Anda di halaman 1dari 22

Jurnal Holistik, Tahun IX No.

17A / Januari - Juni 2016

PERANAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM


MENINGKATKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
DI DESA UMBANUME KECAMATAN PIRIME
KABUPATEN LANNY JAYA

Onius Wakerkwa
NIM. 110816021

ABSTRACT

Human resources development can be seen from two aspects formal


education and non-formal. Human resources that develops or forward
even say will can contribute to the community development. The
government of Kecamatan Pirime, especially Umbanume village
encourage people to improve education good formal and non-formal to
accelerate the development of any individuals and families.
From reality is that man is will determine the ability of the community in
a village to develop himself, although in the village is in its natural
resources. Such things this is what is one of them are in the land of
Papua, where natural resources which is abundant, but yet to be in full by
the community Papua itself, so that other group which should enjoy the
result of natural resources on in the land of Papua.
The participation of the Umbanume village still at a low rate to
moderate. Human resources affect public participation in the Umbanume
village, it means the higher education someone so the higher the level of
participation.

Keywords: development, human resources, participation

1
PENDAHULUAN masyarakat, maka didorong
Dalam rangka untuk setiap masyarakat untuk dapat
mencapai suatu kemajuan, maka meningkatkan pendidikannya
potensi-potensi yang ada di baik dalam bentuk pendidikan
dalam diri seseorang haruslah formal, maupun informal.
dikembangkan. Bila dikembang-
Jadi dapat dikatakan,
kan secara teratur, terencana
pengembangan sumber daya
akan dapat membawa pada
manusia dapat dilihat dari dua
suatu tingkat sosial tertentu.
aspek pendidikan formal dan
Sebagaimana diketahui, non formal. Sumber daya
bahwa di daerah perdesaan, manusia yang berkembang atau
terutama di kawasan Indonesia maju dapatlah dikatakan akan
bagian Timur, termasuk Papua. dapat memberikan kontribusi
Papua Bagian Barat masih jauh bagi pembangunan masyarakat.
tertinggal dibandingkan masya- Sebab dari aspek sosiologis
rakat yang ada di bagian dapat dikatakan bilamana sese-
Indonesia Bagian Barat dan orang mendapatkan atau
Tengah. Itulah sebabnya pada meningkat pendidikannya, maka
program-program pembangu- dia juga akan naik status
nan daerah tertinggal, maka sosialnya di lingkungan masya-
salah satu bidang yang rakat sekitarnya.
diprioritaskan adalah pengem-
Kontribusi sumber daya
bangan sumber daya manusia.
manusia dalam rangka pening-
Sebab kebanyakan masyarakat
katan pembangunan pada aspek
yang berdiam di perdesaan
pengembangan : pelatihan,
kecamatan Pirime Propinsi Papua
kursus. Misalnya pelatihan
ini rata-rata masih rendah,
perbengkelan, montir, komputer,
sehingga kurang berpengaruh
pertukangan yang secara
terhadap peningkatan pem-
langsung dapat memberikan
bangunan masyarakat di daerah
penghasilan/pendapatan jika
ini. Oleh sebab ini, bagi
selesai mengikuti pendidikan
pemerintah daerah untuk dapat
non formal seperti itu.
meningkatkan pembangunan
2
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

Dalam kaitan, dengan itu aktivitas yang dilakukan sesuai


pemerintah Kecamatan Pirime, fungsi atau penyesuaian diri
khususnya Desa Umbanume terhadap posisi atau tempat
mendorong masyarakat supaya seseorang dalam masyarakat.
dapat meningkatkan pendidikan Sebagai suatu fungsi merupakan
baik formal maupun non formal suatu proses apabila seseorang
agar supaya dapat meningkatkan melaksanakan hak dan kewaji-
pembangunan dari setiap indi- bannya sesuai dengan kedu-
vidu maupun keluarga. dukannya, maka ia menjalankan
suatu peran. Dengan demikian
Konsep Peranan
kata peranan sebagai bagian dari
Menurut Miftha Thoha (1995)
tugas utama yang harus
peranan sebagai suatu rangkaian dilakukan terhadap sesuatu.
perilaku teratur yang ditimbul-
Konsep Sumber Daya Manusia
kan karena jabatan tertentu, atau
adanya suatu kantor yang Manusia sebagai sumber daya
dikenal dengan jabatan tertentu bagi suatu organisasi tidak sama
serta dengan adanya suatu karakteristiknya dengan sumber
kantor daya alam dan finansial. Sumber
daya manusia sebagai ciptaan
Menurut Soerjono Soekanto
Tuhan Yang Maha Esa adalah
(1990) peranan adalah aspek
makhluk yang kompleks dan
dinamis dari status. Peranan ini
keterpaduan tubuh dan jiwanya,
selanjutnya berwujud kegiatan
yang tidak dapat dilakukan
yang merupakan suatu fungsi
sebagai mana kedua sumber
kepemimpinan yang berusaha
lainnya dalam kegiatan bisnis.
melaksanakan atau menyaksikan
Suatu organisasi harus memiliki
sesuatu yang menjadi kepen-
suatu sumber daya manusia
tingan bersama.
yang kompetitif, sehingga tak
Peranan yang melekat pada mengalami kemunduran. Oleh
diri seseorang lebih banyak
karena itu, perlu dilakukan salah
menanjak atau bersumber dari
satu kegiatan secara berencana

