Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH


(Studi pada Dinas Pendapatan Asli Daerah Kota Malang)

Tenny Putri Astutik, Mochamad Makmur, Suwondo


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: tennyputriastutik@yahoo.co.id

Abstract: Effectiveness of Tax Collection Earth And Building to Increase Revenue (Case Study
of Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang). On occasion of reception of land and building taxes
are still many things that are inside them usually in pulling PBB also still found empty house, the
presence of SPPT (notification letter payable) also the presence of a taxpayer that the disobedient.
The effectiveness of earth and building tax revenues in 2008 up to year 2012 is said to be very
effective with an average percentage 106,25%. Where effectiveness highest happen in 2012 with a
percentage 118,72%. According to the poll effectiveness land and building taxes can be concluded
that Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang has managed in realizing land and building taxes or
more than target specified last 5 (five) years which means has run job so very effectively. The level
of contributions land and building tax against the original income area (PAD) in 2008 until year
2012 reached with the criteria of good enough that is the percentage of criteria above 30,10% to
40%. The average tax contribution of the earth and building as big as 31,63% according to
criteria mean good enough.

Keywords: the effectiveness of the poll tax, earth and buildings tax, the original income area

Abstrak: Efektivitas Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Untuk Meingkatkan


Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang). Berkaitan
dengan penerimaan pajak bumi dan bangunan masih banyak kekurangan-kekurangan yang ada
didalamnya biasanya dalam penarikan PBB juga masih ditemukan rumah kosong, adanya SPPT
(Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) double, juga adanya wajib pajak yang tidak taat. Tingkat
efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dikatakan
sangat efektif dengan rata-rata persentase 106,25%. Dimana efektivitas tertinggi terjadi pada tahun
2012 dengan persentase 118,72%. Menurut tingkat efektivitas pemungutan pajak bumi dan
bangunan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang telah berhasil dalam
merealisasikan pajak bumi dan bangunan atau lebih dari target yang telah ditentukan selama 5
tahun terakhir, yang berarti telah menjalankan tugasnya dengan sangat efektif. Tingkat kontribusi
pajak bumi dan bangunan terhadap PAD tahun 2008 sampai tahun 2012 mencapai angka dengan
kriteria cukup baik yaitu persentase kriteria di atas 30,10% - 40%. Rata-rata kontribusi pajak bumi
dan bangunan sebesar 31,63% yang menurut kriteria berarti cukup baik.

Kata kunci: efektivitas pemungutan pajak, pajak bumi dan bangunan, pendapatan asli daerah

Pendahuluan diwujudkan dalam bentuk Pendapatan Asli


Pajak daerah merupakan jenis pajak yang Daerah (PAD).
dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan PAD memiliki peran penting dalam rangka
untuk membiayai rumah tangga daerahnya. pem-biayaan pembangunan di daerah. Berda-
Menurut Undang-undang No. 28 tahun 2009 sarkan pada potensi yang dimiliki masing-
tentang pajak daerah dan retribusi daerah, pajak masing daerah, peningkatan dalam penerimaan
daerah yang selanjutnya disebut adalah PAD ini akan dapat meningkatkan kemampuan
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang keuangan daerah. Seiring dengan perkembangan
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat perekonomian daerah yang semakin terintegrasi
memaksa berdasarkan undang ± undang, dengan dengan perekonomian nasional dan internasional,
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan maka kemampuan daerah dalam meng-
digunakan untuk keperluan daerah. Sumber optimalkan pemanfaatan sumber-sumber
penerimaan daerah yang dapat menjamin penerimaan PAD menjadi sangat penting.
keberlangsungan pembangunan didaerah dapat Sumber-sumber penerimaan PAD tersebut dapat

