Anda di halaman 1dari 25

3.12.

Memahami sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan


lengkung, serta penerapannya untuk menjelaskan proses penglihatan manusia, mata
serangga, dan prinsip kerja alat optic

4.12 . Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa

BAB 12
KARATERISTIK CAHAYA DAN INDRA
PENGELIHAT

A. Perambatan Cahaya
Pengertian cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dalam
kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu partikel.
Sebagai sebuah gelombang, cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan, serta mengalam
polarisasi dan interferensi. Pada pembelajaran kali ini, kamu akan mempelajari sifat
cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, yaitu pemantulan dan pembiasan cahaya
pada cermin dan lensa.
Berdasarkan pengaruhnya terhadap cahaya, benda dapat di bedakan menjadi tiga
macam:
1 Benda tak tembus cahaya( opaque), merupakan benda yang sama sekali tidak
meneruskan cahaya yang mengenainya.
Contoh: batu , papan , batu, kayu dll
2 Benda tembus cahaya( transparan), yaitu benda yang meneruskan sebagian besar
cahaya yang mengenainya.
Contoh : air dan benda bening.
3 Benda buran( translusen) yaitu: benda yang meneruskan sebagian sebagian
cahaya yang mengenainya.
Contoh: kaca, susu dan kertas tipis.
Terbentuknya bayang- baying merupakan bukti bahwa bahwa cahaya merambat
memerlukan garis lurus .
Ada dua macam bayangan yaitu:
1 Bayangan inti ( umbra) adalah bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat
gelap pada saat terjadi gerhana bulan.
2 Bayangan kabur ( penumbra) adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat
gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang)
bulan.

B. Pemantulan Cahaya
Ada dua jenis pemantulan cahaya:
1 Pemantula teratur
Pemantulan teratur terjadi pada permukaan pantul yang mendatar atau rata.
Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan pantul yang rata, seluruh cahaya yang
datang akan dipantulkan dengan arah yang teratur. Pemantulan teratur bersifat
menyilaukan, namun ukuran bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda.
Pemantulan teratur biasa terjadi pada cermin. Cermin merupakan alat yang dapat
memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Cermin ada tiga macam, yaitu
cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung
2 Pemantulan baur
Pemantulan baur terjadi pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya
dinding dan kayu. Ketika cahaya mengenai permukaan pantul yang tidak rata maka
cahaya tersebut dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan baur dapat
mendatangkan keuntungan sebagai berikut.
1. Tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung masih terlihat terang.
2. Berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan.
Bunyi Hukum Pemantulan Cahaya:
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.

a Cermin Datar
Ketika kamu bercermin, bayanganmu tidak pernah dapat dipegang atau ditangkap
dengan layar. Bayangan seperti itu disebut bayangan maya atau bayangan semu.
Bayangan maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini terbentuk karena sinar-
sinar pantul yang teratur pada cermin. Oleh karena itu, kamu dapat menentukan sifat-sifat
bayangan pada cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut.
a. Bayangannya maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya
b Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau
membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat
kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke
titik itu juga.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-
sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu
titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).

Rumus cermin cekung:


f=½R Dengan: R = jari – jari kelengkungan
f = jarak fokus

Sinar –sinar pada istimewa pada cermin cekung sebagai berikut.


a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokus.

b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke


titik itu juga.

Pembentukan bayanagan pada cermin cekung

Untuk melukiskan bayangan pada cermin cekung digunakan dua sinar istimewa.
Perpotongan dua sinar istimewa tersebut merupakan letak bayangan benda. Sifat
bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung tergantung pada letak benda dan letak
bayangan.
a Benda di R3 dan bayangan di R2 maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
b Benda di R2 dan bayangan di R3 maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar.
c Benda di titik P dan bayangan di titik P maka sifat bayangannya adalah nyata,
terbalik, dan sama besar.
d Benda di R1 dan bayangan di R4 maka sifat bayangannya maya, tegak, dan
diperbesar.
e Benda di titik fokus maka tidak terjadi bayangan.

Ket: h = tinggi benda

h’ = tinggi bayangan
h
s =jarak benda
F O
s’ = jarak bayangan

h’ S

S
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan
jarak fokus f. hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis:

Ket: f = Jarak focus ( m )

S = Jarak benda ( m)

S, = Jarak bayangan ( m )

R = jari – jari kelengkungan

Karena R = 2f atau f = R/2 maka rumus di atas dapat dituliskan:


1/s + 1/s’ = 2/R

Perbesaran Bayangan
Contoh Soal
1 Sebuah benda diletakan 20 cm di depan cermin cermin cekungyang mempunyai
jari – jari kelengkungan kurang 30 cm
a Tentukan letak banyangan yang terbentuk
b Hitunglah perbesaran bayangan dan sebutkan sifat- sifatnya.
Penyelesaian
Dik: s= 20 cm
R = 30 cm
Dit a. s’. . . .?
b. M . . . ?
Jawab:
Rumus:
a. 1/s + 1/s’ = 2/R
1/s’ = 2/R - 1/s
= 2/30 – 1/20
= 4/60 – 3/60
= 1/60

S = 60/1
S’ = 60 cm
b.

M = 60/20
= 30 kali

2 Sebuah benda setinggi 1cm di depan cermin cekung dengan fokus 2cm, jika
benda berada pada jarak 3 cm, tentukan:
a Jarak Bayangan (S’)
b Perbesaran
c Tinggi Bayangan (h’)
d Sifat bayangan
Penyelesaian :
Dik f= 2 cm
S = 3cm
Dit :
a S’
b M
c h’
d Sifat bayangan
Jawab
a Jarak Bayangan:
1/f = 1/s +1/s’
1/2 = 1/3 + 1/s’
1/s’ = 1/2-1/3
1/s’ = 3/6-2/6
1/s’ = 1/6
s’ = 6 cm
b Perbesaran
M = S’/s = 6/3 = 2 kali
c Tinggi Bayangan
M = h’/h
2 = h’/1|
h’ = 2 cm
d Sifat bayangan: nyata, terbalik, diperbesar
3 Sebuah benda setinggi 1 cm berada di depan lensa cekung dengan fokus 2 cm.
Jika jarak benda 4 cm maka tentukanlah:
a. jarak bayangan,
b. perbesaran,
c. tinggi bayangan,
d. sifat, dan
e. lukis jalannya sinar!
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 4 cm
h = 1 cm
f = 2 cm
Ditanyakan:
a. s' =...?
b. M =...?
c. h' =...?
d. Sifat bayangan =...?
e. Jalannya sinar =...?

Jawab
a.
4 Benda setinggi 6 cm berada di depan cermin cekung yang berjari-jari 30 cm. bila
jarak benda ke cermin 20 cm, maka tentukanlah jarak bayangan, perbesaran
bayangan, tinggi bayangan dan sifat bayangan.
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 6 cm
R = 30 cm
s = 20 cm
f = ½ R = 15 cm
Ditanyakan:
a s’,
b M,
c h dan
d sifat bayangan.
Jawab
■ Jarak bayangan
1/f = 1/s + 1/s’
1/15 = 1/20 + 1/s’
1/s’ = 1/15 – 1/20
1/s’ = 4/60 – 3/60
1/s’ = 1/60
s' = 60 cm
Jadi, bayangan benda berada di depan cermin dengan jarak 60 cm
■ Perbesaran bayangan
M = |s’/s|
M = |60/20|
M = 3 kali
Jadi, perbesaran bayangan benda adalah 3x dari benda aslinya.
■ Tinggi Bayangan
M = h’/h
3 = h’/6
h' = 3 × 6
h' = 18 cm
Jadi, tinggi bayangan benda adalah 18 cm.
 Sifat Bayangan
Dari perhitungan di atas kita peroleh data berikut.
s' = 60 cm
h' = 18 cm
• s’ bernilai positif maka bayangan berada di depan cermin sehingga bersifat
nyata dan terbalik.
• h’ > h sehingga bayangan bersifat diperbesar.
Dengan demikian, sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan
diperbesar.
5 Sebuah benda setinggi 1 cm di depan cermin cekung dengan fokus 2 cm. Jika
benda berada pada jarak 4 cm di depan cermin, tentukanlah sifat bayangan yang
dihasilkan!
6 Sebuah benda berdiri tegak di atas sumbu utama cermin cekung pada jarak 20 cm.
Bayangan nyata benda ini oleh cermin dibentuk pada jarak 30 cm. Tentukanlah
jarak fokus cermin dan perbesaran bayangan.
7 Di dalam sebuah cermin cekung, bayangan kepala saya 3 kali besar kepala saya.
Bila jarak antara saya dengan cermin cekung 15 cm, tentukan jari-jari
kelengkungan cermin tersebut!
c Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke luar.
Perhatikan gambar:

 Ada tiga sinar istimewa pada cermin cembung:


1 Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus.

2 Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

3 Sinar datang menuju titik M (2F) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga

 Cermin cembung memiliki sifat-sifat sebagai berikut.


a Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
b Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya atau disebut divergen.
Catatan: Fokus cermin cekung bernilai positif (+), sedangkan fokus cermin
cembung bernilai negatif (-).
 Penomoran Ruang Benda dan Bayangan pada Cermin
Untuk memudahkan pengecekan sifat-sifat bayangan pada cermin, dibuat nomor-
nomor ruang beda dan bayangan, sebagai berikut.

Aturan pemakaian untuk penomoran ruang cermin cekung dan cembung adalah sebagai
berikut.
a Ruang benda dan ruang bayangan menggunakan nomor ruang yang sama.
b Jumlah nomor ruang benda dan bayangan harus sama dengan lima.
c Bayangan yang berada di depan cermin selalu nyata dan terbalik dan bayangan di
belakang cermin selalu maya dan sama tegak.
d Jika nomor bayangan lebih besar daripada nomor benda, bayangan diperbesar.
e Jika nomor bayangan lebih kecil daripada nomor benda, bayangan diperkecil.

Rumus:

Ket: f = Jarak focus ( m )

S = Jarak benda ( m)

S, = Jarak bayangan ( m )

R = jari – jari kelengkungan

Karena R = 2f atau f = R/2 maka rumus di atas dapat dituliskan:

1/s + 1/s’ = 2/R

 Contoh Soal:
1 Benda setinggi 10 cm, berada di depan cermin cembung yang memiliki jari-jari 80 cm.
Bila jarak benda 60 cm, maka tentukan letak bayangan, perbesaran bayangan dan tinggi
bayangan!
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 10 cm
s = 60 cm
R = 80 cm = −80 cm (dibelakang cermin)
f = ½R = ½(−80 cm) = −40 cm
Ditanyakan: s’, M dan h
Jawab:
■ Jarak bayangan
1
/−f = 1/s + 1/s’
1
/−40 = 1/60 + 1/s’
1
/s’ = 1/−40 − 1/60
1
/s’ = −3/120 − 2/120
1
/s’ = −5/120
s' = 120/−5
s' = −24 cm
Jadi, bayangan benda berada di belakang cermin pada jarak 24cm.

■ Perbesaran bayangan
M = |s’/s|
M = |−24/60|
M = 0,4x
Jadi, bayangan benda mengalami perbesaran 0,4x (bayangan benda lebih kecil).

■ Tinggi Bayangan
M = h’/h
0,4 = h’/10
h' = 0,4 × 10
h' = 4 cm
Jadi, tinggi bayangan benda adalah 4 cm.
2 Sebuah benda dengan tinggi 9 cm berada pada jarak 30 cm dari cermin cembung yang
jari-jari kelengkungannya 30 cm. Berapakah tinggi bayangannya?
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 9 cm
s = 30 cm
R = −30 cm
Ditanyakan: h

Jawab:
Pertama, kita tentukan dahulu jarak bayangan (s’) dengan rumus sebagai berikut.
2
/R = 1/s + 1/s’
2
/−30 = 1/30 + 1/s’
1
/s’ = 2/−30 − 1/30
1
/s’ = −2/30 − 1/30
1
/s’ = −3/30
s' = 30/−3
s' = −10 cm
Kedua, kita tentukan tinggi bayangan dengan menggunakan persamaan perbesaran
bayangan, yaitu sebagai berikut.
M = |s’/s| = |h’/h|
Maka
|s’/s| = |h’/h|
|−10/30| = |h’/9|
10/30 = h’/9
1/3 = h’/9
h' = 9/3
h’ = 3 cm
Dengan demikian, tinggi bayangannya adalah 3 cm.

C. Pembiasan Cahaya
a . Pembiasan cahaya pada permukan datar
Pembiasan atau difraksi cahaya adalah adalah peristiwa pembelokan arah cahaya ketika
melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Pembiasan
cahaya terjadi akibat kecapatan cahaya berbeda pada setiap medium.
Ada tiga syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu:
 Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik,
misalnya udara dengan air, udara dengan kaca, air dengan kaca, dan sebagainya.
 Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium, karena jika tegak lurus
maka tidak akan mengalami proses pembiasan.
 Cahaya yang datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat (ex. kaca
ke udara) harus menghasilkan sudut bias lebih kecil dari 90°. Hal ini karena jika sinar
bias sama dengan 90° maka cahaya tidak akan memasuki medium kedua. Sedangkan
jika sudut bias lebih besar dari 90° maka akan terjadi peristiwa pemantulan sempurna.
Hukum Snellius:
1 Sinar dating, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2 Sinar datang dari medium kurang rapat masuk kemedium lebih rapat, di biaskan
mendekati garis normal, dan sinar dating dari medium lebih rapat masuk ke
medium kurang rapat, di biaskan menjauhi garis normal.
Indeks bias
Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan kecepatan
cahaya dalam medium merupakan bilangan tetap oleh Christian Huygnes
dinamakan Indeks bias.
Rumus Indeks bias

b .Pembiasan cahaya pada permukaan lengkung


1 Lensa cembung
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk
permukaannya.
Lensa ada dua macam, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Bersifat
mengumpulkan cahaya.
 Pembiasan pada Lensa cembung
Lensa cembung atau lensa konveks merupakan lensa yang bersifat mengumpulkan
cahaya sehingga disebut sebagai lensa konvergen. Berbeda dengan lensa cekung,
jari-jari kelengkungan lensa cembung bernilai positif. Perhatikan gambar di
samping!.

Lensa cembung ada tiga macam, yaitu konkaf konveks, plan konveks, dan
bikonveks. Lensa konkaf konveks adalah lensa cembung yang salah satu
permukaannya berbentuk bidang cembung sedangkan permukaan yang lain
berbentuk bidang cekung. Lensa plan konveks adalah lensa cembung yang salah
satu permukaannya berbentuk bidang datar. Sedangkan lensa bikonveks adalah
lensa cembung yang kedua permukaannya berbentuk bidang cembung. Lensa
cembung memiliki tiga sinar istimewa. Perhatikan gambar berikut!

Jika sinar-sinar sejajar kamu lewatkan pada lensa cembung, sinar-sinar biasnya
akan berkumpul pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah mengumpulkan sinar
(konvergen). Titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titikfokus (titik api).

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah sebagai berikut.


a Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan melalui titik
fokus F1 .

b Sinar yang datang melalui titik fokus pasif F2 akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

c Sinar yang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan).

Sama halnya seperti ketika kamu melukis bayangan pada cermin maka ketika
melukis bayangan pada lensa cembung pun cukup menggunakan dua sinar
istimewa.

Bayangan yang tejadi merupakan hasil perpotongan sinar-sinar bias atau


perpanjangan sinar-sinar bias. Misalnya, benda diletakkan pada jarak lebih besar
daripada F2.

Sinar datang sejajar dengan sumbu utama (sinar a) akan dibiaskan melalui
titik fokus F1 (sinar c) dan sinar dating melalui titik fokus F2 (sinar b) akan
dibiaskan sejajar sumbu utama (sinar d). Hasil perpotongan sinar-sinar bias (sinar
c dan d) membentuk satu titik ujung bayangan. Jika kamu tarik garis tegak lurus
dari sumbu utama ke titik itu akan terbentuk bayangan nyata. Jika benda
diletakkan pada jarak lebih besar dari pada 2F, sifat bayangannya adalah nyata,
terbalik, dan diperkecil.

Bayangan pada lensa cembung untuk beberapa posisi diperlihatkan pada


Gambar :
 Jika benda diletakkan antara F2 dan 2F2, sifat bayangan nyata, terbalik,
dan diperbesar.
 Jika benda diletakkan pada jarak lebih kecil daripada F2, sifat
bayangannya adalah maya, sama tegak, dan diperbesar.

 Jika benda diletakkan pada titik F2 atau 2F2 bayangan yang terbentuk
nyata terbalik dan diperbesar.

2 Lensa Cekung
Pembiasan pada Lensa Cekung
Lensa cekung atau lensa konkaf merupakan lensa yang bersifat
menyebarkan cahaya sehingga disebut sebagai lensa divergen. Jari-jari
kelengkungan lensa cekung bernilai negatif. Bagian-bagian dari lensa cekung
dapat kamu perhatikan pada gambar di samping.

a. O: titik pusat lensa


b. F1: titik fokus permukaan lensa cekung 1
c. F2: titik fokus permukaan lensa cekung 2

Ada beberapa macam lensa cekung, yaitu lensa konveks konkaf, lensa plan
konkaf, dan lensa bikonkaf.
Lensa konveks konkaf adalah lensa yang salah satu permukaannya berbentuk
bidang cekung dan permukaan lainnya berbentuk bidang cembung. Lensa plan
konkaf adalah lensa cekung yang salah satu permukaannya berbentuk bidang
datar.
Sedangkan lensa bikonkaf adalah lensa cekung yang kedua permukaannya
berupa bidang cekung. Lensa cekung memiliki tiga sinar istimewa. Perhatikan
gambar berikut!
Jika sinar-sinar sejajar dikenakan pada lensa cekung, sinar-sinar biasnya akan
menyebar seolah-olah berasal dari satu titik yang disebut titik fokus.

Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung


Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut.
1 Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik
fokus F1.

2 Sinar datang menuju titik fokus pasif F2 akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

3 Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan


Untuk melukiskan bayangan pada lensa cekung cukup digunakan dua berkas sinar
istimewa saja. Perhatikan Gambar:

Oleh karena benda harus diletakkan di depan lensa bayangan yang terjadi akan
selalu sama, yaitu maya, sama tegak, dan diperkecil
Pembagian Ruang pada Lensa
Untuk memudahkan pemeriksaan bayangan, kamu dapat membagi-bagi ruang
benda dan ruang bayangan, yaitu:

Aturan pemakaian ruang benda dan bayangan adalah sebagai berikut.


a Jumlah ruang benda dan ruang bayangan sama dengan 5 (lima).
b Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari ruang benda bayangan akaan
diperbesar.
c Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada ruang benda, bayangan akan
diperkecil.
d Jika bayangan berada di belakang lensa, sifatnya nyata dan terbalik.
e Jika bayangan berada di depan lensa, sifatnya maya dan sama tegak.

D. Indra Pengelihat
Pengertian alat indra: adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan
luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu
indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung),
indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit)

1 Alat – alat Pelengkap Bagian Mata


a Alis Mata
Terdiri dari rambut kasaryang terletak diatas mata kanan dan kiri.
Yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang mengalir dari
dahi.
b Kelopak mata
Berfungsi melindungi mata dari debu dan kotoran
c Bulu mata
Bulu mata berfugsi untuk melindungi nmata dari debu dan benda asing
pada saat mata terbuka dan menyaring cahaya yang akan di terima di
bola mata.
d Apparatus lakrimalis
Berfungsi untuk menghasilkan air mata

2 Bagian – bagian Mata


Mata manusia memiliki bagian-bagian yang sangat sempurna. Berikut adalah
bagian-bagian mata yang perlu kamu ketahui.

a. Kornea
Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang dan berfungsi
sebagai pelindung matamu. Agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh
air mata yang berasal dari kelenjar air mata.
b. Cairan Aqueous
Di belakang kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous yang berfungsi
untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.
c. Iris atau Selaput Pelangi
Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan warna
pada mata seseorang. Pernahkah kamu melihat seseorang atau binatang memiliki
mata berwarna biru, cokelat, atau hitam?
d. Pupil
Pupil terdapat di tengah-tengah iris. Pupil dapat mengecil dan membesar, seperti
fungsi diafragma pada kamera. Pupil membuka dan menutup secara otomatis
bergantung pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil,
sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar.
e. Retina ( tunika Nervosa)
Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi
sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya pelat film pada
kamera.
f. Lensa Kristalin
Lensa kristalin merupakan lensa mata yang terbuat dari bahan bening, berserat,
dan kenyal. Lensa mata berbeda dengan lensa kamera, tetapi memiliki fungsi
yang sama. Pada kamera, untuk memfokuskan bayangan pada pelat film, lensa
kamera harus dimajukan atau dimundurkan. Pada mata, untuk memfokuskan
bayangan pada retina, yaitu dengan mencembungkan atau memipihkan lensa.
Daya untuk membuat lensa mata cembung dan memipih sesuai dengan jarak
benda yang dilihat disebut daya akomodasi.

3 Proses Melihat
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut:
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea
dan diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa
mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik
kuning.
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita
bisa mengetahui apa yang kita lihat
4 Kelainan dan Penyakit pada Indra Pengelihat
Kelainan atau penyakit yang menyerang indra pengelihat antara lain:
a Astigmatis

Astigamatis (mata selindris)adalah kelainaan pada mata yang


menyebabkan penglihatan kabur .hal ini terjadi karna penderita
tidak mampu melihat garis garis horizontal dan vartikel secara
bersama- sama .mart tidak mampu mwmfokuskan pandangan
kornea mata tidak berbentuk bola. Kelaian ini dapat di atasi
dengan memakai kacamata selindris.

b Miopi

Miopi(rabun jauh)adalah kelaianan pada mata yang di tandai


dengan mata tidak dapat melihat jauh .hal terjadi karna bola
mata terlalu panjang dan bayanga benda jatuh di bintik
kuning.kelainan ini dapat di atasi dengan kaca mata berlensa
cekung.(negatif)

c Hipermetropi

Hipermetropi(rabun dekat)adlah kelainan pada mata yang di


tandai dengan mata tidak dapat melihat dekat .hal ini terjadi
karna bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh ke bintik
kuning kelainan ini dapat di atasi dengan kaca mata berlensa
cembung (positif)

d Presbiopi
Presbiopi(rabun dekat dan jauh)adalag kelaina yang di tandai
dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh.halini terjadi
karna daya akomodasi mata mata mulai berkurang .kelaianan
ini di alami oleh orang tua sehingga di sebut dengan mata
tua.kelaina ini dapat di atasi menggunakan kaca mata berlensa
rangkap,yaitu bagian atas berlensa cekung (negativ)dan bagian
bawah berlensa cembung (positif)
e Katarak
Katarak(bular mata)merupakan kelainan pada lensa mata.lensa
mata menjadi kabur dan keruh sehinggah cahaya yang masuk
tidak mencapi retina.biasanya,katarak di derita oleh orang yang
berusia lanjut.katarak dapat di atasi dengan tindakan oprasi.

E. Alat – alat Optik


Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan
benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma.
1 Kamera
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil
gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out.
Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat
bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:


1 Lensa cembung
2 Film
3 Diafragma
4 Aperture

2 Lup
Lup  adalah alat optik yang memiliki fungsi untuk memperbesar
bayangan benda. Lensa yang digunakan adalah lensa cembung.
Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan
diperbesar.

Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:


1.     1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum
2.    2. Dengan cara mata tidak berakomodasi
Pada mata berakomodasi maksimum
·         Si = -PP = -Sn

Ø  Perbesaran sudut atau perbesaran angular

Pada mata tak berakomodasi


·         Si = -PR
·         So = f
Ø  Perbesaran sudut

M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak fokus lup dalam meter

3 Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-
benda kecil. Mikroskop yang paling sederhana menggunakan
kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif
lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler.
 
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi
maksimum.

 
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:

Keterangan:
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

 
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak
berakomodasi.
 
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:

S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter


S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa
okuler. Untuk masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop
dapat dihitung dengan cara yang berbeda.
A.   Mata berakomodasi maksimum
d = Si(Ob) + So(Ok)
B.    Mata tak berakomodasi
d = Si(Ob) + f(Ok)
Keterangan:
d = panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meter

f(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter

4 Teropong
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih
dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu
lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa
mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah:
lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh
dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Panjang teropong adalah jarak
antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Ø  Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada
di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa
cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan
jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung
dengan jarak fokus pendek.

Ø  Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh
dipermukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang
nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi
terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai
pembalik bayangan.
Ø  Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara
lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai
pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk
adalah maya, tegak, dan diperkecil.

5 Periskop
Periskop adalah alat optik yang digunakan pada kapal selam untuk melihat
permukaan laut. Kapal selam perlu melihat keadaan permukaan laut sebelum
kapal selam tersebut muncul mengapung di permukaan. Periskop terdiri atas
dua buah lensa cembung dan dua buah prisma siku-siku sama kaki. 
Menurut wikipedia:
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari
posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat dibuat dengan
menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling
berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop sederhana
sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi
kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada
kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam.

Bagian-bagian dari periskop:


1 Eyepiece
2 Diagonalprism
3 Handle
4 Erectinglenses
Periscopetube
5 Fieldlens
6 Lens
7 Headdiagonalprism
Window

6 Proyektor
Adalah :alat yang di gunakan untuk memproyeksi gambar pada layar.
Proyektor berfungsi untuk memperbesar dan menampilkan bayangan yang nyata
pada layar. Advertisment
Jenis Proyektor
Proyektor terdiri dari 2 jenis yaitu proyektor diaskop (diaskop projector)
dan overhead projector (OHP).
1. Proyektor Diaskop (Diaskop Projector)
Proyektor diaskop adalah alat untuk memproyeksikan gambar
diapositif sehingga terbentuk bayangan nyata pada layar. Alat ini terdiri
dari sebuah cermin cekung sebagai reflektor (pemantul) dan dua buah
lensa cembung masing-masing sebagai kondensor (membuat sinar sejajar)
dan sebagai proyektor (memperbesar gambar bayangan).
Pada proyektor diaskop, titik pusat kelengkungan cermin berimpit
dengan titik api lensa kondensor dan di titik itu dipasang lampu yang terang.
Sinar yang dipancarkan lampu diubah oleh lensa kondensor menjadi berkas
sinar sejajar yang tepat menerangi benda diapositif. Benda tersebut merupakan
benda untuk lensa proyektor yang menghasilkan bayangan nyata, terbalik,
diperbesar, dan terletak di layar. Perbesaran hanya terjadi oleh lensa proyektor
sehingga terlihat seperti pada gambar berikut :
Di bioskop, gambar diapositif disambung dengan perubahan
gerak. Akibatnya, bayangan pada layar tampak hidup. Kesan hidup ini
akibat bayangan iring, yaitu kesan yang diterima retina, kemudian
disimpan kira-kira 0,05 detik setelah bayangan itu hilang. Sebelum kesan
bayangan pertama hilang, bayangan kedua telah mengikutinya, begitu
seterusnya. Akibatnya, kesan terhadap kedua bayangan menjadi satu.

2. Overhead Projector (OHP)


OHP adalah alat untuk memproyeksikan benda tembus cahaya. Cara
kerja OHP seperti diaskop. Alat ini sering dipakai karena memiliki
beberapa kelebihan, yaitu dapat dipakai dalam ruangan terang dan benda
yang diproyeksikan adalah gambar atau tulisan tangan dengan spidol
pada kertas plastik atau kertas transparan.

F. Jjk
G. Jklk
H. Jl
I.

Anda mungkin juga menyukai