Makalah Ski 1
Makalah Ski 1
MAKALAH
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
PROSESI PERGANTIAN KEKUASAAN PASCA RASULULLAH
DISUSUN OLEH :
1.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan sayang-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Kebudayaan Islam yang
bertemakan “Prosesi pergantian Kekuasaan Pasca Rasulullah” ini tepat pada
waktunya.Makalah ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui sejarah
perkembangan agama islam setelah wafatnya Rasulullah.Adapun penjelasan-
penjelasan pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber buku dan website.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1. KHULAFAURRASYIDIN
Diawali proses pemilihan oleh kaum Anshar yang telah ditunjuk adalah Saad bin
Ubadah, dikarenakan sebagai kaum yang paling lama bersama Rasulullah,
dipilihlah kandidat dari kaum Muhajirin sesuai dengan kesepakatan, ditunjuklah
Sayyidina Abu Bakar oleh para sahabat (Sy Umar bin Khattab) dan kemudian
disetujui oleh para kaum muslimin (aklamasi). Terjadi dua pembaiatan khalifah
Abu Bakar yakni bai’at al-Khassah di Tsaqifah Bani Sa’idah dan bai’at
al-‘Ammah di Masjid Nabawi.
Wasiat khalifah Abu Bakar dengan musyawarah antara kaum muslimin. Surat
wasiat yang ditulis dan dibacakan sahabat Utsman bin Affan kepada khalayak dan
merekapun membaiat Umar bin Khattab.
Wafatnya pada Rabu Malam, 3 hari sebelum akhir Dzulhijjah, usia 64 tahun.
Khalifah Umar menunjuk enam orang yang disebut dengan Majelis Syura /Tim
Formatur/ Ahlul Halli wal Aqdi ,dan Sayyidina Umar merupakan orang pertama
yang membentuk tim dari para sahabat.
Diantaranya Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib krw, Thalhah bin
Ubaidillah ra, Zubair bin Awwam ra, Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dan
Abdurrahman bin Auf ra, dan diadakan sidang pemilihan khalifah.
Sebagai ketua adalah Abdurrahman bin Auf.
Abdullah bin Umar (putra khalifah Umar) sebagai orang yang memiliki hak pilih,
tetapi tidak memiliki hak untuk dipilih.
Desakan kaum pemberontak dan sahabat (Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin
Awwam).Wafatnya Sayyidina Ali pada tahun 40 H.
Kebijakan khalifah
a. Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid untuk
memerangi Romawi, dan membawa kemenangan terhadap
umat Islam
b. Penumpasan orang-orang yang keluar dari Islam (murtad)
dengan Perang Riddah, orang-orang yang enggan membayar
zakat, dan munculnya nabi-nabi palsu dengan Perang
Yamamah.
AMMUL
JAMA’AH Pemerintahan dipegang Sy. Sy. Ali dibunuh (40 H) oleh
(TAHUN Hasan bin Ali, dan diserahkan sekelompok Khawarij,
PERSATUAN) kepada Muawiyah Abdurrahman bin Muljam
BERDIRI DINASTI
UMAYYAH (41 H/661 M),
pusat DAMASKUS
- Merombak struktur pemerintahan, pada masanya ditentukan oleh empat departemen pokok
(Diwan al Kharraj, diwan al Khatam, diwan ar Rasail dam diwan al Mustaghilat)
- Mencetak dinar emas dan dirham perak yang murni hasil karya orang Arab
(2) Pemerintahan Khalifah Al Walid bin Abdul Malik :
Bidang Stabilisasi Wilayah/Militer
- Penaklukkan Islam di daerah Asia Tengah yang memperkuat Islam
- Penaklukkan ke wilayah Barat (Andalusia) dengan dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dengan
mengalahkan kerajaan Gothia Barat (Raja Roderick)
- Ekspansi Musa bin Nushair sampai Barcelona sebelah timur dan Calica di sebelah Barat
Laut
Bidang Arsitektur
- Memperluas dan memperindah Masjidil Haram dan merenovasi Masjid Nabawi
- Membangun institusi untuk melayani para penderita lepra, yang lumpuh dan buta
- Mengubah fungsi katedral St. Yahya menjadi masjid Agung yang dikenal dengan Masjid
Agung Umayyah (Al Amawi/Umawi)
(3) Pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz :
Bidang pemerintahan
- Memecat dan menghukum para pejabat negara yang korup
Bidang ilmu pengetahuan
- Terdapat kodifikasi hadits
- Meningkatkan pendidikan bagi pria, perempuan dan anak-anak
Bidang Arsitektur
- Membangun infrastruktur secara luas di seluruh negara Islam (Persia, Khurasan,
Afghanistan. Asia Tengah dan seluruh Afrika Utara) di antaranya jalan, jembatan, kanal,
penginapan bagi wisatawan, fasilitas pendidikan dan apotek kesehatan
Terdapat tiga kota menjadi pusat kegiatan untuk menegakkan kekuasaan yaitu Kota Al
Humaymah, sebagai pusat perencanaan, Kota Kufah sebagai Kota Penghubung dan Kota
Khurasan sebagai kota gerakan praktis
a) Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA