Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
a) Pertumbuhan
a. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan berat, tetapi tidak dapat
balik (irreversible). Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif.
b. Bersifat kuantitatif dapat diukur dengan alat ukur : pertumbuhan batang
tumbuhan diukur dengan auksanometer (busur pertumbuhan)
c. Bersifat irreversibel tidak dapat kembali ke keadaan semula
d. Reproduksi secara mitosis.
b) Perkembangan
a. Perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk (morfogenesis).
b. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju tercapainya kedewasaan
atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup.
c. Bersifat kualitatif tidak dapat diukur dengan alat ukur, dinyatakan dengan
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan
d. Bersifat reversibel dapat kembali ke keadaan semula
e. Reproduksi secara meiosis.
4. Tipe-tipe perkecambahan.
Perkecambahan Epigeal :Perkecambahan di atas
tanah (Epigeal) Perkecambahan epigeal adalah bila
terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun
lembaga (hipokotil) sehingga mengakibatkan daun
lembaga (plumula) dan kotiledon terangkat ke atas
tanah, misalnya pada kacang kapri (Pisum sativum),
jagung (Zea mays).
o Tudung akar mensekresikan cairan polisakarida untuk melunakkan tanah di sekitar titik
tumbuh akar, sehingga mudah ditembus akar.
o Daerah pembelahan sel (meristem) daerah pusat pembelahan sel, yang menghasilkan
sel-sel meristem primer untuk menggantikan sel-sel tudung akar yang rusak.
o Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Pembelahan sel nya lebih
lambat dari sel di daerah meristem. Sel-sel di daerah ini berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan.
o Daerah diferensiasi memiliki 3 sistem jaringan yang dihasilkan dari sel-sel meristem:
1. protoderma : lapisan terluar yang akan menjadi epidermis
2. meristem dasar : mengisi daerah korteks akar
3. prokambium : lapisan pusat (dalam) yang akan menjadi xilem dan floem
Materi : Metabolisme
1. Teori cara kerja enzim
Teori kunci/gembok dan anak kunci (Lock and key) Emil Fischer (1894)
Hanya anak kunci (substrat) yang ukurannya sesuai yang dapat masuk ke lubang
gembok (sisi aktif enzim), membentuk ikatan kompleks enzim ssubstrat kompleks Hal
ini menjadikan Enzim bekerja secara spesifik.
Teori cocok terinduksi (Induced Fit Theory) : Daniel Koshland
Substrat berperan dalam menentukan bentuk akhir enzim, jadi sisi aktif enzim
bersifat fleksibel
4. Pengertian glikolisis :
Berlangsung di sitoplasma
Berlangsung secara anaerob
Mengubah/penguraian glukosa (6C) menjadi 2 asam piruvat (3C).
Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH
Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhoff
5. Tahap-tahap pada siklus Krebs (gambar ada di LKS hal 43)( Siklus Krebs : berlangsung
dalam 8 tahap rekasi dengan hasil akhir 6 NADH, 2FADH2, 2 ATP dan 4 CO2)
3. Tahap-tahap
spermatogenesis dan oogenesis
Proses Elongasi
Protein yang bertugas untuk menguraikan untaian rantai DNA akan bekerja lebih optimal di
tahapan ini. Enzim yang dimiliki oleh rantai RNA inilah yang pada akhirnya akan menentukan
apakah rantai DNA akan terbentuk ganda ataukah menjadi rantai tunggal. Untai rantai RNA
ini disebut sebagai Messenger RNA atau mRNA.
Proses Terminasi
Proses Terminasi terjadi karena enzim rantai RNA yang telah melalui tahapan Elongasi
menemukan kodon terminator. Proses selanjutnya ialah enzim RNA kemudian melepaskan
mRNA dan kemudian mulai melepaskan diri dari rantai DNA.
Menentukan urutan triplet basa nitrogen baik DNA mauoun RNA jika diketahui salahsatu
rantainya ataupun diketahui urutan asam aminonya
Adalah kemampuan DNA untuk membentuk DNA baru yang sama persis dengan DNA asal.
Kemampuan ini disebut juga autokatalitik.
Setelah replikasi akan terbentuk 2 buah DNA double helix yang sama.
Setiap 2 molekul double helix DNA yang baru akan membentuk sebuah kromatid
Cara konservatif 2 pita DNA induk tidak memisah, tetapi mampu membentuk DNA double
helix baru.
Cara semi konservatif 2 pita DNA induk akan memisah, masing-masing pita DNA
mendapat pasangan pita DNA baru yang sama dengan pita DNA induk.
Cara dispersif pita DNA lama akan terputus-putus, lalu potongan-potongan pita tersebut
akan memisah dan membentuk potongan-potongan baru yang akan bersambungan dengan
potongan-potongan lama.