Anda di halaman 1dari 16

Paket Program SPSS for Windows1

Oleh: HMA Prawoto

A. PENDAHULUAN
SPSS (Statistical Program for Social Science) merupakan salah satu program
aplikasi komputer yang saat ini digunakan secara luas. Walaupun disebutkan sebagai
program statistik untuk ilmu sosial, tetapi dalam praktek sering juga digunakan untuk ilmu-
ilmu eksakta. SPSS yang dikembangkan bermula dari program versi DOS (versi 1.0 sd 4.0
disebut dengan program SPSS/PC+) sedangkan versi 5.0 dan sesudahnya disebut program
SPSS for Windows yang hanya dapat dijalankan melalui program Windows (under
Windows). Pada saat ini (2004) yang di-release di pasaran telah sampai pada versi 12.0.
SPSS versi 1.0 sd 6.0 program installer disediakan dalam disket dan versi berikutnya
program installer versi CD.
Pengeluaran beberapa versi SPSS for Windows adalah sbb.
Release 5.0 1992
Release 6.0 Juni 1993
Release 7.0 Desember 1995
Release 7.5 November 1996
Release 8.0 Desember 1997
Release 9.0 Desember 1998
Release 10.0 September 1999
Release 10.0.5 December 1999
Release 10.0.7 Juni 2000
Release 11.0 September 2001
Release 11.5 September 2002
Release 12.0 September 2003
Pembahasan berikut dalam makalah ini adalah SPSS for Windows dan lebih khusus
lagi mengacu pada versi 11.0. SPSS 11.0 for Windows dirancang dalam dua versi yaitu
single user dan multi user. Multi user artinya dapat di-install pada komputer yang
menggunakan jaringan.
Beberapa kemudahan yang dimiliki dalam pengoperasian SPSS 11.0 for Windows di
antaranya disebutkan oleh Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer (2003)
adalah sebagai berikut.
1. Editor data yaitu adalah jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang
sedemikian rupa seperti pada aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, merekam,
mengedit, dan menampilkan data.

1
Makalah disajikan dalam Lokakarya Statistik dan Analisis Data Penelitian Menggunakan Komputer Angkatan X Tahun 2004
Tanggal 19-23 Juli 2004 di Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang.

1
2

2. Viewer untuk mempermudah pemakai dalam melihat hasil pemrosesan, menunjukkan,


atau menghilangkan bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil
pengolahan dari SPSS ke aplikasi yang lain.
3. Multidimensional pipot table. Hasil pengolahan data ditampilkan dengan melakukan
eksplorasi terhadap tabel dengan pengaturan baris, kolom, dan layer. Pemakai juga
dapat dengan mudah melakukan splinting tabel sehingga hanya satu group tertentu yang
ditampilkan.
4. Grafik resolusi tinggi. Dengan kemampuan grafik beresolusi tinggi, baik untuk
menampilkan pie charts, bar charts, histograms, scatter plots, 3-D graphical, dan yang
lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat
pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.
5. Database access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari
database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakan.
6. Transformasi data. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang
siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data,
mengkombinasikan kategori, add, aggregate, merge, split, dan beberapa perintah
transpose files.
7. Distribusi elektronik. Salah satu kelebihan SPSS adalah mudah digunakan untuk
keperluan distribusi elektronik. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik
menggunakan tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan ekspor tabel dan grafik
ke mode HTML, sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.
8. Online help. SPSS menyediakan fasilitas online help (dalam bahasa Inggris) yang akan
selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan
dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, mudah mencari prosedur yang
diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program.
9. Akses data tanpa penyimpanan sementara. Pada SPSS 11.0 analisis data yang besar
tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara (temporary file). Hal ini
mengurangi permasalahan apabila hard disk sudah hampir penuh.
10. Interface dengan database relational. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan
memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisisnya dari database
ralasional.
11. Analisis distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server (multiuser).
Kegunaan analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang
sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa
harus memindahkan ke komputer user.
12. Multi sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk malakukan analisis lebih dari satu file
data pada waktu yang bersamaan.

B. MENU PROGRAM SPSS


SPSS/PC+ tidak dapat diinstall dalam disket, tetapi harus dalam hard disk dan untuk
menjalankan tetap diperlukan program Windows (mis. Windows 3.0). SPSS for Windows
hanya dapat diinstall dalam hard disk melalui Windows. SPSS for Windows hanya dapat
diinstall pada komputer Pentium dengan RAM minimal 16 mb, space hard disk minimal
masih 170 mb dan cart VGA dengan memori minimal 1 mb.
3

SPSS 11.0 dapat dioperasikan dengan Windows 95, Windows 98, Windows NT 4.0,
Windows 2000, Windows Me, Windows XP, maupun Windows Longhorn. Apabila
diinstall akan tampil sortcut dan menu program seperti pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Apabila shortcut maupun program SPSS diklik maka program SPSS akan tampil seperti
pada Gambar 3. Dari Gambar 3 terlihat bahwa program SPSS siap dengan Editor Data.

Gambar 1 Gambar 2
Shortcut SPSS 11.0 pada Menu Program SPSS 11.0 for Windows
Windows
4

Gambar 3
SPSS Siap dengan Menu Editor Data.
Pada Menu Bar SPSS terlihat ada 10 menu yang dapat digunakan yaitu File, Edit,
Data, Transform, Analyze, Graphs, Utilities, Windows, dan Help. Apabila di
File, berisi fasilitas pengelolaan atau manajemen data dan file. Menu ini meliputi
perintah-perintah New, Open, Open Database, read Text Data, Save, Save As, Display
Data Info, Apply Data Dictionary, Cache Data, Print
Edit, berisi perintah-perintah yang berkaitan dengan kegiatan editing seperti: Undo,
Redo, Cut, Copy, Paste, Paste Variables, Clear, Find, dan Options.
View, meliputi menu untuk mengatur tampilan program dengan perintah-perintahnya:
Status Bar, Toolbars, Fonts, Grid Lines, Value Labels, dan Variables.
Data, berkaitan dengan pengelolaan data dengan perintah-perintahnya meliputi: Define
Dates, Insert Variable, Insert Cases, Go to Case, Sort Case, Transpose, Restructure,
Merge Files, Aggregate, Spit File, Select Cases, dan Weight Cases.
Transform, berisi perintah untuk transformasi data dengan perintah-perintah meliputi:
Compute, Random Number Seed, Count, Recode, Categorize Variables, Rank Cases,
automatic Recode, Create time Series, Replace Missing Value, dan Run Pending
Transform.
Analyze, digunakan untuk menganalisis data dengan perintah-perintah meliputi: Report,
Descriptive Statistic, Compare Means, General Linear Model, Correlate, Regression,
Classify, data Reduction, Scale, Nonparametric Tests, dan Multiple Response. Perintah-
perintah dalam menu ini merupakan menu sentral dalam analisis data, maka dalam
menu inilah perintah yang paling banyak digunakan. Setiap perintah dalam menu ini
masih memiliki sub-perintah yang lebih terinci lagi.
Graphs, digunakan untuk memvisualisasikan data dengan perintah-perintah meliputi:
Gallery, Interactive, bar, Line, Area, Pie, High-Low, Pareto, Control, Boxplot, Error
Bar, Scatter, Histogram, P-P, Q-Q, Sequence, ROC Curve, dan Time Series.
Utilities, digunakan berkaitan dengan utilitas dalam SPSS dengan perintah meliputi:
Variable, File Info, Difine Sets, Use Sets, Run Script, dan Menu Editor.
Windows, digunakan untuk mengatur tampilan Windows dengan perintah-perintah:
Minimize All Windows dan nama (-nama) data yang diedit.
Help, perintah untuk mengaktifkan program bantuan dan tutorial dengan perintah-
perintahmeliputi: Topics, Tutorial, SPSS Home Page, Statistics Coach, dan About.

C. MENGELOLA DATA

1. Merancang Variabel
Yang dimaksud merancang variabel adalah menetapkan jenis dan nama variabel
sebelum berdasarkan data. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan tanda terhadap
variabel-variabel yang akan dianalisis. Untuk memudahkan analisis data semua data
direkam dalam bentuk angka (numerik). Sebenarnya memang SPSS dapat merekam data
dalam bentuk nominal, namun dalam analisis akan sangat memudahkan apabila direkam
dalam bentuk angka.
5

