Anda di halaman 1dari 15

````

MAKALAH
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
PROSESI PERGANTIAN KEKUASAAN PASCA RASULULLAH

DISUSUN OLEH :
1.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan sayang-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Kebudayaan Islam yang
bertemakan “Prosesi pergantian Kekuasaan Pasca Rasulullah” ini tepat pada
waktunya.Makalah ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui sejarah
perkembangan agama islam setelah wafatnya Rasulullah.Adapun penjelasan-
penjelasan pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber buku dan website.

Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen Khoirul Anam,M.S.I


Dan teman-teman yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini,akan
tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan didalam makalah ini.Untuk
itu dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang berifat
membangun para pembaca.Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN

1. KHULAFAURRASYIDIN

A.Proses dan Perbedaan Pemilihan

1.Abu Bakar ash-Shiddiq, Khalifatur Rasulillah (11 H-13 H)

Diawali proses pemilihan oleh kaum Anshar yang telah ditunjuk adalah Saad bin
Ubadah, dikarenakan sebagai kaum yang paling lama bersama Rasulullah,
dipilihlah kandidat dari kaum Muhajirin sesuai dengan kesepakatan, ditunjuklah
Sayyidina Abu Bakar oleh para sahabat (Sy Umar bin Khattab) dan kemudian
disetujui oleh para kaum muslimin (aklamasi). Terjadi dua pembaiatan khalifah
Abu Bakar yakni bai’at al-Khassah di Tsaqifah Bani Sa’idah dan bai’at
al-‘Ammah di Masjid Nabawi.

Wafatnya pada hari Senin, 21 Jumadil Tsani 13 H, usia 63 tahun.

2.Umar bin Khattab, Khalifah Khalifatur Rasulillah(13 H- 23 H)

Wasiat khalifah Abu Bakar dengan musyawarah antara kaum muslimin. Surat
wasiat yang ditulis dan dibacakan sahabat Utsman bin Affan kepada khalayak dan
merekapun membaiat Umar bin Khattab.

Wafatnya pada Rabu Malam, 3 hari sebelum akhir Dzulhijjah, usia 64 tahun.

3.Usman bin Affan, Dzun Nurain (23 H – 35 H)

Khalifah Umar menunjuk enam orang yang disebut dengan Majelis Syura /Tim
Formatur/ Ahlul Halli wal Aqdi ,dan Sayyidina Umar merupakan orang pertama
yang membentuk tim dari para sahabat.

 Diantaranya Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib krw, Thalhah bin
Ubaidillah ra, Zubair bin Awwam ra, Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dan
Abdurrahman bin Auf ra, dan diadakan sidang pemilihan khalifah.
Sebagai ketua adalah Abdurrahman bin Auf.
Abdullah bin Umar (putra khalifah Umar) sebagai orang yang memiliki hak pilih,
tetapi tidak memiliki hak untuk dipilih.

Peristiwa pembunuhan Sayyidina Utsman, Jum’at 17 Dzulhijjah 35 H.

4.Ali bin Abi Thalib (35 H- 40 H)

Desakan kaum pemberontak dan sahabat (Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin
Awwam).Wafatnya Sayyidina Ali pada tahun 40 H.

B. Strategi Dakwah Khalifah


Khulafaur Rasyidin diberi tugas untuk memimpin dan mengawasi negara Islam
berdasarkan Undang-Undang syari’ah serta mempertahankan kesucian agama
Islam. Beliau-beliau inilah yang menggantikan Nabi dalam menjadi seorang
kepala negara. Sehingga corak dakwah pada masa Khulafaur Rasyidin adalah
Al Ulama wa Al Umara.
C. Kebijakan-kebijakan Khalifah

1. Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq

 Kebijakan khalifah
a. Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid untuk
memerangi Romawi, dan membawa kemenangan terhadap
umat Islam
b. Penumpasan orang-orang yang keluar dari Islam (murtad)
dengan Perang Riddah, orang-orang yang enggan membayar
zakat, dan munculnya nabi-nabi palsu dengan Perang
Yamamah.

