DISUSUN OLEH:
Jawab :
DEFINISI
Gravity concentration atau gravity separation adalah proses pemisahan mineral
yang didasarkan pada gaya gravitasi atau atas perbedaan massa jenis antar
partikel mineral dan gangue. Proses ini lebih efektif jika dilakukan pada bijih
dengan diameter yang sama, karena apabila terdapat perbedaan diameter
yang besar perlakuan bijih bermassa jenis kecil akan sama dengan bijih yang
bermassa jenis besar dengan diameter kecil.
Consolidation Trickling.
Pada dasar tabung akan tersusun lapisan berdasarkan density dan ukuran. Lapisan
ini disebut stratifikasi mineral. Lapisan paling bawah ditempati oleh mineral berat
dengan ukuran besar. Mineral ini mempunyai kecepatan pengendapan tertinggi.
Lapisan di atasnya ditempati mineral berat dan ringan yang memiliki lintasan
sama. (mineral berat dan ringan memiliki kecepatan pengendapan sama. Lapisan
teratas ditempati oleh mineral ringan ukuran kecil. Mineral dengan Kecepatan
pengendapan terendah.
Adanya gaya gravitasi dan celah atau rongga antar partikel akan menyebabkan
partikel partikel berat ukuran kecil mampu menerobos celah. Pada akhir
pengendapan, partikel kecil berat ini menempati lapisan yang sama dengan
partikel berat berukuran besar.
1. Jig Consentrator
Jig Consentrator adalah alat utama yang banyak dipakai dalam
Gravity Consentrator. Jigging merupakan metode pemisahan mineral
berharga dengan pengotornya dengan memanfaatkan berat jenis atau
density dari material yang akan di olah atau sebelum dilakukan proses iron
atau steel making.
FEED
DISCHARGE
TAILBOARD
SCREEN
Kriteria Konsentrasi :
Aliran fluida menyebebkan sluiding effect dan head motion menciptakan gaya
hentak. Gaya hentak melaju tegak lurus dengan aliran fluida melaju sengat
cepat dan berhenti tiba-tiba dan mundur perlahan.mekanisme head motion
dapat melempar partikel saat maju, saat mundur partikel tidak terlempar.
3. Hummprey Spiral
Hummprey spiral adalah salah satu alat dalam proses konsentrasi. Prinsip
dasar dari hummprey spiral adalah memisahkan mineral menggunakan
prinsip aliran fluida. Sama halnya dengan shaking table, hummprey spiral
membutuhkan medium air/fluida untuk memisahkan mineral.
DEFINISI
Magnetic separation adalah salah satu metode pemisahan mineral atau
konsentrasi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan mineral-mineralnya.
Mineral akan merespons sesuai dengan sifat kemagnetannya. Sifat
kemagnetannya antara lain :
• Ferromagnetic (sangat terpengaruh)
• Paramagnetic (kurang terpengaruh)
• Diamagnetic (tidak memiliki sifat kemagnetan)
PRINSIP KERJA
Mineral – mineral yang memiliki sifat kemagnetan tinggi akan merespon atau
terpengaruh oleh medan magnet. Mineral – mineral ini akan tertarik oleh medan
magnet dan dikelompokkan sebagai mineral magnetic. Sedangkan mineral yang
tidak memiliki sifat kemagnetan, tidak akan merespon atau terpengaruh ketika
dilewatkan pada medan magnet. Mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan
disebut mineral non magnetic.
PRINSIP KERJA
Mineral – mineral yang memiliki sifat konduktivitas tinggi akan segera
melepaskan muatan yang dimiliknya. Mineral – mineral ini dengan cepat
memiliki muatan yang sama dengan permukaan tempat dimana muatan
dilepaskan. Mineral ini kemudian dikelompokan sebagai mineral konduktor.
Mineral konduktor merupakan mineral yang dapat menghantarkan listrik.
Sedangkan mineral – mineral yang tidak memiliki sifat konsuktivitas, tidak akan
dengan segera dapat melepaskan muatan yang dimilikinya. Mineral – mineral ini
sangat lambat dalam melepaskan muatannya. Mineral ini memiliki muatan yang
berlawanan dengan permukaan tempat dimana mineral itu berada. Mineral –
mineral ini kemudian dikelompokan sebagai mineral non-konduktor. Mineral
non-konduktor merupakan mineral yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Mineral – mineral yang masuk dalam kelompok mineral konduktor misalnya :
magnetite, hematite, chromite, galena, cassiterite. Sedangkan mineral – mineral
yang dikelompokan dalam mineral non-konduktor misalnya : kuarsa, mika,
corundum, gypsum, zircon dan feldspar.
KARAKTERISTIK
Gambar di bawah. Menjukan respon dari dua mineral yang memiliki
konduktivitas berbeda yaitu mineral konduktor dan non-konduktor. Keuda
mineral diberi muatan dari medan listrik dengan medan tertentu. Setelah diberi
muatan, kedua jenis mineral memiliki muatan yang sama, dan dinyatakan sengan
angka 100 persen. Setelah pengaruh medan listriknya dihilangkan, kedua jenis
mineral akan menunjukan perilaku yang berbeda sesuai dengan sifat
konduktifitasnya.
Mineral konduktor dengan segera dapat melepaskan muatannya, dan dalam
waktu yang sangat singkat mineral menjadi tidak bermuatan atau muatannya
menjadi nol persen. Pada saat yang sama, mineral non-konduktor sangat lambat
melepaskan muatannya, dan untuk waktu yang sama masih memiliki muatan di
atas 50 persen. Perbedaan perilaku ini yang kemudian digunakan untuk
memisahkan mineral yang memiliki perbedaan konduktivitas cukup besar.
D. Physicochemical (Flotation Separation)
DEFINISI
Flotasi adalah proses pemisahan mineral secara physico-chemical yang
memanfatkan perbedaan sifat permukaan antara mineral berharga dan mineral
pengotor. Permukaan mineral yang bisa menempel pada gelembung udara
dan tidak suka dengan air disebut hidrofobik, sementara sifat sebaliknya disebut
hidrofilik
PRINSIP KERJA
Prinsip flotasi diilustrasikan pada gambar berikut:
Umpan yang akan diolah berupa pulp atau lumpur dimasukkan ke dalam tangki
atau sel flotasi. Tangki dilengkapi dengan agitator atau pengaduk yang
terintegrasi dengan pipa untuk menginjeksikan udara, sehingga timbul
gelembung udara di dalam pulp. Mineral yang bersifat hidrofobik akan
menempel pada gelembung udara kemudian terangkat menuju permukaan
menjadi buih (mineralised froth), sedangkan mineral hidrofilik tetap tinggal di
dalam pulp.
a. Kolektor
Merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengubah mineral
tertentu bersifat hidrofobik sehingga dapat menempel pada gelembung udara.
Kolektor ditambahkan ke dalam pulp dan waktu yang diperlukan untuk
teradsorpsi ke permukaan mineral dinamakan dengan conditioning period.
Contoh kolektor adalah xanthates dan dithiophosphates (Aerofloat collector).
b. Frother
Reagen ini ditambahkan untuk menurunkan tegangan permukaan
pada interface air-udara, sehingga membentuk gelembung yang relatif lebih
stabil., juga meningkatkan kinetika flotasi. Contoh frother adalah Methyl
Isobutyl Carbinol (MIBC).
c. Regulator/Modifier
Penambahan regulator berfungsi untuk meningkatkan kinerja kolektor
menjadi lebih selektif terhadap mineral tertentu. Regulator dibagi menjadi 3
jenis, yaitu: activator, depressan, dan pH modifier. Activator berfungsi untuk
memperbesar daya adsorpsi kolektor, depressan digunakan untuk
meningkatkan selektivitas proses flotasi dengan cara mengurani adsorpsi
kolektor pada mineral tertentu sehingga tetap bersifat hidrofilik, sedangkan
pH modifier berfungsi untuk mengontrol pH pulp agar didapatkan kondisi
yang optimal.
JENIS
Berdasarkan prosesnya :
1. Flotasi Bulk
Flotasi ini dilakukan untuk bijih yang memiliki sekelompok mineral berharga,
sehingga dihasilkan konsentrat yang terdiri sekelompok mineral berharga
tersebut dengan kadar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jadi konsentrat yang
terbentuk hanyalah satu jenis.
2. Flotasi Diferensial
Jenis flotasi ini adalah proses lanjutan dari flotasi bulk. Setelah didapatkan
konsentrat pada flotasi bulk, dilakukan kembali proses flotasi yang kemudian
akan menghasilkan konsentrat dengan kandungan satu jenis mineral berharga
yang kadarnya pun lebih tinggi daripada konsentrat bulk. Misalnya ada tiga
kelompok mineral berharga dalam konsentrat bulk, maka konsentrat yang
dihasilkan pada flotasi diferensial terdiri dari tiga jenis dengan kandungan
masing-masing satu mineral berharga.
3. Flotasi Selektif
Sama-sama terdiri dari kelompok mineral berharga, tapi yang membedakannya
dengan flotasi bulk adalah pada konsentrat yang dihasilkan. Mineral berharga
dalam flotasi selektif sudah terpisah dalam masing-masing konsentrat, sama
seperti pada konsentrat yang dihasilkan dalam jenis flotasi diferensial.
Shaft dan impeller terletak di tengah mesin, udara akan dimasukkan melaluai
shaft dan didispersikan ke permukaan melalui impeller. Jenis ini terdiri dari
dua macam berdasarkan proses aerasinya, yaitu induksi dan blower.
Dikatakan induksi apabila air masuk secara manual tanpa adanya bantuan
mesin dengan memanfaatkan perbedaan tekanan antara di dalam sel dengan
di udara. Sedangkan proses aerasi pada tipe blower memanfaatkan media
blower.
Gambar Sel Flotasi Mekanik
Proses flotasi paling memungkinkan dilakukan pada media yang bersifat basa
karena kebanyakan kolektor, seperti xanthate, stabil dalam kondisi tersebut.
Selain itu kondisi basa juga dapat meminimalisir korosi pada tangki. Nilai
kritis pH untuk menghasilkan pemisahan yang optimal bergantung pada sifat
alam dari mineral, jenis kolektor dan dosis yang digunakan, serta temperatur
proses. Contoh, penggunaan 50 mg/l sodium aerofloat dengan nilai pH pulp 8
akan menyebabkan mineral kalkopirit akan terapung dan terpisah dari galena
dan pirit.
2. Ukuran partikel
3. Densitas pulp.
Faktor ini penting untuk menentukan ukuran serta jumlah sel flotasi yang
diperlukan dalam pabrik.
𝑊𝑠
%Solod Lumpur = × 100%
𝑊𝑠+𝑊𝑎𝑖𝑟
𝑊𝑠
W air = × 100%
%𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟
𝑊𝑠
Volume Lumpur = (𝜌𝑎𝑖𝑟 ×𝑆𝐺 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 ×%𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟)
JAWABAN
2. Jika diketahui berat jenis bijih adalah 2,7 ton/m3, Hitung berat
padatan kering yang ada suatu lumpur bervolume 100 Liter
dengan 20% solid dan SG Lumpur 1,02.
JAWABAN
SG
Berat Jenis bijih (ton/m3 ) Volume Lumpur (liter) %Solid dalam lumpur
Lumpur
2,7 100 20% 1,02