleh sebab itu PTI memberikan beasiswa kepada masyarakat
umum dan juga seluruh karyawannya.
2. IKEA

IKEA yang baru saja memasuki pasar Indonesia 15 Oktober lalu langsung diserbu
penggemarnya. Di gerai seluas 35.000 meter persegi itu, pengunjung bisa memuaskan diri
berbelanja perabot, mencari inspirasi interior, hingga mencoba kuliner khas Swedia. Tidak heran
jika gerai peritel asal Swedia yang berada di Alam Sutera itu kebanjiran pengunjung pada hari
pembukaannya. Bahkan, IKEA berencana untuk membuka gerai keduanya di Jakarta

IKEA yang baru saja memasuki pasar Indonesia 15 Oktober lalu langsung diserbu
penggemarnya. Di gerai seluas 35.000 meter persegi itu, pengunjung bisa memuaskan diri
berbelanja perabot, mencari inspirasi interior, hingga mencoba kuliner khas Swedia. Tidak heran
jika gerai peritel asal Swedia yang berada di Alam Sutera itu kebanjiran pengunjung pada hari
pembukaannya. Bahkan, IKEA berencana untuk membuka gerai keduanya di Jakarta.

Pengunjung mengaku menyukai produk IKEA karena kesederhanaan, harga yang terjangkau,
konsep eco friendly dan desainnya yang sophisticated. Sebelum tersedia gerai di Indonesia,
beberapa pelanggan bahkan sampai pergi ke Singapura atau Malaysia untuk membeli produk
IKEA. Namun, di balik produk dan konsep yang IKEA tawarkan, ada beberapa rahasia sukses
yang membuat perusahaan ini mampu terus melebarkan sayap ke berbagai negara.

Perusahaan retailer furnitur terbesar di dunia memiliki 351 gerai di 43 negara (September 2014).
Bukan hanya pelanggan yang dibuat terkesan dengan produk furnitur berkualitas berharga
terjangkau milik IKEA, namun juga para kompetitor dan perusahaan di seluruh dunia. Pasalnya,
IKEA memiliki sistem supply chain yang unik dan teknik manajemen inventori khusus yang
sudah lama mereka praktekkan.

Jika diperhatikan, gerai-gerai IKEA selalu besar dan memiliki setidaknya 9.500 produk! Lalu
bagaimana cara IKEA menjual sekian banyak produk dengan harga terjangkau, namun tetap
mampu menjaga stok tetap stabil?

Visi IKEA

Sebelum mulai menerapkan strategi apapun, IKEA menetapkan visi yang jelas: ingin
menyediakan produk furnitur rumah tangga dengan desain yang baik, fungsional, dengan harga
serendah mungkin sehingga bisa dijangkau oleh sebanyak mungkin pelanggan. Semua fungsi di
perusahaan, termasuk operasi supply chain dan manajemen inventori, bekerja bersama untuk
menunjang perwujudan visi ini.

 Penghematan Biaya dalam Rancangan Furnitur


IKEA merancang produk-produk yang unik dan hanya membutuhkan biaya manufaktur rendah.
Selain itu, mereka juga memiliki aturan yang ketat terkait fungsi, distribusi efisien, kualitas dan
dampak produk terhadap lingkungan.

Dalam sebuah studi kasus, sebanyak lebih dari 50% produk dibuat dari material yang tahan lama
atau hasil daur ulang. IKEA memang berusaha untuk memakai sesedikit mungkin material untuk
memproduksi produknya, tanpa mengorbankan kualitas dan durabilitasnya. Dengan
menggunakan sesedikit mungkin material, perusahaan berhasil memangkas biaya transportasi.
Makin sedikit material yang harus diangkut, makin sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk
bahan bakar, tenaga kerja, dan pengiriman.

 Hubungan Baik dengan Pemasok

Salah satu kunci sukses IKEA adalah komunikasi dan hubungan yang maik dengan pemasok
material dan manufaktur. Dengan hubungan baik, mereka bisa mendapatkan harga yang lebih
murah.

IKEA memang perusahaan ritel dengan volume besar. Mereka membeli produk dari 1.800 lebih
pemasok di 50 negara, dan menggunakan 42 kantor jasa perdagangan di seluruh dunia untuk
mengelola hubungan dengan pemasok. Perusahaan menegosiasikan harga dengan pemasok,
memastikan kualitas material, dan terus menjaga stabilitas sosial dan pekerjaan.

