Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Kebutuhan belajar/ diagosa keperawatan

Ketidak efektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipertensi ICH


(intracerebral hemmorrhage)

a. Topik : penyuluhan diit hipertensi


b. Sasaran : pasien dan keluarga
c. Hari / tanggal : 27 Januari 2021
d. Tempat : Ruang cempaka
e. Penyuluh : Perawat
f. Jam : 09.00- 10.00 wib

1. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan agar pasien dan keluarga dapat
mengetahui serta memahami tentang hipertensi
b. Tujuan khusus
Setelah pasien dan keluarga mendapatkan penyuluhan ini diharapkan agar pasien
dan keluarga mampu :
1) Mampu mengetahui dan memahami tentang hipertensi
2) Menyebutkan dan memahami tentang penyebab hipertensi
3) Menyebutkan dan memahami tentang tanda gejala hipertensi
4) Menyebutkan dan memahami tentang komplikasi yang di timbulkan
hipertensi
5) Menjelaskan dan memahami tentang penatalaksanaan hipertensi
2. Sasaran
Pasien dan keluarga
3. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media penyuluhan
a. Power point
5. Waktu
a. 1x20 menit
6. Kegiatan

No Kegiatan penyuluh Waktu Kegiatan audience


1. Pembukaan 5 menit 1. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
b. Perkenalkan diri dengan aktif
c. Mengingatkan 3. Medengarkan
kontrak dengan
d. Menyampaikan memberikan
tujuan respon
e. Menanayakan 4. Mendengarkan
kesediaan denga respon
f. Apersepsi
2. Penyuluhan 10 menit 1. Mendengarkan
a. Menjelaskan materi dengan
secara sistematis memberikan
1. Menjelaskan respon
pengertian 2. Memberikan
hipertensi pertanyaan
2. Menyebutkan 3. Mendengarkan
penyebab jawaban atas
hiprtensi pertanyaan
3. Menjelaskan
tanda gejala
hipertensi
4. Menjelaskan
tentang
komplikasi yang
ditimbulkan oleh
hipertensi
5. Menjelaskan
tentang
penatalaksanaan
hipertensi
b. Membuka
pertanyaan
c. Menjawab
pertanyaan
3. Penutup 5 menit 1. Mendengarkan
a. Evaluasi serta memberikan
b. Memberikan respon
motivasi 2. Menjawab salam
c. Memberikan
kesimpulan
d. Mengucapkan salam

7. Pelaksanaan
8. Materi : terlampir
9. Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1. Materi sudah siap dan sudah dipelajari oleh penyuluh
2. Media sudah siap sebelum pelaksanaan
3. Kontrak waktu sudah dilakukan
4. Tempat sudah siap sebelum pelaksanaan
5. SAP sudah siap sebelum pelaksanaan

b. Evaluasi proses
1. 75 % peserta didik datang tepat waktu.
2. Pasien dan keluarga memperhatikan penjelasan dari penyuluhan
3. Pasien dan keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
4. Media dapat digunakan secara efektif

c. Evaluasi hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala,pencegahan dan mengidentifikasi permasalahan hipertensi
2. Keluargaa menyebutkan komplikasi yang timbul akibat hipertensi jika tidak
segera ditangani.
3. Keluarga menyebutkan cara perawatan hipertensi dirumah.

Uraian Materi

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan
sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur
di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

B. Penyebab Hipertensi

Etiologi pada hipertensi primer / essensial tidak diketahui namun factor dari hipertensi primer
antara lain :

1. Usia antara umur 30-40 tahun

2. Jenis kelamin atau seks : pria paling banyak

3. Keturunan 75%

4. Obesitas atau kegemukan


5. Konsumsi garam yang berlebihan, lemak berlebih, dan tinggi kalori

Etiologi pada hipertensi sekunder :

1. Endokrin

2. Ginjal

C. Tanda Gejala Hipertensi

Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah,
sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada
selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan

D. Komplikasi Hipertensi

Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa perdarahan
retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya
pembuluh darah otak.

E. Penatalaksanaan Hipertensi

1. Penatalaksanaan Non Farmakologis.

a. Diet

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan


darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam
plasma.

b. Aktivitas.

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan
medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.

