Anda di halaman 1dari 4

Tugas II.

a 10 Teori Kepemimpinan
Buatlah Resume 10 Teori Kepemimpinan!
Nama Kelompok :
Boby Irman – RPL (4121931002)
Lydia Putri Puspitasari (4121811037)
Amellia Anjani (4121811044)
Mega Mellvina (4121811045)
Muhammad Pipin Junaedy (4121811060)

1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )


Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu
sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan
”The Greatma Theory”.
Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi
yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi
juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat
fisik, mental, dan kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh
terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
Kecerdasan
• Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih
tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pengikutnya.
Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
• Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun
eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang
diyakini kebenarannya
Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
• Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang
optimal, efektif dan efisien.
Sikap Hubungan Kemanusiaan
• Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini
seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi
dengan bawahan. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin
yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat
instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang
akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang
dikehendaki oleh pemimpin.
4. Teori Orang Hebat (Great-Man Theory).
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis & Nanus (1990)
menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan, Kekuasaan
berada pada sejumlah org tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan
memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai
pemimpin “Asal Raja Menjadi Raja” (Anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja
sebagai pemimpin rakyatnya.
Teori Orang Hebat atau “Great-Man Theory”, yang mana usaha orang-orang di zaman
dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum terhadap kepemimpinan membawa mereka
kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan
ke dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
Pada tahun 1847, Thomas Carlyle menyatakan bahwa sejarah adalah sesuatu yang universal,
sejarah merupakan apa yang telah dicapai manusia di dunia ini dan sejarah berada di dasar
orang-orang hebat yang telah bekerja keras di dunia. Dalam pernyataannya ini, Carlyle setuju
bahwa pemimpin hebat adalah mereka yang sudah diberkahi potensi heroik, kecerdasan dan
mental yang lebih kuat dari Tuhan.
Akan tetapi, teori kepemimpinan ini sempat terbantahkan setelah manusia melihat peristiwa
kehebatan Adolf Hitler. Hitler bukanlah seorang pemimpin yang sudah kentara jiwa
kepemimpinannya dia kecil. Hitler harus memiliki banyak cobaan dalam hidupnya,
penolakan, pengasingan dan semacamnya. Sampai akhirnya dia bisa menjadi seorang
pemimpin besar bagi rakyat Jerman, itu semua hasil pembentukan karakter kepimpinannya,
bukan anugerah langsung dari Tuhan.
5. Teori Transformasional (Transformational Theory). 
Kepimpinan Transformasional sebuah teori yang relevan dengan kehidupan modern saat ini.
Dalam hal ini, teori kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yang sangat
penting. Kedua elemen yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan
perubahan riil. Teori kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang
berhubungan dengan orang banyak dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian
para pemimpin dan pengikut (anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut
saling mengangkat pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas
(semangat) yang lebih tinggi. 
6. Teori Genetik (pembawaan sejak lahir)
Di masa lalu banyak orang percaya bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin karena darah
atau keturunan. Teori ini biasanya hidup di kalangan bangsawan. Lihat misalnya dalam cerita
pewayangan: Mahabarata, Ramayana, Panji, dan sejarah kerajaan kerajaan hindu dan islam di
Indonesia.Dalam hal ini hanyalah keturunan raja saja yang dapat menggantikan kedudukan
ayah atau orangtuanya untuk memerintah sebagai seorang pimpinan. Sebaliknya jika orang
tuanya bukan atau tidakpernah menjadi pemimpin, anak-anaknya dipandang tidak akan
mampu menjadi pemimpin.Dalam alam demokrasi sekarang ini, teori ini banyak ditentang.
7. Teori Sosial
Teori sosial mengatakan bahwa kepemimpinan bukannya diperoleh berdasarkan
keturunan,tetapi karena pengaruh situasi dan kondisi masyarakat. Dengan perkataan lain teori
inimenyatakan bahwa semua orang dapat saja menjadi pemimpin asal memiliki bakat-
bakatyang cukup dapat dikembangkan melalui pendidikan, pengalaman, dan latihan
tergantungpula akan ada tidaknya kesempatan serta iklim yang memungkinkannya menjadi
pemimpin.Teori sosial ini sekarang lebih banyak dipakai karena lebih sesuai dengan alam
demokrasi dan tuntutan hak-hak asasi manusia
8. Teori keterampilan
Keefektifan kepemimpinan ditentukan oleh tiga keterampilan, yaitu teknik (operasional),
sosial (human relations atau interpersonal), dan konseptual.
- Keterampilan teknik
Pengetahuan tentang: metode, proses, prosedur, dan teknik untuk melaksanakan
kegiatan khusus. Plus, dan kemampuan menggunakan alat dan perlengkapan relevan
dengan kegiatan tersebut.
- Keterampilan sosial
Pengetahuan tentang perilaku manusia dan proses interpersonal. Seperti: memahami
perasaaan-perasaan, sikap-sikap, dan motif-motif orang lain dari yang dia ucapkan
dan lakukan (empati, kepekaan sosial).
- Kemampuan konseptual
Kemampuan menganalisis secara umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan
memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan; kreatif dalam
memecahkan masalah dan ide-ide.
9. Teori atribut
Teori atribut adalah kepemimpinan yang menekankan pada kekuatan faktor yang melekat
pada diri seorang pemimpin. Biasanya, faktor tersebut timbul karena berasal dari harapan
bawahannya. Unsur-unsur yang memenuhi teori ini adalah:
- Stamina fisik kuat (energetik).
- Cerdas.
- Tanggung jawab.
- Kompeten.
- Memahami kebutuhan bawahan.
10. Teori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas
dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan
kelompok harus ada pertukaran yang positif antara bawahan dan pemimpinannya.
Kepemimpinan merupakan suatu proses pertukaran (exchange process) antara pemimpin
dan pengikutnya, yang juga melibatkan konsep sosiologis tentang peranan yang diharapkan
kedua belah pihak. Penelitian psikologis sosial dapat digunakan untuk membantu penerapan
konsep pertukaran dan peranan tersebut pada proses kepemimpinan.
Hal ini nampak pula dari hasil studi ohio state university khususnya dimensi pemberian
perhatian (consideration) pada para bawahan yang akan memperluas pandangan kelompok
terhadap kepemimpinan.

Source : https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-kepemimpinan/
http://robbikarangga.blogspot.com/2015/11/teori-kepemimpinan.html

https://lifepal.co.id/media/teori-kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai