Anda di halaman 1dari 2

1.

Fisik: memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang


dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang
yang dimiliki orang lain. 2. Verbal: mengancam, mempermalukan, merendahkan,
mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-
downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. 3. Perilaku Non-
Verbal Langsung: menempelkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau
mengancam (biasanva disertai oleh bullying fisik atau verbal). 4. Perilaku Non-Verbal Tidak
Langsung: mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak,
sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng. 5. Pelecehan Seksual:
kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

Di bawah ini adalah gejala-gejala dampak bullying. • Mengurung diri (school phobia) • Menangis •
Minta pindah sekolah Konsentrasi anak berkurang • Prestasi belajar menurun • Tidak mau
bermain/bersosialisasi • Suka membawa barang-barang tertentu (sesuai yang diminta "bully") . Anak
jadi penakut • Marah-marah/uring-uringan • Gelisah • Menangis • Berbohong Melakukan perilaku
bullying terhadap orang lain Memar/lebam-lebam • Tidak bersemangat • Menjadi pendiam

Tanda anak telah menjadi korban bullying di antaranya: » Depresi Cemas >> Selalu khawatir pada
masalah keselamatan diri » Menjadi pemurung » Agresi >> Timbul isu-isu akademik >> » Tampak
rendah diri dan menjadi pemalu Menarik diri dari pergaulan Yang terparah, penyalahgunaan
substansi (obat atau al- kohol) >> » Ogah-ogahan pada saat mau berangkat ke sekolah atau tampak
sengaja ingin tiba di sekolah pas bel masuk berbunyi dengan cara sengaja melambatkan diri pergi ke
sekolah. » Senang menyendiri. Tidur terlalu sedikit atau sebaliknya tidur melulu. Keluhan-keluhan
somatik (misal, sakit kepala, sakit perut, dan lain-lain.)

1. Model Transteori dipandang efektif untuk mengenal masalah bullying, mulai dari pengertian
bullying sampai upaya mencegah dan pengujiannya. Seperti disebutkan dalam bab
Pendahuluan, banyak teori atau model untuk menjalankannya, antara lain pembinaan
kelompok, penyuluhan, mediasi, jejaring, dsb. Model Transteori (TTM, Transtheoretical
Model) ditemukan oleh W.F. Prochaska" merupakan gabungan pemikiran dari beberapa
teori lain secara terintegrasi yang dipakai sebagai salah satu model intervensi sosial;
Model Transteori merupakan salah satu metode penyadaran bahaya bullying yang bersifat
ajakan, mudah dipahami, bertahap namun relatif cepat dan aman, bagi orang tua, guru
ataupun anak, korban maupun pelaku. Dalam setiap tahapannya selalu muncul rasa
keingintahuan, hasrat dan upaya yang lebih besar untuk mencapai tingkat pengetahuan yang
lebih tinggi. Setiap peserta akan mendapatkepuasansetiapkaliamenyadariataudisadarkan
akan bahaya bullying. Para peserta akan menyediakan diri atau bertanya untuk melakukan
persiapan selanjutnya dari setiap tahap yang dilaluinya.

2. Support network berfungsi untuk membantu jalannya tahapan Transteori. Support network
adalah program untuk melakukan upaya komunikasi antara pihak sekolah dan
komunitasnya. Dalam upaya pencegahan bullying, support network perlu dilakukan terlebih
dahulu, yakni dengan menggalang berkumpulnya seluruh komunitas sekolah untuk
disatukan pemahaman dan keterlibatan mereka secara bersama mengenai bullying;
3. Program SAHABAT dengan dasar-dasar nilai kasih sayang, harmoni, baik budi, dan tanggung
jawab adalah contoh program yang mengandung nilai sosial paling mendasar yang
memudahkan kedua model di atas dapat dilaksanakan secara nyata, terkontrol, individual
maupun berkelompok/bersama- sama, terorganisasi dan efektif dalam mencegah bullying
melalui pelatihan perbaikan perilaku anak-anak. Jadi, Program SAHABAT melalui
penyelenggaraan jaringan dan pengenalan etika ini membantu pelaksanaan model
Transteori. Ini karena pembentukan jaringan dan pengenalan etika dari Program SAHABAT
memberikan contoh perilaku yang bersahabat. Contoh ini dilakukan misalnya dengan
menyelenggarakan kesenian bersama, kerja bakti, diskusi, yang pada dasarnya menunjukkan
semangat kebersamaan, toleransi, bersahabat, dan bertanggung jawab terhadap sesama
dan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai