Anda di halaman 1dari 2

1.

Menghitung standar deviasi menggunakan mean

185,22
= = 4,2095
44

Jadi standar deviasi dari 45 sampel adalah sebesar 4,2095

2. Peristiwa dalam Probabilitas

a) Peristiwa yang saling meniadakan atau saling asing ( mutually exclusive) adalah kejadian
dimana jika sebuah kejadian terjadi maka kejadian yang kedua adalah kejadian yang saling
meniadakan. Jika A telah terjadi, maka kejadian B tidak akan terjadi. Sebagai contoh, dalam
pelemparan sebuah dadu munculnya mata dadu 2 dan 3 tidak bisa terjadi secara bersamaan,
sehingga munculnya mata dadu 2 akan meniadakan munculnya mata dadu yang lain.
Rumusnya sebagai berikut :

P (A atau B) = P (A U B) = P (A) + P (B)

b) Peristiwa yang tidak saling meniadakan adalah jika kedua peristiwa atau lebih tersebut
adapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua peristiwa A dan B tidak saling meniadakan
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah sebagai berikut :

P (A atau B) = P(A) + P(B) – P (A dan B)

c) Peristiwa yang Komplimen adalah peristiwa yang saling melengkapi artinya Peristiwa
pelengkap menunjukkan bahwa apabila ada dua peristiwa  A dan B yang saling melengkapi,
sehingga apabila peristiwa A tidak terjadi, maka peristiwa B pasti terjadi. Probabilitas
terjadinya peristiwa tersebut adalah sebagai berikut :

P(A) + P(B) = 1 atau P(A) = 1 – P (B)

d) Peristiwa yang independen Dua peristiwa dikatakan independen (bebas) jika terjadinya
atau tidak terjadinya peristiwa satu tidak mempengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh peristiwa
yang lain. Jika A dan B merupakan dua peristiwa yang independen, maka probabilitas untuk
terjadinya kedua peristiwa tersebut adalah :

P(A ∩ B) = P(A) x P(B).

e) Peristiwa yang dependen adalah jika terjadinya peristiwa yang satu akan mempengaruhi
atau merupakan syarat terjadinya peristiwa yang lain. Jika peristiwa A dan B merupakan
peristiwa dependen (probabilitas bahwa B akan terjadi jika diketahui bahwa A telah terjadi)
maka dapat dirumuskan :

P(A ∩ B) = P(A) x P(B/A)


3. Menghitung nilai probabilitas

a) nilai probabilitas terjadinya x bila (0 ≤ x ≤ 1,24) adalah sama dengan luas kurva normal
dari z = 0 sampai z = 1,24

Jadi nilai probabilitas terjadinya x bila (0 ≤ x ≤ 1,24) = P(0 ≤ x ≤ 1,24) = 0,3925

b) nilai probabilitas terjadinya x bila (–0,37 ≤ x ≤ 0) adalah sama dengan luas kurva normal
dari z = 0 sampai z = 0,37 karena P(–0,37 ≤ x ≤ 0) = P(0 ≤ x ≤ 0,37)

Jadi nilai probabilitas terjadinya x bila (–0, 37 ≤ x ≤ 0) = P(–0, 37 ≤ x ≤ 0) = P(0 ≤ x ≤ 0,37)


= 0,1443

c) nilai probabilitas terjadinya x bila (–1,73 ≤ x ≤ 2,02) adalah sama dengan luas kurva
normal dari z = –1,73 sampai z = 2,02

Jadi nilai probabilitas terjadinya x bila (–1,73 ≤ x ≤ 2,02) = P(–1,73 ≤ x ≤ 2,02)

= P(–1,73 ≤ x ≤ 0) + P(0 ≤ x ≤ 2,02)

= P(0 ≤ x ≤ 1,73) + P(0 ≤ x ≤ 2,02)

= 0,4582 + 0,4783

= 0,9365

d) nilai probabilitas terjadinya x bila (0,66 ≤ x ≤ 1,25) adalah sama dengan luas kurva normal
dari z = 0,66 sampai z = 1,25

Jadi nilai probabilitas terjadinya x bila (0,66 ≤ x ≤ 1,25)

= P(0,66 ≤ x ≤ 1,25)

= P(0 ≤ x ≤ 1,25) – P(0 ≤ x ≤ 0,66)

= 0,3944 – 0,2454

= 0,1490

Anda mungkin juga menyukai