Anda di halaman 1dari 1

Dermatomikosis – Gambaran Klinis dan Tatalaksana

(Dermatomycoses – Clinical Symptoms and Management)

Sandra Widaty
Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

Dermatomikosis merupakan infeksi jamur yang mengenai kulit manusia, bisa superfisial;
seperti misalnya dermatofitosis, kandidosis kutis maupun malasseziosis, maupun profunda
yang dikenal sebagai misetoma, sporotrikosis, kromomikosis, dan zigomikosis. Selain itu
masih terdapat pula infeksi jamur di kulit yang merupakan manifestasi dari penjalaran dari
infeksi jamur sistemik yang sering ditemukan pada pasien imunokompromais, yaitu
histoplasmosis, kriptokokosis, dan penisiliosis. Beberapa dermatomikosis memiliki
gambaran klinis yang khas namun pada kondisi tertentu seringkali perlu dibedakan dengan
penyakit inflamasi lainnya. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan langsung dengan
larutan KOH, dan pewarnaan Gram, pemeriksaan kultur jamur yang berasal dari kerokan
kulit, jaringan dan darah dengan media standar Sabouraud Glukosa maupun media
modifikasi lainnya, pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan PAS atau lainnya sangat
membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan lainnya misalnya PCR maupun serologi
dapat dilakukan untuk kasus khusus. Tatalaksana dengan obat antijamur konvensional
maupun yang terbaru, yang bekerja pada membrane sel dan atau dinding sel umumnya
memberikan hasil baik. Pengobatan definitif umumnya diberikan sesuai dengan kelainan
klinis dan hasil laboratoris yang ditemukan, sedangkan pengobatan untuk pemeliharan
dapat dan seringkali diperlukan untuk kasus infeksi jamur pada pasien imunokompromis.
Pemilihan jenis tatalaksana, kecepatan pemberian dan perhatian pada interaksi obat yang
mungkin terjadi sangat berperan pada keberhasilan terapi.

Anda mungkin juga menyukai