Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPOSAL
Nama : RAHMADANI
NIM : 105361101117
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
Terhadap hasil Belajar Matematika Pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 1
BONTONOMPO SELATAN” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah Untuk mengetahui
hasil belajar matematika siswa VIII SMP Negeri 1 BONTONOMPO SELATAN
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN............... 9
A. Tinjauan Pustaka.................................................................................... 9
1. Pembelajaran...................................................................................... 10
B. Hasil Belajar Matematika.......................................................................
10
C. Pembelajaran Kooperatif………………………………………………
11
D. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif………………………………..
12
E. Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi (Group Invwetigation)……
14
F. Pembelajaran Konvensional…………………………………………..
17
G. Kerangka Berfikir……………………………………………………..
18
H. Hipotesis Penelitian……………………………………………………
18
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................
21
3
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………
22
F. Instrumen Penelitian …………………………………………………
23
G. Prosedur Penelitian…………………………………………………...
23
H. Teknik Analisi Data…………………………………………………..
24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
4
Matematika juga merupakan suatu konsep-konsep yang bersifat abstrak,
sehingga karena sifatnya yang abstrak dibutuhkan pemahaman yang tekun
dan teliti .Hampir semua bidang tidak lepas dengan penerapan ilmu
matematika, sehingga matematika dianggap mata pelajaran yang penting
untuk dipelajari.Karena pentingnya matematika, sehingga pelajaran
matematika diberikan porsi atau alokasi waktu yang lebih dari mata
pelajaran lainnya pada setiap jenjang pendidikan.Meskipun matematika
diberikan alokasi waktu yang lebih dari mata pelajaran lainnya, tetap saja
image buruk masih melekat pada matematika. Masih banyak siswa yang
menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang menakutkan
dan susah untuk dipahami. Perasaan takut akan mengantarkan siswa untuk
menganggap matematika menjadi pelajaran yang tidak menyenangkan dan
menjengkelkan, terlebih jika tidak bisa dalam mengerjakan soal-soal
matematika. Kebanyakan siswa langsung menyerah jika mengahadapi
soal-soal matematika yang dianggap sulit dan tidak bisa, padahal dari soal-
soal yang sulit itulah mereka akan bisa tahu dan mengerti. Kurangnya
keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, pembelajaran yang
cenderung berpusat pada guru dan sistem klasikal, disinyalir menjadi
penyebab dari rendahnya respon siswa tehadap pelajaran matematika. Jika
siswa dapat diikutsertakan dalam pembelajaran, maka setidaknya dapat
merubah image matematika yang terkesan menakutkan Dengan demikian
pembelajaran akan menjadi lebih hidup dan akan ada timbal balik antara
guru dan siswa. Sehingga rasa senang terhadap matematika dapat mulai
ditanamkan.Matematika yang terkesan tidak menarik, dapat juga
dimungkinkan adanya penggunaan metode/ model pembelajaran yang
tidak tepat.Sehingga sebagai seorang guru harus mampu menggunakan
berbagai macam metodepembelajaran yang tepat dalam setiap materi yang
disampaikan. Tidak menutup kemungkinan dalam beberapa penyampaian
materi menggunakan beberapa variasi metode, hal ini agar pemahaman
materi
lebih bisa diterima siswa dan yang terpenting siswa senang akan
matematika itu sendiri sehingga tidak terkesan monoton dalam belajar
matematika. Siswa yang menyenangi matematika, akan berdampak positif
pada hasil belajarnya. Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara
lain faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal antara lain
meliputi kecerdasan, minat, motivasi dan kemampuan kognitif. Sedang
faktor eksternal meliputi metode pembelajaran/model pembelajaran yang
dipakai guru dalam mengajar, kurikulum, sarana prasarana dan
lingkungan.Dengan hasil belajar dapat menggambarkan apakah
pembelajaran yang dilakukan dapat berhasil atau tidak.Dari hasil observasi
5
peneliti di kelas VIII SMP Negeri 1 BONTONOMPO SELATAN,
menunjukkan bahwa guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional, yakni ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Kegiatan
pembelajaran lebih didomonasi oleh guru dan sedikit melibatkan
siswa.Guru mendominasi kegiatan pembelajaran, penurunan rumus atau
pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru, contoh-contoh soal
diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh guru. Langkah-langkah guru
diikuti dengan teliti oleh peserta didik. Mereka meniru cara kerja dan cara
penyelesaian yang dilakukan oleh guru.Akibatnya interaksi antara siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung sangat minim dan dalam situasi
seperti ini siswa merasa bosan karena kurangnya dinamika inovasi,
kekreatifan, dan siswa belum dilibatkan secara aktif sehingga siswa sulit
mengembangkan atau meningkatkan pembelajaran agar benar-benar
berkualitas.
6
anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok ini dapat dibentuk dengan
mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dengan
topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan
melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang
dipilih.Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya
kepada seluruh kelas.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
BONTONOMPO SELATAN yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran investigasi kelompok ?
7
model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
BONTONOMPO SELATAN ?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
BONTONOMPO SELATAN yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
8
c. Mendorong siswa berperan aktif dalam kelompok dalam menyelesaikan soal-
soal matematika.
2. Bagi Guru
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Sekolah
Hasil peneltian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang
sejenis.
9
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran
10
Istilah “pembelajaran” digunakan karena istilah ini lebih tepat untuk
menggambarkan upaya untuk membangkitkan inisiatif dan peran
siswadalam belajar. Pembelajaran lebih menekankan bagaimana upaya
guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa untuk belajar, bukan pada
apa yang dipelajari siswa. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan
bahwa siswa lebih banyak beperan dalam mengkonstruksikan pengetahuan
bagi dirinya, dan bahwa pengetahuan itu bukan hasil proses transformasi
dari guru.
Hasil belajar matematika adalah prestasi yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar yang berkenaan dengan materi suatu
mata pelajaran. Hasil belajar ini dapat diukur dengan menggunakan tes
hasil belajar. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan kepada
pencapaian suatu tujuan. Sehingga kualitas belajar matematika adalah
mutu atau tingkat prestasi yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar matematika.
11
Keberhasilan seseorang mempelajari matematika tidak hanya dipengaruhi
minat, kesadaran, kemauan, tetapi juga bergantung pada kemampuannya
terhadap matematika serta diperlukan keterampilan intelektual, misalnya
keterampilan berhitung.Hasil yang dimaksud adalah tingkat penguasaan
untuk mengukur hasil belajar sesuai dengan tujuan pencapaian kognitif
disesuaikan dengan taraf kognitif siswa.
Hasil belajar yang dikemukakan oleh Sudjana (kristiawati 2009 :9) bahwa
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajar.
c. Motivasi.
C. Pembelajaran Kooperatif
12
kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam
model ini, siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk
dirinya sendiri dan membantu sesame anggota kelompok untuk
belajar.Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka
dapat melakukannya seorang diri.
13
6) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
Fase
Tahap 1
Tahap 2
Menyajikan informasi
Tahap 3
14
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi
secara efisien.
Tahap 4
Tahap 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6
Memberikan penghargaan
15
Implementasi strategi belajar kooperatif investigasi kelompok
dalam pembelajaran, secara umum dibagi dalam enam langkah, yaitu :
3) Melaksanakan investigasi
6) Evaluasi
16
Para siswa berbagi mengenai balikan terhadap topik yang dikerjakan, kerja
yang telah dilakukan, dan pengalaman-pengalaman afektifnya; guru dan
siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran; asesmen
diarahkan untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan
berpikir kritis.
7) Evaluasi.
