Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dibuat Oleh:
Rukmana
G1A160023
2020
A. Konsep Keperawatan Gerontik
1. Latar Belakang Pentingnya Keperawatan Gerontik
Saat ini, diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada
500 juta dengan rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025
akan mencapai 1,2 milyar.
Permasalahan pada lansia dalam pemeliharaan kesehatan: hanya
5% yang di urus oleh institusi, 25% dari semua resep obat-obatan
adalah untuk lanjut usia, penyakit-penyakit mungkin ganda dan kronis
40% melibatkan lebih dari satu penyakit, akibat-akibat dari
ketidakmampuan akan lebih dari satu penyakit, akibat-akibat dari
ketidakmampuan akan lebih cepat terjadi apabila lanjut usia itu jatuh
sakit, respon terhadap pengobatan berkurang, daya tangkal lebih
rendah karena proses ketuaan sehingga lanjut usia lebih mudah terkena
penyakit, lanjut usia kurang tahan terhadap tekanan mental lingkungan
dan fisik, pemeliharaan kesehatan yang buruk umumnya terjadi:
kurang dari 1/3 tidak dilakukan chek-up kesehatan tahunan, banyak
terlihat pemeliharaan kesehatan sebagai pelayanan yang digunakan
hanya selama krisis hidup, banyak terlihat lebih dari satu orang dokter
yang melihat secara terpisah.
Ketakutan-ketakutan yang di alami oleh lanjut usia meliputi:
ketergantungan fisik dan ekonomi, sakit-sakitan yang kronis.
Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu
hal yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur yang
panjang. Adapun permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia
antara lain:
a. Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan
berbagai masalah baik secara fisik-biologik, mental maupun sosial
ekonomis.
b. Lanjut usia tidak hanya ditandai dengan kemunduran fisik, tapi
dapat pula berpengaruh terhadap kondisi mental.
c. Pada usia mereka yang telah lanjut, sebagian dari para lanjut usia
tersebut masih mempunyai kemampuan untuk bekerja.
d. Masih ada dari sebagian lanjut usia dalam keadaan terlantar
e. Dalam masyarakat tradisional biasanya usia lanjut dihargai dan
dihormati sehingga mereka masih dapat berperan yang berguna
bagi masyarakat.
f. Disadarkan pada sistem kultur yang berlaku maka mengharuskan
generasi tua/lanjut usia dibutuhkan sebagai pembina agar jati diri
budaya dan ciri-ciri khas indonesia tetap terpelihara kelestariannya.
g. Karena kondisinya, lanjut usia memerlukan tempat tinggal atau
fasilitas perumahan yang khusus
2. Batasan-batasan lanjut usia
Usia yang menjadi patokan untuk lanjut usia berbeda-beda,
umumnya berkisar antara 60-65 tahun. Beberapa pendapat para ahli
salah satunya WHO:
Batasan Lansia (WHO) :
a. Usia Pertengahan (middle age) : 45-59 th
b. Lanjut Usia (elderly) : 60-74 th
c. Lansia Tua (old) : 75-90 th
d. Lansia Sangat tua ( very old) : > 90 th
3. Proses menua
Menurut WHO dan undang-undang no 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia pada pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa
umur 60 tahun adalah usia permulaan tua.
Proses penuaan terdiri atas teori-teori tentang penuaan, aspek
biologis pada proses menua, proses penuaan pada tingkat sel, proses
penuaan menurut sistem tubuh, dan aspek psikologis pada proses
penuaan.
4. Teori-teori proses menua
a. Teori Biologikal
Teori Genetik & Mutasi
Teori Radikal Bebas:
Molekul / atom dengan suatu elektron tanpa pasangan
dalam orbitnya di lingkungan luar tidak stabil. Aktif regresif
terhadap molekul lain (sel tubuh) dan menimbulkan kerusakan
serta radikal bebas yang lebih banyak:
1) Sistem antioksidan (+) (enzim, vitamin pelacak
logam/bukan logam) penuaan terhambat
2) Sistem antioksidan (-) penuaan cepat
Programmed Aging Theory : kehidupan organisme di program
melalui gen-nya yg mengontrol panjang hidup manusia (Hershey,
1974)
Endocrine Theory
Immunology Theory :
1) Imun menurun autoregretion
2) Immunodeficiency rentan infeksi
b. Teori Psikososial
1) Teori Aktivitas (Activity Theory)
Postulat / asumsi dasar : kepuasan hidup usila akan timbul
bila yg bersangkutan mempertahankan aktivitas sosial pada
tingkat optimum. (Walson, 1982)
Presmis Dasar : aktivitas meningkatkan kesejahteraan dan
kepuasan peran, hubungan, hobi, & peminatan baru
2) Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Penarikan diri individu usila dari masyarakat/sebaliknya
adalah suatu keadaan yang tidak mungkin dielakkan dan
menimbulkan penurunan interaksi antara keduanya.
Inisiatif penarikan diri dapat muncul dari individu /
masyarakat.
3) Teori Kontinuitas (Continuity Theory) : kebiasaan2 harus
disesuaikan dengan kondisi yang baru konflik
4) Pertukaran Sosial : interaksi sosial antara individu dan
keluarga akan berlanjut jika dirasakan menguntungkan
c. Teori Sosiokultural
1) Teori pembebasan
2) Teori aktifitas
d. Teori konsekuensi fungsional
5. Aspek legal dan Etik dalam keperawatan gerontik
Landasan penanganan lanjut usia:
a. Filsafat Negara/P4
b. UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan pasal 34
c. UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan bab 1 pasal 1
ayat 1
d. UU No 4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan penghidupan
orangtua
e. UU No 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan didaerah
f. UU No 6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok
kesejahteraan sosial
g. Keputusan presiden RI No 44 tahun 1974
h. Program PBB tentang lanjut usia, anjuran kongres internasional
WINA 1983
i. GBHN 1983/ Repelita IV
j. Keputusan Mentri Sosial RI No 44 tahun 1974 tentang organisasi
dan tata kerja departemen sosial provinsi
a. Keturunan
b. Kerakteristik tubuh
c. Kondisi tubuh pada umumnya
d. Sex, ras, letak geografis
e. Tingkat sosial ekonomi, inteligensi
f. Pendidikan, merokok-minuman keras
g. Status perkawinan, efisiensi, kecemasan
h. Pekerjaan, kebahagiaan.