Cara menetapkan struktur data dalam bentuk variabel perhatikanlah contoh data
yang biasa direkam dalam berntuk tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Rerata UAN SMA Tunas Bangsa Tahun 2004
Kelas A Kelas B Kelas C
P W P W P W
5,6 4,5 6,7 8,9 4,8 7,8
7,8 6,7 5,9 5,6 9,1 8,6
8,6 8,9 5,0 5,9 6,7 6,7
6,7 5,6 6,5 5,0 8,9 5,9

Dari tabel berikut apabila disusun dalam tabel data statistik (SPSS), variabel kelas,
jenis kelamin dan nilai harus dijadikan variabel. Jadi data tersebut dalam tabel data SPSS
akan menjadi 3 (tiga) variabel. Kelas dan jenis kelamin menjadi variabel pilah, sedangkan
rerata nilai menjadi variabel nilai. Maka susunan tabel datanya akan menjadi sebagai
berikut.
No Kelas Kelamin Nilai
1. 1 1 5,6
2. 1 1 7,8 Keterangan:
3. 1 1 8,6 Kelas 1 = A
4. 1 1 6,7 2 =B
5. 1 2 4,5 3 =C
6. 1 2 6,7 Kelamin 1 = Pria
7. 1 2 8,9 2 = Wanita
8. 1 2 5,6
9. 2 1 6,7
10. 2 1 5,9
11. 2 1 5,0
12. 2 1 6,5
13. 2 2 8,9
14. 2 2 5,6
15. 2 2 5,9
16. 2 2 5,0
17. 3 1 4,8
18. 3 1 9,1
19. 3 1 6,7
20. 3 1 8,9
21. 3 2 7,8
22. 3 2 8,6
23. 3 2 6,7
24. 3 2 5,9

2. Merekam (Entry) Data


6

Ada dua cara merekam data dalam program SPSS for Windows yaitu merekam data
secara langsung pada Editor Data dan dengan mengimpor data yang sudah ada. Mengimpor
data adalah mengambil dari yang sudah ditulis dengan program lain seperti Lotus 123,
Microsoft Excel, dan ASCI.
Apabila program SPSS dijalankan, pertama kali akan masuk ke menu Data Editor.
Pada kondisi seperti ini berarti layar telah siap dengan proses merekam data secara
langsung. Tetapi sebaiknya proses merekam data tidak dilakukan pada saat ini. Proses
pertama adalah mengatur nama dan definisi variabel.

a. Definisi Variabel
Pada tampilan Gambar 5 nampak variabel belum dinamai sehingga namanya diisi
oleh program dengan nama var00001, var00002, var00003, dst. Bukan berarti nama itu
salah, tetapi nantinya akan menyulitkan apabila akan menganalisisnya. Maka variabel-
variabel itu perlu dinamai dan didefinisikan. Untuk menamai dan mendefinisikan perlu
diaktifkan Variable View seperti pada Gambar 6. Perhatikan pada Gambar 5 kolom
var0002 terisi dengan titik. Hal ini terjadi karena kolom itu diisi dengan data string,
sedangkan default dalam program apabila belum diubah berisi data numerik.

Gambar 5 Tampilan Data Editor

Apabila Variable View diaktifkan maka muncul 10 kolom yang berisi Name, Type,
With, Decimals, Label, Values, Missing, Columns, Align, dan Measure.
Name, digunakan untuk memberikan nama masing-masing variabel, maksimal 8 karakter.
Type, untuk memberikan penanda tipe variabel: (1) Numeric angka dengan tanda – dan +
With, untuk menetapkan berapa lebar kolom yang diperlukan.
7

Decimals, untuk menetapkan berapa angka di belakang koma yang diperlukan.


Label, memberi keterangan label karena pada nama variabel terbatas 8 karakter.
Values, memberikan value masa setiap kategori dalam variabel
Missing, memberi penunjuk tanda apa untuk data missing.
Columns, lebar kolom
Align, mengatur perataan tulisan
Measure, untuk memberikan petunjuk tingkat pengukuran data dalam variabel.
Gambar 7 yaitu tampilan SPSS dengan variabel yang telah dinamai dan
didefinisikan. Dalam Gambar 7 terlihat bahwa ada 5 variabel. Perhatikanlah apa masing-
masing isi pada kolom Name, Type, With, Decimals, Label, Values, Missing, Columns,
Align, dan Measure.

