Semua makhluk hidup adalah ciptaan Allah swt, ia yang berhak mencipta dan mematikan
makhluk Nya. Islam telah menetapkan bahwa apabila hendak memanfaatkan daging
binatang halal harus disembelih terlebih dahulu engan menyebut nama Nya. Menyembelih
daging dengan menyebut nama Allah swt berarti memohon restu Nya untuk memanfaatkan
daging binatang tersebut.
ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه ِ ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ
ِ نز ْ حُرِّ َم
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembeli atas nama selain Allah ….” (Qs.Al’Maidah: 3)
d. Alat penyembelih
Boleh menggunakan alat apapun asal alat itu tajam dan dapat memutus tenggorokan
dan urat nadi besar di leher binatang yang di sembelih.
Dari Syadad bin Aus, Rasulullah saw. bersabda:
م فَأَحْ ِسنُوا ال َّذب َْح َو ْلي ُِح َّد أَ َح ُد ُك ْم,َُْب ا ِإلحْ َسانَ َعلَى ُك ِّل َش ْى ٍء فَإِ َذا قَت َْلتُ ْم فَأَحْ ِسنُوا ْالقِ ْتلَةَ َوإِ َذا َذبَحْ ت
َ إِ َّن هَّللا َ َكت
َُش ْف َرتَهُ فَ ْلي ُِرحْ َذبِي َحتَه
Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala
sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang
baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang
baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan
yang akan disembelih . HR. Muslim dan Tirmidzi
Tidak diperbolehkannya menggunakan tulang dan kuku. Dalilnya adalah hadits Rofi’
bin Khodij,
م,ٌ ظ َ ِم ع َْن َذل,ْ َو َسأ ُ َح ِّدثُ ُك، الظفُ َر
ْ أَ َّما الس ُِّّن فَ َع، ك ُّ ْس الس َِّّن َو
َ لَي، ُ فَ ُكلُوه، ر ا ْس ُم هَّللا ِ َعلَ ْي ِه,َ َما أَ ْنهَ َر ال َّد َم َو ُذ ِك
الظفُ ُر فَ ُمدَى ْال َحبَ َش ِة ُّ َوأَ َّما
Artinya: “Segala sesuatu yang mengalirkan darah dan disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, silakan kalian makan, asalkan yang digunakan bukanlah
gigi dan kuku. Aku akan memberitahukan pada kalian mengapa hal ini
dilarang. Adapun gigi, ia termasuk tulang. Sedangkan kuku adalah alat
penyembelihan yang dipakai penduduk Habasyah (sekarang bernama
Ethiopia).” (HR. Bukhari)