Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DI RSUD KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DISUSUN OLEH:
AMELIA HANDAYANI
185110527
SMT V/B

D-III KEPERAWATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang


diselenggarakan oleh suatu negara. Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan
Undang Undang Kesehatan Nomor 23/1992 menetapkan bahwa kesehatan adalah hak
fundamental setiap warga. Oleh karena itu negara bertanggung jawab dalam pengaturan
hak hidup sehat bagi penduduknya. Begitu pentingnya arti hidup sehat, telah menjadikan
kesehatan menjadi kebutuhan hidup manusia yang utama di samping kebutuhan hidup
lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah
mengupayakan dengan disediakannya sarana dan prasarana kesehatan, salah satunya
adalah dengan membangun Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa
yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha
rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah
sakit juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat
tergantung pada status kepemilikan rumah sakit.

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang
dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu secara cepat
dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar
dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Oleh karena itu dalam hal ini organisasi harus bisa memanfaatkan perkembangan
infomasi untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan informasi akan diperoleh data
yang akurat untuk dapat diambil keputusan yang tepat sehingga organisasi bisa
berkembang ke arah yang positif. Dengan demikian organisasi dapat tetap eksis dalam
perubahan yang terjadi di lingkungannya terutama perkembangan informasi.
Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang
sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan
teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi
kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung
manajemen kesehatan.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim Informasi
Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting
bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional sebuah rumah sakit. Berbagai
pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi konvensional,
menunjukkan banyaknya kehilangan kesempatan memperolehlaba akibat dari lemahnya
koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat,
akurat, dan terintegrasi. Laba yang dimaksud di sini adalah laba secara financial maupun
laba non financial.
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu
entitas organisasi formal, seperti departemen atau lembaga suatu instansi pemerintahan
yang dapat dijabarkan menjadi direktorat, bidang dan bagian sampai pada unit terkecil
dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya
mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa
yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang tentang organisasi tersebut.

B. Tujuan
1. Memberikan gambaran sistem informasi manajemen Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.
BAB II
PEMBAHASAN

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Musi Banyuasin merupakan


salah satu rumah sakit yang memiliki tipe kelas D dan terus berupaya melakukan
peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. Semakin hari RSUD
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan existensinya dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Musi Banyuasin pada khususnya. Mempunyai peranan
penting dalam RSUD Kabupaten Musi Banyuasin khususnya dalam pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. RSUD Kabupaten Musi Banyuasin merupakan Rumah Sakit tipe D.
Rumah sakit tipe D adalah Rumah sakit yang hanya menyediakan pelayanan perawatan
kelas 3 (tiga) untuk peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka menjamin upaya
pelayanan kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
gawat darurat, serta pelayanan penunjang lainnya.
RSUD Kabupaten Musi Banyuasin ini mempunyai jumlah sumber daya manusia,
seperti pada tabel dibawah ini

Subrumpun SDMK Jenis SDMK Jumlah tenaga


Dokter Dokter Umum 10
Dokter Gigi Dokter Gigi 1
Dokter Spesialis Dokter Spesialis Obstetri & 1
Ginekologi – Kebidanan &
Kandungan (Sp.OG)
Dokter Spesialis Dokter Spesialis Anak (Sp.A) 1
Dokter Spesialis Dokter Spesialis Bedah (Sp.B) 1