F. Pembelajaran Konvensional
17
soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh guru. Langkah-langkah
guru diikuti dengan teliti oleh peserta didik. Mereka meniru cara kerja dan
cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
G. Kerangka Berpikir
18
diharapkan mendengar dengan seksama dan mengevaluasi kejelasan dan
penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya oleh seluruh kelompok.
Selain model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, faktor lain yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar siswa merupakan faktor psikis dari dalam diri siswa,
yang dapat menumbuhkan semangat untuk belajar. Dengan adanya
motivasi belajar yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi yang
tinggi pula pada siswa. Model pembelajaran yang sesuai dan adanya
motivasi belajar pada diri siswa, akan membantu anak memperoleh suatu
prestasi belajar yang diharapkan.
H. Hipotesis Penelitian
“ Terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa yang diajar dengan model
pembelajaran investigasi kelompok dengan model pembelajaran
konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 BONTONOMPO
SELATAN”.
H0 : µ1 = µ2 lawan H1 : µ1> µ2
Keterangan :
µ1= Rata – rata hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran
investigasi kelompok
µ2= Rata – rata hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
20
B. Waktu dan Tempat
1. Variabel Penelitian
2. Desain Penelitian
Grup
Pretest
Variabel Terikat
Posttest
(R)
(R)
Eksperimen
Kontrol
Y1
Y1
21
Y2
Y2
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
R : Random
1. Satuan Eksperimen
2. Perlakuan
22
Perlakuan yang diberikan dalam penelitian iniadalah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok untuk kelas
eksperimen. Sedangkan untuk kelas control diberikan perlakuan berupa
pembelajaran model konvensional.
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara antara lain:
1. Metode Tes
Data yang diperoleh dengan metode tes adalah ketuntasan belajar siswa.
Data ini diperoleh dari tes yang dilakukan oleh guru setelah proses
pembelajaran berakhir. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bentuk esay.
2. Metode Observasi
3. Metode Angket
Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah respon siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajarankooperatif tipe
investigasi kelompok, dengan cara membagikan angket yang diberikan
pada setiap siswa untuk diisi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
F. Instrumen Penelitian
Tes hasil belajar ini disusun untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar
siswa.Tes hasil belajar siswa terdiri dari 5 soal essay.
2. Lembar Observasi
23
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Pemberian Angket
Tes hasil belajar dilaksanakan pada akhir pertemuan. Tes hasil belajar ini
dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi
kelompok diterapkan.
24
H. Teknik Analisis Data
No.
Tingkat Penguasaan
0 ≤ x ≤ 54
Sangat rendah
54 < x ≤ 64
Rendah
25
3
64 < x ≤ 79
Sedang
79 < x ≤ 89
Tinggi
89 < x ≤ 100
Sangat tinggi
1) Uji Normalitas
26
Keterangan :
2) Uji Homogenitas
Keterangan :
Keterangan :
27
- Jika pvalue≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Data hasil pengamatan aktivitas siswa yang muncul dari setiap sintaks
pembelajaran atau langkah-langkah pembelajaran kedua kelompok
penelitian dideskripsikan dalam bentuk rata-rata banyaknya presentaasi
siswa yang melakukan aktivitas untuk setiap kategori aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran matematika.
No.
PRESENTASE
KATEGORI
86-100%
Aktif
71-85%
Cukup aktif
60-70%
Kurang aktif
0-60%
28
Sumber : (Zainal Abidindalam Riang Anggraeni, 2012:34)
Keterangan:
- Skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
BONTONOMPO SELATAN yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Investigasi Kelompok lebih tinggi daripada hasil belajar siswa
29
yang diajar dengan pembelajaran konvensional dan berada di atas rata-rata
SKKM (Standar Kriteria Ketuntasan Minimal) VIII SMP Negeri 1
BONTONOMPO SELATAN, yaitu 70
DAFTAR PUSTAKA
30
Degeng,I Nyoman Sudana. 1987. Ilmu Pengajaran, Taksonomi Variabel. Jakarta :
Ditjen Dikti Depdikbud.
31