2. Penatalaksanaan Farmakologis

Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau
pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.


2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

4) Tidak menimbulakn intoleransi.

5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan
diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi
rennin angitensin.

Lampiran Materi ( Journal )

Hipertensi emergensi adalah situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang
segera dengan obat anti hipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau
progresif target akut atau progresif. Kenaikan tensi darah mendadak yg disertai kerusakan
organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun
waktu menit/jam. (Soeparman & Slamet, 2017).

Pengertian hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah secara terus menerus hingga
melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg. Adalah tekanan sistolik
lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 90 mmHg (E. K.,
2014). Dari definisi diatas dapat disimpulkan hipertensi adalah keadaan dimana tekanan
darah sistolik maupun diastolic meningkat atau lebih dari diatas normal.

Krisis Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak
(systole > 180 mmHg dan / atau diastole > 120 mmHg) pada penderita hipertensi, yang
membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi
dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina),
ginjal, jantung, dan pembuluh darah). (Anggraeny, 2013). Penyebab hipertensi pada orang
dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –perubahan pada elastisitas dinding aorta
menurun, katub jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah
menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya, kehilangan elastisitas
pembuluh darah. (Johnson, M., 2013 hemodinamik, tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan diastolic ≥ 90 mmHg ( untuk usia kurang 60 tahun) dan tekanan sistolic ≥ 160 mmHg
dan atau tekanan diastolic > 95 mmHg (untuk usia > 60 tahun). (Irwanda, 2012). Hipertensi
menjadi penyebab hipertensi merupakan masalah kesehatan public utama dseluruh dunia dan
merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuler tersering dan serta belum terkontrol optimal
diseluruh dunia.

Namun hipertensi dapat dicegah dan penanganan dengan efektif dapat menurunkan
resiko stroke dan serangan jantung. Hipertensi berdasarkan kriteria JNC 2, didefinisikan
sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama140 mmHg atau tekanan
darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Banyak masalah penyakit
kardiovaskular sekarang terjadi di negara berpendapatan rendah sampai menengah. Negara-
negara ini berjuang menghadapi penyakit kardiovaskuler terkait kemiskinan dan infeksi
seperti penyakit jantung rematik, infeksi human imundeficiency virus (HIV), perikarditis
tuberkulosis. Kombinasi dan keterbatasan ekonomi, sumber daya, dan beberapa penyakit
membebani kemampuan untuk menangani faktor resiko tidak menular dan penyakit terkait.
Delapan puluh persen kematian kardiovaskuler seluruh dunia terjadi di negara penghasilan
rendah sampai menengah dan dalam perbandingan dengan negara penghasilan tinggi,
kematian ini (stroke dan infark miokard akut) terjadi diusia lebih muda, berdampak pada
keluarga dan tenaga kerja. (Rachmawati, 2013)

Penyakit hipertensi dimana penyakit yang tidak menular dari penyakit kardiovaskular
akan menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas seluruh dunia pada tahun 2020.
Secara signifikan hipertensi sebagai keadaan yang mendahului penyakit kardiovaskulFcar
yang bisa dimodifikasi menyebab kematian lebih banyak dibandingkan yang lain, termasuk
merokok, obesitas, dan gangguan lipid. (Aini, 2012).Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg.Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg (Suzanne, 2011).Manifestasi Klinis pada klien dengan hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah > 140 / 90 mmHg, sakit kepala, pusing / migraine, rasa
berat ditengkuk, penyempitan pembuluh darah, sukar tidur, lemah dan lelah, nocturia,
azotemia, dan sulit bernafas saat beraktifitas.

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg,


hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat
bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik (Tom, 2014).
Hipertensi dimana tekanan darah sama dengan atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran
darah yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan tekanan
darah lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah menurut WHO (Organization, 2010).
Berdasarkan tingginya angka kejadian dan dampak yang ditimbulkan oleh penyakit
Hipertensi, maka penulis tertarik berkeinginan memberikan Asuhan Keperawatan Resiko
Penurunan Perfusi Jaringan Cerebral.

Daftar Pustaka

 Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC


 Guyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
 Santhopo. Marcia dan Ruth N. Knollmueller. 2007. Keperawatan Komunitas, Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai