Anda di halaman 1dari 3

PENUGASAN

TRIPLE ELIMINATION
Narasumber : dr. Ronald J

Kasus 1

• Hitunglah berapa cc penyuntikan Benzatin Penicilin pada bayi dari ibu Sifilis dengan
berat badan lahir 3 kg.
Bayi dari Ibu Sifilis diberikan Terapi Profilaksis 50.000 IU/kgBB dosis tunggal IM
Berat badan bayi 3 kg,
3x 50.000 = 150.000 IU atau sama dengan 0,6cc
• Bolehkah penyuntikan Benzatin Penicilin untuk bayi didelegasikan kepada Bidan?
Boleh, dengan pengawasan.
Syaratnya, tersedia infus, tersedia epinefrin (bila terjadi syok anafilaktik), selalu
waspada akan efek samping.

Kasus 2

Bayi dari ibu Hepatitis B lahir 2 hari


yang lalu, saat ini mengalami tanda klinis seperti gambar disamping.
 Apakah kondisi ini merupakan efek samping penyuntikan HBIg 2 hari yang lalu?
Bukan

 Informasi apa saja yang anda butuhkan?


Ruam popok / diaper rash dapat dikenali dari penampakannya, yaitu ruam
kulit kemerahan yang berada di area pemakaian popok. Daerah tersebut adalah
bokong, lipat paha dan kelamin bayi. Umumnya ibu atau pengasuh bayi akan
langsung menyadari perubahan kulit di area pemakaian popok.
Waspadai peralatan dan produk perawatan yang bersentuhan dengan kulit bayi, seperti
popok, sabun mandi, lotion, atau deterjen untuk mencuci pakaian bayi. Penggunaan
produk dengan jenis atau merek yang tidak cocok untuk kulit bayi bisa memicu
timbulnya ruam popok.

 Bagaimana penjelasan saudara?


Mengedukasi ibu dan pengasuh.
Ruam popok pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
 Kontak terlalu lama dengan urine dan tinja di popok, sehingga memicu iritasi
pada kulit bayi yang sensitif.
 Gesekan, misalnya karena popok yang terlalu ketat.
 Iritasi terhadap produk yang baru digunakan, seperti sabun, bedak tabur bayi,
detergen, atau bahan pelembut pakaian.
 Pengaruh jenis makanan baru, yang mengakibatkan perubahan komposisi tinja
serta frekuensi buang air besar.
 Memiliki tipe kulit sensitif.
 Infeksi bakteri atau jamur, yang terjadi karena kulit tertutup popok terlalu lama,
sehingga menjadi lembap dan hangat.

Penanganan ruam popok yang paling utama adalah menjaga kulit bayi tetap bersih
dan kering, serta menjaga sirkulasi udara tetap baik di area pemakaian popok.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

 Sesuaikan ukuran popok dengan ukuran tubuh bayi, jangan menggunakan popok
yang terlalu ketat.
 Segera ganti popok yang kotor, dan ganti popok sesering mungkin.
 Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok.
 Bersihkan dengan baik bagian kulit yang sering tertutup popok, terutama saat
mengganti popok.
 Setelah dibasuh, seka kulit bayi perlahan-lahan sampai kering sebelum
memakaikan popok baru.
 Hindari penggunaan bedak, karena bedak dapat memicu iritasi kulit, sekaligus
iritasi pada paru-paru bayi.
 Hindari penggunaan sabun atau tisu basah yang mengandung alkohol serta
pewangi, karena bahan kimia di dalamnya dapat memicu iritasi dan memperparah
ruam.
 Jika menggunakan popok kain, cucilah popok sampai bersih dan hindari
penggunaan pewangi pakaian.
 Jangan selalu memakaikan popok pada bayi, karena kulit bayi juga perlu
‘bernapas’. Makin sering kulit bayi terbebas dari popok dan terkena udara, risiko
terjadinya ruam popok akan makin rendah, dan penyembuhan ruam popok akan
makin cepat.
 Saat mengalami ruam popok, gunakan popok dengan ukuran yang lebih besar..

Jika ruam popok pada bayi tidak kunjung membaik dalam waktu 2 hari atau justru
bertambah parah meskipun sudah ditangani dengan langkah-langkah di atas,
sebaiknya periksakan bayi ke dokter anak.
Dalam mengobati ruam popok, dokter anak dapat memberikan obat:
 Krim hydrocortisone, untuk mengurangi peradangan akibat ruam.
 Krim antibiotik, bila muncul infeksi bakteri pada ruam.
 Krim antijamur, seperti nystatin, clotrimazole, dan miconazole, untuk
mengobati infeksi jamur yang menyebabkan ruam popok.
 Obat-obatan berbentuk krim atau salep dapat dioleskan ke kulit bayi yang
sudah dibersihkan, pada saat mengganti popok bayi.

Anda mungkin juga menyukai