Modul 02 Mo Ie
Modul 02 Mo Ie
MATEMATIKA
OPTIMASI
Abstract Kompetensi
Sekumpulan aktivitas unik yang Memberikan pemahaman tentang
saling terkait yang ditujukan untuk sistem Manajemen Proyek, baik yang
mencapai kinerja tertentu dalam terkait dengan konsep proyek, proses
batasan waktu dan resources yang manajemen proyek maupun
administrasi proyek
tersedia disebut dengan Proyek
Contoh
Suatu pabrik sedang merencanakan produksi satu jenis produk unggulannya selama 1
tahun mendatang. Diperkirakan permintaan produk ini setiap bulannya adalah seperti
berikut.
BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERMINTAAN 30 30 30 40 40 30 30 50 50 50 60 40
(UNIT)
Kapasitas produksi yang dimiliki adalah 40 unit/bulan dengan ongkos produksi Rp.
25.000,-/unit. Setiap produk yang tidak terjual disetiap akhir bulan mengakibatkan ongkos
Rp. 2.000,- bagi pabrik tersebut. Tentukan jumlah produk yang harus dibuat setiap bulannya
agar ongkos totalnya minimum. Diketahui pula bahwa pada awal bulan ke 1, sisa persediaan
produk yang dimiliki adalah 20 unit.
12 12
∑ 25 . 000 ( x j ) + ∑ 2 . 000 ( y j )
Minimasi Z = j=1 j=1
y1 + x2 – 30 = y2 ~ dan seterusnya
y2 + x3 – 30 = y3
y3 + x4 – 40 = y4
y5 + x6 – 30 = y6
y6 + x7 – 30 = y7
y7 + x8 – 50 = y8
y8 + x9 – 50 = y9
y9 + x10 – 50 = y10
x2 40 ~ dan seterusnya
x3 40
x4 40
x5 40
x6 40
x7 40
x8 40
x9 40
x10 40
x11 40
x12 40
x1* = 20; x2* = 40; x3* = 40; x4* = 40; x5* = 40; x6* = 40
y1* = 10; y2* = 20; y3* = 30; y4* = 30; y5* = 30; y6* = 40
y7* = 50; y8* = 40; y9* = 30; y10* = 20; y11* = 0; y12* = 0
2.000 (10 + 20 + 30 + 30 + 30 + 40 + 50 + 40 + 30 + 20 + 0 + 0)
Contoh 2.8
Pada Contoh 2.7, ternyata mesin yang digunakan harus diperbaiki pada bulan 4 dan 10
sehingga kapasitas produksi yang tersedia pada kedua perioda tersebut menjadi 10 unit.
Selain itu, diinginkan pula inventori pada akhir tahun sebesar 3000 unit. Bila pabrik harus
membeli dari sumber lain karena kondisi ini dengan harga Rp.40.000,-/unit, bagaimana
jadwal produksi (beserta jumlah yang harus dibeli dari sumber lain) sehingga ongkos
totalnya minimum ?
persed. akhir
y1 + x2 + z2 – 30 = y2 ~ dan seterusnya
y2 + x3 + z3 – 30 = y3
y3 + x4 + z4– 40 = y4
y4 + x5 + z5– 40 = y5
y5 + x6 + z6 – 30 = y6
y6 + x7 + z7 – 30 = y7
y7 + x8 + z8 – 50 = y8
y8 + x9 + z9 – 50 = y9
x2 40 ~ dan seterusnya
x3 40
x5 40
x6 40
x7 40
x8 40
x9 40
x11 40
x12 40
x1* = 20; x2* = 40; x3* = 40; x4* = 10; x5* = 40; x6* = 40
x7* = 40; x8* = 40; x9* = 40; x10* =10; x11* = 40; x12* = 40
40.000 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 40 + 20 + 30) +
Contoh 2.9 :
Ongkos pengumpulan limbah dari pabrik i ke fasilitas k setiap ton adalah c ik, sedangkan
ongkos angkut dari fasilitas k ke tempat pembuangan j adalah c kj/tonnya. Tentukan fasilitas
pengolahan limbah yang harus dibuat beserta masing-masing limbah yang harus
dikumpulkan dari setiap pabrik, dan jumlah limbah yang diproses serta dikirimkan ke lokasi
pembuangan setiap harinya, agar ongkos totalnya minimum, dengan menggunakan PL.
Catatan : tidak semua fasilitas pengolahan limbah ini harus dibuat, melainkan secukupnya
saja (boleh lebih dari 1 unit). Contoh 2.9 ini merupakan contoh pemodelan Programa Linier
Intejer Campuran.
ALTERNATIF 1 :
Bila :
x ik banyaknya limbah yang diambil dari pabrik i dan diolah pada fasilitas k;
x kj banyaknya limbah yang diolah pada fasilitas k dan kemudian dikirimkan
(dibuang) ke lokasi pembuangan j;
F.Obyektifnya adalah :
C
∑ f k. yk
Minimasi biaya investasi fasilitas pengolah limbah sebesar = k =A
Minimasi biaya pengolahan limbah dari pabrik i ke fasilitas k per hari sebesar =
α k . x ik
Minimasi biaya pembuangan dari fasilitas k ke tempat pembuangan k per hari
sebesar =
c kj .x kj
Sehingga secara keseluruhan f.obyektif persoalan ini berbentuk :
C m C m C C n
∑ f k y k + ∑ ∑ c ik xik + ∑ ∑ q k x ik + ∑ ∑ c kj x kj
Minimasi Z = k =A i=1 k =A i=1 k = A k= A j=1
Limbah yang dihasilkan setiap pabrik per hari harus terangkut seluruhnya, yakni =
C
∑ x ik= a i untuk i=1 , 2, . .. , m
k =A
Setiap fasilitas pengolahan limbah mampu mengolah limbah yang masuk per hari,
m
∑ x ik ≤ q k . y k untuk k = A , B , C
yakni = i=1
m n
∑ x ik = ∑ x kj untuk k = A , B , C
tempat pembuangan seluruhnya, yakni = i=1 j=1
Limbah yang telah diolah pada setiap fasilitas pengolahan mampu tertampung di
C
∑ x kj≤ b j untuk j=1 , 2 , . . . , n
lokasi pembuangan setiap harinya, yakni = k =A
x ik , x kj 0 dan
y k = {0 atau 1}, dimana i = 1,2, …, m;
ALTERNATIF 2 :
x ikj banyaknya limbah yang diambil dari pabrik i, diolah pada fasilitas k, dan
kemudian dikirimkan (dibuang) ke lokasi pembuangan j;
yk adalah variabel = {0 atau 1}, yakni bernilai 0 bila fasilitas pengolah k
tidak terpilih (tidak diperlukan) dan sama dengan 1 bila fasilitas k harus
dibuat (terpilih);
Maka :
C
∑ f k. yk
Minimasi biaya investasi fasilitas pengolah limbah sebesar = k=A
c ik .x ikj
α k . x ikj
Minimasi biaya pembuangan dari fasilitas k ke tempat pembuangan k PER hari
sebesar =
c kj .x ikj
Sehingga secara keseluruhan f.obyektif persoalan ini berbentuk :
K m n K
∑ f k . yk ∑ ∑ ∑ ( c ik + qk + c kj ) x ikj
Minimasi : k =1 + i=1 j=1 k=1
Limbah yang dihasilkan setiap pabrik per hari harus terangkut seluruhnya, yakni =
C
∑ x ikj= ai untuk i=1 , 2 , .. . , m
k =A
Setiap fasilitas pengolahan limbah mampu mengolah limbah yang masuk per hari,
m
∑ x ikj≤ qk . y k untuk k= A , B , C .
yakni = i=1
Limbah yang telah diolah pada setiap fasilitas pengolahan dapat ditampung di lokasi
C
∑ x ikj≤ b j untuk j=1 , 2, . .. , n
pembuangan setiap harinya, yakni = k =A
x ikj 0 dan
y k = {0 atau 1}, dimana i = 1,2, …, m;
A B C
PABRIK i :
1 10 15 20
2 15 20 25
3 10 15 10
4 60 40 50
Ongkos pembuangan limbah yang telah diolah dari fasilitas k ke tempat pembuangan j
(x Rp.1000,-/ton) adalah seperti berikut.
LIMBAH k 1 2
A 5 10
C 25 30
ALTERNATIF 1 :
subject to :
Solusi optimal :
XA1* = 0 XA2* = 0
XB1* = 8 XB2* = 10
XC1* = 12 XC2* = 0
ongk.pengolahan di Fasilitas A
ongk.pengolahan di Fasilitas B
ongk.pengolahan di Fasilitas C
subject to :
Solusi optimal :
X4A1* = 0, X4A2* = 0,
X4B1* = 1, X4B2* = 7,
X4C1* = 0, X4C2* = 0
Contoh 2.10 :
(Exercise 3.28 pada Linear Programming and Network Flows, Mokhtar S. Bazaraa, John
J. Jarvis, and Hanif D. Sherali; John Wiley & Sons, 2nd edition, 1990)
Tiga jenis makanan : jenis A, B, dan C dijual dengan harga masing-masing Rp. 900,- , Rp.
1.100,- , dan Rp.1.300,- per kg. Ketiga jenis makanan ini dibuat dari 3 jenis bahan makanan
yang dicampur, dengan berat yang berbeda-beda seperti berikut.
Berapa kg. masing-masing jenis makanan (A, B, dan C) yang harus dibuat dan dijual agar
diperoleh pendapatan maksimal ?
Jawab :
ALTERNATIF 1 :
0,8 xA + 0,5 xB + 0,2 xC 150 ~ Berat bahan makanan jenis 1 yang dicampurkan
untuk makanan jenis A, B, dan C tidak melebihi
berat yang tersedia (150 kg)
0,2 xA + 0,3 xB + 0,5 xC 100 ~ Berat bahan makanan jenis 2 yang dicampurkan
untuk makanan jenis A, B, dan C tidak melebihi
berat yang tersedia (100 kg)
0,2 xB + 0,3 xC 50 ~ Berat bahan makanan jenis 3 yang dicampurkan
untuk makanan jenis A, B, dan C tidak melebihi
berat yang tersedia (50 kg)
xA, xB, xC 0
dengan nilai f. obyektif optimal = 900 xA* + 1100 xB*+ 1300 xC* = 900 (100) + 1100 (100) +
1300 (100) = 330.000
Catatan : Perhatikan bahwa pada persoalan ini, yang ingin dicari adalah berat Makanan
jenis A, B, dan C yang harus dibuat dan dijual secara maksimum tanpa mengharuskan
bahwa seluruh Bahan Makanan jenis 1, 2, dan 3 yang dicampurkan habis terpakai
semuanya. Oleh karena itu, konstrainnya berbentuk “”, bukan “=”
ALTERNATIF 2 :
Bila x1A adalah bahan makanan jenis 1 yang dicampurkan untuk makanan jenis A (kg.)
x2A adalah bahan makanan jenis 2 yang dicampurkan untuk makanan jenis A (kg.)
x3A adalah bahan makanan jenis 3 yang dicampurkan untuk makanan jenis A (kg.)
x1B adalah bahan makanan jenis 1 yang dicampurkan untuk makanan jenis B (kg.)
x2B adalah bahan makanan jenis 2 yang dicampurkan untuk makanan jenis B (kg.)
x3B adalah bahan makanan jenis 3 yang dicampurkan untuk makanan jenis B (kg.)
x1C adalah bahan makanan jenis 1 yang dicampurkan untuk makanan jenis C (kg.)
Maksimasi 900 (x1A + x2A + x3A) + 1100 (x1B + x2B + x3B) + 1300 (x1C + x2C + x3C)
x1A + x1B + x1C 150 ~ Berat bahan makanan jenis 1 yang dicampurkan
untuk makanan jenis A, B, dan C tidak melebihi
berat yang tersedia (150 kg)
x2A + x2B + x2C 100 ~ Berat bahan makanan jenis 2 yang dicampurkan
untuk makanan jenis A, B, dan C tidak melebihi
berat yang tersedia (100 kg)
x3A + x3B + x3C 50 ~ Berat bahan makanan jenis 3 yang dicampurkan
untuk makanan jenis A, B, dan C tidak melebihi
berat yang tersedia (50 kg)
x1A/x2A = 4 ~ Berat Bhn.Mkn.1/Berat Bhn.Mkn.2 yg. dicamp.utk. Mkn.A = 4 : 1
x3A = 0 ~ Bhn. Mkn.1 yg. dicampurkan utk. Makanan A = 0
x1B/x2B = 5/3 ~ Berat Bhn.Mkn.1/Berat Bhn.Mkn.2 yg. dicamp.utk. Mkn.B = 5 : 3
x1B/x3B = 5/2 ~ Berat Bhn.Mkn.1/Berat Bhn.Mkn.3 yg. dicamp.utk. Mkn.B = 5 : 2
x1C/x2C = 2/5 ~ Berat Bhn.Mkn.1/Berat Bhn.Mkn.2 yg. dicamp.utk. Mkn.C = 2 : 5
x1C/x3C = 2/3 ~ Berat Bhn.Mkn.1/Berat Bhn.Mkn.3 yg. dicamp.utk. Mkn.C = 2 : 3
Solusi optimum :
Contoh 2.11 :
Contoh 2.11 adalah sama dengan Contoh 2.10, kecuali harga jual Makanan jenis A buksan
Rp. 900,-/kg, melainkan Rp. 9.000,-/kg.
4 Ravindran, A., Phillips, D.T., Solberg, J.J., Operation Research – Principles and
Practice, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Singapore, 1987.
5 Bazaraa, M.S., Jarvis, J.J., Linear Programming and Network Flows, John Wiley &
Sons, New York, 1977.
6 Taha, H.A., Operations Research – An Introduction, 4th Edition, Macmillan Publ. Co.,
New York, 1987.