Anda di halaman 1dari 7

MEMAJUKAN INOVASI PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.

0
ESSAY

NAMA
MUHAMMAD MUFID NILMADA ZULKARNAIN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2020
Memajukan Inovasi Pembelajaran di Era Society 5.0

Saat ini dunia pendidikan sedang mengalami masalah yang serius. Dengan
perubahan Iptek yang sangat cepat dan kompleks, menuntut untuk lebih
mempersiapkan secara matang dalam menghadapi perubahan dunia yang serba cepat
ini. Revolusi industri 4.0 memiliki perubahan yang sangat signifikan, dimana
teknologi informasi dan komunikasi digunakan secara sepenuhnya. Revolusi industri
4.0 yang tidak terlepas dari teknologi robotisasi, kecerdasan artifisial dan internet of
think yang sebagian telah menggantikan peran manusia. Sehingga kemunculan
industri 4.0 membuat resah sebagian masyarakat. Belum lama ini Society 5.0 sedang
hangat-hangatnya diperbincangkan. Jepang salah satu negara yang telah
mengenalkan Society 5.0. dilansir di kompas.com bahwa Pemerintah Jepang sudah
mulai memperkenalkan Society 5.0 dimana teknologi digital diaplikasikan pada
kehidupan manusia.

Pada konsep ini tidak jauh beda dengan industri 4.0, hanya saja dalam
Society 5.0 lebih mempersiapkan SDM nya lebih tepatnya sebagai penetralisir atas
tantangan yang diberikan dari industri 4.0 yang melahirkan berbagai inovasi dan
industrialisasi. Dengan datangnya Society 5.0 dapat menyelesaikan masalah dan
sistem dalam dunia maya dan dunia sosial Sebelumnya revolusi industri yang
pertama ditandai dengan mesin uap. Kedua yaitu dengan penerapan konsep produksi
massal dan mulai memanfaatan tenaga listrik. Ketiga, dengan penggunaan teknologi
otomasi dalam kegiatan industri, dan pada yang keempat merupakan loncatan besar
dalam penerapan teknologi komunikasi dan informasi secara menyeluruh.
Sebagaimana yang kita tahu konsep Industri 4.0 bermula di inggris. Dalam Industri
4.0 hampir semua kebutuhan manusia serba melalui internet. Adanya Industri 4.0
memudahkan dan menjadi pekerjaan lebih cepat baik dalam bidang pendidikan,
usaha bisnis, maupun bidang lainnya. Namun dengan adanya konsep Industri 4.0
juga membuat khawatir khususnya di Jepang, sebab hanya mengutamakan pada
teknologinya saja dan tidak memperhatikan pada aspek SDMnya. Maka munculah
konsep baru yang bernama Society 5.0. Konsep ini jauh beda dari konsep industry
4.0, dimana pada konsep Society 5.0 menekankan pada manusianya, bagaimana
manusia tersebut bisa melakukan antisipasi terhadap tren global dari akibat
munculnya industry 4.0. Walaupun Indonesia belum menerapkan Society 5.0, tapi
tetap saja sebuah negara harus mempersiapkan masyarakatnya untuk bisa
beradaptasi dengan peradaban yang baru. Dimana zaman sekarang IPTEK sudah
tidak asing lagi bagi masyarakat, bahkan dari IPTEK tersebut memberikan manfaat
bagi masyarakat. Untuk menghindari resiko yang akan muncul dalam masalah
sosial, maka ada beberapa komponen untuk diterapkan dalam pendidikan.
Komponen tersebut menyiapkan peserta didik untuk siap menghadapi Society 5.0.
Komponen menuju Society 5.0. Untuk mewujudkan atau mempersiapkan Society
5.0 dalam bidang pendidikan, anak tidak cukup hanya sebatas memahami atau di
berikan sebuah teori saja. Hal tersebut belum cukup untuk mempersiapkan peserta
didik menghadapi Society 5.0 melainkan cara berpikir. Cara berpikir ini untuk
membiasakan peserta didik dalam beradaptasi ke depanya. Beberapa cara berpikir
tersebut diantaranya harus kritis, kontruktif, dan inovatif. Seperti yang di ungkapkan
Direktur HAFECS (Highly Functioning Education Consulting Services ) Jakarta
(mediaindonesia.com. 2019) era Society 5.0 menuntut siswa dan masyrakat untuk
mampu berpikir kritis dan konstruktif. Dapat dilihat secara umum guru-guru kita
belum mampu melakukan pengajaran dengan metode tersebut. Bisa dikatakan
bahwa Indonesia belum siap menghadapi era Society 5.0 . Tetapi ini bukanlah
masalah siap ataupun tidak siap, namun kita harus melakukannya, harus siap
menghadapi era Society 5.0 tersebut. Seperti yang telah dilansir di alinea.id bahwa
konsep pembelajaran di sekolah dalam menghadapi Sociery 5.0 perlu dikembangkan
dengan beberapa komponen yang diantaranya pertama kemampuan HOTS dalam
proses pembelajaran. HOTS ( Higher, Order, Thinking, Skills ) merupakan
kemampuan dalam memecahkan masalah secara kompleks,berpikir kritis dan
kreativitas. Penerapan HOTS dapat dilakukan dengan mengenalkan dunia nyata
kepada peserta didik dengan permasalahan yang ada. Seperti masalah lingkungan
dan kesehatan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga peserta
didik diharapkan dapat menganalisis serta memecahkan masalah tersebut. Kedua,
pembaharuan orientasi pembelajaran pembelajaran yang futuristic, mengenalkan
pembelajaran yang tidak hanya pada penguasaan materi tetapi juga perlu
menghubungkan terkait dengan pemanfaatan untuk kemajuan masyarakat Society
5.0

Ketiga, dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Untuk memberi ruang
kepada perserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan dan kreativitas. Guru
boleh memilih berbagai model pembelajaran seperti discoverey learning, project
based learning, problem based learning, dan inquiry learning . dari berbagai model
tersebut mendorong perseta didik untuk membangun kreativitas serta berpikir kritis.
Keempat, pengambangan kompetensi guru. Kompetensi dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik guru juga perlu ditingkatkan agar mampu beradaptasi
dengan industry 4.0 dan society 5.0. dengan dibekali wawasan keilmuan, attitude
dan skill merupakan ciri dalam mempersiapkan society 5.0. Kelima, penyediaan
sarpras dan sumber belajar yang futuristic sesuai kebutuhan berupa smart building
berbasis IT berupa ruang kelas, perpustakaan , dan laboratorium yang didukung
fasilitas IoT dan AI yang mendukung sumber belajar dan media belajar peserta
didik. Bagaimanapun kondisi yang sedang dihadapi sekarang,siap tidak siap dunia
pendidikan harus mampu menghadapi industry 4.0 dan society 5.0. Dan dengan
menggunakan metode pembelajaran pendidikan yang tepat, harapanya generasi
muda siap menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi akibat dari industry 4.0
serta society 5.0.

Persiapkan Pendidikan Berkualitas untuk Bonus Demografi

Indonesia saat ini telah memasuki fenomena bonus demografi. Yaitu, suatu
fenomena dimana Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk usia
produktif (5-64 tahun) secara signifikan. Berdasarkan paparan Surya Chandra
anggota DPR Komisi IX, dalam seminar masalah kependudukan di Indoensia di
Fakultas Kedoketran Universitas Indonesia, usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada
2020-2030 akan mencapai 70 persen.

Sedangkan sisanya 30 persen adalah penduduk dengan usia non produktif. Dibawah
15 tahun dan diatas 65 tahun. Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif
mencapai sekitar 180 juta. Sementara, penduduk non produktif hanya 60 juta. Selain
itu, berdasarkan laporan PBB, diyatakan bahwa dibandingkan dengan Negara Asia
lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus menurun sampai
2020. Artinya, selama kurun waktu 2020-2030, Indonesia memiliki angka
ketergantungan penduduk yang paling kecil. Sehingga, akan ada lebih banyak
penduduk usia produktif yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa dan
negara. Bonus demografi ini tidak serta merta datang dengan sendirinya. Oleh
karena itu hal ini bisa menjadi berkah dan peluang bagi Indonesia. Namun, apabila
Indonesia gagal dalam mengoptimalkan bonus demografi ini, akan terjadi kerugian
yang sangat besar.
Upaya pengoptimalan bonus demografi ini memerlukan kerjasama dari seluruh
lapisan masyarakat dan lembaga terkait. Serta, pemerintah sebagai agent of
development untuk mencetak penduduk usia produktif yang memiliki kualitas
unggul. Dimana penduduk usia produktif tersebut memiliki kompetensi unggul
dalam bidang masing-masing, dan mampu berkompetisi dalam kancah nasional
maupun internasional.
Untuk mencetak penduduk usia produktif yang berkualitas tersebut, seluruh elemen
masyarakat serta pemerintah harus segera berbenah. Khususnya dalam bidang
pendidikan. Penduduk usia sekolah harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas
dan merata ke seluruh penjuru Indonesia.
Lampiran

Demikianlah tulisan mengenai memajukan inovasi pembelajaran di era society 5.0.


Semoga dengan adanya tulisan ini bisa bermanfaat kepada setiap pembaca.
DAFTAR PUSAKA

https://smol.id/2019/12/17/memajukan-inovasi-pembelajaran-di-era-society-5-0/

https://siedoo.com/berita-4278-persiapkan-pendidikan-berkualitas-untuk-bonus-
demografi/

Anda mungkin juga menyukai