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 47-52 | 47


diuraikan lagi dalam bentuk penerimaan dari pajak daerah berasal dari pajak negara yang
pajak daerah dan restribusi daerah. diserahkan kepada daerah sebagai pajak daerah,
Berkaitan dengan penerimaan pajak bumi penyerahan dilakukan berdasarkan undang-
dan bangunan di Kota Malang, sebagaimana undang, pajak daerah dipungut oleh daerah
masih banyak terlihat kekurangan-kekurangan berdasarkan kekuatan undang-undang dan atau
yang ada didalamnya biasanya dalam penarikan peraturan hukum lainnya, hasil pungutan pajak
PBB juga masih ditemukan rumah kosong, daerah dipergunakan untuk membiayai penye-
adanya SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak lenggaraan urusan-urusan rumah tangga daerah
Terutang) double, juga adanya WP (wajib pajak) atau untuk membiayai pengeluaran daerah
yang tidak taat. sebagai badan hukum politik.
Maka penulis merumuskan masalah
Bagaimanakah efektivitas pemungutan pajak 3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
bumi bangunan untuk meningkatkan pendapatan Berdasarkan Undang-undang No. 28 tahun
asli daerah di Kota Malang dan Apakah faktor 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah
pendukung dan penghambat dalam pemungutan yang baru, bahwa selama ini PBB merupakan
pajak bumi bangunan (PBB) terhadap pening- pajak pusat, namun hampir seluruh pene-
katan pendapatan asli daerah di Kota Malang. rimaannya diserahkan kepada daerah.
Tujuan penelitian adalah untuk mendis- Pengertian PBB menurut Undang-undang
kripsikan dan menganalisis efektivitas pemu- PBB adalah iuran yang dikenakan terhadap
ngutan PBB untuk meningkatkan PAD dan pemilik, pemegang kekuasaan, penyewa dan
faktor pendukung serta penghambat pemungutan yang memperoleh manfaat dari bumi dan atau
PBB di Kota Malang. Manfaat penelitian sebagai bangunan. Pengertian bumi disini adalah
sumbangan masukan dan pemikiran bagi Dinas termasuk permukaan bumi dan tubuh bumi yang
Pendapatan Daerah Kota Malang dalam ada dibawahnya. Bangunan adalah konstruksi
kinerjanya dalam meningkatkan efektivitas teknik yang ditanam atau diletakkan secara tetap
pemungutan PBB. pada tanah dan atau perairan dan digunakan
sebagai tempat tinggal atau tempat berusaha.
Tinjauan Pustaka
1. Administrasi Publik 4. Efektivitas
Menurut Keban (2008, h.3) administrasi Efektivitas menurut Abdul Halim (2004,
publik adalah proses dimana sumber daya dan h.129) menyatakan efektivitas menggambarkan
personal publik diorganisir dan dikoordinasikan kemampuan pemerintah daerah dalam
untuk memformulasikan, mengimplementasikan merealisasikan PAD yang direncanakan diban-
dan mengelola keputusan-keputusan dalam dingkan dengan target yang ditetapkan berda-
kebijakan publik. sarkan potensi riil daerah.
Menurut Wayong (1969, h.15), administrasi Sedangkan pengertian efektivitas yang
negara adalah keseluruhan kegiatan yang dikemukakan oleh Mardiasmo (2004, h.2)
dilakukan oleh seluruh aparatur, pemerintahan menyatakan bahwa kontribusi output terhadap
dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan pencapaian tujuan sasaran yang telah ditetapkan
negara. secara sederhana, efektivitas menggambarkan
jangkauan akibat dan dampak dari keluaran
2. Pendapatan Asli Daerah program dalam mencapai tujuan program.
Ketentuan di atas jelas bahwa Pendapatan
Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak dan Metode Penelitian
retribusi daerah serta hasil usaha daerah sendiri. Jenis penelitian yang dipakai di dalam
Pajak daerah merupakan jenis pajak yang penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif
dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono
untuk membiayai rumah tangga daerahnya. (2009, h.1) bahwa metode yang digunakan untuk
Menurut Undang-undang No. 28 tahun 2009 meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
Pajak Daerah yang selanjutnya disebut adalah peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan makna daripada generalisasi.
digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar- Fokus dalam penelitian ini adalah: (1)
besarnya kemakmuran rakyat. Dalam hal ini ciri- efektivitas pe-mungutan pajak bumi dan
ciri dari pajak daerah meliputi (Kaho, 1995):