3
dan berkelanjutan untuk serta peningkatan aspek non
mengembangkan sumber daya fisik melalui akumulasi bidang
manusia. pendidikan dan latihan. Hal yang
sama juga ditekankan oleh
Pengembangan sumber daya
Prjono (1996: 34), bahwa perlu
manusia ditujukan untuk
investasi pada pegawai melalui
mewujudkan manusia pem-
program pendidikan pelatihan
bangunan yang berbudi luhur,
dan gizi/kesehatan, agar
tangguh, cerdas dan terampil,
pegawai dapat bekerja secara
mandiri dan memiliki rasa
efisien dan efektif.
kesetiakawanan, bekerja keras,
produktif, kreatif, dan inovatif, Pendidikan dan Pelatihan
disiplin dan orientasi ke masa
Pendidikan di dalam suatu
depan untuk menciptakan kehi-
organisasi adalah suatu proses
dupan yang lebih baik. Sehu-
pengembangan kemampuan ke
bungan dengan itu, kegiatan
arah yang diinginkan oleh
pengembangan sumber daya
organisasi bersangkutan.
manusia dapat diartikan sebagai
Sedangkan pelatihan (training)
suatu usaha untuk membentuk
ialah merupakan bagian ari suatu
para pegawai agar menguasai
proses pendidikan, yang
berbagai kemampuan yang
tujuannya untuk meningkatkan
dibutuhkan organisasi untuk
kemampuan atau keterampilan
melakukan pekerjaan secara
khusus seseorang atau kelompok
efektif dan efisien yang berfokus
orang (Notoatmodjo, 2003)
pada usaha untuk memper-
Mobilitas dan Pengembangan
tahankan dan meningkatkan
eksistensi organiasi (Barthos, SDM

1999) Konsep mobilitas sosial yang


dikenal, seperti yang dikemu-
Selanjutnya, Noatmodjo
kakan Sorokin, sebagaimana
(2003) mengungkapkan bahwa
dikutip Jaspan, (1976) adalah
pengembangan sumber daya
manusia dapat dilihat dari dua sebagai berikut : “Mobilitas

aspek, yaitu peningkatan gizi horisontal, dimaksudkan adalah

4
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

suatu peralihan individu atau barang dan jasa untuk


obyek-obyek sosial lainnya dari memenuhi kebutuhan manusia.
suatu kelompok sosial ke Juga telah disinggung bahwa
kelompok sosial lainnya yang tenaga manusia dengan tingkat
sederajat, sedangkan mobilitas teknologinya dapat dipakai
vertikal dimaksudkan adalah untuk menghasilkan barang dan
perpindahan individu atau obyek jasa yang diperlukan untuk
sosial dari kedudukan lainnya memenuhi kebutuhan manusia.
yang tidak sederajat”. Garis-Garis Besar Haluan Negara
Jadi dapat dikatakan mobili- telah mengisyaratkan bahwa
tas, seperti yang dikemukakan perluasan dan pemerataan
Polak (1974) sebagai berikut: kesempatan kerja, serta pening-
“Mobilitas fisik dimaksudkan katan mutu dan perlindungan
kemungkinan dan kesempatan kerja merupakan kebijaksanaan
untuk memindah-kan tempat pokok. Sumber daya manusia
kediaman, yang ada hubungan yang bermutu tunggi dan
dengan alat pengangkatan dan terlindung akan mempunyai
lalu lintas modern. Mobilitas kepercayaan diri yang tinggi.
hosisontal dimaksudkan suatu Dan selanjutnya akan mem-
perusahaan dalam pekerjaan dan punyai bantuan yang besar sekali
atau kedudukan yang tidak dalam meningkatkan produksi.
bersifat sebagai suatu per-
Lain dari sumber daya alam
geseran dalam hirarki sosial,
yang bermanfaat tidaknya
sedangkan mobilitas vertikal
bergantung kepada peman-
dalam arti, pergeseran status,
faatan oleh manusia, maka
baik keatas maupun kebawah”.
sumber daya manusia mem-
Di atas telah disebutkan punyai keistimewaan sendiri.
bahwa sumber daya meliputi Pemanfaatan sumber daya
segala sesuatu yang dapat manusia tidak dapat seenaknya
dipakai untuk menghasilkan diperlakukan oleh orang lain.

5
Misalnya oleh atasannya. Di samping itu pemanfaatan
Manusia mempunyai daya cipta sumber daya manusia tidak lepas
dan daya nalar. Apabila peman- dari suasana sosial dan budaya
faatan sumber daya alam tempat ia menjadi warga
bergantung kepada manusia (di masyarakat. Dalam keputusan
luar sumber daya yang antropologi kita melihat bagai-
bersangkutan), maka peman- mana dalam masyarakat lama di
faatan sumber daya manusia dalam masyarakat kita dikatakan
tidak lepas dari kemauan dan bahwa apabila mereka akan
motivasi. Sebagai contoh kita membuka ladang, misalnya,
ambil dari sejarah. Kita maka pemimin agama akan
mengetahui bahwa upaya dapat mengadakan suatu upacara.
hidup kuat manusia perlu makan. Pemimin agama tersebut
Tetapi manusia tidak mau makan (rimata) akan menentukan kapan
kalau menurut pendapatnya ia pekerjaan dapat dimulai.
akan mencapai sesuatu dengan Sedangkan apabila dalam waktu
menolak makan. Masih ingatkah awal tersebut pada saat akan
anda dalam sejarah india menuai pekerjaan ditangguhkan.
bagaimana Gandhi mogok Kemudian diadakan upacara lain
makan untuk menekan penjajah dan baru dilanjutkan melakukan
inggris. Jadi di sini sampai bahwa pekerjaan.
penggunaan tenaga manusia
Tinjauan Psikologis
tidaklah begitu saja diatur oleh
Di atas telah kita singgung
orang lain. Sebaliknya, supaya
bahwa keefektifan sumber daya
mereka dapat mencurahkan
manusia banyak bergantung
tenaganta sefektif mungkin
kepada dirinya. Tinjauan
maka manusia yang bersangku-
psikologis dalam bagian ini
tan harus mempunyai motivasi
terutama akan dititik beratkan
yang tinggi tentang peker-
pada motivasi. Banyak orang
jaannya.
berpendapat bahwa tanpa

6
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

motivasi tindakan seseorang hal-hal kekurangan unsur ter-


akan hambar. sebut. Apabila kebutuhan ini
belum terpenuhi kebutuhan lain
Sebetulnya sangat sukar
terdominasi olehnya. Bagi orang
untuk menggeneralisasikan
yang kelaparan segalanya adalah
tentang kebutuhan manusia,
hanya kebutuhan untuk meng-
karena tidak ada dua orang pun
hilangkan rasa laparnya itu.
yang memiliki kebutuhan yang
Setelah kebutuhan ini terpenuhi
sama. Tetapi untunglah ada titik-
maka kebutuhan fisioligis tidak
titik persamaan kebutuhan untuk
mungkin dapat mempergunakan
masing-masing manusia. Karena
keterampilan, kecakapan, penge-
itu terdapat beberapa buah teori
tahuan, dan sikapnya dengan
tentang kebutuhan manusia,
tepat. Mereka akan sangat
teori yang akan kita angkat
kurang produktif dalam kerjanya.
adalah teori kebutuhan menurut
seorang ahli psikologi, Abraham Tingkat yang di atas dari
Maslow. kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan akan keamanan dan
Menurut Maslow kebutuhan
perlindungan. Kebutuhan ini
yang paling dasar adalah
masih banyak bertalian dengan
kebutuhan fisiologis. Kebutuhan
kebutuhan fsiologi. Di antaranya
ini adalah yang paling pertama
termasuk kebutuhan rasa aman
yang haris dipenuhi. Kebutuhan
dari gangguan fisik. Aman dalam
ini adalah kebutuhan primair
arti terlindung dari bahaya yang
seperti yang kita gambarkan di
mengganggu kepada badan.
atas. Hal ini meliputi kebutuhan
Yang lebin tinggi meliputi
akan pemeliharaan atau
kebutuhan akan rasa aman
makanan dan minuman, kebu-
secara ekonomi dan rasa aman
tuhan akan oksigen, kebutuhan
dan terlindung dalam diri. Rasa
akan beriistirahat, dan kebu-
aman secara ekonomis maksud-
tuhan akan perlindungan dari
nya bukan hanya dapat

7
memenuhi kebutuhan fisiologis, Kita ingin bergaul dan mendapat
melainkan juga rasa keyakinan tempat di antara teman dan
akan dapat memenuhi kebu- kerabat. Kebutuhan ini bersifat
tuhan ini sekarang dan seterus- mental dan pikiran, sehingga
nya, dengan lebih menyenang- pemenuhannya sangat sukar.
kan tanpa rasa khawatir atau Tindakan dan perbuatan sese-
kesukaran. Di samping itu orang orang yang mendapat tempat
ingin tahu juga bagaimana orang dan pengakuan dari lingkungan
lain menganggap dirinya, masyarakatnya akan lebih
tingkah laku mana yang dapat mampu mengembangkan diri.
diterima baik dalam masyarakat.
Pengembangan diri ini akan
Apabila hal ini tidak diketahui,
tercapai dalam pemenuhan
orang tidak dapat berniat atau
kebutuhan akan rasa bangga
tidak akan tahu harus berbuat
(self esteem). Orang ingin
bagaimana. Jadi secara singkat
mendapat penghargaan dan
orang ingin mendapat rasa aman
merasa dapat mencapai tingkat
secara diri. Orang yang
yang berharga. Orang ingin
mempunyai rasa aman (fisik,
dikenal oleh orang lain sebagai
ekonomis dan diri) akan lebih
orang yang berkarya, ingin
mampu mengerahkan segala
mendapat prestise, kebebasan,
daya dan upayanya. Dengan kata
dan mempunyai status yang
lain, betul-betul dapat menjadi
tinggi. Pendeknya orang ingin
sumber daya manusia yang
mendapat martabat. Kebutuhan
efektif.
dalam kelompok ini umumnya
Kebutuhan sosial (afiliasi) akan sangat menonjol dalam
adalah tingkat yang lebih tinggi kalangan orangyang berada.
dari yang sudah disebutkan di Kebanggaan ini sangat berpe-
atas. Manusia tidak dapat merasa ngaruh dalam berkarya, jadi
benar-benar senang tanpa dapat penting sebagai dorongan untuk
memenuhi kebutuhan sosial. Kita memumpuk kepercayaan diri.
ingin disayangi dan menyayangi.

8
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

Sanford memberi catatan ter- manusia menjadi seperti itu


hadap hirarki kebutuhan karena berkelompok dengan
menurut Maslow ini. Kata sesame temannya dalam suatu
Sanford dalam kenyataan masyarakat. Memang dalam
memang tingkatan kebutuhan criteria atau film ada gambaran
itu tidak serapi itu, baik tingkat seolah-olah dapat terjadi
maupun batasnya. Kata Sanford, seseorang anak yang dibesarkan
kebutuhan itu sebanarnya ber- oleh sekelompok kera besar
baur. Perbatasan antara kelima dapat berkembang menjadi
tingkat kebutuhan itu tidak seorang pemuda yang tahu
terlalu jelas. Dalam perbatasan- sopan dan bergaul. Suatu
nya seringkali terdapat suatu keadaan yang agak mustahil.
lapisan yang tumpang tindih Ingat ceritera Tarzan !
(overlapping)
Setiap kelompok atau
Tinjauan Sosio – Kultural masyarakat mempunyai tata nilai

Seperti telah disinggung di yang sesuai dengan kebudayaan

muka tindakan dan tingkah laku yang dipangku oleh anggota

manusia banyak pula dipenga- atau warganya. Dengan sendiri-

ruhi oleh lingkungan sosial dan nya bukan hanya kelompok yang

budaya. Sebelum membicarakan mempengaruhi tindakan sese-

tentang aspek sosial dan budaya orang melainkan juga kebu-

dari tindakan manusia marilah dayaan yang dipangku oleh

terlebih dahulu kita lihat arti kata warga kelompok tersebut. Dalam

sosial terlebih dahulu. Menurut hubungan ini professor Dr.

orang ahli sosial berasal dari kata Koentjaningrat menunjukkan

Yunani Socius yang artinya empat sistim nilai-nilai budaya

teman. Jadi sosial artinya segala yang sangat penting dalam

sesuatu hal yang melibatkan pembangunan sekarang ini.

orang lain. Para ahli yakin bahwa

9
Tinjauan Ekologis walaupun bukan pada musim-
nya. Atau keadaan lain yang
Dalam hubungan ini ekologi
memungkinkan manusia men-
dapat didefinisikan sebagai studi
dapat buah yang diawatkan.
tentang hubungan kelompok
Akan tetapi betapapun manusia
dengan lingkungannya (Ogburn
tetap mempunyai hubungan
dan Nimkoff, 1960). Sebetulnya
dengan lingkungan.
ekologi merupakan cabang
boilogi yang menyelidiki hubu- Sepanjang sejarah kita
ngan antara tumbuhan dan melihat bahwa manusia telah
hewan dengan lingkungannya. mengalami perubahan dalam
Akan tetapi ekologi juga sudah usahanya untuk memenuhi
menjadi sangat erat dengan kebutuhannya. Kelompok manu-
sosiologi, sehingga kita menge- sia yang meramu bahan dari
nal ekologi manusia (human lingkungan atau berburu belum
ecology). dapat hidup menetap. Karena
lingkungan tidak dapat
Kita menyadari bahwa
menyediakan bahan kebutuhan
manusia sangat bebas dalam
yang memadai untuk jangka
lingkungannya. Akan tetapi
waktu yang lama. Demikian pula
walaupun begitu pengaruh
masyarakat yang hidup dari
lingkungan masih tetap dapat
penggembalaan ternak, sering
dirasakan, walaupun sangat tidak
berpindah-pindah.
langsung sifatnya. Misalnya
musim buah tertentu saatnya. Kehidupan menetap hanya
Manusia tidak dapat memakan dimungkinkan setelah mausia
buah tertentu kalau bukan dalam pandai bertani, mengolah tanah
musimnya. Sekarang manusia dari bercocok tanam lebih
sudah pandai membuat sari atau banyak dari hasil meramu.
essence buah. Misalnya essence Dengan demikian juga memung-
durian, memungkinkan kita kinkan kelompok masyarakat
merasakan rasa dan bau durian yang lebih besar. Pada

10
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

mulanyabertani masih sangat mungkin terjadi tempat-tempat


sederhana, misalnya hanya penumpukan hasil atau tempat
dengan menggunakan tugal. mencari barang yang diperlukan.
Merekan belum mempunyai Hal itu mungkin terjadi pada
cangkulatau bajak. Tetapi jalur lalu lintas atau pertemuan
kemudian dengan kepandaian antara lalu-lintas darat dengan
memelihara ternak memung- sungai. Apabila hal tersebut
kinkan para petani itu terjadi mungkin tumbuh permu-
memperoleh hasil yang lebih kiman yang makin ramai, yang
besar lagi. Bahkan pada suatu penduduknya tidak sangat
saat mereka mampu meman- bergantung kepada bercocok
faatkan tenaga hewan. Begitulah tanam. Dari hal seperti itu dapat
sumber daya yang mula-mula tumbuh kota. Walaupun kota
hanya tenaga manusia kemudian tidak selamanya tumuh karena
bertambah dengan tenaga adanya pemusatan pemukiman
hewan. Makin lama terbentuklah karena perdagangan makin
organisasi yang lebih rapi. ramai. Kota juga dapat tumbuh
Pembagian pekerjaan yang dari pusat keagamaan atau pusat
pertama pun lahirlah. pemerintah.

Makin lama hasil mereka Dari yang digambarkan di


mungkin mencapai sedemikian atas dapat ditarik kesimpulan
sehingga tidak lagi habis untuk bahwa tingkat keterampilan
dikonsumsikan sendiri seke- manusia berubah sesuai dengan
luarga. Maka kemudian lahir perubahan lingkungannya. Kita
tukar-menukar dengan sesame lihat juga bahwa yang berubah
keluarga dalam lingkungan bukan hanya saran fisik tetapi
kelompoknya. Bahkan mungkin juga perluasan pemukiman yang
terjadi pertukaran dengan mendorong makil banyaknya
kampong lain. Dari keadaan ini penghuni. Dengan demikian juga

11
intensitas pergaulan antara Lain halnya dengan masya-
anggota masyarakat makin rakat petani dan perkotaan,
meningkat. walaupun tingkat awal, usaha
untuk meningkatkan hasil terus
Dari uraian di atas kita lihat
bertambah. Jadi keintensifan
juga yang mendorong peru-
kerja dituntun dari para petani
bahan tersebut ternyata kebu-
atau pedagang, juga pengrajin.
tuhan yang berubah. Keadaan ini
Dari hal ini kita melihat pula
selanjutnya menunjukkan bahwa
sikap untuk mengembankan diri
keefektifan sumber daya manu-
sangat penting. Dengan demi-
sia berubah sesuai dengan
kian usaha pendidikan meru-
perubahan lingkungan. Di dalam
pakan kebutuhan yang tidak
waktu meramu hasil mereka
terhindarkan. Sumber daya
sangat sedikit, karena mereka
manusia dituntut kreatif dan
hanya mengambil saja segala
supaya dinamis. Dari uraian di
bahan tumbuhan dan hewan
atas dapat dilihat dengan tegas
yang ditemui. Tidak ada usaha
bahwa ada perbedaan yang
untuk meningkatkan produksi.
sangat nyata antara sumber daya
Apabila daerah tempat tum-
alam dan sumber daya manusia.
buhan atau hewan sudah mulai
Dapatlah dikatakan bahwa
kekurangan akan tumbuhan dan
sumber daya alam hanya
hewan yang diperlukan merekan
merupakan factor produksi. Jauh
pindah mencari tempat baru.
dari itu sumber daya manusia
Penggembala pun demikian
menunjukkan :
pula. Apabila tempat rerumputan
telah mulai menipis mereka - Sebagai faktor produksi
berpindah. Usaha untuk mening- - Sebagai insan yang utuh
katkan kerja tidak terlihat, yang memerlukan pemeliha-
mereka hanya terutama mencari raan dan pengembangan
daerah baru. secara lahiriah dan batinah.
Itulahmakna tinjauan psiko-

12
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

logis, sosio-kultural terhadap Stoner, (1986) menjelaskan


sumber daya manusia. bahwa perbedaan tersebut
adalah program pendidikan
Pengembangan kualitas sum-
dalam organisasi berusaha untuk
ber daya manusia dapat dilihat
mengembangkan keterampilan
dari dua aspek, yaitu : aspek fisik
bagi pekerjaan dimasa yang akan
dan aspek non fisik. Upaya
datang, sedangkan pelatihan
pengembangan kualitas sumber
dimaksudkan untuk memper-
daya manusia diarahkan kepada
tahankan dan memperbaiki
kedua aspek tersebut. Upaya
prestasi kerja yang sedang
mengembangkan kualitas fisik
berjalan
diupayakan melalui program-
program kesehatan dan gizi. Selanjutnya, yang agak sering
Sedangkan untuk mengem- dengan pendapat tersebut
bangkan kualitas non fisik dikemukakan Fillipo, (1985)
tersebut, maka upaya pendidikan menjelaskan bahwa perbedaan
dan pelatihan yang paling antara pendidikan dan program
diperlukan. (Notoadmodjo, pelatihan dalam organisasi ialah
1992). bahwa pendidikan berhubungan
dengan menambah penge-
Penggunaan istilah pendi-
tahuan umum dan pengertian
dikan dan pelatihan dalam suatu
tentang seluruh lingkungan kita,
organisasi biasanya disamakan
sedangkan pelatihan adalah
menjadi DIKLAT (pendidikan dan
berhubungan dengan me-
pelatihan). Walaupun demikian
nambah pengetahuan dan
teori istilah pendidikan dapat
keterampilan/kecakapan untuk
dibedakan dengan pelatihan.
melakukan suatu pekerjaan
Perbedaan tersebut baik dalam
tertentu. Jadi menurut pendapat
hal tujuan atau sasarannya
ini pendidikan adalah untuk
maupun metode pelaksa-
menambah pengetahuan secara
naannya.

13
menyeluruh, sedangkan pela- busi pada pendapatan masya-
tihan adalah menambah rakat. Moekyat (1991) yang
keterampilan/kecakapan. sering dengan pendapat ter-
sebut dikemukakan Yoder
Kemudian, bahwa program
(dalam Martoyo, 1996) menga-
pendidikan adalah berhubungan
takan bahwa pelatihan berarti
dengan mengetahui bahaimana
mendidik dalam arti sempit
dan mengapa serta lebih banyak
terutama dengan instruksi, tugas
berhubungan dengan pekerjaan
khusus, dan disiplin. Pelatihan
sedangkan pelatihan lebih
adalah pene-rapan terutama
banyak bersifat praktis.
terhadap peningkatan kecakapan
Selajutnya, Kindleberger,
dank arena itu diperlukan untuk
(dalam Mamole, 1976) menge-
mempelajari bagaimana melak-
mukakan bahwa : “Ukuran tunggi
sanakan tugas-tugas tertentu;
rendahnya pembangunan eko-
sedangkan pendidikan menitik
nomi adalah pendapatan
beratkan pada proses pengem-
perkapita dimana perkembangan
bangan dan mengandung
ekonomi menunjukkan suatu
pengertian tentang partum-
tambahan dalam pendapatan
buhan dan kematangan.
perkapita suatu Negara”.
Konsep Pembangunan
Jadi dikatakan bahwa bila- Masyarakat Desa.
mana pertumbuhan ekonomi Moeljarto Tjokrowinoto
berjalan baik, maka dengan (dalam buku Taliziduhu Ndraha)
demikian juga pendapatan per- yang mengatakan bahwa
kapita dari masyarakat akan naik. Pembangunan Masyarakat Desa
Jadi dengan adanya pengem- merupakan suatu bentuk tin-
bangan sumber daya manusia dakan kolektif suatu masyarakat
yang berkualitas, maka diharap- desa yang bertujuan untuk
kan akan dapat menciptakan meningkatkan taraf hidup
lapangan kerja yang tentunya masyarakat tersebut dalam arti
akan turut memberikan kontri- material dan spiritual.
14
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

Sumber Saparin mengung- telah dicantumkan dalam pola


kapkan bahwa Pembangunana dasar dan gerak operasional
Masyarakat Desa adalah peng- pembangunan masyarakat desa,
khususan dari pengertian maka tujuan jangka pendek yang
Community Development yang hendak di capai adalah : untuk
berarti pembangunana masya- menaikkan taraf penghidupan
rakat sebagai keseluruhan, dan kehidupan rakyat, khususnya
dengan tujuan untuk menaikan di desa-desa yang berarti
penghasilan serta taraf hidup menciptakan situasi dan kondisi,
warga masyarakat yang kekuatandan kemampuan desa
bersangkutan. dan masyarakat desa dalam
suatu tingkat yang lebih kuat
Pembangunan masyarakat
dan nyata untuk tahap-tahap
desa, bagian dari pembangunan
pembangunan selanjutnya.
nasional, tentu saja mempunyai
Sedangkan tujuan jangka
tujuan-tujuan yangtidak terlepas
panjang adalah “mencapai
dari pembangunan secara kese-
masyarakat adil dan makmur
luruhan. Karena kondisi pede-
berdasarkan pancasila yang di
saan mempunyai spesifikasi
restui oleh Tuhan Yang Maha
tertentu, baik dalam bidang
Esa.
sosial, maupun ekonomi, maka
tujuan pembangunan di pede- Disamping itu tujuan pokok
saan lebih sering di tekankan untuk meningkatkan taraf hidup
pada bidang ekonomi sebab masyarakat, pembangunan
kondisi ekonomi yang pada masyarakat mempunyai tujuan-
umumnya sangat memprihatin- tujuan yang sifatnya lebih
kan. Oleh karena itu, tujuan strategis dan dapat memper-
jangka pendek lebih di arahkan cepat proses pembanginan desa
pada peningkatan taraf hidup antara lain :
masyarakatnya. Sebagaimana

15
1. Memperlancar sarana 3. Meningkatkan bidan pendi-
hubungan dan komunikasi dikan secara merata sehingga
untuk lebih membuka desa akan dapat mengurangi arus
terhadap daerah sekitarnya pelajar ke kota, dan tenaga
sehingga tidak menjadi terdidik akan tetap tinggal di
daerah yang terisolasi desa membimbing warga
2. Meningkatkan dan menyem- desa yang lain yang belum
purnakan struktur adminis- maju.
trasi pedesaan beserta 4. Modernisasi di bidang
personalnya sebagai usaha pengangkutan akan secara
menciptakan pembangunan berangsur menghilangkan
desa yang lebih terarah dan sifat isolasi desa.
efisien. 5. Modernisasi merupakan
tumpuan bagi pengem-
Kalau modernisasi desa kita
bangan berteknologi per-
anggap sebagai satu sisi dari
desaan dan proses pengem-
pembangunan masyarakat desa,
bangan warga desa dapat
maka menurut Bintarto (1983)
diikutsertakan.
hal ini bertujuan :
Dengan menekankan pada
1. Memberi gairah dan
peningkatan taraf hidup,
semangat hidup baru serta
terutama dalam bidang ekonomi,
menghilangkan monotoni dari
bukan berarti bidang-bidang
kehidupan di desa, sehingga
lainnya diabaikan, terutama
warga desa tidak akan merasa
bidang pembangunan mental
jemu dengan lingkungan
spiritual. Sesuai dengan hakekat
hidupnya
pembangunan di Indonesia,
2. Meningkatkan kesejahteraan
pembangunan masyarakat desa
sosial ekonomi warga desa
juga menginginkan adanya
sehingga dapat menahan arus
keseimbangan dan keselarasan
urbanisasi
antara pembangunan fisik dan
pembangunan mental spiritual.
16
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

Hal ini diakui oleh asumsi bahwa rong terciptanya pembangunan


pembangunan adalah berpang- yang lebih baik yang merupakan
kal dan bertujuan pada diri tujuan dari masyarakat yang
manusia itu sendiri, hingga bersangkutan.
tujuam pembangunan tidak
Pembahasan
terlepas dengan pernyataan
Secara umum keadaan di
“Menciptakan manusia sebagai
Desa Umbanume saat ini dapat
objek dan subjek suatu
dikatakan masih banyak yang
pembagunan”.
perlu dibenahi untuk menuju
Adapun faktor pendorong
kea rah masyarakat yang
agar pembangunan masyarakat
mandiri, baik dalam bidang
desa dapat berjalansesuai
pendidikan masyarakat maupun
dengan keinginan masyarakat
dalam bidang perekonomian
sehingga dapat dijadikan
rakyat.
pendorong dalam pembangunan
Keadaan pendidikan dari
desa. Dengan demikian layaklah
masyarakat Desa Umbanume ini
kalau seorang agent of
masih sangat rendah dimana
development (badan pengem-
tingkat pendidikan masyarakat
bangan) harus mengetahui baik
hanya sebatas lulus sekolah
faktor-faktor pendorong.
dasar saja, dibandingkan dengan
Meskipun faktor pendotong
warga masyarakat yang mau
dapat diidentifikasi maka faktor ii
melanjutkan pendidikan seting-
akan ditinjau dari sosial budaya,
kat yang lebih tinggi lagi. Hal ini
politik dan ekonomi.
disebabkan beberapa faktor,
Yang dimaksud dengan faktor
antara lain masalah ekonomi
pendoton adalah kondisi-
keluarga yang pas-pasan saja
kondisi, baik kondisi fisik
untuk kebutuhan minimal dan
maupun kondisi non-fisik yang
masalah fasilitas pendidikan
dapat membantu dan mendo-
didesa ini yang memang belum

17
ada pendidikan tingkat lanjutan Tingkat pendidikan masya-
pertama maupun lanjutan atas. rakat di Desa Umbanume masih
rendah. Dengan demikian
Untuk tingkat pendidikan
tentunya sangat mempengaruhi
lanjutan ini, warga masyarakat
tingkat kesejahteraan masya-
harus bersekolah di kecamatan
rakat tersebut. Sedangkan yang
yang jaraknya cukup jauh dari
pernah memperoleh pendidikan
desa umbanume. Untuk itu
non formal hanya sedikit saja,
warga yang ingin menyekolah-
dimana mereka pernah
kan anaak mereka ke tingkat
mengikuti kursus-kursus
yang lebih tinggi harus
berbagai bidang.
memikirkan biaya yang cukup
besar untuk ukuran warga Sumber daya manusia (SDM)
masyarakat Desa Umbanume. di Desa Umbanume masih
kurang dan tentunya sangat
Sedangkan untuk keadaan
mempengaruhi tingkat parti-
ekonomi keluarga dari warga
sipasi atau tingkat kesejahteraan
masyarakat Desa Umbanume
masyarakat, karena pendidikan
saat ini dapat dikatakan masih
mereka kurang memadai.
rendah, yakni pendapatan
masyarakat yang rata-rata Sebagin besar masyarakat di
bekerja di bidang pertanian saja desa Umbanume ini tingkat
hanya mampu memperoleh pendidikannya masih rendah
penghasilan sebulannya kurang yang masih pada tingkat
dari 1 juta rupiah. Hanya pendidikan Sekolah Dasar saja
sebagian kecil masyarakat yang dan tingkat SLTP/SLTA masih
mempunyai penghasilan di atas banyak yang belum menyadari
1 juta rupiah, yakni mereka yang hal ini.
pekerjaannya sebagai peternak Hal ini tentunya mem-
dan Pegawai Negeri Sipil dan pengaruhi partisipasi masyarakat
sopir saja. yang hanya pada posisi yang
rendah sehingga kesempatan

