Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Koperasi
Menurut UUD No. 25 tahun 1992 badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas azas kekeluargaan.

B. Tujuan Koperasi
Tujuan pembentukan koperasi adalah untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya. Beberapa tujuan koperasi diantaranya :

 Untuk meningkatkan taraf hidup anggota koperasi dan masyarakat di


sekitarnya.
 Untuk membantu kehidupan para anggota koperasi dalam hal ekonomi.
 Membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur.
 Koperasi berperan serta dalam membangun tatanan perekonomian
nasional.

C. Perkembangan koperasi di Indonesia


1. Pada masa Ekonomi Terpimpin
Peraturan konsep pengembangan koperasi secara misal dan seragam dan
dikeluarkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

 Menyesuaikan fungsi koperasi dengan jiwa dan semangat UUD 1945


dan Manipol RI tanggal 17 Agustus 1959, dimana koperasi diberi
peranan sedemikian rupa sehingga kegiatan dan penyelenggaraannya
benar-benar dapat merupakan alat untuk melaksanakan ekonomi
terpimpin berdasarkan sosialisme ala Indonesia.
 Bahwa pemerintah wajib mengambil sikap yang aktif dalam membina
Gerakan Koperasi berdasarkan azas-azas demokrasi terpimpin, yaitu
menumbuhkan, mendorong, membimbing, melindungi dan mengawasi
perkembangan Gerakan Koperasi.
 Bahwa dengan menyerahkan penyelenggaraan koperasi kepada inisiatif
Gerakan Koperasi sendiri dalam taraf sekarang bukan saja tidakk
mencapai tujuan untuk membendung arus kapitalisme dan liberalisme,
tetapi juga tidak menjamin bentuk organisasi dan cara bekerja yang
sehat sesuai dengan azas-azas koperasi yang sebenarnya.
2. Pada masa Orde Baru
Semangat Orde Baru yang dimulai titik awalnya 11 Maret 1996
segera setelah itu pada tanggal 18 Desember 1967 telah dilahirkan
Undang-Undang Koperasi yang baru yakni dikenal dengan UU No.
12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Konsideran UU No.
12/1967 tersebut adalah sebagai berikut ;

 Bahwa Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian


mengandung pikiran-pikiran yang nyata-nyata hendak :
 Menempatkan fungsi dan peranan koperasi sebagai abdi langsung
daripada politik. Sehingga mengabaikan koperasi sebagai wadah
perjuangan ekonomi rakyat.
 Menyelewengkan landasan-landasan, azas-azas dan sendi-sendi dasar
koperasi dari kemrniannya.
 Bahwa berhubung dengan itu perlu dibentuk Undang-Undang baru
yang sesuai dengan semangat dan jiwa Orde Baru sebagaimana
dituangkan dalam Ketepatan-ketepatan MPRS Sidang ke IV dan
Sidang Istimewa untuk memungkinkan bagi koperasi mendapatkan
kedudukan hokum dan tempat yang semestinya sebagai wadah
organisasi perjuangan ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan
sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional.

3. Pada masa Reformasi

 Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan
koperasiyang otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan
pada ciri universalitas kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan,
pelayanan infrastruktur serta pembelian bersama.

 Dalam hal ini konsolidasi potensi keuangan, pengembangan jaringan


informasi serta pengembangan pusat inovasi dan teknologi merupakan
kebutuhan pendukung untuk kuatnya kehadiran koperasi. Pemerintah
di daerah dapat mendorong pengembangan lembaga penjamin kredit di
daerah.

 Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan


koperasi (koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan
kegiatan ekonomi di lapisan terbawah dan menahan arus ke luar
potensi sumberdaya lokal yang masih diperlukan.
4. Pada masa Era Globalisasi

Memasuki era Globalisasi dimana jarak antara Negara satu dengan


Negara yang lain menjadi semakin sempit. Globalisasi yang sejatinya
membawa persaingan yang lebih baik dan memotivasi untuk menjadi
yang terbaik serta terdepan. Namun, hal ini membawa Koperasi pada
keadaan dimana munculnya tantangan-tantangan yang harus dilalui demi
menjaga eksistensi dan roda perekonomian Negara. Ciri Individualisme
melekat pada Globalisasi tentunya perlahan dapat mematikan langkah
berkembangnya Koperasi yang memiliki dasar kekeluargaan. Dimana
ketika tidak bisa bertahan dan kemungkinan akan ditelan zaman yang
menuntut kemandirian serta individualism. Sehingga orang-orang yang
sulit mengembangkan kreativitas akan menjadi lebih terbelakang .