Gambar 6 Tampilan Variable View


8

Gambar 7 Tampilan Variable View dengan Nama dan Definisi Variabel

b. Merekam Data
Dalam merekam data, tentu dimulai pada kolom 1 baris 1, dan serta merta kolom 1
yang semula tampak nama var sertamerta menjadi var00001. selanjutnya apabila kolom 2
diisi, maka nama var berubah menjadi var00002 (Gambar 5).
Proses merekam data, dapat per variabel (ke bawah) maupun per kasus (ke kanan).
Demikian selanjutnya merekam data dapat dikerjakan sampai seluruh data sudah terekam.
Cara ini memang dapat dilakukan tetapi akan terjadi masalah apabila terdapat variabel
string dan pengukuran nominal. Walaupun semula data telah dimasukkan, setelah
pengukuran ditetapkan sebagai nominal dan value diberikan datanya akan tidak nampak.

c. Menyimpan Data
Setelah data direkam langkah lain yang penting adalah menyimpannya. Dalam
menyimpan data dalam bentuk file perhatikan hal-hal berikut.
1. Simpanlah sesegera mungkin data untuk berjaga-jaga apabila aliran listrik
padam.
2. Pastikan data disimpan pada drive dan direktori sesuai dengan yang dikehendaki.
Jangan menyimpan file data di sembarang direktori karena hal ini dapat
mengakibatkan sulit mencari ketika membuka kembali data tersebut.
9

3. Memanggil Data dari File


Yang dimaksud memanggil data dari file adalah merekam data yang sudah ada ke
dalam Data View SPSS. Apabila sebelumnya pernah merekam data dengan SPSS, maka
penyimpanan data ditandai dengan ekstensi SAV sehingga data itu namanya misalnya
PENDAPATAN DAN BELANJA.SAV.

Gambar 8 Tampilan Impor Data pada SPSS

Seperti telah disebutkan bahwa SPSS 11 dapat merekam data dari berbagai format
hasil perekaman yaitu:
(1) SPSS *.sav,
(2) SPSS/PC+ *.sys
(3) Systat *.syd/*.sys
(4) SPSS Portable *.por
(5) Microsoft Excel *.xls,
(6) Microsoft Word *.rtf
(7) Lotus 123 *.w*
(8) SYLK *.slk
(9) SAS .sas7bdat/*.sd7/*.sd2/*.ssd01/*.xpt
(10) ASCII text: *.txt
(11) Data *.dat

Apabila akan mengambil data dari format selain berekstensi sav maka harus dipilih
sesuai dengan format datanya (lihat Gambar 8).
10

4. Menghapus, Menambah, dan Memindah Variabel


Setelah selesai merekam data terkadang masih terdapat penambahan variabel. Dalam
hal ini penambahan dapat dilakukan baik menambahkan sebagai variabel di belakang
maupun di tengah dan depan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
Menghapus variabel
 Klik variabel yang akan dihapus
 Klik Menu Edit, pilih Cut

Menambah variabel:
 Klik kolom variabel yang akan ditempati
 Klik Menu Data, pilih Insert Variable

Memindah variabel
 Klik variabel yang akan dipindah
 Klik Menu Edit, pilih Cut
 Klik variabel yang akan ditempati variabel baru (variabel lama pindah ke kanan)
 Klik Menu Edit, pilih Paste

5. Menghapus, Menambah, dan Memindah Kasus


Seperti halnya variabel setelah selesai direkam terkadang masih terdapat
penambahan kasus. Dalam hal ini penambahan dapat dilakukan baik menambahkan sebagai
kasus di belakang maupun di tengah dan depan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah
sebagai berikut.
Menghapus kasus:
 Klik kasus yang akan dihapus
 Klik Menu Edit, pilih Cut

Menambah kasus:
 Klik baris yang akan ditempati kasus baru
 Klik Menu Data, pilih Insert Cases

Memindah kasus:
 Klik kasus yang akan dipindah
 Klik Menu Edit, pilih Cut
 Klik kasus yang akan ditempati variabel baru (variabel lama pindah ke kanan)
 Klik Menu Edit, pilih Paste
11

LATIHAN 01
Skor Hasil Belajar dengan Metode Konvesnsional dan Metode Baru
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Pre-test Post-test IQ Pre-test Post-test IQ
Kls A Kls B Kls A Kls B Kls A Kls B Kls A Kls B Kls A Kls B Kls A Kls B
50 50 75 100 105 100 30 55 50 70 108 101
30 50 75 80 101 100 50 60 60 70 100 100
40 55 75 100 105 100 40 65 50 70 102 100
50 55 75 90 105 103 55 55 60 60 105 105
50 50 75 90 101 101 70 70 85 85 100 103
65 50 85 80 103 103 75 70 85 85 100 103
60 60 85 100 100 100 65 40 70 50 100 100
65 60 100 90 106 100 40 55 50 60 101 100
20 50 80 80 100 101 70 70 85 80 100 100
50 50 85 100 103 102 50 60 60 70 103 101

Rekamlah data dengan memperhatikan:


1. Variabel apa saya yang dibuat dalam tabel data.
2. Definisikan variabel yang telah dibuat
3. Simpanlah file data pada direktori yang ditentukan.
4. Nama filenya adalah LAT01A

D. TRANSFORMASI DATA
Dalam hal-hal tertentu diperlukan transformasi data. Transformasi data digunakan
untuk memodifikasi nilai-nilai data yang telah ada. Perintah-perintah transformasi data
meliputi sebagai berikut.
a. Compute
b. Random Number Seed
c. Count
d. Recode
e. Categorize Variable
f. Rank Case
g. Create time Series
h. Replace Missing Value

1. Compute
Data yang dapat ditransformasi dengan Compute adalah transformasi data numerik
dan string. Dalam menu compute terdapat beberapa fungsi.
 Fungsi Aritmatika meliputi: ABS, Arsin, Artan, Cos, Exp, LN, Log10, Mod, Sin,
Sqrt, dan Round.
 Fungsi Statistik meliputi: CFVAR, Max, Mean, Min, SD, Nvalid, dan Variance.
12

 Fungsi Distribusi meliputi: CDF.BERNOULLI, CDF.BETA, CDF.BINOM,


CDF.CAUCHY, CDF.CHISQ, CDF.EXP, CDF.F CDF.GAMMA, CDF.GEOM,
CDF.LAPLACE, CDF.LNORMAL, CDF.NORMAL, CDF.PARETO,
CDF.POISSON, CDF.T, CDF.UNIFORM, CDF.WEIBULL, NCDF.BETA,
NCDF.CHISQ, NCDF.F, DAN NCDF.T.
 Fungsi String meliputi: Concat, Lower, Length, dan Upcase.
 Fungsi Data and Time meliputi: Ctime.Day, Ctime.Hours, Ctime.Minute,
Ctime.Second, Date.Dmy, Date.Moyr, dan Yrmoda.
 Fungsi Random meliputi: Normal, RV.Bernoulli, RVBeta, RV.Benom,
RV.Cauchy, RV.CHISQ, RVEXP, RV.F, RV.GAMMA, RV.GEOM,
RV.HYPER, RV.LAPLACE, RV.LOGISTIC, RV.UNORMAL. RV.NORMAL,
RV.POISSON, dan RV.WEIBULL.
 Fungsi Missing Value meliputi: NMISS, MISSING, VALUE
 Perintah IF diperlukan apabila dalam transformasi dibutuhkan Himpunan bagian
dari kasus dengan menggunakan ekspresi kondisi >, <, >=, = atau ~=.

Langkah-langkah melakukan compute:


 Buka data yang telah ada
 Klik menu Transform, pilih Compute
 Buat vaariabel baru dalam Target Variable
 Tentukan transformasi yang akan dilakukan, numeric atau string.
 Klik menu Type & label dan pilih jenis transformasinya.
 Klik Compute
 Tentukan ekspresi numeric proses pada kotak Numeric Expression
 Klik Ok

2. Random Number Seed


Perintah ini diperlukan untuk membuat bilangan pseudo random dengan nilai
tertentu. Apabila dalam file data terdapat banyak variabel dan akan dibuat variabel baru
yang berisi jumlah bilangan dari angka yang sama dalam masing-masing kasus maka dapat
dilakukan dengan perintah ini.

3. Count
Perintah count untuk menghitung kemunculan data yang bernilai sama yang akan
dicatat dalam variabel target sebagai variabel baru. Langkah-langkah menggunakan
perintah count adalah sbb.
 Buka data
 Klik menu Transform, pilih Count
 Isi Target Variable dengan nama variabel baru hasil transformasi
 Isi Target Label untuk memberikan keterangan variabel.
 Klik perintah If jika membutuhkan kondisi-kondisi tertentu.
 Klik Define Value untuk mengatur transformasi data.
 Klik Continue.
13

4. Recode
Perintah Recode digunakan untuk mengubah kode variabel numerik atau string ke
nilai lain. Langkah-langkah mekukan perintah Recode adalah sbb.
 Klik menu Transform, pilihRecode
 Pilih Into Same Variable atau Into Different Variable
 Pilih variabel yang akan ditransformasi.
 Klik menu If jika memerlukan ekspresi kondisi.
 Klik menu Old and New Value
 Masukkan nilai yang akan diganti pada Old Value
 Masukkan nilai yang baru pada New Value
 Klik Add
 Klik Continue
 Klik Ok

5. Categorize Variable
Perintah Categorize Variable digunakan untuk mentransformasi data dari data
numerik kontinyu menjadi data numerik diskrit dalam bentuk kategori. Prosedur ini akan
membuat variabel baru yang berisi data kategori. Langkah-langkahnya adalah sbb.
 Tandai dan pilih variabel yang akan ditransformasikan.
 Isi kolom Number of Categories dengan bilangan bulat.
 Klik Ok

6. Rank Cases
Prosedur Rank Cases membuat variabel baru yang berisi rank, skor normal dan skor
kasar, dan nilai persentil untuk variabel berisi data numerik. Nama variabel baru dan
deskripsi label otomatis dihasilkan berdasarkan nama variabel asli dan pemilihan
pengukuran. Dalam prosedur ini dapat dilakukan data yang terurut secara ascending
maupun descending.
Langkah-langkah melakukan pengurutan adalah sebagai berikut.
 Klik Transform, pilih Rank Cases
 Pilih Rank Type atau Ties
 Klik More
 Pilih prosedur yang dikehendaki
 Klik Continue
 Klik Ok

7. Automatic Recode
Automatic Recode mengkonversi nilai string dan numerik ke dalam bilangan bulat
berurutan. Variabel baru dibuat dengan automatic recode dengan pendefinisian variabel dan
nilai label dari variabel lama. Langkah-langkah melakukan automatic recode adalah sbb.
 Klik Transform, pilih Automatic Recode
 Tandai danklik variabel yang akan ditransformasikan
 Isilah variabel baru sebagai penampung hasil transformasi dalam New Name
14

 Klik New Name


 Klik Ok

8. Create Time Series


Prosedur ini digunakan untuk membuat variabel baru berdasarkan fungsi numerik
time series. Fungsi-fungsi yang tersedia adalah: Difference, Seasonal Moving Average,
Prior Moving Average, Running Median, Cumulative Sum, Lag, Lead, dan Smoothing.
Langkah-langkah mengoperasikan adalah sbb.
 Pilih variabel yang akan ditransformasikan
 Pilih fungsi pada Fungtion
 Klik Ok

9. Replace Missing Value


Observasi yang missing dapat menjadi permasalahan dalam analisis dan pengukuran
tertentu tidak dapat diproses jika ditemukan nilai yang missing. Ada beberapa estimasi
yang dapat digunakan yaitu: Series Mean, Mean Nearly Points, Median Nearly Points,
Linear Interpolation, dan Linear Trend at Point. Langkah-langkah operasinya adalah sbb.
 Klik menu Transform, pilih Replace Missing Value.
 Pilihlah variabel yang akan ditransformasikan
 Pilihlah metode pada Method
 Klik Ok

LATIHAN 02
1. Bukalah data yang telah dibuat (LAT01A)
2. Buatlah variabel baru hasil belajar yaitu selisih hasil post-test dan pre-test.
3. Ubahlah variabel kelas dari angka ke huruf atau dari huruf ke angka.
4. Cobalah perintah-perintah transformasi yang lainnya.
5. Simpan pekerjaan anda dengan nama file LAT01B

E. STATISTIK DESKRIPTIF
Dalam penyajian hasil analisis data penelitian, biasanya didahului dengan
pemaparan data. Hal ini dilakukan untuk memberikan pencandraan (gambaran) tentang data
yang akan dianalisis sehingga mudah dipahami. Pencandraan data biasa dilakukan dengan
menyajikan data dengan statistik deskriptif seperti tendensi sentral (mean, median, mode),
dispersi (deviasi standar, range, variance), dan distribusi (skewness dan kurtosis). Di
samping itu penggambaran juga sering dilengkapi dengan grafik/diagram sehingga
penyajian menjadi lebih menarik.
15

Dalam program SPSS 11.0 for Windows untuk Memanggil menu statistik deskriptif
adalah dengan cara:
 Klik Analyze
 Pilih Descriptive Statistics

Ada 5 (lima) menu yang tersedia dalam Descriptive Statistics yaitu: Frequencies,
Descriptives, Explore, Crosstabs, dan Ratio.

Perintah Frequencies dilakukan dengan langkah-langkah sbb.


 Klik Analyze, pilih Descriptive Statistics, pilih Frequencies
 Pilih variabel yang dianalisis
 Klik Statistics, pilih statistik yang diperlukan
 Klik Charts, pilih chart yang diperlukan
 Klik Format, pilih format yang diperlukan
 Klik Ok

Perintah Descriptives dilakukan dengan langkah-langkah sbb.


 Klik Analyze, pilih Descriptive Statistics, pilih Descriptives
 Pilih variabel yang dianalisis
 Klik Options, pilih opsi statistik yang diperlukan
 Klik Ok

Perintah Explore dilakukan dengan langkah-langkah sbb.


 Klik Analyze, pilih Descriptive Statistics, pilih Explore
 Pilih variabel yang dianalisis dan keluaran (display) yang dikehendaki
 Klik Statistics, pilih statistik yang diperlukan
 Klik Plots, pilih plot yang diperlukan
 Klik Options, pilih opsi yang diperlukan
 Klik Ok

Perintah Crosstabs dilakukan dengan langkah-langkah sbb.


 Klik Analyze, pilih Descriptive Statistics, pilih Crosstabs
 Pilih variabel yang dianalisis dan keluaran yang dikehendaki
 Klik Statistics, pilih statistik yang diperlukan
 Klik Cells, pilih sel yang ditampilkan
 Klik Format, pilih format yang dikehendaki
 Klik Ok

Perintah Ratio dilakukan dengan langkah-langkah sbb.


 Klik Analyze, pilih Descriptive Statistics, pilih Ratio
 Pilih variabel yang dianalisis dan keluaran yang dikehendaki
 Klik Statistics, pilih statistik yang diperlukan
 Klik Ok
16

LATIHAN 03
1. Bukalah data yang telah dibuat (LAT01B)
2. Operasikan statistik deskriptif dengan perintah Frequencies, Descriptives, Explore,
Crosstabs, dan Ratio.
3. Simpan hasil pekerjaan dengan nama file LAT01C

F. VISUALISASI GRAFIK
Grafik merupakan salah satu bagian dari analisis deskriptif. Dengan memvisualkan
data dengan grafik akan diperoleh penggambaran data yang lebih menarik dan dalam
tampilan sementara dapat dibaca keadaan data.
Ada tiga perintah penting dalam menu Graphs dalam SPSS 11. for Windows yaitu:

Gallery, memberikan contoh-contoh grafik beserta penjelasannya yang dapat dibuat


dengan SPSS
Interactive, untuk membuat grafik interaktif variabel demi variabel.
Pilihan grafik terdiri atas bar, line, area, pie, high-low, pareto, control, boxplot, error bar,
scatter, histogram, P-P, Q-Q, sequence, ROC curve, dan time series.

Langkah-langkah mengoperasikan pembuatan grafik adalah sbb.


 Klik menu Graphs
 Pilih jenis grafik yang akan dibuat
 Pilih variabel yang dibuat grafiknya
 Berikan isian pada pilihan yang diperlukan
 Klik Ok

LATIHAN 04
1. Bukalah data yang telah dibuat (LAT01B)
2. buatlah beberapa grafik dari data itu
3. Simpan hasil pekerjaan dengan nama file LAT01D

Daftar Referensi
Nourosis, Marija, J. 1990. SPSS/PC+: Statistic 4.0 for the PC XT/AT and PS2.
Chicago:SPSS Inc.
Nourosis, Marija, J. 1992. SPSS for Windows: Base Sistem User”s Guide Release 5.0.
Chicago:SPSS Inc.
Rahayu, Sri. 2004. Belajar Mudah SPSS Versi 11.05. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Tim Penelitian Pengembangan Wahana Komputer. 2003. Pengolahan Data Statistik
dengan SPSS 11.5. Jakarta: Wahana Komputer

Anda mungkin juga menyukai