Disusun oleh:
Disusun oleh:
Surakarta,
Mengetahui
Coach, Mentor,
Telah diseminarkan:
Di : Surakarta
Hari,Tanggal : Kamis, 27 Juni 2019
Coach, Mentor,
Penguji,
iii
NIP. 19611030 198703 1 006
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan
Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN
Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal” dengan baik. Laporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau
selanjutnya disebut PNS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di
SDN Kedungbanteng 02 dengan sikap perilaku PNS dan nilai dasar PNS
yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDMD Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. Dra. Hj. Umi Azizah selaku Bupati Tegal
3. Drs. Edi Budiyanto, M.Pd., selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Ka bupaten Tegal
4. Ir. Hari Indra Yudana, M.M. selaku penguji
5. Agus Andriyanto, S.Sos., M.M., selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya
6. Surito, S.Pd. selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
7. Keluarga besar SDN Kedungbanteng 02 atas dukungan dan
kerjasamanya.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing selama pelatihan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
iv
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XXXII tahun
2019.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, penulis berharap laporan aktualisasi dan habituasi ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
PRAKATA.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Identifikasi Isu......................................................................... 4
C. Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan....................................... 10
D. Rumusan Masalah................................................................. 11
E. Tujuan..................................................................................... 11
F. Manfaat................................................................................... 12
BAB II DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi..................................................................... 13
1. Dasar Hukum ................................................................... 13
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi............................. 15
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................. 18
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain............. 20
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 22
C. Role Model.............................................................................. 23
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA.......................................................................... 25
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 43
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI
Hasil Kegiatan Aktualisasi-Habituasi........................................ 45
vi
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 62
B. Rekomendasi ........................................................................... 63
C. Rencana Aksi ........................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................. 68
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu unsur
penyelenggara pemerintah dan pembangunan, dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa dengan baik sesuai dengan tugasnya
untuk mencapai tujuan bangsa indonesia.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. ASN memiliki peranan yang menentukan dalam
perwujudan visi dan misi negara. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien dengan cara
menerapkan nilai-nilai dasar PNS.
Pemerintah Kabupaten Tegal merupakan Pemerintah Daerah yang
berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan luas daerah
sekitar 876.10 Km2 dan merupakan Pemerintah Daerah yang mempunyai
sumber daya potensial. Sehingga, membutuhkan pengolahan yang baik
dan benar.
Kabupaten Tegal di bawah pimpinan Hj. Umi Azizah dan Sabilillah
Ardie mempunyai visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tegal yang
Sejahtera, Mandiri, Unggul, Berbudaya dan Berakhlak Mulia”. Hal ini
1
sejalan dengan pentingnya menata sumber daya manusia yang ikut
menggerakkan roda pemerintahan di Kabupaten Tegal khususnya para
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, melalui Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharapkan CPNS tahun angkatan 2019 dari
Kabupaten Tegal mampu dan memiliki kompetensi yang lebih baik dan
mampu membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan
Kabupaten Tegal.
Pendidikan sebagai salah satu unsur yang dapat membantu
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tegal yang
saat ini masih berada di angka 67,87. Melalui pelatihan dasar diharapkan
CPNS angkatan 32 tahun 2019, mampu memahami nilai-nilai dasar PNS,
kelak dapat menjadi seorang PNS yang profesional dan mampu
mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia tersebut.
Penulis sebagai CPNS di bidang pendidikan menemukan beberapa
isu kontemporer yang dapat diangkat menjadi masalah khususnya yang
terjadi di lingkungan kerja penulis. Isu kontemporer yang penulis analisa
antara lain : kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, kurangnya tingkat kedisiplinan siswa, belum
optimalnya kerjasama antara guru dan orang tua siswa dalam memantau
perkembangan siswa, belum optimalnya fungsi perpustakaan sebagai
sumber belajar siswa, dan belum optimalnya kegiatan ekstrakurikuler.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa masih
sering ditemukan siswa yang membuang sampah sembarangan. Seakan-
akan menjadi hal yang biasa, ketika membuang sampah tidak pada
tempatnya. Di kolong meja, di lantai, teras kelas, ataupun halaman
sekolah, mudah saja untuk menemukan sampah plastik bungkus jajanan.
Selain itu, masalah kurangnya kedisiplinan siswa di dalam menaati tata
tertib juga menjadi salah satu isu yang ada di SDN Kedungbanteng 02.
Misalnya masih ada siswa yang tidak mematuhi tata tertib berpakaian,
terlambat datang ke sekolah, dsb.
2
Kerjasama antara guru dan orangtua di dalam memantau
perkembangan siswa juga belum optimal. Tidak seperti di kota-kota besar,
orang tua aktif memantau perkembangan siswa, di SDN Kedungbanteng
02 mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai petani, yang harus bekerja
dari pagi buta hingga senja. Tidak sedikit pula, siswa yang tinggal dengan
walinya (misal: kakek/nenek), tidak tinggal bersama dengan orang tua.
Sehingga, orang tua / wali cenderung menyerahkan secara penuh kepada
guru untuk mendidik dan membimbing siswa. Padahal ketika guru dan
orang tua siswa bekerja sama, siswa bisa berkembang lebih optimal.
Selain itu, di SDN Kedungbanteng 02, fungsi perpustakaan sebagai
sumber belajar siswa juga belum optimal. Sebetulnya sudah ada
perpustakaan yang seyogyanya bisa menjadi sumber belajar siswa selain
guru dan buku-buku paket di kelas. Hanya saja, karena sekolah tidak
mempunyai tenaga khusus untuk mengurus perpustakaan, pepustakaan
belum bisa difungsikan secara optimal.
Isu yang terakhir, adalah belum optimalnya kegiatan
ekstrakurikuler. Selain kegiatan intra, kegiatan ekstrakulikuler juga bisa
digunakan sebagai media siswa untuk melakukan pengembangan diri. Di
SDN Kedungbanteng 02 ada kegiatan ekstrakulikuler wajib yaitu Pramuka.
Walaupun karena banyak faktor (terlalu banyak kegiatan yang harus
dilakukan, sehingga untuk tahun ini kegiatan ekstrakulikuler wajib belum
bisa berjalan secara optimal.
Berdasarkan isu-isu di atas, penulis menyeleksi menggunakan dua
metode, yaitu Metode Aktual Problematik Kekhalayakan Layak (APKL)
dan Metode Urgen Serious Growth (USG). Selanjutnya penulis
mendapatkan isu yang menjadi isu utama, yakni kurangnya kesadaran
siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SDN
Kedungbanteng 02. Isu tersebut memenuhi kriteria USG tertinggi,
sehingga penulis memutuskan untuk mengangkat sebagai bahan
aktualisasi dan habituasi di SDN Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal.
3
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja, yaitu di
SDN Kedungbanteng 02. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. whole of government (WoG),
2. pelayanan publik, dan
3. manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah di SDN Kedungbanteng 02.
2. Kurangnya tingkat kedisiplinan siswa di SDN Kedungbanteng 02.
3. Belum optimalnya kerjasama antara guru dan orang tua siswa
dalam memantau perkembangan siswa di SDN Kedungbanteng 02
4. Belum optimalnya fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
siswa di SDN Kedungbanteng 02
5. Belum optimalnya kegiatan ekstrakurikuler di SDN Kedungbanteng
02.
Isu di atas dilihat dari sudut pandang penulis sebagai guru kelas.
Sebetulnya, kebersihan lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02
sudah bisa dikatakan baik. Pohon-pohon dan tanaman yang tumbuh
membuat sekolah menjadi lebih asri. Hanya saja, masih sering ditemukan
siswa yang membuang sampah sembarangan. Seakan-akan menjadi hal
yang biasa, ketika membuang sampah tidak pada tempatnya. Di kolong
meja, di lantai, teras kelas, ataupun halaman sekolah, mudah saja untuk
menemukan sampah plastik bungkus jajanan. SDN Kedungbanteng 02
dengan luas wilayah kisaran 2070 m2 dan jumlah siswa mencapai 313
siswa, membuat warga sekolah harus lebih eksta di dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Diperlukan kerjasama dari semua elemen. Tidak
mungkin jika hanya diserahkan kepada penjaga sekolah yang jumlahnya 2
4
orang, sedangkan siswa ataupun elemen yang lain masih belum bisa
menjaga kebersihan sekolah.
Selain itu, masalah kurangnya kedisiplinan siswa di dalam menaati
tata tertib juga menjadi salah satu isu yang ada di SDN Kedungbanteng
02. Misalnya masih ada siswa yang tidak mematuhi tata tertib berpakaian,
terlambat datang ke sekolah, dsb.
Kerjasama antara guru dan orangtua di dalam memantau
perkembangan siswa juga belum optimal. Tidak seperti di kota-kota besar,
orang tua aktif memantau perkembangan siswa, di SDN Kedungbanteng
02 mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai petani, yang harus bekerja
dari pagi buta hingga senja. Tidak sedikit pula, siswa yang tinggal dengan
walinya (misal: kakek/nenek), tidak tinggal bersama dengan orang tua.
Sehingga, orang tua / wali cenderung menyerahkan secara penuh kepada
guru untuk mendidik dan membimbing siswa. Padahal ketika guru dan
orang tua siswa bekerja sama, siswa bisa berkembang lebih optimal.
Isu yang selanjutnya, adalah belum optimalnya fungsi perpustakaan
sebagai sumber belajar siswa. Di SDN Kedungbanteng 02, sudah ada
perpustakaan yang seyogyanya bisa menjadi sumber belajar siswa selain
guru dan buku-buku paket di kelas. Hanya saja, karena sekolah tidak
mempunyai tenaga khusus untuk mengurus perpustakaan (A.Ma.Pust),
pepustakaan belum bisa difungsikan secara optimal.
Isu yang terakhir, adalah belum optimalnya kegiatan
ekstrakurikuler. Selain kegiatan intra, kegiatan ekstrakulikuler juga bisa
digunakan sebagai media siswa untuk melakukan pengembangan diri. Di
SDN Kedungbanteng 02 ada kegiatan ekstrakulikuler wajib yaitu Pramuka.
Walaupun karena banyak faktor (terlalu banyak kegiatan yang harus
dilakukan, sehingga untuk tahun ini kegiatan ekstrakulikuler wajib belum
bisa berjalan secara optimal.
5
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri
Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-
isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Identifikasi Kondisi yang
No. Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Isu Diharapkan
1. Kurangnya Pelayanan Siswa masih Siswa sadar
kesadaran Publik membuang akan pentingnya
siswa dalam sampah kebersihan
menjaga sembarangan. lingkungan dan
kebersihan Sering siswa dapat
lingkungan ditemukan membuang
sekolah di sampah-sampah sampah pada
SDN plastik dan yang tempatnya
Kedungbante lainnya di dalam dengan benar,
ng 02. maupun teras sehingga
kelas. sekolah menjadi
bersih dan
nyaman.
2. Kurangnya Manajemen Masih Meningkatnya
tingkat ASN rendahnya kedisiplinan
kedisiplinan kedisiplinan siswa SDN
siswa di SDN siswa. Kadang Kedungbanteng
Kedungbante masih 02
ng 02. ditemukan
siswa yang
berangkat
terlambat, dan
melanggar tata
tertib
berpakaian.
3. Belum Whole of Belum Optimalnya
optimalnya Government optimalnya kerjasama
kerjasama (WoG) kerjasama antara guru dan
antara guru antara guru dan orang tua siswa
dan orang tua orang tua dalam dalam
siswa dalam memantau memantau
memantau perkembangan perkembangan
perkembanga siswa, siswa.
n siswa di dikarenakan
SDN mayoritas orang
Kedungbante tua siswa
ng 02 bekerja sebagai
petani, banyak
6
juga siswa yang
tidak tinggal
bersama
dengan orang
tua, tapi dengan
walinya (misal:
kakek/nenek)
4. Belum Pelayanan Pepustakaan Sekolah dapat
optimalnya Publik belum meningkatkan
fungsi difungsikan mutu pelayanan
perpustakaan secara optimal, dengan
sebagai karena sekolah mengoptimalkan
sumber tidak fungsi
belajar siswa mempunyai perpustakaan
di SDN tenaga khusus sekolah.
Kedungbante untuk mengurus Perpustakaan
ng 02 perpustakaan dimanfaatkan
(A.Ma.Pust) dengan baik
menjadi sumber
belajar siswa di
sekolah.
5. Belum Pelayanan Belum Kegiatan
optimalnya Publik optimalnya pramuka adalah
kegiatan kegiatan ekstrakurikuler
ekstrakurikule ekstrakurikuler wajib yang
r Pramuka di Pramuka di dapat dilakukan
SDN SDN secara rutin,
Kedungbante Kedungbanteng agar terciptanya
ng 02. 02, dikarenakan siswa yang
banyaknya terampil dalam
kegiatan yang kegiatan di luar
harus dilakukan pembelajaran.
sehingga untuk
tahun ini belum
bisa
mengaktifkan
kegiatan
ekstrakurikuler
wajib.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
7
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni
berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis
Kriteria A Kriteria B Peringkat
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑
8
Kriteria A Kriteria B Peringkat
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑
KETERANGAN :
1. A = Aktual 5. U = Urgency 8. MS = Memenuhi Syarat
2. P = Problematik 6. S = Serriousness 9. TMS = Tidak Memenuhi
3. K = Khalayak 7. G = Growth
4. L = Layak
9
D. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan. Dampak dari isu
yang tidak dilaksanakan tersaji dalam Tabel 1.3 berikut:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Pelayanan Kurangnya kesadaran Kurangnya kesadaran siswa
Publik siswa dalam menjaga dalam menjaga kebersihan
kebersihan lingkungan lingkungan sekolah akan
sekolah di SDN mengakibatkan lingkungan
Kedungbanteng 02 sekolah menjadi kotor. Jika
lingkngan kotor, kita tidak akan
betah dalam melakukan baragam
aktifitas. Lingkungan kotor akan
menimbulkan dampak negatif.
Sehingga kegiatan belajar
mengajarpun menjadi sedikit
terhambat. Dan siswa menjadi
malas dalam belajar dan sulit
untuk menangkap materi yang
diberikan oleh guru jika kondisi
lingkungan kurang bersih. Selain
itu, ketika kesadaran siswa akan
kebersihan lingkungan rendah,
siswa akan terbiasa untuk tidak
peduli dengan lingkungan
sekitarnya hingga ia dewasa.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
10
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi
isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core
issue yakni kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02.
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan untuk dapat menyelesaikan isu yang menjadi
topik permasalahan dalam rangka meningkatkan kebersihan
lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02.
2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam setiap kegiatan
habituasi yang dilakukan di satuan kerja.
3. Melaksanakan kegiatan yang bisa berkontribusi terhadap visi dan misi
SDN Kedungbanteng 02.
11
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang ASN.
2. Bagi Satuan Kerja
Meningkatan kebersihan lingkungan sekolah serta mewujudkan visi
dan misi di SDN Kedungbanteng 02.
3. Bagi Peserta Didik
Membantu mengoptimalisasi kegiatan penanaman karakter “cinta
kebersihan dan lingkungan”.
4. Bagi Masyarakat
Peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas
12
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum
Sekolah Dasar Negeri dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya, berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dasar hukum pelaksanaan tugas berupa Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan dan Keputusan
Menteri, serta dapat pula berupa Surat Edaran Direktur Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah maupun kebijakan lainnya. Berikut
dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekolah Dasar Negeri
antara lain:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Undang-undang No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
Dilihat dari dasar hukum yang mengatur pelaksanaan tugas dan
bekerjanya Sekolah Dasar Negeri seperti yang disebutkan diatas, maka
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003;
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
Menurut pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
13
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan menurut Pasal 17
Undang-undang No. 20 tahun 2003, yaitu:
2. Identitas Sekolah
SDN Kedungbanteng 02 terletak di Jalan Sentana No. 2 Kec.
Kedungbanteng Kab. Tegal, merupakan Sekolah Dasar Negeri yang
mempunyai SK izin operasional 1910-01-01. Sekolah yang memiliki luas
tanah 2070 m2 ini adalah sekolah kedua di Desa Kedungbanteng, setelah
SDN Kedungbanteng 01. Pembelajaran di SDN Kedungbanteng 02
menggunakan pembelajaran Kurikulum 2013. SDN Kedungbanteng 02
adalah Sekolah Dasar yang menjalankan aktifitas belajar mengajarnya
pada pagi hari. Sekolah berstatus Negeri ini memiliki Nomor Pokok
Sekolah Nasional (NPSN) 20325168. Selain itu, SDN Kedungbanteng 02
bisa dikategorikan sebagai SD inti, karena merupakan SD yang
mempunyai peranan sebagai pusat pengembangan pada tingkat gugus
dan secara institusional memiliki sarana prasarana dan guru / tenaga
kependidikan yang menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan.
SDN Kedungbanteng 02 saat ini dipimpin oleh Surito, S.Pd. saat ini
terus berbenah dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas yang dapat
disajikan di SDN Kedungbanteng 02. Selain itu penanaman pengetahuan
di SDN Kedungbanteng 02 terus dilakukan. Saat ini, jumlah peserta didik
14
yang ada di SDN Kedungbanteng 02 dari kelas I sampai kelas VI
mencapai 313 siswa.
15
b. Misi SDN Kedungbanteng 02
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus
ada, apa yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk
mewujudkan visi tersebut. Adapun misi dari SDN Kedungbanteng 02
untuk mencapai visi tersebut adalah :
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga
setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah
(stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
sekolah.
c. Nilai-Nilai Organisasi SDN Kedungbanteng 02
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SDN
Kedungbanteng 02 adalah sebagai berikut:
1) Integritas
Komitmen untuk selalu menyelaraskan antara pikiran, perkataan dan
perbuatan dalam melaksanakan tugasnya.
2) Tanggung Jawab
Kesadaran akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun
yang tidak disengaja untuk berbuat sebagai perwujudan kesadaran
adan kewajibanya
16
3) Profesionalisme
Kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik
dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi
untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan
4) Kreatif dan Inovatif
Mampu berkreativitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya.
d. Tujuan Organisasi
Tujuan pendidikan dasar secara umum adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara khusus
tujuan pendidikan di SDN Kedungbanteng 02 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Sekolah diatas SKL.
b. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang akademik dan non
akademik.
c. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
d. Mengembangkan budi pekerti siswa melalui tata krama dalam
pergaulan sehari-hari.
e. Meningkatkan minat belajar siswa yang meliputi membaca, menulis,
dan berhitung.
f. Meningkatkan profesionalisme guru melalui KKG, penataran dan
pendidikan kualifikasi guru.
g. Meningkatkan disiplin waktu, belajar, berpakaian, dan administrasi
kelas maupun sekolah.
17
4. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Guru
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki
oleh setiap lembaga pendidikan. Adapun struktur organisasi SDN
Kedungbanteng 02 disajikan dalam Gambar 2.2.
KEPALA SEKOLAH
Surito, S.Pd.
18
b. Job Deskripsi
Masing-masing dari perangkat sekolah memiliki tugas pokok dan
fungsi yang berbeda. Adapun tugas pokok dan fungsi dari perangkat
sekolah adalah sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah:
a) Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang.
b) Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah.
c) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan
arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
d) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal,
memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat
sarana prasarana milik sekolah
2) Guru Kelas:
a) Pengelolaan kelas
b) Penyelenggaraan administrasi kelas
c) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
d) Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
e) Pencatatan mutasi anak didik
f) Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar
3) Pustakawan sekolah:
a) Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka atau media
elektronika.
b) Pelayanan perpustakaan
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau bahan pustaka
atau media elektronika
e) Inventarisasi dan pengadministrasian
f) Penyimpanan buku atau bahan pustaka dan media elektronika
g) Menyusun tata tertib perpustakaan
h) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara
berkala
19
5. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
SDN Kedungbanteng 02 memiliki 1 kepala sekolah, 16 guru, dan 4
Staf. Berikut ini adalah daftar nama guru dan staf di SDN Kedungbanteng
02 beserta jabatannya:
20
19 Nurkholis
Penjaga PNS
NIP. 196905112007011011
20 Haeydi Triawan
Penjaga GTT
NIP. -
21 Kamelia Nurul Utami
Guru Kelas CPNS
NIP. 19960923 201902 2 004
21
(m) (m)
1 Ruang Kelas Ruang Kelas 1-6 7.0 7.0 12
2 Ruang Guru Ruang Guru 7.0 7.0 1
Ruang Kepala Ruang Kepala
3 7.0 7.0 1
Sekolah Sekolah
4 Ruang Komputer Ruang Komputer 7.0 5.0 1
Ruang Ruang
5 9.0 6.0 1
Perpustakaan Perpustakaan
6 Musholla Musholla 5.0 4.85 1
7 Ruang UKS Ruang UKS 7.0 5.0 1
Kamar Mandi
8 Kamar Mandi Guru 2 2 2
Guru
Kamar Mandi Kamar Mandi
9 2 2 7
Siswa Siswa
Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019
22
hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan
pembelajaran/perbaikan dan pengayaan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akedemik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, ilmu, dan teknologi.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan kode
etik guru, serta nilai agama dan etika, dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Role Model
Gambar 2.3 Role Model Kepala SDN Kedungbanteng 02
Kunci sukses Bapak Surito adalah selalu ingat pada Yang Maha
Kuasa, beliau juga selalu menerapkan prinsip kedisiplinan dan mencintai
23
pekerjaan. Beliau orang yang tekun dan ulet. Sejak dulu, beliau selalu
ambil peran di dalam organisasi. Saat ini pun, beliau mejabat sebagai
Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Kedungbanteng. Bahkan 2 periode.
Melihat dari pengalaman organisasi yang beliau ikuti, tentu tidak
diragukan lagi kemampuannya dalam memimpin dan memanajerial.
Beliau juga tidak segan untuk membaur bersama guru-guru dan akrab
dengan guru-guru di SDN Kedungbanteng 02.
Banyak hal yang bisa penulis teladani dari sosok Bapak Surito. Hal
pertama yang dapat penulis ambil adalah bahwa menjadi seorang
pemimpin itu harus menunjukan kepribadian yang bertanggung jawab atas
apa yang telah diamanatkan kepadanya. Beliau adalah seorang pemimpin
yang mampu memberikan keteladanan kinerja yang optimal kepada
bawahannya dan menunjukan integritas dalam menjalankan tugasnya
sebagai Kepala SDN Kedungbanteng 02. Beliau tidak hanya memerintah
kepada bawahanya, akan tetapi mencontohkan dan turun langsung untuk
memastikan pekerjaanya berjalan dengan baik.
24
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
25
26
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Akuntabilitas : diwujudkan
dalam sikap saling percaya
antara kedua belah pihak
dalam merancang kegiatan
serta bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang akan
dirancang (Kepercayaan,
Tanggung jawab)
2. Pembuatan 1. Melakukan 1. Terlaksananya Etika Publik: Diwujudkan Kegiatan Melalui Sampah plastik
Ecobrick koordinasi koordinasi yang dalam sikap yang ramah pembuatan penerapan akan dibakar
30
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
untuk dengan Kepala baik dengan dalam berkoordinasi, Ecobrick dalam nilai-nilai dasar sehingga
menyulap Sekolah untuk kepala sekolah melakukan sikap senyum, upaya mencapai ASN (ANEKA) mencemari tanah
sampah membahas sehingga sapa, dan salam (Respect, misi sekolah dalam (tanah menjadi
plastik kegiatan menghasilkan Kedewasaan) yaitu: kegiatan ini, tidak subur) dan
Pembuatan saran serta diharapkan udara (polusi
Asal : Ecobrick rekomendasi Akuntabilitas: Diwujudkan Menumbuhkan akan mampu udara akibat
untuk kegiatan dengan sikap percaya dari semangat meningkatkan pembakaran
Inovasi yang keunggulan
disetujui Pembuatan kepala sekolah untuk nilai sampah)
Ecobrick melaksanakan kegiatan secara intensif tanggung
atasan kepada seluruh
(Kepercayaan) jawab, kreatif
warga sekolah. dan inovatif,
serta orientasi
mutu sebagai
ASN tenaga
pendidik yang
bertugas di
SDN
Kedungbanten
g 02
31
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Melakukan 2) Tercapainya Etika Publik: Diwujudkan
koordinasi kesepakatan dalam sikap ramah saat
dengan guru dengan guru kelas berkoordinasi, serta
kelas mengenai mengenai kegiatan memanfaatkan waktu untuk
kegiatan pembuatan berkoordinasi dengan efisien
pembuatan Ecobrick bersama dan efektiv (respect, efisien
Ecobrick siswa dan efektiv).
bersama siswa
Nasionalisme : diwujudkan
(cara membuat dalam kegiatan musyawarah
ecobrick, teknis untuk mencapai mufakat
pelaksanaan (kesepakatan dengan rekan
pembuatan guru) terkait kegiatan
ecobrick, jadwal pembuatan ecobrick
pelaksanaan) (Musyawarah,
Menghormati keputusan)
32
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat 3) Siswa mengetahui Akuntabilitas:
pengumuman adanya kegiatan Diwujudkan dalam bentuk
tentang kegiatan pembuatan pemberitahuan kepada
pembuatan Ecobrick dengan seluruh siswa tentang
Ecobrick kepada jelas kegiatan pembuatan
siswa Ecobrick (transparansi,
(memberitahu keadilan)
siswa agar
membawa alat-alat
yang digunakan di
dalam pembuatan
ecobrick: botol
bekas, tongkat
kayu, sampah-
sampah plastik
yang sudah
dibersihkan)
33
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Melaksanakan 4) Terlaksananya Komitmen Mutu:
kegiatan kegiatan pembuatan ecobrick adalah
pembuatan pembuatan inovasi yang efektif dan
Ecobrick Ecobrick efisien dalam mengurangi
jumlah sampah plastik di
(Guru lingkungan sekolah
mengenalkan
kepada siswa Anti Korupsi
tentang apa itu (Peduli, Kepedulian
ecobrick, manfaat, terhadap lingkungan
dan cara sekolah)
pembuatan. Guru
mendemonstrasik Etika Publik
an pembuatan (Kebajikan, Orientasi
ecobrick, guru organisasi)
membimbing
siswa untuk
membuat
ecobrick, siswa
membuat ecobrick
secara mandiri,
pengumpulan
ecobrick siswa
secara bertahap
dan
berkelanjutan)
3. Pembuatan 1. Melakukan 1) Terlaksananya Etika Publik: Kegiatan Melalui Jumlah tempat
KRETONG koordinasi koordinasi yang Diwujudkan dalam sikap pembuatan penerapan sampah yang
34
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
(Kreasi dengan kepala baik dengan yang ramah dalam KRETONG nilai-nilai dasar terbatas dan agak
Tong sekolah terkait kepala sekolah berkoordinasi, melakukan (Kreasi Tong ASN (ANEKA) jauh dari kelas,
Sampah) kegiatan sehingga sikap senyum, sapa, dan Sampah) dalam dalam mengakibatkan
pembuatan menghasilkan salam (Respect, upaya mencapai kegiatan ini, siswa cenderung
Asal : KRETONG saran serta Kedewasaan) misi sekolah diharapkan membuang
rekomendasi yaitu: akan mampu sampah
Inovasi yang untuk kegiatan meningkatkan sembarangan.
disetujui pembuatan Akuntabilitas: Diwujudkan Menerapkan nilai tanggung Membuang
atasan KRETONG dengan sikap percaya dari manajemen jawab, kreatif sampah
kepala sekolah untuk partisipatif dan inovatif, sembarangan
melaksanakan kegiatan dengan sebagai ASN akan
(kepercayaan) melibatkan yang bertugas mengakibatkan
seluruh warga di SDN bau tak sedap,
sekolah dan Kedungbanten pemandangan tak
kelompok g 02 enak, bisa
kepentingan yang menyebabkan
terkait dengan banjir,
sekolah pencemaran
(stakeholder) lingkungan, dan
untuk mendatangkan
meningkatkan berbagai
kepedulian penyakit.
2. Melaksanakan 1) Tersedianya Etika Publik: Diwujudkan terhadap
koordinasi Konsep kegiatan dalam sikap ramah saat lingkungan
dengan rekan- pembuatan berkoordinasi, serta sekolah.
rekan guru KRETONG memanfaatkan waktu untuk
untuk berkoordinasi dengan efisien
membahas dan efektiv (respect, efisien
35
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
konsep serta dan efektiv).
pelaksanaan
dari pembuatan Akuntabilitas : diwujudkan
KRETONG dalam sikap saling percaya
antara kedua belah pihak
dalam merancang kegiatan
serta bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang akan
dirancang (Kepercayaan,
Tanggung jawab)
Komitemen Mutu:
Diwujudkan dalam
kegiatan yang terarah dan
tertata dengan rapi
sehingga kegiatan bisa
berjalan dengan lancar
(orientasi mutu)
4. Pembuatan 1. Membuat desain 1) Adanya desain / Komitmen Mutu Kegiatan Melalui Siswa mudah
SPL / rancangan rancangan slogan (Pembuatan slogan peduli pembuatan SPL penerapan lupa dan lalai
(Slogan slogan peduli peduli lingkungan lingkungan sangat efektif (Slogan Peduli nilai-nilai dasar akan pentingnya
Peduli lingkungan yang baik dan dan efisien dalam Lingkungan) ASN (ANEKA) menjaga
Lingkungan bersama siswa berkualitas menggencarkan program bertema dalam kebersihan
) peningkatan kebersihan kebersihan kegiatan ini, lingkungan
(guru mengajak lingkungan sekolah) lingkungan diharapkan
siswa untuk dalam upaya akan mampu
(Asal : membuat Anti Korupsi mencapai misi meningkatkan
Inovasi yang konsep slogan di (Peduli dan tanggung sekolah yaitu: nilai Integritas
disetujui atas selembar jawab, yaitu pembuatan dan Inovatif
atasan) kertas) slogan merupakan Menerapkan sebagai ASN
kepedulian penulis dalam manajemen tenaga
meningkatkan kebersihan partisipatif pendidik yang
lingkungan sekolah serta dengan bertugas di
melakukan tugasnya melibatkan SDN
dengan penuh tanggung seluruh warga Kedungbanten
jawab) , sekolah dan g 02
kelompok
kepentingan yang
38
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
terkait dengan
sekolah
(stakeholder)
untuk
2. Konsultasi 2) Disetujuinya salah Komitemen Mutu: meningkatkan
rancangan / satu rancangan / Diwujudkan dalam kepedulian
desain slogan desain slogan dari merancang kegiatan tetap terhadap
dengan kepala hasil musyawarah mengutamakan kualitas lingkungan
sekolah (orientasi mutu, inovatif) sekolah.
Nasionalisme
Sila keempat, melakukan
musyawarah dengan atasan
untuk memilih desain slogan
yang tepat)
Komitmen Mutu:
Diwujudkan dengan
pemasangan slogan
edukatif di titik-titik
tertentu (efesien dan
efektiv)
3) Adanya jadwal
3. Membuat kegiatan dan Akuntabilitas:
jadwal pengumuman Diwujudkan dengan
kegiatan dan sosialisasi kepada warga
pengumuman sekolah dengan jelas dan
ke semua menyeluruh (kejelasan)
kelas
Nasionalisme:
Pemberian pengumuman
secara adil
4.Terselenggaranya
4.Melaksanakan kegiatan Kegiatan Etika Publik:
Kegiatan Cleanest Cleanest Class Diwujudkan dalam sikap
Class Contest (3C) Contest (3C) secara bersama-sama
dengan lancar mempersiapkan dan
menjalankan kegiatan
(kebersamaan)
Anti Korupsi
Guru kelas dan siswa
bekerja keras untuk
membersihkan dan
memperindah ruang kelas
agar bisa menjadi yang
42
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
terbaik
Keterangan :
45
46
guru, siswa melakukan perenungan akan kondisi lingkungan kotor
dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Guru
memotivasi siswa untuk mulai menanamkan rasa cinta dan peduli
terhadap lingkungan. Guru meminta siswa untuk membiasakan diri
menjaga lingkungan. Secara terperinci, kegiatan visioning melalui
perenungan tentang permasalahan lingkungan (Bukan Sampah
Biasa) tercantum pada Tabel 4.1 berikut.
46
47
musyawarah untuk mencapai mufakat.
47
48
output dalam upaya mencapai misi sekolah yaitu:
kegiatan
pada Visi Menerapkan manajemen partisipatif dengan
dan Misi melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok
Organisasi kepentingan yang terkait dengan sekolah
(stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah.
Kendala Siswa kurang perhatian terhadap materi yang
disampaikan
Strategi Penyampaian materi dilakukan secara menarik
Penyelesaian dan menyenangkan. Isi materi dibuat ringan,
singkat, dan jelas.
Pengalaman Menyampaikan materi kepada siswa kelas
Baru yang rendah dan siswa kelas tinggi (menjadi lebih
didapat memahami, bahwa harus ada perbedaan teknik
penyampaian materi untuk kelas rendah dan
kelas tinggi)
Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan
4. Materi “Bukan Sampah Biasa”
48
49
Kegiatan Koordinasi dengan Kepala Sekolah
49
50
e. Anti Korupsi (Peduli)
Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.
2. Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan
50
51
hasil ecobrick dan memberikan hadiah untuk
pengumpul ecobrick terbanyak
51
52
KRETONG
52
53
b. Jika tidak dilakukan musyawarah untuk
mencapai mufakat, maka kegiatan tidak
dapat berjalan sesuai yang telah
direncanakan.
c. Jika kegiatan tidak dilakukan dengan
prinsip Respect, Kedewasaan, dan
Kebersamaan, maka kegiatan tidak akan
berjalan secara optimal
d. Tanpa perancangan yang baik, kegiatan
tidak akan berjalan secara efektif dan
efisien
e. Jika tidak dibiasakan untuk peduli dengan
lingkungan, maka lingkungan sekolah akan
kotor dan kumuh.
Kontribusi Kegiatan pembuatan KRETONG (Kreasi Tong
output Sampah) dalam upaya mencapai misi sekolah
kegiatan yaitu menerapkan manajemen partisipatif
pada Visi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
dan Misi kelompok kepentingan yang terkait dengan
Organisasi sekolah (stakeholder) untuk meningkatkan
kepedulian terhadap lingkungan sekolah.
Kendala 1. Sumber dana yang terbatas
2. Alat dan bahan yang terbatas
53
54
Tabel 4.4. Capaian Aktualisasi Kegiatan 4
54
55
mutu, inovatif) serta pembuatan slogan
edukatif sangat efektif dan efisien dalam
menggencarkan program peningkatan
kebersihan lingkungan sekolah)
55
56
Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan
56
57
Dampak
a. Akuntabilitas (Kepercayaan, Tanggung
Jawab)
Diwujudkan dalam sikap secara teliti dan
seksama untuk merencanakan kegiatan
(tanggung jawab, kepercayaan)
57
58
(stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah.
Kendala Perbedaan semangat antar anggota kelas dalam
mengikuti lomba
Strategi Adanya hadiah sebagai bentuk apresiasi dan
Penyelesaian motivasi siswa
58
Matrik Penerapan Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Penerapan Nilai – Nilai Dasar dapat dilihat pada tabel berikut:
Matrik Penerapan Nilai ANEKA Total
N
Kegiatan Komitmen Anti
o Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik
Mutu Korupsi
Kepercayaan,
Visioning melalui perenungan tentang
Tanggung jawab, Respect, Efektif dan
1 permasalahan lingkungan (Bukan Sampah Musyawarah Berani 5
Kejelasan, Kedewasaan efisien
Biasa)
Konsistensi
Kepercayaan,
Pembuatan Ecobrick untuk menyulap Respect, Inovasi, efektif
2 Transparansi, Musyawarah Kepedulian 5
sampah plastik Kedewasaan dan efisien
Keadilan
60
karakter ideal seorang ASN yang didasari oleh nilai-nilai
ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualiasasi dan
habituasi selama 51 hari. Penulis senantiasa melakukan
internalisasi nilai ANEKA dalam menjalankan pekerjaan
sebagai guru kelas.
61
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan bagian penting dalam
mensukseskan pembangunan dari setiap aspek yang menjadi tujuan
pembangunan dari setiap daerah. Untuk itu sebagai seorang ASN sudah
sepantasnya untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang telah
menjadi tugas pokok dan fungsinya. Seorang ASN mempunyai peran
untuk menjalan kebijakan publik, melayani publik dengan optimal, serta
menjadi alat pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugasnya tersebut
seorang ASN harus memperhatikan nilai-nilai dasar ASN yang terangkum
dalam ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar
tersebut diharapkan akan terkristalisasi dalam pembiasaan yang dilakukan
setiap hari sebagai seorang ASN.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
pendidikan. Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik di sekolah
khususnya upaya peningkatan kesadaran siswa dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02. Guru
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diimplementasikan dalam 5 kegiatan aktualisasi, yang dalam
penerapannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa di dalam
menjaga kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah.
5 (lima) kegiatan yang sudah penulis implementasikan di SDN
Kedungbanteng 02 dalam rangka mensukseskan program sekolah yang
tercantum dalam visi dan misi sekolah, antara lain:
1. Kegiatan visioning melalui perenungan tentang permasalahan
lingkungan (Bukan Sampah Biasa)
2. Pembuatan ecobrick untuk menyulap sampah plastik
3. Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong Sampah)
62
4. Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
5. Cleanest Class Contest (3C)
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA
pada bab penutup ini, yang menyatakan bahwa 5 kegiatan aktualisasi
63
ini dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan, penulis merumuskan beberapa saran atau rekomendasi
sebagai berikut:
1. Sekolah
Dapat memberikan dorongan melalui penyediaan sarana dan
prasarana yang semakin lengkap, misalnya: perbanyak jumlah tong
sampah lukis (KRETONG), sehingga tingkat kebersihan lingkungan
sekolah menjadi semakin baik dan berkualitas.
2. Guru
Guru senantiasa dapat memberikan contoh bagi para siswa
dalam menjaga kebersihan lingkungan. Akan lebih efektif jika siswa
melihat contoh nyata melalui tindakan guru yang menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, selain guru mengingatkan secara lisan agar siswa
senantiasa peduli dengan lingkungan.
3. Siswa
Siswa hendaknya senantiasa istiqomah di dalam menjaga
kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah.
C. Rencana Aksi
Setelah terlaksananya lima kegiatan aktualisasi ini, dapat
memberikan manfaat yang baik bagi siswa dalam kepeduliannya terhadap
lingkungan sekolah. Rencana aksi dan aktualisasi habituasi nilai-nilai
dasar ASN merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan
pemersatu bangsa. Rencana aksi kegiatan aktualisasi habituasi nilai-nilai
dasar ASN tercantum dalam tabel 5.1 berikut ini:
64
Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai
Dasar ASN
65
(Kepedulian,
tanggung jawab)
4. Pembuatan SPL 1. Akuntabilitas Pembaruan
(Slogan Peduli (Kejelasan) kalimat slogan
Lingkungan) 2. Nasionalisme peduli lingkungan
(Musyawarah) (SPL) setiap
3. Etika Publik awal tahun
(Kepedulian, ajaran baru
Empati)
4. Komitmen Mutu
(Orientasi mutu,
inovasi, efektif dan
efisien)
5. Anti Korupsi
(Kepedulian,
tanggung jawab)
5. Cleanest Class Contest 1. Akuntabilitas Meneruskan
(Tanggung jawab, pembiasaan.
