IPS
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN TEPAT!
1.Perhatikan wacana berikut!
Sekolah Terbuka Anak Suku Pedalaman “Modernisasi vs Kearifan Lokal”
Tamiyang merupakan anak suku pedalaman di hutan Kalimantan. Suku pedalaman sangat
memegang teguh adat istiadat. Adat istiadat tersebut memberi pedoman bagi suku pedalaman
dalam berperilaku dengan lingkungan alam dan sosial. Keadaan ini menyebabkan suku
pedalaman dapat hidup selaras dengan alam dan lingkungannya.
Suku pedalaman merupakan suku yang tertutup terhadap dunia luar. Sikap tertutup ini
disebabkan oleh ketakutan terhadap perubahan sosial dalam sukunya.Suku pedalaman memiliki
anggapan bahwa perubahan dapat mengganggu kestabilan dalam kehidupan masyarakat suku
pedalaman dan kerusakan lingkungan hutan. Sikap tertutup ini diperkuat dengan pemahaman
bahwa orang dari luar hanya bertujuan merusak hutan yang mereka kelola.
Pada suatu hari ada sekelompok pemuda yang peduli terhadap pendidikan yang berniat
membuka sekolah terbuka bagi anak suku pedalaman. Akan tetapi, niatan sekelompok pemuda
tersebut ditolak. Meskipun demikian, pemuda-pemuda tersebut tetap membuka sekolah terbuka
bagi anak suku pedalaman. Mereka membujuk anak-anak suku pedalaman agar belajar membaca
dan menulis tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Pada awalnya, hanya ada beberapa anak suku pedalaman yang mau belajar di sekolah
terbuka, salah satunya adalah Tamiyang. Bagi Tamiyang, belajar membaca dan menulis
merupakan hal baru yang tidak diajarkan oleh orang tua dan sukunya. Selama beberapa hari,
kegiatan belajar di sekolah terbuka di lakukan secara diam-diam karena belum mendapat
persetujuan dari kepala suku.
Pada suatu hari kepala suku mengetahui bahwa ada kegiatan belajar didaerahnya.
Akhirnya, sekolah terbuka tersebut dibubarkan. Para pemuda yang menjadi pengajar di sekolah
terbuka tersebut diusir dari wilayah hutan.
Keinginan Tamiyang untuk terus belajar membaca dan menulis, membuat ia memutuskan
ikut gurunya ke kota. Ia berkeinginan bersekolah dikota. Keputusan Tamiyang ini membuatnya
melanggar aturan adat, ia didenda oleh sukunya untuk menyembelih dua ekor kerbau sebagai
permintaan maafnya telah melanggar hukum adat.