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 47-52 | 48


bangunan untuk meningkatkan PAD di Kota untuk bekerja lebih baik lagi, jujur, dan
Malang (2) peningkatan pendapatan asli daerah. bertanggungjawab.
Lokasi penelitian di Kota Malang dan c. Pemberitahuan Kepada Wajib Pajak
situs penelitian pada Dinas Pendapatan Daerah Pemberitahuan atau penyuluhan kepada
Kota Malang. Sumber data diperoleh dari data masyarakat sangat membantu dalam
primer dan data sekunder. Pengumpulan data meningkatkan realisasi penerimaan PBB.
dilakukan melalui wawancara, observasi dan Penyuluhan yang dilakukan Dinas Pendapatan
dokumentasi. Instrumen penelitian ada peneliti Daerah Kota Malang dilakukan dengan cara
sendiri, pedoman wawancara dan catatan memasang iklan di media elektronik seperti di
lapangan. Analisis data menggunakan Model web dinas, pemasangan iklan di televisi daerah
Spradley. Seperti yang dikemukakan Spradley dan juga media massa seperti koran di Kota
dalam Sugiyono (2010, h.441) membagi analisis Malang, serta menggandeng PKK Kota Malang.
data dalam penelitian kualitatif berdasarkan Semua ini untuk mengingatkan masyarakat untuk
empat tahapan yaitu analisis domain, analisis membayar pajak agar tepat waktu tidak melewati
taksonomi, analisis komponensial, dan analisis batas waktu yang telah ditentukan.
kultural. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan Dinas
Pendapatan Daerah Kota Malang yang dilakukan
Pembahasan di salah satu kecamatan di Kota Malang tersebut
1. Efektivitas Pemungutan PBB Untuk dapat dilihat bahwa masyarakat sangat antusias
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam membayar pajak. Ini merupakan bentuk
a. Jenis Objek Pajak kesadaran masyarakat atas pembayaran PBB.
Dalam Undang-undang Pajak Bumi dan d. Sanksi
Bangunan No. 12 tahun 1994 menyebutkan Pemungutan pajak dikatakan intensif jika
bahwa yang menjadi objek Pajak Bumi dan tingkat kepatuhan wajib pajak semakin baik, dan
Bangunan adalah bumi dan/bangunan. Keduanya salah satu indikator peningkatan kepatuhan wajib
(bumi dan bangunan) dapat berdiri sendiri (bumi pajak adalah semakin sadarnya masyarakat untuk
saja atau bangunan saja) maupun secara mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak.
bersama-sama sebagai objek yang dapat Di Kota Malang bila wajib pajak tetap tidak
dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan. Pengertian mau memenuhi kewajibannya dalam membayar
bumi dijelaskan meliputi permukaan bumi dan Pajak, maka akan diberikan sanksi administratif
juga tubuh bumi yang ada di bawahnya. terhadapnya. Namun, sebelum itu dilakukan,
Sangat luasnya maksud yang terkandung maka dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan dan
undang-undang PBB, yang menjadi subyek pajak penyidikan pajak terhadap wajib pajak tersebut.
belum tentu menjadi wajib pajak. Sebab subyek Pemeriksaan dan penyidikan pajak terhadap
pajak akan atau baru menjadi wajib pajak apabila wajib pajak sangat perlu dilakukan demi
sudah memenuhi syarat-syarat objektif atau menambah devisa bagi keuangan negara yang
sudah mempunyai objek PBB yangdikenakan sangat berperan terutama dalam pembiayaan
pajak. Yang berarti subyek pajak mempunyai negara dan pembangunan nasional.
hak atas objek yang dikenakan pajak. Untuk sanksi yang diberikan kepada wajib
b. Mekanisme dan Prosedur Pemungutan pajak yang mengalami tunggakan Dinas
Pajak Pendapatan Daerah Kota Malang memberikan
Sistem pemungutan pajak yang digunakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2%
dalam memungut pajak bumi dan bangunan yaitu setiap bulan dihitung dalam jangka waktu paling
self assessment system, dimana pihak wajib pajak lama 24 bulan sejak saat terutangnya pajak.
yang bersangkutan yang berhak menentukan e. Peningkatan Kinerja Aparatur
besarnya pajak yang terutang. Dalam system ini, Untuk meningkatkan kualitas dan
wajib pajak bertugas untuk memungut pajak kemampuan kerja bagi staf atau pegawai
bumi dan bangunan mulai dari melakukan diperlukan skill yang berkaitan dengan
pendataan, menghitung dan menetapkan PBB pelaksanaan tugas ketrampilan, ini sangat mem-
yang harus dibayar oleh wajib pajak sampai pengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
penagihan pajak apabila wajib pajak belum Ketrampilan merupakan salah satu modal bagi
menyetorkan pajaknya sampai jatuh tempo yang organisasi dalam melaksanakan tugas dan
telah ditentukan. Sedangkan Dinas Pendapatan fungsinya. Ketrampilan yang dibutuhkan bagi
Daerah Kota Malang hanya sebagai pengawas. staf atau pegawai dapat diperoleh melalui
Pengawas yang dilakukan sebaiknya tidak hanya pendidikan dan pelatihan.
pada saat terjadi penyimpangan atau Pendidikan merupakan proses pengem-
penyelewengan pajak PBB tetapi dengan bangan pengetahuan, kecakapan pikiran, watak,
membina sikap mental petugas atau aparatur karakter yang ampuh untuk meningkatkan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 47-52 | 49


ketrampilan serta mengembangkan kreativitas Malang meningkat pada setiap tahunnya, dengan
dan produktivitas yang didukung penguasaan rata-rata dari realisasi penerimaan pajak bumi
ilmu pengetahuan dan teknologi. Program dan bangunan sebesar 106,25%. Pada tahun 2008
pelatihan merupakan proses yang didesain untuk target yang ditetapkan sebesar Rp.
mempertahankan atau memperbaiki prestasi 26.271.153.000 dengan realisasi penerimaan
kerja, Pemerintah Kota Malang khususnya. pajak bumi dan bangunan sebesar Rp.
Dalam meningkatkan kinerja aparatur 26.937.628.221 dan memperoleh persentase
untuk memungut pajak Dinas Pendapatan Dearah sebesar 102,54%. Pada tahun 2009 target yang
melakukan pra pembekalan SDM PBB sebagai ditetapkan sebesar Rp. 31.186.698.000 dengan
pajak daerah yang bekerja sama dengan Kanwil realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan
DJP III Jawa Timur dan STAN. Peningkatan sebesar Rp. 31.762.030.791 dan memperoleh
kompetensi SDM melalui magang di Kantor KPP persentase sebesar 101,83%. Pada tahun 2010
Malang dalam Utara dan KPP Malang Selatan, target yang ditetapkan sebesar Rp.
pembekalan teknis tenaga IT di Bandung Jawa 35.271.660.000 dengan realisasi penerimaan
Barat, serta mengirim pegawai untuk menempuh pajak bumi dan bangunan sebesar Rp.
pendidikan D1 STAN spesifikasi operating 37.539.795.149 dan memperoleh persentase
computer. 106,43%. Tahun 2011 target yang ditetapkan
Aspek pendidikan dalam pengukuran sebesar Rp. 40.676.718.399 dengan realisasi
efektivitas pemungutan pajak PBB di Kota penerimaan pajak bumi dan bangunan sebesar
Malang dinilai sudah efektif. Hal ini ditandai Rp. 41.388.375.057 persentasenya sebesar
sudah dilakukannya program-program pen- 101,75%. Dan tahun 2012 target yang ditetapkan
didikan dan pelatihan yang dimaksud terkait sebesar Rp. 39.447.201.803 dengan realisasi
dengan pemungutan pajak PBB. penerimaan pajak bumi dan bangunan sebesar
f. Penambahan Objek Pajak Rp. 46.832.032.094 memperoleh perssentase
Penambahan potensi PBB yang bisa 118,72%.
bertambah mengingat transaksi yang berkaitan b. Kontribusi PBB Terhadap PAD
dengan tanah dan bangunan di Malang terus Hasil kontribusi pajak bumi dan bangunan
meningkat. Salah satu kendala tidak tercapainya terhadap pendapatan asli daerah dikategorikan
target adalah wajib pajak yang tidak bisa sangat baik apabila rasio yang dicapai diatas
ditelusuri keberadaannya. Ada banyak bangunan 50%. Dikatakan baik apabila rasio kontribusinya
besar dan juga tanah yang tidak diketahui jelas antara 40,10% sampai dengan 50%. Dan
wajib pajaknya. Akibat laju pesatnya pem- dikatakan cukup baik apabila rasio kontribusinya
bangunan di suatu wilayah dan dinamika antara 30,10%-40%.
masyarakat yang semakin berkembang Kontribusi terendah dengan kriteria sedang
mengakibatkan adanya perubahan dan pe- pada tahun 2012 yaitu sebesar 23,33%. Dari hasil
nambahan objek dan subjek Pajak Bumi dan perhitungan ini kontribusi terbesar terjadi pada
Bangunan (PBB), hal ini mengharuskan Dinas tahun 2009 yaitu sebesar 36,45%. Sedangkan
Pendapatan Daerah Kota Malang selalu rata-rata kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan
mengadakan kegiatan Pendataan Objek dan (PBB) sebesar 31,63% yang menurut kriteria
Subjek Pajak Bumi dan Bangunan secara sis- berarti cukup baik.
tematik dan terprogram. Seperti yang dipaparkan Pemerintah khususnya di Kota Malang
di hasil penelitian bahwa, penambahan objek telah melakukan upaya untuk menambah
pajak baru dilakukan dengan cara mendaftarkan pengetahuan bagi para wajib pajak, diantaranya
objek pajak baru yang dimiliki wajib pajak yang melalui penyuluhan dengan tujuan agar para
belum mempunyai SPPT PBB. Penambahan wajib pajak lebih mudah mengerti dan lebih
objek pajak baru PBB dilakukan dengan cara cepat mendapat informasi perpajakan. Informasi
pemutakhiran data wajib pajak mendaftarkan perpajakan tersebut tidak hanya berisi tentang
objek yang belum ada penerapannya atau belum kewajiban wajib pajak, namun juga terdapat
diterbitkannya SPPT. Setelah mendaftarkan, penjelasan tentang pentingnya pajak bagi
Dispenda melakukan penelitian ke lapangan kehidupan berbangsa dan bernegara agar
yang punya tanah atau objek pajak dan setelah sekaligus dapat menimbulkan kesadaran dari
itu diterbitkannya SPPT PBB. dalam hati wajib pajak.
Adanya peningkatan kontribusi PBB
2. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah terhadap pendapatn daerah yang berarti
a. Target dan Realisasi PBB Pemerintah Kota Malang dalam meningkatkan
Berdasarkan yang dijelaskan pada kemampuannya untuk membiayai pembangunan
penyajian data bahwa target pajak bumi dan daerah dari pajak bumi dan bangunan semakin
bangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota meningkat. Keberhasilan untuk meningkatkan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 47-52 | 50


prosentase kontribusi merupakan kerja keras dari Dan Bangunan Dalam Meningkatkan Pendapatan
pemungut terutama dari pihak Dinas Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan
Daerah dalam melaksanakan tugasnya. 'DHUDK .RWD 0DODQJ ´ GDSDW GLDPELO
c. Faktor Pendukung dan Penghambat kesimpulan sebagai berikut:
Pemerintah Pemerintah memiliki kriteria 1. Efektivitas pemungutan pajak bumi dan
tentang wajib pajak patuh. Dasar hukum bangunan dilihat dari mekanisme dan
penetapan kriteria wajib pajak patuh ini adalah prosedur pemungutan pajak PBB sudah
Undang-undang No. 16 tahun 2000 mengenai efektif dimana masyarakat dimudahkan
ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. dalam membayar pajak di bank dan di Kota
Kriteria ini ditetapkan dengan tujuan untuk Malang ada 8 Bank Jatim.
memotivasi para wajib pajak dalam memenuhi 2. Efektivitas pemungutan pajak bumi dan
kewajiban perpajakannya serta meningkatkan bangunan dilihat dari ketrampilan aparatur
jumlah wajib pajak patuh. Pengetahuan dalam memungut pajak PBB dan
perpajakan yang dimiliki oleh wajib pajak pemberitahuan kepada wajib pajak, Kota
merupakan hal yang paling mendasar yang harus Malang sudah dinilai sangat efektif dalam
dimiliki oleh wajib pajak karena tanpa adanya memberikan pelayanan seperti penyampaian
pengetahuan tentang pajak, maka sulit bagi wajib atau penyuluhan kepada masyarakat melalui
pajak dalam menjalankan kewajiban per- media elektronik dan media massa.
pajakannya. Pemerintah khususnya di Kota 3. Efektivitas pemungutan pajak bumi dan
Malang telah melakukan upaya untuk menam- bangunan di Kota Malang dilihat dari sanksi
bahkan pengetahuan bagi para wajib pajak, yang diberikan kepada masyarakat yang
diantaranya melalui penyuluhan dengan tujuan terlambat membayar sudah berjalan dengan
agar para wajib pajak lebih mudah mengerti dan baik, dengan diberikan sanksi administrasi
lebih cepat mendapat informasi perpajakan. berupa denda, meskipun masih ada
Informasi perpajakan tersebut tidak hanya berisi tunggakan-tunggakan tiap tahunnya namun
tentang kewajiban wajib pajak, namun juga realisasi penerimaan pajak PBB selalu
terdapat penjelasan tentang pentingnya pajak meningkat tiap tahunnya sesuai data yang
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. disampaikan oleh Dinas Pendapatan Daerah
Pelayanan yang diberikan oleh petugas Kota Malang. Peningkatan penerimaan pajak
pajak juga menjadi peranan penting terhadap merupakan salah satu indikasi terjadinya
kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan peningkatan kesadaran wajib pajak.
kewajiban perpajakannya. Pelayanan yang baik 4. Tingkat efektivitas penerimaan Pajak Bumi
yang diberikan oleh petugas pajak diharapkan dan Bangunan tahun 2008 sampai dengan
mampu menumbuhkan kesadaran wajib pajak tahun 2012 dikatakan sangat efektif dengan
dalam membayar pajak. Oleh karena itu, petugas rata-rata persentase 106,25%. Dimana
pajak dituntut untuk memberikan pelayanan yang efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2012
ramah, adil, dan tegas setiap saat kepada wajib dengan persentase 118,72%. Pada tahun
pajak serta dapat memupuk kesadaran tentang 2008 sebesar 102,54%, pada tahun 2009
tanggungjawab membayar pajak. sebesar 101,83%, pada tahun 2010 sebesar
Dalam upaya efektivitas pemungutan PBB 106,43%, dan di tahun 2011 sebesar
faktor penyuluhan merupakan salah satu faktor 101,75%. Dilihat dari hasil analisis Tingkat
penunjang dan diharapkan masyarakat ataupun Efektivitas Pemungutan Pajak Bumi dan
wajib pajak PBB dapat menumbuh kembangkan Bangunan dapat disimpulkan bahwa Dinas
partisipasi dan kesadaran masyarakat atau wajib Pendapatan Kota Malang telah berhasil
pajak. Faktor penyuluhan sudah dilaksanakan dalam merealisasikan Pajak Bumi dan
oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang Bangunan atau lebih dari target Pajak Bumi
secara intensif dengan memberikan informasi dan Bangunan yang telah ditentukan selama
atau keterangan tentang pajak bumi dan 5 tahun terakhir, yang berarti telah
bangunan. Di Kota Malang penyuluhan ini telah menjalankan tugasnya dengan sangat efektif.
dilaksanakan dengan menggandeng PKK, iklan 5. Tingkat kontribusi Pajak Bumi dan
di media elektronik diharapkan dapat Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Daerah tahun 2008 sampai tahun 2012
PBB sehingga dapat memenuhi kewajibannya mencapai angka dengan kriteria cukup baik
untuk membayar PBB tepat waktunya. yaitu persentase kriteria diatas 30,10% -
40%. Dengan rata-rata kontribusi Pajak
Kesimpulan Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 31,63%
Dari pembahasan yang telah dilakukan yang menurut kriteria berarti Cukup Baik.
PHQJHQDL ³(IHNWLYLWDV 3HPXQJXWDQ 3DMDN %XPL Tingkat kontribusi terendah pada tahun 2012