18
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

untuk menyekolahkan anak Papua, dimana Sumber Daya


mereka masih kurang mak- Alam yang berlimpah, tapi belum
simum. Dimana motivasi untuk dimanfaatkan secara maksimal
menyekolahkan anak mereka oleh masyarakat Papua itu
sampai pada jenjang yang lebih sendiri, sehingga akhirnya
tinggi sebetulnya sangat besar golongan lainnya yang justru
namun banyak pula yang menikmati hasil dari pada
terhalang dengan masalah sumberdaya alam di Tanah
ekonomi keluarga yang pas- Papua ini.
pasan.
Masyarakat di Desa Umba-
Masyarakat masih kurang nume sangat sadar akan hal ini,
memperhatikan pendidikan non sehingga mereka berupaya
formal yang sebetulnya untuk meningkatkan pendidikan
merupakan jalan keluar untuk anak-anak mereka dengan
meningkatkan penghasilan harapan bantuan dari pihak yang
keluarga. Namun sekali lagi sudah mengecap hasil sumber
mereka mempunyai kendala daya alam mereka.
biaya yang harus dikeluarga
Namun ironisnya ada
cukup banyak untuk itu.
sebagian masyarakat Papua mati
Dari kenyataan yang ada kelaparan di daerah yang
bahwa manusia itu sendirilah sumberdaya alamnya sangat
yang akan menentukan kemam- berlimpah.
puan masyarakat di suatu desa
Kesimpulan
untuk mengembangkan dirinya
Berdasarkan hasil penelitian
sendiri, walaupun di desa itu
dan pembahasan pada Bab
sangat berlimpah sumberdaya
terdahulu, maka dapatlah
alamnya. Hal yang demikian
disimpulkan secara umum hasil
inilah yang merupakan salah satu
penelitian ini sebagai berikut :
kendala yang ada di tanah

19
1. Tingkat pendidikan formal tinggi. Dengan demikian
responden menujukkan pada tingkat partisipasi masyarakat
kategori yang masih rendah Desa Umbanume masih pada
dimana sebanyak 46% masih tingkat yang rendah sampai
berpendidikan rendah dan sedang.
38% berpendidikan sedang
3. Masyarakat yang mempunyai
dan hanya 6% saja yang dapat
pendidikan nonformal tingkat
dikategorikan berpendidikan
partisipasi mereka lebih baik
tinggi. Dengan demikian
dari mereka yang hanya
masyarakat di desa
mempunyai pendidikan
Umbanume ini masih
formal saja.
berpendidikan rendah.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Tingkat pendapatan res- mempengaruhi partisipasi
ponden dapat dikatakan masyarakat di desa
masih rendah sampai sedang, Umbanume, artinya makin
yakni sebanyak 40% tinggi pendidikan seseorang
responden berpenghasilan maka makin tinggi pula
rendah dan 46% berpeng- tingkat partisipasi.
hasilan sedang dan sisanya
14% saja yang berpenghasilan

20
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

DAFTAR PUSTAKA

Bettelheim. B., Feral Children and Austictec Children, dalam


Understanding Society (Ed : Social Science Fondation
Cource Team) London : Mac Milan, 1970

Flippo. B.E. 1985, Manajemen Personalia, Jakarta, Erlangga.

Hattab. S. 1977, Pendidikan Ketrampilan dan Keilmuan di Indonesia,


Jakarta, Gunung Agung

Hasibuan. M. 1986, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta,


Gunung Agung.

Handoko. H.T, 1987, Manajemen Personalia dan Sumber Daya


Manusia, Yokyakarta, BPFE

Inkelees Alex. 1986, Modeenisasi Manusia : dalam Modernisasi dan


Dinamika pertumbuhan, Myron Weiner, Yokyakarta,
Gadjah Mada University Press.

Jaspen. M.A. 1976, Stratifikasi Sosial dan Mobilitas Sosial di Indonesia,


Jakarta, Gunung Agung.

Mamole. J. 1976, Ekonomi Pembangunan, Manado Fakultas Ilmu Sosial


dan Ilmu Politik

Martoyo. S. 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yokyakarta,


BPFE.

Moekiyat 1991, Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,


Bandung, Mandar Maju

Nasution. S. 1998, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito,


Bandung.

Notoadmodjo. S. 1992, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta,


Rineke Cipta.

21
Obrunn, W. F dan Nimkoff, M.F, A Handbook of Sociology, London :
Reretledge and Keogen Paul, 1960

Polak Mayor. 1974, Sosiologi Pengantar Ringkas, Jakarta, Ikhtiar baru.

Sanford, A.C, Human Relations : The Theory and Practice of


Organization Behavian Colous : Charles E. Merril,
1997

Soekanto. S, 1970, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Yayasan


Penerbit Universitas Indonesia.

_________, 1982, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta,


Ghalia Indonesia

Soemardjan. S. 1983, Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur


Masyarakat, Jakarta, Rajawali Press.

Stoner. J. 1986, Manajemen, Jakarta Intermedia.

Suroto. 1989, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Erlangga.

Sartono. 1990, Pokok Dalam Pembangunan Masyarakat Desa,


Bandung.

22

Anda mungkin juga menyukai