Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
FEBBRY WENDRA PERMANA
1919020068
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TABANAN
BALI
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap Perempuan di Indonesia” ini
tanpa ada hambatan yang begitu sulit. Makalah ini merupakan usaha keras kami dari hasil
materi kuliah dan gagasan yang kami jadikan komparasi dan dianalisa berdasarkan pemikiran
yang matang, kemudian dituangkan ke dalam suatu makalah.
Di dalam makalah ini terdapat beberapa pokok bahasan yang kami akan bahas
diantaranya adalah mengenal hak asasi manusia, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Akhirnya dengan rendah hati, kami mengetahui akan adanya kekurangan dari makalah
kami, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan ilmu kita masing-masing sebagai mahasiswa yang cerdas.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan Tuhan senantiasa memberikan
limpahan keberkahan ilmunya kepada kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan
Hak asasi perempuan, adalah hak yang dimiliki oleh seorang perempuan, baik karena ia
seorang manusia maupun sebagai seorang perempuan. Dalam khasanah hukum hak asasi
manusia dapat ditemui pengaturannya dalam berbagai sistem hukum tentang hak asasi
manusia. Pengaturan mengenai pengakuan atas hak seorang perempuan terdapat dalam
berbagai sistem hukum tentang hak asasi manusia. Sistem hukum tentang hak asasi manusia
yang dimaksud adalah sistem hukum hak asasi manusia baik yang terdapat dalam ranah
internasional maupun nasional.
Hak-hak perempuan di bidang politik dan pemerintahan, di bidang kewarganegaraan, di
bidang pendidikan dan pengajaran, di bidang ketenagakerjaan, di bidang kesehatan, hak-hak
perempuan untuk melakukan perbuatan hukum, hak-hak perempuan dalam ikatan/putusnya
perkawinan, serta kekerasan yang banyak terjadi terhadap perempuan.
Sementara menyangkut Kasus Marsinah yang merupakan dikategorikan sebagai
pelanggaran HAM berat, karena merupakan kasus penghilangan seseorang secara paksa.
Penindasan kepada Marsinah adalah bentuk ketakutan negara pada sosok-sosok yang berani
berjuang dan mengobarkan semangat kebebasan, kesejahteraan dan kesetaraan. Negara telah
mengabaikan kasus ini, membiarkannya menjadi misteri yang tak terpecahkan selama
bertahun-bertahun. Marsinah hanyalah satu dari ribuan potret buruh perempuan di Indonesia
yang seringkali harus dihadapkan dengan berbagai persoalan pelik yang mendasar. persoalan
kesejahteraan, kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi seolah terus menjadi pekerjaan rumah
yang menumpuk bagi pemerintah untuk diselesaikan. Realitas kekinian memperlihatkan
bahwa sampai hari ini begitu banyak buruh perempuan di Indonesia yang masih ambil bagian
dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
4.3 Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Universitas Terbuka.
2006.
Eddyono, Sri Wiyanti. Hak Asasi Perempuan dan Konvensi CEDAW. Jakarta: Lembaga Studi
dan Advokasi Masyarakat. 2005.
Haspels, Nelien dan Busakorn Suriyasarn. Meningkatkan Kesetaraan Gender dalam Aksi
Penanggulangan Pekerja Anak Serta Perdagangan Perempuan dan Anak. Jakarta:
Kantor Perburuhan Internasional. 2005.
Luhulima, Achie Sudiarti. CEDAW: Menegakkan Hak Asasi Perempuan. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia. 2014.