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 47-52 | 51


yaitu sebesar 23,33%. Dari hasil perhitungan yang memadai. Sedangkan faktor
ini kontribusi terbesar terjadi pada tahun penghambat dalam pemungutan pajak bumi
2009 yaitu sebesar 36,45%. dan bangunan di Kota Malang adalah
6. Faktor-faktor pendukung dalam pemungutan adanya penerbitan SPPT ganda, kurangnya
pajak PBB, adalah sarana dan prasarana kesadaran masyarakat dalam membayarkan
yang mendukung, adanya sistem informasi pajak PBB dan masih menganggap bahwa
yang terkomputerisasi, SDM dan teknologi membayar pajak bukan suatu kewajiban.

Daftar Pustaka
Halim, Abdul. (2002) Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, ed Pertama. Jakarta,
Salemba Empat.
. (2004) Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi.Yogyakarta, Unit
Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Kaho, J.R. (1995) Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta, Raja Grafindo
Persada.
Keban, T, Yeremias. (2008) Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu,
Yogyakarta, Gavamedia.
Mardiasmo (2002) Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta, Andi Yogyakarta.
, (2003) Perpajakan. Yogyakarta, Andi Yogyakarta.
Sugiyono, DR, Prof. (2009) Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994 Tentang Perubahan Pertama Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Jakarta. Pemerintah Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 Tentang Retribusi dan Pajak Daerah. Jakarta. Pemerintah
Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta, Pemerintah Republik Indonesia.
Wayong, J. (1961) Fungsi Administrasi Negara. Jakarta, Jambatan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 1, Hal. 47-52 | 52

Anda mungkin juga menyukai