59-Article Text-188-1-10-20191216
59-Article Text-188-1-10-20191216
Lina Puspitasari1
Email: Lina_Puspitasari@yahoo.co.id
Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap
Jalan Dr. Soetomo No 4B Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Telp 085707000080
Abstrak
Latar Belakang Penelitian. Masa nifas merupakan masa dari kelahiran plasenta sampai dengan alat
kandungan kembali seperti semula sebelum hamil. Sebagian masyarakat beranggapan masa kritis ibu terjadi
saat proses persalinan, namun saat masa nifas hal-hal yang tidak diharapkan pun bisa terjadi. Masalah yang
dapat membahayakan kesehatan ibu antara lain perdarahan pasca persalinan, atonia uteri, infeksi dalam masa
nifas. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan yang efektif dan efisien dalam pencegahan tanda bahaya masa
nifas. Tindakan tersebut adalah muscle pumping exercise yang merupakan tindakan untuk mengalirkan darah
dari ekstremitas inferior ke arak atrium dextra pada jantung dan pemulihan uterus dalam proses involusi uteri.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran muscle pumping exercise pada ibu nifas dalam rangka
pemulihan uterus dan kestabilan tekanan darah. Metode penelitian ini merupakan penelitian studi kasus
sehingga dalam proses memperoleh data terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
latihan penguatan otot abdomen dan dasar panggul, dokumentasi, studi kasus, dan telaah dokumen. Hasil
penelitian adalah setelah dilakukan muscle pumping exersice selama 3 kali/ 24 jam didapatkan hasil tekanan
darah yang semul 100/60 MmHg berubah menjadi 110/70 MmHg. Kemudian untuk TFU (tinggi Fundus
Uteri) yang awalnya teraba setinggi pusat berubah menjadi 2 jari di bawah pusat. Selain itu jumlah darah
yang keluar semakin berkurang, ibu selama 24 jam ganti pembalut sebanyak 5 kali dan jarak waktu
pergantian pembalut semakin lama. Kesimpulan terdapat pengaruh yang bermakna pada ibu nifas dengan
muscle pumping exercise dalam rangka pemulihan uterus dan kestabilan tekanan darah.
225
226
100
50
Gambar 1. Muscle pumping excercise 0
Sebelum Sesudah
5) Mengajarkan pasien untuk
melakukan gerakan yang sama Sistole Diastole
pada kaki kiri sebanyak 3 kali.
6) Kemudian dilanjutkan gerakan Grafik 1 Penurunan Tekanan Darah
dengan posisi kaki ditekuk, lutut
merapat dan tungkai dibuka Berdasarkan hasil grafik 1
sekitar 30 cm. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
sistole dan diastole. Tekanan darah sistole
pada awalnya sebesar 100 MmHg menjadi
110 MmHg dan tekanan darah diastole
awalnya 60 MmHg menjadi 70 MmHg.
Menurut Ignativicius (2006)
menyebutkan bahwa tekanan darah sistole
adalah tekanan darah arteri yang
dihasilkan dari proses siklus kontraksi
atau sistole ventrikel jantung. Sedangkan
228
tekanan darah diastole adalah tekanan ekstremitas inferior untuk menekan darah
darah arteri yang dihasilkan pada saat balik pada pembuluh darah vena. Seperti
siklus jantung rileksasi. [6] yang kita ketahui bahwa anatomi
Secara fisiologis latihan atau pembuluh darah vena menggambarkan
aktivitas fisik bermanfaat dalam bahwa sepanjang pembuluh darah vena
meningkatkan/ memperbaiki kontraksi memiliki banyak katup. [14] [15]
miokard, curah jantung dan suplai darah Senam nifas sebagai salah satu
ke otot jantung dan meningkatkan aliran bentuk latihan fisik, akan memberi
balik vena. [7] [8] dampak terhadap sistem kardiovaskuler,
Perubahan pada Tinggi Fundus Uteri aliran darah otot dan curah jantung
(TFU) pasca persalinan. Setelah dilakukan meningkat begitu pula pada sistem
tindakan muscle pumping, terjadi pernafasan dan sistem metabolik dalam
penurunan yang signifikan. Awal mula perubahan ATP dan ADP dengan
pemeriksaan setinggi pusat, setelah pelepasan energi ke otot untuk
dilakukan tindakan TFU menjadi 2 jari berkontraksi. [6] [16]
dibawah pusat. Hal ini menandakan Kontraksi pada uterus akan
bahwa muscle pumping terbukti mampu mempercepat proses involusi uterus yaitu
mendukung proses involusi uteri pada ibu perubahan retrogresif pada uterus yang
nifas. menyebabkan berkurangnya ukuran
Proses optimalisasi kontraksi uterus uterus. Uterus yang berkontraksi dengan
berasal dari adanya hormon oksitosin baik secara bertahap akan berkurang
yang beredar di dalam pembuluh darah. ukurannnya, sampai tidak dapat dipalpasi
Oksitosin merupakan hormon yang lagi diatas simpisis pubis. [17] [18]
diproduksi di hipotalamus dan diangkut Penelitian Surtiati dan Nawati
lewat aliran aksoplasmik ke hipofisis (2010); menyebutkan senam nifas yang
posterior serta hormon ini mampu terlepas dilakukan pada ibu post partum
ke dalam aliran darah jika mendapat berpengaruh terhadap pemulihan fisik
stimulus yang tepat. Impuls neural yang sembilan kali lebih baik pada ibu yang
terbentuk dari distensi vagina dan uterus diberi intervensi senam nifas
merupakan salah satu stimulus oksitosin. dibandingkan dengan ibu yang tidak
Pernyataan tersebut diperkuat oleh diberikan intervensi senam nifas. Latihan
pendapat Granner (2003) dalam bukunya fisik berupa senam nifas pada masa post
menyebutkan bahwa oktitosin yang partum berpengaruh terhadap pemulihan
dihasilkan mampu bekerja secara optimal fisik ibu post partum lebih cepat.
dalam kontraksi otot uterus jika mendapat Keterangan ini menandakan bahwa
stimulus yang baik dari luar. [9] [10] pemulihan fisik termasuk involusi uterus.
[19]
Dampak dari peningkatan oksitosin
adalah penurunan tekanan darah Rullynil et all (2014) menyebutkan
khususnya diastolik karena terdapat bahwa senam nifas berpengaruh terhadap
vasodilatasi pembulu darah. [11] Oleh penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
sebab itu pada masa nifas dimana Post Partum di RSUP Dr. M. Djamil
oksitosin sudah keluar secara optimal saat Padang. Penurunan tinggi fundus uteri
proses persalinan, maka perlu adanya lebih cepat pada kelompok senam nifas
tindakan atau stimulus supaya uterus tetap dibandingkan dengan kelompok yang
berkontraksi walaupun janin sudah keluar tidak senam nifas, yang sangat bermakna
dari rahim. Muscle pumping excercise secara statistik. [20]
menghasilkan gaya tekan pada uterus Penelitian Emily (2010); menyatakan
secara alami untuk menyeimbangkan bahwa senam nifas sangat efektif dalam
tekanan darah yang sudah berdilatasi meningkatkan kesejahteraan ibu dan dapat
sejak proses persalinan berlangsung mengurangi masalah jangka panjang pada
terutama pada saat gerkan pengencangan masa nifas. Penelitian ini menggunakan
pada transversus abdominis. [12] [13] latihan fisik selama 30 menit dilaksanakan
Sedangkan gerakan pada tungkai 2 kali seminggu dengan kombinasi
merupakan gerakan yang memberikan latihan aerobik memperlihatkan pengaruh
stimulus pada vena-vena yang berada di yang signifikan pada kelompok yang
229
melaksanakan latihan fisik pada masa [11] Pritchard, J.A, P.C Macdonald, N.F.
pospartum terhadap kesejahteraan ibu. [21] Gant. 1991. Terjemahan Obstetri
Williams : Pimpinan Pada persalinan
4. Kesimpulan dan kelahiran normal. Airlangga
Ada pengaruh antara muscle pumping University Press. (Hlm : 399-401)
exercise pada ibu nifas terhadap [12] Seeley, Stephnes. 2003. Anatomi dan
pemulihan uterus berupa penurunan Fisiologi. Amerika: Highen Education
Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan kestabilan America.
tekanan darah sistole dan diastole.
[13] Puspitasari, Lina & Ernawati. 2018.
Manfaat Penguatan Otot Abdomen dan
5. Daftar Pustaka
Pemijatan Lumbal Terhadap Percepatan
[1] Suherni dkk. 2009. Perawatan Masa Proses Persalinan Kala I. Vol. X, No.
Nifas. Jogjakarta: IPG 01, Juni 2018. Jurnal Kebidanan.
[2] Wulandari,S.R., dan Sri, H. 2011. [14] Paulsen F & Waschke J. 2010. Sobotta
Asuhan kebidanan Ibu Masa Nifas. Atlas Anatomi Manusia. Jilid 1, Edisi
Yogyakarta: Gosyen Publishing 23. EGC. Jakarta
[3] Bobak. Lowdermilk & Jensen. 2004. [15] Duncam, K & Pozehl, B. 2003. Effect of
Buku Ajar Keperawatan Maternitas, an excercise adherence intervention on
Edisi 4, Alih Bahasa Maria A. Outcome In Patiens with Hearth
Wijayanti. Peter 1 Anugerah. Jakarta: Failure. Vol 28.
EGC
Link http://proquest.umi.com/pqdweb/
[4] Latifah, S. 2006. Pelatihan Senam Nifas
dapat Mempercepat Proses Involusio [16] Sheerwood. 2011. Fisiologi manusia
Uteri (tesis). Denpasar: Universitas dari sel ke sel. Jakarta: EGC.
Udayana. [17] Varney H, Kriebs M, Gegor C. 2007.
[5] Rahardjo, M. 2017. Studi Kasus Dalam Buku ajar asuhan kebidanan
Penelitian Kualitatif. Universitas Islam negeri (terjemahan). Volume 2. Jakarta: EGC.
maulana Malik Ibrahim Malanh Program [18] Cluet E R, Alexander J, Pickering R.
Pascasarjana.
1997. What is the normal patern of
[6] Guyton A, Hall J. Buku ajar fisiologi uterine involution ? an investigation of
kedokteran. Jakarta: EGC; 2007. postpartum involution measured by
[7] Hoeman, S.P. 2002. Rehabilitation distance between the symphysis pubis
Nursing, Process and Application, and the uterine fundus using a tape
3th edition. Mosby-year book. measure midwifery.13:9-16
[8] Halimuddin. 2011. Pengaruh Model [19] Surtiati E, Nawati. 2010. Pengaruh
Aktivitas dan Latihan Intensitas Ringan senam nifas terhadap pemulihan fisik
Klien Gagal Jantung Terhadap Tekanan ibu post partum spontan di rumah sakit
Darah. Vol 3, No. 3. Idea Nursing PMI dan Salak kota Bogor. Bandung:
Journal. Risbinakes Poltekkes Bandung.
[9] Murray, R.K, D.K Granner, P.A.Mayes [20] Rullynil, NT. Ernawati. Evareny, L.
dan V.W. Rodwell. 2003. Terjemahan 2014. Pengaruh Senam Nifas Terhadap
Biokimia Harper : Hormon Hipofisis Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
dan Hipotalamus. Jakarta : Penerbit Post Partum di RSUP Dr. M. Djamil
Buku Kedokteran EGC. Padang. Vol 3, No 3. Jurnal Kesehatan
[10] Granner, D.K. Hormon Hipopisis dan Andalas.
Hipotalamus. 2003. Dalam (Edisi dua [21] Emily N, Margaret S, Richard H, Mary
lima): Biokimia Harper (Hlm : 523-538) P. 2010. An exercise and education
Jakarta : Penerbit buku Kedokteran improves well-being of new mothers: a
EGC. randomized controlled trial. American
Physical Therapy Association.