D. Arti penting koperasi bagi Indonesia


Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia Kemajuan dalam
pembangunan koperasi dapat ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota,
kekayaan koperasi, dan banyaknya usaha. Secara umum, koperasi di Indonesia
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peran koperasi di Indonesia sangatlah
penting, dari pembuka pintu gerbang usaha kecil dan menengah, menciptakan
masyarakat yang mandiri, penggerak perekonomian dan menciptakan pasar
baru.
Pemanfaatan koperasi secara maksimal dan optimal diharapkan akan
menciptakan perekonomian nasional yang selaras dengan pertumbuhan
koperasi tersebut. Mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi, menaikan
pendapatan rumah tangga dan juga memperkecil tingkat kemiskinan
masyarakat.
Inilah yang menghambat tumbuh dan kembangnya perkoperasian di
Indonesia. Tanpa disadari, koperasi telah membuka lapangan kerja tersendiri
dikalangan anggota. Dan juga menjaga kestabilan harga yang menguntungkan
anggota koperasi. Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan
produk kepada anggotanya dibanding dengan non-koperasi maka dengan
sendirinya anggota akan bertransaksi dengan koperasi.
Dengan demikian koperasi hanya dapat bersaing dalam situasi yang sangat
khusus. Dalam situasi khusus tersebut koperasi dapat memberikan pelayanan
kepada anggota yang lebih baik daripada organisai ekonomi lain. Menurut
saya peran ekonomi koperasi sangat penting karna dengan adanya koperasi
kita dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
E. Peranan koperasi dalam peningkatan kehidupan ekonomi
masyarakat Indonesia yang berkelanjutan
Koperasi sebagai salah satu soko guru ekonomi Indonesia, selain
perusahaan swasta dan BUMN, merupakan lembaga yang paling tepat untuk
mengatasi ketimpangan sosial-ekonomi yang sangat lebar dan membahayakan
kesatuan bangsa ini. Di era Industri 4.0 yang baru mulai tiga tahun terakhir
ini, tantangan yang dihadapi Perkoperasian di Indonesia terasa semakin
kompleks dan rumit (Sudjatmoko, 2018). Hal ini didorong oleh perubahan
gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu (disruptif),
akibat perkembangan teknologi informasi, robotic, artifical intelligence,
transportasi, dan komunikasi yang sangat pesat. Pola dan gaya hidup generasi
milenial bercirikan segala sesuatu yang lebih cepat, mudah, murah, nyaman,
dan aman. Lembaga dan insan Koperasi mulai sekarang juga mentransformasi
dirinya untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya sesuai dengan
perkembangan zaman dan IPTEKS di era Industri 4.0.

Strategi transformasi yang dimaksud mencakup empat langkah, yaitu :

 Modernisasi organisasi dan menejemen dengan melakukan


organizational reengineering yang berbasis pada sistem operasi yang
cepat, mudah, transparan, dan mempunyai akuntabiltas tinggi sehingga
membangun kepercayaan anggota.

 Pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pengelolaan bisnis berbasis


sistem aplikasi yang memudahkan anggota mendapatkan pelayanan
usaha koperasi.

 Fokus mengembangkan bisnis didasarkan pada skala dan kelayakan


ekonomi dan menangkap setiap peluang bisnis yang ada.

 Membangun close look economy dalam koperasi yang captive market


sehingga koperasi mempunyai bergaining position yang kuat.
“ARTI PENTING KOPERASI DENGAN KEMAJUAN DAN
PENINGKATAN KEHIDUPAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA
BERKELANJUTAN”

Disusun untuk memenuhi tugas Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah

Oleh :

AHMAD ARIF

20181610133

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK
INDONESIA
2019

Anda mungkin juga menyukai