 Khalid bin Walid memerangi Thulaihah Al Asadi dan


berlanjut memerangi Malik bin Nuwairah

 Ikrimah bin Abu Jahal yang memerangi Musailamah al


Kadzab

 Muhajir bin Abi Umayyah memerangi Al Aswad al Ansi


c. Memberangkatkan pasukan Khalid bin Walid ke Irak bersama Mutsni
bin Haritsah asy-Syaibani yang kemudian berhasil menaklukkan banyak negeri

d. Penyeragan negeri Romawi, dengan diutus Abu Ubadah bin Jarrah

e. Kodifikasi al-Qur’an (banyaknya para penghafal gugur dalam Perang


Riddah), dengan dikoordinatori oleh Zaid bin Tsabit, mushaf disimpan
oleh Hafshah (istri Rasulullah saw. /putri dari Sahabat Umar bin
Khattab)
f. Penaklukkan Islam pada masa Khalifah Abu Bakar :
 Pasukan Abu Ubadah bin Jarrah ==> Hamas
 Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ==> Damaskus
 Pasukan Syurahbil bin Hasanah ==> Lembah Yordan
 Pasukan Amru bin Ash ==> Palestina
 Kesulitan yang dihadapi Khalifah, suku bangsa Arab yang tidak mau
tunduk lagi dengan pemerintahan Madinah, gerakan kaum Murtad dan
tidak mau membayar zakat.

2. Khalifah Umar bin Khattab


 Kebijakan khalifah
a. Perluasan dan pengelolaan Wilayah (dari Timur sampai perbatasan
India, sebagian Asia Tengah, Afrika Utara), penaklukan Qadisia tahun
16 H dan Nahawand tahun 21 H .
b. Penaklukkan Al Ahwaz dan Mada’in tahun 16 H
c. Penghimpunan masyarakat untuk shalat Tarawih
d. Pembebasan Baitul Maqdis
e. Baitul Maal, pengelolaan Kas Negara
f. Penataan Birokrasi Pemerintahan
g. Pemberlakuan Ijtihad
h. Penyusunan Kalender Hijriyah (kalender Islam)
i. Perluasan Masjid Nabawi
j. Menetapkan pajak dan membentuk diwan
k. Membentuk Sistem pengawasan pasar (hisbah)
 Kesulitan yang dihadapi Khalifah, banyak penakulukkan di wilayah
Kerajaan Persia dan Kerajaan Romawi yang menjadikan daerah non
Muslim yang ditaklukkan membenci kaum Muslim dan Khalifah Umar
khususnya.

3. Khalifah Utsman bin Affan
 Kebijakan khalifah
a. Perluasan Wilayah, diantaranya penaklukan Persia, Tabaristan,
Azerbaijan, dan Armenia
b. Menyusun Mushaf Utsmani
c. Sarana Prasarana, diantaranya membuat bendungan untuk menjaga
arus banjir besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota,
membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid
d. Memperluas Masjid Nabawi dan Masjid Al Haram
e. Penambahan Tunjangan dan Distribusi untuk rakyat
f. Pembentukan Angkatan Laut
 Kesulitan yang dihadapi Khalifah,
- para pejabat pemerintahan yang kurang cakap sehingga terjadi
pergantian, sehingga menimbulkan niatan untuk membunuh khalifah,
munculnya penyebar fitnah (Abdullah bin Saba’) dan tuduhan-tuduhan
palsu yang dialamatkan kepada Sayyidina Utsman.
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib
 Kebijakan khalifah
- Pada masa pemerintahan Khalifah Ali, beliau menghadapi berbagai
pergolakan, pemerintahan yang tidak stabil. Maka ketika beliau
menjadi Khalifah, Khalifah Ali memecat para gubernur yang kurang
cakap pada masa Khalifah Utsman
- Meminta kembali tanah yang dihadiahkan oleh Khalifah Utsman
kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada
negara
- Menggunakan kembali Sistem Distribusi Pajak Tahunan di antara
orang-orang Islam
 Kesulitan yang dihadapi Khalifah, muncul golongan-golongan yang
menentang terhadap pemerintahan Sayyidina Ali.
2. DINASTI UMAYYAH (41 H/661 M – 132 H / 750 M)
A. Latar Belakang Berdirinya Dinasti Umayyah Damaskus

Sahabat Thalhah dan Muawiyah tidak


Terbunuhnya Zubair mengangkat menyetujui
Khalifah Utsman Ali sbg KHALIFAH pembai’atan Ali,
karena sbg wali darah
Sy. Utsman
PERANG SIFFIN (37 Muncul isu, bahwa Ali
H), antara Sy. Ali dan PERANG JAMAL yang membunuh Sy.
Muawiyah, diadakan (36H), kemenangan di Utsman dan membuat
perdamaian pihak Ali, Sydt. Aisyah Sydt. Aisyah, Thalhah
”ARBITRASE/TAHKIM kembali ke Madinah, dan Zubair turut termakan
” pemerintahan dipindah ke isu, terjadilah PERANG
KUFAH SAUDARA
Sy. Ali, jubir Abu
Musa Al Asyari Menurunkan jabatan Terpecah menjadi 3
Khalifah Ali golongan :
Mengangkat Muawiyah KHAWARIJ, SYI’AH,
sbg Khalifah MURJI’AH

AMMUL
JAMA’AH Pemerintahan dipegang Sy. Sy. Ali dibunuh (40 H) oleh
(TAHUN Hasan bin Ali, dan diserahkan sekelompok Khawarij,
PERSATUAN) kepada Muawiyah Abdurrahman bin Muljam

BERDIRI DINASTI
UMAYYAH (41 H/661 M),
pusat DAMASKUS

A. Wilayah Kekuasaan pada fase-fase pemerintahan


Masa pemerintahan dinasti Umayyah berdiri selama 91 tahun dengan terbagi menjadi 3 fase
pemerintahan sekaligus wilayah kekuasaan menyebar ke berbagai wilayah.
1) Fase Pembentukan dan pembinaan, perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam masuk
sampai wilayah-wilayah pelosok di empat benua: Asia, Afrika Eropa dan Amerika. Wilayah di
imperium – imperium besar: Yunani, Romawi, Persia dan Gothia
2) Fase Kemajuan, fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia, seperti dari wilayah
Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh dari Afrika utara sampai Andalusia dan dari India sampai
Persia.
3) Fase Kelemahan dan keruntuhan, melemahnya pemerintahan Umayyah mengakibatkan hampir
seluruh wilayah kekuasaan turut melemah. Akan tetapi di luar kekuasaan Bani Umayyah
berkembang pesat beberapa kekuatan baru seperti Abbasiyah dan Syiah di Wilayah Hijaz dn
Persia, bani Fatimiyah di Mesir dan Thohiriyah di Maroko.

B. Keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Bani Umayyah


Kejayaan bani Umayyah secara resmi dimulai pada masa kepemimpinan Abdul Malik bin
Marwan bertahan hingga masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz:
(1) Pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan :
 Bidang Stabilisasi Wilayah/Militer
Pencapaian militer yang gemilang adalah berkat panglima al Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi
di sebelah timur, al Hajjaj berhasil mempertahankan pemerintahan dinasti Umayyah dengan
meredakan berbagai pemberontakan yang menentang kekhalifahan Dinasti Umayyah, Musa
bin Nusayr di sebelah barat dan Qutaybah bin Muslim yang menjadi gubernur Khurasan.

 Bidang Reformasi Administrasi Negara


- Mengubah bahasa catatan administrasi publik dari bahasa Yunani ke bahasa Arab di
Damaskus, dari bahasa Persia ke bahasa Arab di Irak
- Penerbitan uang logam Arab

- Merombak struktur pemerintahan, pada masanya ditentukan oleh empat departemen pokok
(Diwan al Kharraj, diwan al Khatam, diwan ar Rasail dam diwan al Mustaghilat)
- Mencetak dinar emas dan dirham perak yang murni hasil karya orang Arab
(2) Pemerintahan Khalifah Al Walid bin Abdul Malik :
 Bidang Stabilisasi Wilayah/Militer
- Penaklukkan Islam di daerah Asia Tengah yang memperkuat Islam

- Penaklukkan ke wilayah Barat (Andalusia) dengan dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dengan
mengalahkan kerajaan Gothia Barat (Raja Roderick)
- Ekspansi Musa bin Nushair sampai Barcelona sebelah timur dan Calica di sebelah Barat
Laut
 Bidang Arsitektur
- Memperluas dan memperindah Masjidil Haram dan merenovasi Masjid Nabawi

- Membangun institusi untuk melayani para penderita lepra, yang lumpuh dan buta

- Membangun rumah sakit bagi penderita penyakit lumpuh

- Mengubah fungsi katedral St. Yahya menjadi masjid Agung yang dikenal dengan Masjid
Agung Umayyah (Al Amawi/Umawi)
(3) Pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz :
 Bidang pemerintahan
- Memecat dan menghukum para pejabat negara yang korup
 Bidang ilmu pengetahuan
- Terdapat kodifikasi hadits
- Meningkatkan pendidikan bagi pria, perempuan dan anak-anak
 Bidang Arsitektur
- Membangun infrastruktur secara luas di seluruh negara Islam (Persia, Khurasan,
Afghanistan. Asia Tengah dan seluruh Afrika Utara) di antaranya jalan, jembatan, kanal,
penginapan bagi wisatawan, fasilitas pendidikan dan apotek kesehatan

3. DINASTI ABBASYIAH (132 / 750 M – 656 H / 1258 M)


A. Proses Lahirnya Bani Abbasiyah
Pada masa akhir pemerintahan Khulafaurrasyidin, posisi Bani Hasyim tersingkir karena
dikuasai oleh keluarga Bani Umayyah. Dan pada pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz,
Bani Hasyim merasakan keadilan dengan memberlakukan persamaan hak bagi seluruh warganya.
Akhirnya kesempatan bagi Bani Abbasiyah menyusun kekuatan untuk merebut kekuasaan dari Bani
Umayyah, dengan bekerja dengan kelompok Syiah dan kelompok Alawiyyin (Bani Hasyim).
Perubahan sikap politik Bani Abbas dimotori oleh Muhammad bin Ali pada masa khalifah Umar
bin Abdul Aziz. Dilanjutkan oleh putra beliau Ibrahim al Imam. Setelah meninggal dilanjutkan
oleh saudaranya yaitu Abdullah bin Muhammad (Abu Abbas As-saffah) dengan mempercayai dan
mengangkat Abu Muslim Al Khurasani dan menjadi sebuah kekuatan besar yang sangat ditakuti
bani Umayyah.

Terdapat tiga kota menjadi pusat kegiatan untuk menegakkan kekuasaan yaitu Kota Al
Humaymah, sebagai pusat perencanaan, Kota Kufah sebagai Kota Penghubung dan Kota
Khurasan sebagai kota gerakan praktis

A. Peristiwa-peristiwa penting pada fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah


1. Periode Pertama, The Golden Age of Islam (132 H- 232 H/ 750 M- 847 M), disebut juga Persia
Pertama, karena banyak dipengaruhi oleh keluarga dari bangsa Persia yaitu Keluarga Barmak.
Pemerintahan ini dimulai pada masa khalifah pertama sampai pada khalifah kesembilan (al-
Watsiq).
2. Periode Kedua, (232 H-334 H/847 M-945 M), disebut juga dengan pengaruh Turki Pertama,
karena tentara Turki menjadi tentara Dinasti Abbasiyah sangat mendominasi pemerintahan, figur
khalifah hanya sebagai simbol keagamaan bagi para petinggi negara. Dimulai pada masa khalifah
al Mutawakkil sampai khalifah al Mustakfi.
3. Periode Ketiga, (334 H-447 H/ 945 M-1055 M), disebut juga dengan pengaruh Persia Kedua,
karena golongan dari bangsa Persia berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah
yaitu Dinasti Buwaihiyah. Fase ini dikenal dengan masa disintegrasi di kekuasaan dinasti
Abbasiyah dan Muluk Tawaif di dinasti Umayyah II Andalusia. Kondisi politik tidak stabil.
4. Periode Keempat (447 H-590 H/ 1055 M-1194 M), disebut juga dengan pengaruh Turki Kedua,
disebut juga dengan fase kekuasaan bani Saljuk karena golongan dari bangsa Turki berperan
penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah.
5. Periode Kelima(590 H – 616 H / 1194 M- 1258 M) , pada periode ini tidak dipengaruhi oleh
pihak manapun, kekuatan politik sudah melemah, kekuasaan hanya meliputi wilayah Irak dan
sekitarnya. Muncul serangan dari Dinasti Mongol, dipimpin oleh Hulagu Khan.
PENUTUP

a) Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

As-suyuthi,Imam.2000.Sejarah para Para Penguasa Islam.Jakarta:Pustaka Al-


Kautsar

Al-Khudari,Syekh Muhammad.2016.Bangkit dan Runthnya Daulah


Abbasyiah.Jakarta:Pustaka Al-Kautsar

Anda mungkin juga menyukai