Anda di halaman 1dari 4

NAMA:FERDO RIZALDI

KELAS:XI MIPA G

VIDEO 1

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

A.PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL

Hukum Internasional adalah keseluruhan kaida-kaidah dan asas-asas yang


mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas batas negara
Antara:
 Negara dan negara
 Negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum
bukan negara satu sama lain.
 1. Macam-Macam Hukum Internasional
Hukum Internasional dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :Hukum
Internasional UmumHukum Internasional RegionalHukum
Internasional Khusus
  a. Hukum Internasional Umum
adalahperaturan-peraturan yang dilaksanakan secara universal dan
berlaku umum pada negara-negara yang mengikatkan diri pada
hukum tersebut.
 b. Hukum Internasional Regional
Hukum Internasional Regional adalah peraturan-peraturan yang
tumbuh dengan adanya hubungan antarnegara dan terbatas pada
lingkungan berlakunya.
 c. Hukum Internasional khusus
Hukum Internasional khusus hanya berlaku pada negara-negara
tertentu yang tidak terbatas pada wilayah tertentu.
 2. Negara sebagai subjek Hukum Internasional
Yang dimaksud subjek hukum internasional adalah pribadi yang ikut
serta dalam pergaulan internasional, yang tunduk pada hukum
internasional, yang merupakan pendukung hak dan kewajiban dalam
hukum internasional. Negara sebagai subjek hukum internasional
harus memenuhi kualifikasi, yaitu:a. Penduduk tetapb. Wilayah
tertentuc. Pemerintahd. Kemampuan untuk mengadakanhubungan
dengan negara lain.
  3. Asas Hukum Internasional
Asas hukum menjadi norma dasar serta menjadi petunjuk arah
pembentukan hukum. Asas hukum internasional berkaitan dengan
istilah prinsip hukum umum.
  4. Sumber Hukum Internasional
Yang termasuk sumber hukum internasional adalah Keputusan
pengadilan dan pendapat sarjana. Keputusan pengadilan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :a. Mahkamah Internasionalb.
Mahkamah Nasionalc. Mahkamah Arbitrase Internasional
B. RATIFIKASI HUKUM
 Pembuatan perjanjian internasional dimulai dengan penunjukan
wakil-wakil yang akan berunding atas nama negara yang
mewakilkan. Selanjutnya, perundingan akan dibedakan antara
perjanjian bilateral dan multirateral. Setelah konsep atau rencana
telah disetujui, dokumen tersebut siap untuk ditandatangani.
C. PELAKSANAAN HUKUM INTERNASIONAL YANG TELAH
DIRATIFIKASI
Praktik di Indonesia Proses pembentukan undang-undang (UU) pada
umumnya berlaku juga bagi rancangan undang-undang (RUU) untuk
meratifikasi perjanjian internasional.
D. Sebab-Sebab Sengketa Internasional

Sengketa antarbangsa dapat terjadi pada negara manapun.


Beberapa penyebabnya antara lain:1.Perebutan sumber-sumber
untukkehidupan.2.Perluasan pengaruh politik danideologi negara
terhadap negaralain.3.Adanya perbedaan kepentingan
atauketidaksamaan pendapat antarbangsa.
 1.Konflik atau sengketaKonflik atau sengketa dibedakan, antara lain
sebagai berikut :a. Perang antar negara-negarab. Sengketa
bersenjata ataspelanggaran perdamaian yangbersifat perang.
 2. Peraturan hukum yang mengatur sengketa
Piagam PBB mengatur bahwa para pihak yang mengadakan
perjanjian bersepakat untuk menyelesaikan sengketa diantara
mereka dengan cara damai sehingga tidak membahayakan
perdamaian, keamanan, dan keadilan.
 3. Traktat dan SengketaPenentuan asas yang dapat diberlakukan
secara umum tentang pengaruh sengketa terhadap traktat yang
dibuat oleh negara-negara yang bersengketa sangatlah sulit. Oleh
karena itu, dilakukan dengan dua tes, yaitu tes yang bersifat subjektif
dan bersifat objektif. Tes subjektif dilakukan terhadap negara-negara
yang bersengketa. Sedangkan tes objektif dilakukan untuk melihat
atau mengkaji pelaksanaan traktat.
 E. Penyelesaian Sengketa Internasional
Cara untuk menyelesaikan pertikaian internasional dapat
digolongkan dalam dua kategori, yaitu :a. penyelesaian pertikaian
secara damaidanb. penyelesaian pertikaian secarakekerasan.
 Penyelesaian secara damai melalui pengadilan
Penyelesaian pertikaian secara damai melalui pengadilan dapat
ditempuh melalui:a. arbitrase internasional dan pengadilan
internasional.
 2. Penyelesaian secara damai melalui jalur di luar pengadilan
Penyelesaian sengketa melalui jalur di luar pengadilan adalah
sebagai berikut :a. negosiasib. perantara, mediasi, atau jasa
yangdiberikan oleh pihak ketiga untukmengadakan penyelesaian.c.
Konsiliasid. Penyelesaian yang diadakan dibawahpimpinan PBB.
 3.Penyelesaian perdamaian melalui cara kekerasan
Cara penyelesaian melalui kekerasan atau paksaan adalah sebagai
berikut :PerangRetorsiTindakan balas dendam
(Reprisals)BlokadeIntervensi
 F. Prinsip Persamaan Derajat dan Hidup Berdampingan secara Damai

Prinsip persamaan derajat memuat beberapa hal, antara lain sebagai


berikut :a. Hak menentukan nasib sendirib. Piagam PBBc. Konferensi
Asia Afrika(KAA)d. Pembukaan UUD 1945e. PenerapanPenerapan
prinsip menentukan nasib sendiriini dapat dilihat dalam bidang politik,
ekonomi,dan kebudayaan.
  2. Menerapkan Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai
Piagam PBB Bab IV menentukan bahwa pertikaian antarnegara yang
dapat membahayakan keamanan dan perdamaian internasional
harus lebih dahulu diselesaikan dengan jalan damai sesuai dengan
Artikel 33 dengan cara negosiasi, konsiliasi, dan arbitrasi.
G. Putusan Mahkamah Internasional mengenai Sengketa
Internasional

Mahkamah Internasional dapat dikatakan sebagai organ hukum dari


PBB. Hal ini karena tugas Mahkamah Internasional berkaitan dengan
penyelesaian secara hukum suatu perkara. Dengan demikian,
negara yang terlibat sengketa dengan negara lain dapat mengajukan
penyelesaiannya melalui Mahkamah Internasional.
VIDEO 2

Dinamika Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia


Kesimpulan
 
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia
sehingga terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang
berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus,
sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga
bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan
dan saling pengertian antar bangsa di dunia. Politik luar negeri adalah
strategi yang digunakan suatu negara dalam hubungannya dengan negara-
negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan
yang akan dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan politik luar
negeri yang diterapkan Indonesia. Kebijakan politik luar negeri Indonesia
bebas aktif tentunya merupakan strategi politik yang diterapkan Indonesia
dalam politik global. Agar prinsip bebas aktif ini dapat dioperasionalisasikan
dalam politik luar negeri Indonesia maka setiap periode pemerintahan
hendaklah menetapkan landasan operasional politik luar negeri Indonesia
yang senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional.
 
Perumusan politik luar negeri suatu negara tak terlepas dari kepentingan
nasional negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika kepentingan
nasional suatu negara terancam, maka politik luar negeri akan dikeluarkan
sebagai salah satu upaya dalam mengamankan kepentingan ansional
negara yang bersangkutan. Sengketa internasional adalah suatu
perselisihan antara subjek-subjek hukum internasional mengenai fakta,
hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak ditolak,
dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.
 

Anda mungkin juga menyukai