Keperawatan Ners 2
Keperawatan Perawat (Non Ners) 55
Keperawatan Perawat (SPK) 1
Kebidanan Bidan Klinik 30
Kebidanan Bidan Umum 1
Kefarmasian Apoteker 3
Kefarmasian Farmasi (Asisten Apoteker) 2
Kefarmasian Farmasi (SMF) 3
Kesehatan Masyarakat Informatika Kesehatan 1
Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat Umum 2
Kesehatan Lingkungan Kesehatan Lingkungan (SPPH) 2
Gizi Gizi (SPAG) 5
Keterapian Fisik Fisioterapis 3
Keteknisian Medis Perekam Medis dan Informasi 1
Kesehatan
Keteknisian Medis Refraksionis Optisien/Optometris 1
Keteknisian Medis Teknisi Gigi 1
Keteknisian Medis Penata Anastesi 1
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Musi Banyuasin
yaitu dengan menggunakan mekanisme pelaporan, dimana informasi yang dihasilkan dari
data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan
dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar
informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai
bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh
RSUD Kabupaten Musi Banyuasin, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan
atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Dari mekanisme pelaporan
dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Sistem Input (Data Masukan)


Sub sistem input merupakan proses awal dari sebuah perjalanan arus informasi. Sub
sistem input atau data masukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Musi
Banyuasin, yaitu aktivitas pemasukan data seperti registrasi pasien, yang antara lain
pencatatan dan pemeriksaan data pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk
memperoleh keterangan atau informasi yang di dalamnya terdapat kegiatan menghimpun
data-data dan fakta-fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Dalam
pemasukkan data di RSUD Kabupaten Musi Banyuasin telah didukung dengan sistem
komputerisasi dengan aplikasi program tertentu dan dilengkapi dengan teknologi jaringan
sehingga sistem pelayanan dapat dilakukan secara berkesinambungan antara unit satu
dengan unit yang lain dalam hal ini menggunakan sistem Local Area Network (LAN)
pada jaringan komputer, sehingga cara kerja setiap unit pelayanan di RSUD Kabupaten
Musi Banyuasin bisa menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Sistem Proses
Sub sistem proses merupakan suatu tahap berikutnya di dalam perjalanan arus informasi
yang meliputi kegiatan mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi yang kemudian
diolah menjadi laporan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu
antara lain Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit sebagai arsip. Dalam pengumpulan data-data di dalam
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Musi Banyuasin ini
mekanisme pengolahan data untuk kemudian di simpan di dalam bank data, bank data
sendiri merupakan kumpulan-kumpulan data yang strategis dari unit kerja terkait yang
nantinya tersimpan di suatu server atau komputer pusat yang bisa diakses melalui media
elektronik atau internet. Dalam sistem proses terdiri dari dua tahap, yaitu:
a. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data disini meliputi pengumpulan atau perekapan yang terjadi setiap
hari untuk selanjutnya disimpan dan akan dibuat laporan baik untuk bulanan, tiga
bulanan, maupun tiap enam bulan (semester). Tahap pengolahan data dikerjakan oleh dua
petugas rumah sakit dengan dibantu dua unit computer dengan fungsi yang berbeda,
computer satu berfungsi untuk pengolahan pembuatan laporan dan yang satunya lagi
berfungsi untuk pengolahan data atau dokumen mengenai riwayat penyakit pasien secara
keseluruhan.
b. Penyimpanan Data
Tahap penyimpanan data merupakan tahap menyimpan data setelah melalui proses
pengolahan data kedalam terminal computer yang telah dilengkapi CPU juga secara
otomatis diback up di computer servernnya atau computer utama. Data ini berupa data
atau dokumen dan juga berupa file yang disimpan di computer, dimana data tersebut
memuat riwayat penyakit pasien. Selain penyimpanan data secara elektronik,
penyimpanan data atau dokumen juga dilakukan secara manual di tiap unit pelayanan di
RSUD Kabupaten Musi Banyuasin.

3. Sistem Output (Data Keluaran)


Sub sistem output meliputi kegiatan untuk menyajikan dan mendistribusikan informasi
yang ada kepada pihak yang memerlukan, yaitu Departemen Kesehatan Pusat, Dinas
Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit. Wujud dari
informasi yang dihasilkan dalam output data sistem informasi pelayanan kesehatan ini
adalah Data Lapotan Rutin bulanan, tigabulanan dan enam bulanan (semester), hal ini
bertujuan untuk mengukur mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar
yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai