Anda di halaman 1dari 3

Gambar 5.

x Penampang Resistivitas Lintasan 2


Gambar 5.x merupakan gambar dari penampang resistivitas lintasan 2
metode Induced Polarization dengan konfigurasi dipole – dipole hasil dari
pengolahan menggunakan software RES2DINV. Dari penampang tersebut
didapatkan hasil bahwa hasil dari penolahan menggunakan software RES2DINV
diperoleh RMS error sebesar 24% dengan iteration ke 5. Lintasan 2 memiliki
Panjang 200 meter dengan penetrasi kedalaman berkisar 25 – 30 meter

Pada penampang lintasan 2 menunjukkan keberagaman nilai resistivitas


pada daerah penelitian. Dari nilai resistivitas yang beragam dapat dibagi menjadi
3 bagian yaitu resistivitas tinggi, resistivitas sedang dan resistivitas rendah.
Resistivitas tinggi memiliki rentang nilai antara 1774 – 537 ohm.m yang ditandai
dengan warna merah pada penampang. Resistivitas sedang memiliki rentang nilai
antara 537 – 163 ohm.m yang ditandai dengan warna kuning hingga hijau. Dan
resistivitas rendah memiliki rentang nilai antara 163 – 27,1 ohm.m yang ditandai
dengan warna biru pada penampang.

Penampang diatas merupakan penampang resistivitas dimana material


yang terekam dinilai dari seberapa mampu material tersebut menahan aliran listrik
yang diinjeksikan oleh alat. Oleh sebab itu semakin besar nilai resistivitas, maka
akan material tersebut akan semakin bersifat sebagai isolator
Gambar 5.x Penampang Chargeability Lintasan 2
Pada Gambar 5.x merupakan penampang Chargeability lintasan 2 dimana
hasil dari pengolahan menggunakan software RES2DINV. Dari penampang
tersebut didapatkan hasil bahwa hasil dari penolahan menggunakan software
RES2DINV diperoleh RMS error sebesar 5,8% dengan iteration ke 5.
Pada penampang lintasan 2 menunjukkan keberagaman nilai
Chargeability pada daerah penelitian. Dari nilai Chargeability yang beragam
dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu Chargeability tinggi, Chargeability sedang
dan Chargeability rendah. Chargeability tinggi memiliki rentang nilai antara 39,6
– 28,7 msec yang ditandai dengan warna merah hingga ungu pada penampang.
Chargeability sedang memiliki rentang nilai antara 28,7 – 17,8 msec yang
ditandai dengan warna kuning hingga hijau. Dan Chargeability rendah memiliki
rentang nilai antara 17,8 – 1,37 msec yang ditandai dengan warna biru pada
penampang
Target dari penelitian kali ini adalah mineral mangan dimanas secara
genesanya terbentuk dari batuan beku andesit yang kaya akan mineral Horblende
kemudian menerobos batugamping dan mempengaruhi terbentuknya endapan
mineral mangan. Larutan hidrotermal hasil terobosannya bersuhu 200 - 500°C
mengalir melewati celah-celah batugamping yang banyak mengandung Oolit.
Unsur Mn (mangan) yang terkandung dalam larutan hidrotermal kemudian
mengendap pada batugamping yang mempunyai rongga-rongga tersebut.
Sehingga endapan mangan pada batugamping tersebut berstruktur stockwork
dengan jenis mangan yang di endapkan adalah Pirolusit (MnO2). Sehingga dapat
dikatakan mineral mangan berasosiasi dengan mineralisasi batugamping.
Seperti yang dapat dilihat pada penampang resstivitas dan penampang
Chargeability zona yang ditandai dengan garis putus-putus dapat
diindentifikasikan sebagai adanya mineral mangan dikarenakan pada zona
tersebut memiliki nilai resistivitas yang rendah namun memiliki chargeability
yang tinggi. Nilai resistivitas yang rendah dan nilai chargeability yang tinggi
menandakan material pada zona tersebut merupakan material konduktor. Sehingga
hal ini menguatkan bahwa pada zona tersebut adanya mangan
Pada zona tersebut juga dapat diindentifikasikan sebagai mangan sekunder
dikarenakan batugamping sebagai batuan asal mengalami pelarutan oleh air tanah
sehingga mangan pada zona tersebut juga terdapat mangan sekunder. Air tanah
juga memiliki nilai chrgeability yang tinggi juga sehingga pada zona tersebut
juga berpotensi adanya air tanah

Anda mungkin juga menyukai