Anda di halaman 1dari 2

STUDIUM GENERALE

Nama : Gabriella Azzahra Roup


NIM : 15119019.
Program Studi : Teknik Geodesi dan Geomatika
Fakultas/ Sekolah : FITB
Tema : RUMAH TUMBUH Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesenian di Celah-Celah
Langit Bandung
Pembicara : Iman Soleh
Hari/ tanggal : 27 januari 2020
Kelas : K-04
RESUME *)

Indonesia memiliki ribuan pulau, lebih dari 700 bahasa daerah dan tidak ada bandingannya di dunia. Hal ini
yang menjadi menarik. Rumah Tumbuh dimana rumah menjadi pintar, rumah menjadi tempat bukan hanya
sekedar untuk tidur tetapi untuk belajar dan mengabdi kepada masyarakatnya sehingga tidak terasingkan dari
masyarakat. Rumah tumbuh bukan hanya sebagai kata benda, tetapi juga rumah tumbuh dalam kata sifat
sebagai peradaban.

Bandung di kelilingi oleh pegunungan sehingga Bandung seperti di dalam mangkuk besar. Bandung juga
dibelah oleh 2 sungai besar, sehingga tradisi nya menjadi kuat, yaitu tradisi Citarum dan Tradisi Cikapundung.
Kalau datang ke Bandung datang ke sebuah tempat yang penuh keberagaman. Bandung merupakan kota
yang memiliki perguruan tinggi/sekolah tinggi yang banyak dan bervariasi. Bukan hanya pendidikan, kuliner
dari berbagai daerah, tempat pariwisata, kesenian juga banyak ditemukan di Bandung. Yang khas di Bandung
yaitu kota pendidikan dan kota kesenian, karena saat di ISBI Pak Iman memegang tiga gedung, dari dua
gedung itu saja sudah ada 235 pertunjukan tahun 2019. Ketika memegang direktur seni Bandung, terdapat
acara dengan melibatkan 2700 seniman lebih dari 150 pertunjukan. Seniman tidak selalu berhubungan
dengan latar belakang orang tersebut.

Bandung merupakan kota yang sangat terbuka, sehingga mudah terbentuk kebudayaan baru sehingga
memberikan pengaruh pada perubahan tingkah laku manusia, makanan, nama jalan, tepat dan berbagai hal
lainnya. Sehingga dari adanya perubahan kita bisa belajar banyak dan lebih terbuka kepada kemungkinan -
kemungkinan baru. Kang Iman tinggal di belakang Terimal Ledeng (dulu namanya Cidadap Hilir). Dimana
disini tempat kesenian seperti wayang golek, bringbrung, calung, tagoni, pencak silat, kecapi suling, imahcai
dll.

Komunitas Celah-Celah Langit (rumah tumbuh) dibentuk Kang Iman dibentuk dengan tujuan dimana rumah
menjadi pintar, rumah menjadi tempat bukan hanya sekedar untuk tidur tetapi untuk belajar. Komunitas CCL
berdiri sebagai bentuk kebun dengan halaman rumah yang dikelilingi kos mahasiswa dan berasal dari berbagai
tempat di indonesia. Memiliki panggung dengan luas 10x7 m dengan kapasitas penonton 150 orang.
STUDIUM GENERALE

Nama : Gabriella Azzahra Roup


NIM : 15119019.
Program Studi : Teknik Geodesi dan Geomatika
Fakultas/ Sekolah : FITB
Tema : RUMAH TUMBUH Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesenian di Celah-Celah
Langit Bandung
Pembicara : Iman Soleh
Hari/ tanggal : 27 januari 2020
Kelas : K-04
RESUME *)

Tempat ini sering dijadikan sebagai tempat bermain anak-anak, jemuran mahasiswa, atau tempat parkir
mahasiswa kos. CCL dididirikan pada 22 Mei 1998, namun sudah berlangsung sejak tahun 1985 saat itu masih
bernama OTB (Organisasi Tanpa Bentuk). Kesenian di upayakan dekat dengan isu yang ada di masyarakat,
komunitas CCL menjadi tempt silang budaya untuk saling mengerti dan memahami, kesenian
memberdayakan para mahasiswa dan masyarakat setempat untuk saling berbagi pengetahuan, talenta, serta
informasi aktual berbagai daerah, CCL membangun jaringan kerja sama antardaerah di Indonesia dan luar
negeri. .

Kegiatan yang dilakukan di celah-celah langit yaitu film, musik, sastra, teater. Jika ada acara biasanya
diumumkan di masjid dan acaranya biasanya setiap jumat. Yang Representasif bukan tempatnya, melainkan
pertunjukannya. Dari kesenian kita dapat belajar banyak hal. Dalam suatu pertunjukan selalu berangkat dari
yang ditulis bersama-sama berasal dari isu yang berada di masyarakat (Kolektif Teks). Hal penting yang perlu
diingat, tetap menghormati dan belajar bersyukur ketika kita berbeda dan belajarlah pada keberbedaan itu
dengan tujuan memberi kekayaan pada batiniah, belajar pada hidup untuk memperkaya hati kita.

QnA:
Awal mula sebelum Kang Iman masuk ke dunia teater bagaiman prosesnya sehingga Kang Iman bia seperti
saat sekarang ini?
Saya selalu percaya bahwa profesi tidak ada hubungannya dengan rezeki, saya selalu percaya bahwa rezeki
itu dengan tuhan dengan apa yang kita lakukan atas hubungan keikhlasan dan ketulusan, keringat yang jatuh
dimana-mana itu akan kembali dengan kebaikan . Dengan kerja dengan ikhlas dan tulus rezeki akan datang
dengan sendirinya. Berawal dari Indonesia yang hari kemerdekaannya ada lomba baca puisi, dari sini
kemudian Kang Iman menekuni dunia teater, dan juga Kang Iman menyukai pencak silat. Pelajari kesenian
apapun biar tidak kering, sebuah kota yang kering adalah kota yang tidak mempelajari budaya nya, itulah yang
mengantar saya latihan olah tubuh, olah sukma, olah vokal, olah akting untuk tujuan pengembangan diri.
Tujuan berkesenian adalah bagaimana kita terbuka pada kemungkinan baru yang 3 hal kami pelajari yaitu
membangun nalar, membangun imajinasi dan menjunjung tinggi kasih sayang.

Keterangan:
1. Lembar resume ini diserahkan setelah kegiatan selesai kepada petugas
2. Resume dapat ditulis tangan atau diketik
3. Untuk mengetahui jadwal kuliah berikutnya silahkan bergabung di Grup Telegram via tautan:
https://t.me/joinchat/UH0m0KzwrrkexnbE
4. Official Line Account @qpu8078z

Anda mungkin juga menyukai