Walaupun IKEA mendukung kompetisi antara pemasoknya untuk memastikan harga dan
material terbaik, mereka juga percaya pada kekuatan hubungan bisnis jangka panjang dengan
pemasok dengan menanda-tangani kontrak jangka panjang, yang juga dibuat untuk memastikan
harga tetap rendah.

Sebagai contoh, IKEA memiliki semacam code of conduct yang disebut IKEA Way of
Purchasing Home Furnishing Products (IWAY). Didalamnya terdapat aturan-aturan dan tata cara
yang membantu para manufaktur mengurangi dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan.
Peraturan yang ada pada IWAY meningkatkan standar dengan mengembangkan aktivitas bisnis
berkelanjutan, yang memberikan dampak positif di lingkungan bisnis tempat para pemasok
beroperasi.

Semua standar yang ada juga menunjang komitmen IKEA untuk memberikan “harga murah
namun tidak murahan”. Walaupun IKEA ingin pelanggannya menikmati harga produk yang
murah, namun murahnya harga tersebut tidak didapatkan dengan mengorbankan prinsip-prinsip
bisnis mereka.

 Perakitan “Do-It-Yourself” yang Menurunkan Biaya Kemasan


Mayoritas furnitur IKEA dijual dalam bentuk bagian-bagian untuk dirakit sendiri oleh pembeli.
Bagian-bagian tersebut dikemas dengan efisien dalam kemasan yang ringkas dan relatif tipis
sehingga mudah dimuat dalam truk pengangkut. Karena jumlah produk yang bisa diangkut dapat
dimaksimalkan dalam setiap pengangkutan, IKEA mampu menghemat banyak di sisi
transportasi.

Kemasan yang unik juga membutuhkan ruang yang lebih sedikit di gudang dan rak
penyimpanan, sehingga toko-toko bisa menyimpan stok tambahan untuk mengantisipasi lonjakan
permintaan. Penghematan yang berhasil dilakukan IKEA untuk bahan bakar dan biaya
penyimpanan digunakan untuk hal lain yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Di
samping itu, kemasan yang ringkas ini juga menguntungkan pelanggan. Salah satu penggemar
IKEA di Jakarta, sebelum gerai furnitur asal Swedia ini membuka toko di Tanah Air, selalu
membeli dari toko di Singapura atau Malaysia. Ia mengaku tidak kesulitan membawa produk
IKEA di bagasi pesawat, walaupun menggunakan penerbangan low cost.

 Mengkombinasikan Proses Ritel dan Gudang

Semua gerai IKEA memiliki gudang masing-masing. Di showroom utama, pelanggan bisa
melihat-lihat produk. Jika ingin membeli, mereka bisa mengambil produk langsung dari rak
penyimpanan. Rak ini tidak seperti rak gudang yang tinggi dan besar; disini pelanggan bisa
menjangkau sendiri barang yang diinginkan. Produk-produk cadangan tersimpan pada rak yang
berada di atas lokasi rak-rak utama.

Jika produk yang ada di rak penyimpanan habis, petugas toko tinggal menurunkan produk yang
disimpan di rak atas. Akvitas ini hanya dilakukan pada malam hari menggunakan forklift dan
pallet jack, untuk alasan keselamatan. Barang-barang yang disimpan di bulk storage tidak boleh
diambil oleh pelanggan tanpa bantuan petugas. Karena IKEA ingin memaksimalkan self-service,
maka jumlah barang disini harus diminimalisir.

Visi dan ide bisnis

"Menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang", ini adalah visi IKEA.
Ide bisnis kami adalah "menawarkan berbagai rancangan yang didesain dengan baik, produk
perabotan rumah yang fungsional dengan harga yang sangat rendah sehingga sebanyak mungkin
orang akan mampu membelinya".

Kami bekerja keras untuk mencapai kualitas dengan harga terjangkau bagi pelanggan kami
dengan memaksimalkan seluruh rangkaian nilai kami, dengan membangun hubungan kerjasama
pemasok dalam jangka panjang, investasi dalam produksi secara otomatis dan memproduksi
dalam jumlah besar. Visi kami juga melampaui perabotan rumah. Kami ingin menciptakan
kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi semua orang yang terkena dampak bisnis kami.

Anda mungkin juga menyukai