Waktu : 25 Menit
C. MATERI
1. Pengertian bullying
2. Kategori bullying
3. Faktor penyebab bullying
4. Tanda dan gejala bullying
5. Dampak dari bullying
6. Penanganan korban bullying
7. Cara pencegahan dari bullying
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. MEDIA
1. Leafleat
2. LCD
3. Power point
4. Laptop
5. MIC & Speaker
G. EVALUASI
1. Memberikan pertanyaan dalam bentuk lisan :
a. Sebutkan 3 dari 5 faktor penyebab bullying ?
b. Sebutkan cara penanganan bullying ?
Jawaban :
I. DAFTAR PUSTAKA
Nusantara, ariobimo. 2008. Bullying. Jakarta : Yayasan semai jiwa Amini
Priyatna, andri. 2010. Let’s end bullying : memahami, mencegah, dan mengatasi
bullying. Jakarta : PT gramedia
Wibowo, Antonius p. s. 2019. Penerapan hukum pidana dalam penanganan
bullying di sekolah. Jakarta : universitas katolik Indonesia atma jaya
J. LAMPIRAN
1. Pengertian
Berdasarkan literature, dengan merujuk pada the American psychological
association bullying diberi penjelasan sebagai berikut : bullying atau intimidasi
melibatkan perilaku agresif yang dimaksudkan untuk menyebabkan orang lain
menderita luka atau ketidaknyamanan.
Menurut riauskina, djuwita, dan soesetio ( 2005 ) sebagaimana dikutip oleh
PPH – BPHN ( pusat penyuluha hukum, badan pembinaan hukum nasional ),
bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang – ulang oleh
sesorang / sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa / siswi lain
yanglebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
2. Kategori bullying
Adapun 5 kategori bullying, sebagai berikut:
a. Fisik: memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci
seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan
merusak barang-barang yang dimiliki orang lain.
b. Verbal: mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi
panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs),
mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.
c. Perilaku Non-Verbal Langsung: menempelkan ekspresi muka yang
merendahkan, mengejek, atau mengancam (biasanva disertai oleh bullying fisik
atau verbal).
d. Perilaku Non-Verbal Tidak Langsung: mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan,
mengirimkan surat kaleng.
e. Pelecehan Seksual: kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.
3. Faktor Penyebab Bullying
a. Adanya rasa ingin berkuasa
b. Akibat kurang perhatian dari orang sekitar
c. Perilaku pernah menjadi korban kekerasan
d. Akibat sering berkelahi
e. Akibat meniru tindakan kekerasan di film atau game
4. Tanda dan gejala bullying
Di bawah ini adalah gejala-gejala bullying.
- Mengurung diri (school phobia)
- Menangis
- Minta pindah sekolah Konsentrasi anak berkurang
- Prestasi belajar menurun
- Tidak mau bermain/bersosialisasi
- Suka membawa barang-barang tertentu (sesuai yang diminta "bully") . Anak jadi
penakut
- Marah-marah/uring-uringan
- Gelisah
- Menangis
- Berbohong Melakukan perilaku bullying terhadap orang lain Memar/lebam-
lebam
- Tidak bersemangat
- Menjadi pendiam
Tanda anak telah menjadi korban bullying di antaranya:
- Depresi Cemas
- Selalu khawatir pada masalah keselamatan diri
- Menjadi pemurung
- Agresi
- Timbul isu-isu akademik
- Tampak rendah diri dan menjadi pemalu Menarik diri dari pergaulan Yang
terparah, penyalahgunaan substansi (obat atau al- kohol)
- Ogah-ogahan pada saat mau berangkat ke sekolah atau tampak sengaja ingin tiba
di sekolah pas bel masuk berbunyi dengan cara sengaja melambatkan diri pergi
ke sekolah.
- Senang menyendiri. Tidur terlalu sedikit atau sebaliknya tidur melulu. Keluhan-
keluhan somatik (misal, sakit kepala, sakit perut, dan lain-lain.)
5. Dampak Bullying
a. Dampak negatif
1) Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan maslah
tidur dan akan terbawa hingga korban dewasa
2) Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan
otot.
3) Dalam kasus yang cukup langka, korban bullying mungkin akan
menunjukkan sifat kekerasan.
b. Dampak positif
1) Lebih kuat dan tegar menghadapi masalah
2) Termotivasi untuk menunjukkan potensinya agar tidak direndahkan lagi
3) Termotivasi untuk berorientasi diri sendiri
6. Cara Pencegahan Bullying
Ada 3 model pencegahan bullying yang mampu mengatasi bullying
1. Model Transteori dipandang efektif untuk mengenal masalah bullying, mulai dari
pengertian bullying sampai upaya mencegah dan pengujiannya. Seperti disebutkan
dalam bab Pendahuluan, banyak teori atau model untuk menjalankannya, antara
lain pembinaan kelompok, penyuluhan, mediasi, jejaring, dsb. Model Transteori
(TTM, Transtheoretical Model) ditemukan oleh W.F. Prochaska" merupakan
gabungan pemikiran dari beberapa teori lain secara terintegrasi yang dipakai
sebagai salah satu model intervensi sosial;
Model Transteori merupakan salah satu metode penyadaran bahaya bullying yang
bersifat ajakan, mudah dipahami, bertahap namun relatif cepat dan aman, bagi
orang tua, guru ataupun anak, korban maupun pelaku. Dalam setiap tahapannya
selalu muncul rasa keingintahuan, hasrat dan upaya yang lebih besar untuk
mencapai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Setiap peserta akan
mendapatkepuasansetiapkaliamenyadariataudisadarkan akan bahaya bullying.
Para peserta akan menyediakan diri atau bertanya untuk melakukan persiapan
selanjutnya dari setiap tahap yang dilaluinya.