Anda di halaman 1dari 2

Tekanan darah dipandang sebagai salah satu tanda vital pada kehidupan.

Pengukuran nilai
tekanan darah yang akurat sangat penting untuk mendiagnosa dan untuk melakukan pengobatan
hipertensi. (comparision between). Hipertensi adalah faktor resiko utama penyakit
kardiovaskular dan kematian di seluruh dunia. (TYPE AND ACCURACY). Peralatan yang
tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan dalam mendiagnosa dengan konsekuensi yang fatal
bagi pasien. Sangat penting untuk memiliki kepercayaan diri dalam kemampuan menggunakan
sphygmomanometer untuk memberikan pembacaan yang akurat untuk melakukan diagnose yang
benar dan perawat dapat memberikan perawatan yang lebih lanjut. (HOW ACCURACY).
Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology
(VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mamputelusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
Salah satu alat kalibrator adalah DPM (Digital Pressure Meter). DPM merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan positif dan negatif dari alat kesehatan dalam bentuk baik cair
atau gas untuk membantu dalam perbaikan dan kontrol kualitas. Dalam hal ini, DPM digunakan
untuk melakukan kalibrasi pada tensimeter.
Pada tahun 2014, Heru Wahyu Purnama melakukan penelitia dengan judul Portable Kalibrator
Tensimeter Berbasis Mikrokontroller ATmega 8535. Pada alat yang dibuat tersebut hanya satu tipe
saja yaitu tensimeter air raksa dengan ditampilkan pada LCD karakter. Pada tahun 2015 Rosyi Dwi
Putranti telah melakukan penelitian dengan judul “Analisis Dengan Tensimeter Jarum”, pada analisa
tersebut dinyatakan bahwa jumlah kebocoran pada tensimeter air raksa sebanyak 25% dari 16 alat
yang diuji dengan kebocoran maksimal sebesar -77.6 mmHg, jumlah kebocoran pada tensimeter
jarum sebanyak 6.25% dari 16 alat yang diuji dengan kebocoran maksimal sebesar – 46mmHg,
kebocoran tensimeter air raksa lebih tinggi dibandingkan dengan tensimeter jarum, sehingga penulis
berpendapat untuk mengurangi terjadinya kebocoran dibutuhkan kalibrasi dan perawatan pada
tensimeter tersebut. Pada tahun 2017 Junia Dyah Permata Wibisono membuat tugas akhir dengan
judul Digital Pressure Meter (DPM) Vacum Pressure dengan tampilan LCD karakter. Pada alat ini
hanya menggunakan 1 (satu) mode saja yang digunakan hanya untuk suction pump (Dyah Junia
2017). Pada Tahun 2018 Yosep Kurniawan membuat tugas akhir tentang Digital Pressure Meter
(DPM) dua mode yaitu tekanan positif dan tekanan hisap namun alat ini tingkat keakurasiannya
masih relatif standart yaitu memiliki nilai selisih atau nilai koreksi sebesar 0 – 3mmHg (Akhir et al.,
2018). Pada Tahun 2019 Mukhamad Ryan Nur Rohman membuat tugas akhir tentang Digital
Pressure Meter (DPM) Tensimeter dan Suction Pump, namun alat ini masih memiliki kekurangan
yaitu laju kebocoran yang digunakan saat melakukan pengukuran pada tensimeter dan kekurangan
suhu, kelembapan dalam kalibrasi tensimeter maupun suction pump. Harus diperhatikan suhu,
kelembapan ruangan karena dapat memengaruhi hasil pada saat melakukan pengukuran. Pada tahun
2019 Abdul Cholid Ridwan membuat tugas akhir dengan judul DPM Dua Mode dilengkapi Suhu dan
Kelembaban. Pada alat ini menggunakan 2 (dua) mode yang digunakan untuk mengukur tekanan
tensimeter dan suction pump, tetapi alat ini tidak dilengkapi dengan tes kebocoran secara otomatis.
Kondisi lingkungan kalibrasi harus diatur sedemikian sesuai persyaratan metode kalibrasi seperti
suhu dan kelembapan. Tidak selamanya kalibrasi harus dilakukan pada ruang yang terkondisi dengan
ketat. Pengkondisian lingkungan kalibrasi biasanya dilakukan untuk kalibrasi peralatan yang mudah
berubah akibat pengaruh suhu, kelembapan, getaran, cahaya, dan sebagainya. Untuk mengetahui
suhu dan kelembapan pada saat proses kalibrasi sphygmomanometer dibutuhkan alat
Thermohygrometer yang merupakan alat eksternal dari alat kalibrator DPM. Kondisi tensimeter juga
harus selalu diperhatikan, termasuk kebocoran pada tensimeter. Kebocoran pada tensimeter sangat
berpengaruh pada saat pengukuran tekanan darah, maka test kebocoran sangat penting dilakukan
untuk menguji tensimeter. Berdasarkan hasil telusur masalah diatas, untuk efektivitas maka penulis
hendak merancang alat dengan judul DPM Tensimeter dengan Pompa Otomatis dilengkapi
Thermohygrometer dan Test Kebocoran.

Anda mungkin juga menyukai