Sap Buk Zuriati
Sap Buk Zuriati
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan agar pasien dan keluarga dapat
mengetahui serta memahami tentang hipertensi
b. Tujuan khusus
Setelah pasien dan keluarga mendapatkan penyuluhan ini diharapkan agar pasien
dan keluarga mampu :
1) Mampu mengetahui dan memahami tentang hipertensi
2) Menyebutkan dan memahami tentang penyebab hipertensi
3) Menyebutkan dan memahami tentang tanda gejala hipertensi
4) Menyebutkan dan memahami tentang komplikasi yang di timbulkan
hipertensi
5) Menjelaskan dan memahami tentang penatalaksanaan hipertensi
2. Sasaran
Pasien dan keluarga
3. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media penyuluhan
a. Power point
5. Waktu
a. 1x20 menit
6. Kegiatan
7. Pelaksanaan
8. Materi : terlampir
9. Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1. Materi sudah siap dan sudah dipelajari oleh penyuluh
2. Media sudah siap sebelum pelaksanaan
3. Kontrak waktu sudah dilakukan
4. Tempat sudah siap sebelum pelaksanaan
5. SAP sudah siap sebelum pelaksanaan
b. Evaluasi proses
1. 75 % peserta didik datang tepat waktu.
2. Pasien dan keluarga memperhatikan penjelasan dari penyuluhan
3. Pasien dan keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
4. Media dapat digunakan secara efektif
c. Evaluasi hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala,pencegahan dan mengidentifikasi permasalahan hipertensi
2. Keluargaa menyebutkan komplikasi yang timbul akibat hipertensi jika tidak
segera ditangani.
3. Keluarga menyebutkan cara perawatan hipertensi dirumah.
Uraian Materi
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan
sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur
di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
B. Penyebab Hipertensi
Etiologi pada hipertensi primer / essensial tidak diketahui namun factor dari hipertensi primer
antara lain :
3. Keturunan 75%
1. Endokrin
2. Ginjal
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah,
sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada
selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan
D. Komplikasi Hipertensi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa perdarahan
retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya
pembuluh darah otak.
E. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Diet
b. Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan
medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau
pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan
diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi
rennin angitensin.
Hipertensi emergensi adalah situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang
segera dengan obat anti hipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau
progresif target akut atau progresif. Kenaikan tensi darah mendadak yg disertai kerusakan
organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun
waktu menit/jam. (Soeparman & Slamet, 2017).
Pengertian hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah secara terus menerus hingga
melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg. Adalah tekanan sistolik
lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 90 mmHg (E. K.,
2014). Dari definisi diatas dapat disimpulkan hipertensi adalah keadaan dimana tekanan
darah sistolik maupun diastolic meningkat atau lebih dari diatas normal.
Krisis Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak
(systole > 180 mmHg dan / atau diastole > 120 mmHg) pada penderita hipertensi, yang
membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi
dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina),
ginjal, jantung, dan pembuluh darah). (Anggraeny, 2013). Penyebab hipertensi pada orang
dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –perubahan pada elastisitas dinding aorta
menurun, katub jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah
menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya, kehilangan elastisitas
pembuluh darah. (Johnson, M., 2013 hemodinamik, tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan diastolic ≥ 90 mmHg ( untuk usia kurang 60 tahun) dan tekanan sistolic ≥ 160 mmHg
dan atau tekanan diastolic > 95 mmHg (untuk usia > 60 tahun). (Irwanda, 2012). Hipertensi
menjadi penyebab hipertensi merupakan masalah kesehatan public utama dseluruh dunia dan
merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuler tersering dan serta belum terkontrol optimal
diseluruh dunia.
Namun hipertensi dapat dicegah dan penanganan dengan efektif dapat menurunkan
resiko stroke dan serangan jantung. Hipertensi berdasarkan kriteria JNC 2, didefinisikan
sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama140 mmHg atau tekanan
darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Banyak masalah penyakit
kardiovaskular sekarang terjadi di negara berpendapatan rendah sampai menengah. Negara-
negara ini berjuang menghadapi penyakit kardiovaskuler terkait kemiskinan dan infeksi
seperti penyakit jantung rematik, infeksi human imundeficiency virus (HIV), perikarditis
tuberkulosis. Kombinasi dan keterbatasan ekonomi, sumber daya, dan beberapa penyakit
membebani kemampuan untuk menangani faktor resiko tidak menular dan penyakit terkait.
Delapan puluh persen kematian kardiovaskuler seluruh dunia terjadi di negara penghasilan
rendah sampai menengah dan dalam perbandingan dengan negara penghasilan tinggi,
kematian ini (stroke dan infark miokard akut) terjadi diusia lebih muda, berdampak pada
keluarga dan tenaga kerja. (Rachmawati, 2013)
Penyakit hipertensi dimana penyakit yang tidak menular dari penyakit kardiovaskular
akan menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas seluruh dunia pada tahun 2020.
Secara signifikan hipertensi sebagai keadaan yang mendahului penyakit kardiovaskulFcar
yang bisa dimodifikasi menyebab kematian lebih banyak dibandingkan yang lain, termasuk
merokok, obesitas, dan gangguan lipid. (Aini, 2012).Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg.Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg (Suzanne, 2011).Manifestasi Klinis pada klien dengan hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah > 140 / 90 mmHg, sakit kepala, pusing / migraine, rasa
berat ditengkuk, penyempitan pembuluh darah, sukar tidur, lemah dan lelah, nocturia,
azotemia, dan sulit bernafas saat beraktifitas.
Daftar Pustaka