kepercayaan) Melakukan
2. Nasionalisme kegiatan
(Musyawarah, Cleanest Class
keadilan) Contest setiap
3. Etika Publik tiga bulan sekali.
(Kebersamaan)
4. Komitmen Mutu
(Orientasi mutu,
inovasi)
5. Anti Korupsi (Kerja
keras)
66
DAFTAR PUSTAKA
67
LAMPIRAN
68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
a. Gang RT 05 / RW 01
d. Kabupaten/Kota Tegal
e-mail kamelianurul23@gmail.com
SDN Kedungbanteng 02
Instasi Kantor
Kabupaten Tegal
Jalan Sentana No. 2
Kedungbanteng, Kecamatan
Alamat Kantor Kedungbanteng, Kabupaten
Tegal. Kode Pos: 52472
B. Riwayat Pendidikan
69
Nama Sekolah /
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi
UNIVERSITAS NEGERI
4 S-1 SEMARANG PGSD 2018
SEMARANG
Lampiran 1
70
CATATAN BIMBINGAN DAN AKTUALISASI
Nama : Kamelia Nurul Utami, S.Pd.
Instansi : SDN Kedungbanteng 02
Tempat Aktualisasi : SDN Kedungbanteng 02
No. Tanggal / Catatan Tindak Paraf Media
Waktu Bimbingan Lanjut Komunikasi
Coach Mentor
Lampiran 2
71
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
72
perenungan tentang permasalahan
lingkungan.
73
koordinasi dan konsultasi sehingga
kegiatan dapat terlaksana dengan lebih
efektif.
5. Anti Korupsi (Berani)
Nilai keberanian diterapkan di
berbagai kegiatan. Berada di lingkungan
baru dituntut untuk berani berbicara dan
berani berkoordinasi dengan baik, agar
seluruh tahap kegiatan dapat terlaksana
sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang telah ditetapkan di lingkungan kerja.
74
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan koordinasi dengan Kepala
Sekolah untuk membahas kegiatan
Pembuatan Ecobrick untuk menyulap
sampah plastik
2. Melakukan koordinasi dengan rekan
guru mengenai kegiatan Pembuatan
Ecobrick untuk menyulap sampah
plastik
3. Membuat pengumuman tentang
kegiatan pembuatan Ecobrick kepada
siswa
4. Melakukan kegiatan Pembuatan
Ecobrick
75
Diwujudkan dalam kegiatan
musyawarah untuk mencapai mufakat.
h. Etika Publik (Respect, Kedewasaan,
efektif dan efisien)
Diwujudkan dalam sikap yang
ramah dalam berkoordinasi maupun
pelaksanaan kegiatan pembuatan
ecobrick. Memanfaatkan waktu untuk
berkoordinasi secara efektif dan efisien
i. Komitmen Mutu (Inovasi, Efektif)
Pembuatan ecobrick adalah inovasi
yang efektif dan efisien dalam
mengurangi jumlah sampah plastik di
lingkungan sekolah.
j. Anti Korupsi (Peduli)
Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.
76
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan koordinasi dengan Kepala
Sekolah untuk membahas kegiatan
Pembuatan KRETONG
2. Melakukan koordinasi dengan rekan
guru mengenai kegiatan Pembuatan
KRETONG
3. Menyiapkan peralatan yang
diperlukan untuk pembuatan
KRETONG bersama dengan siswa,
seperti : Ember bekas, Cat, Kuas,
Pensil
4. Melakukan kegiatan Pembuatan
KRETONG
77
h. Etika Publik (Respect, Kedewasaan,
Kebersamaan)
Diwujudkan dengan lancarnya
kegiatan yang dilaksanakan bersama
siswa serta guru (kebersamaan),
melakukan sikap senyum, sapa, dan
salam (Respect, Kedewasaan) dalam
berkoordinasi maupun pelaksanaan
kegiatan pembuatan KRETONG.
i. Komitmen Mutu (Orientasi mutu, efisien
dan efektiv)
Diwujudkan dengan perancangan
kegiatan yang mengutamakan kualitas
kegiatan sehinga bisa berjalan lancar
(orientasi mutu, efisien dan efektiv).
j. Anti Korupsi (Peduli)
Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.
78
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan :
1. Membuat desain / rancangan slogan
peduli lingkungan bersama siswa
2. Konsultasi rancangan / desain slogan
dengan kepala sekolah Melakukan
koordinasi dengan Kepala Sekolah
untuk membahas kegiatan
Pembuatan KRETONG
3. Pembuatan / pencetakan slogan
4. Pemasangan slogan di titik-titik
tertentu di sekolah
79
mutu, inovatif) serta pembuatan slogan
edukatif sangat efektif dan efisien
dalam menggencarkan program
peningkatan kebersihan lingkungan
sekolah)
j. Anti Korupsi (Peduli, tanggung jawab)
pembuatan slogan merupakan
kepedulian penulis dalam meningkatkan
kebersihan lingkungan sekolah serta
melakukan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab
.
Kontribusi Terhadap Visi- Misi
Organisasi :
Kegiatan pembuatan SPL (Slogan Peduli
Lingkungan) bertema kebersihan
lingkungan
dalam upaya mencapai misi sekolah yaitu
menerapkan manajemen partisipatif
dengan melibatkan seluruh warga sekolah
dan kelompok kepentingan yang terkait
dengan sekolah (stakeholder) untuk
meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungan sekolah.
80
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan :
81
inovatif)
Diwujudkan dalam merancang kegiatan
tetap mengutamakan kualitas (orientasi
mutu, inovatif)
j. Anti Korupsi (Kerja keras)
Guru kelas dan siswa bekerja
keras untuk membersihkan dan
memperindah ruang kelas agar bisa
menjadi yang terbaik
82
Lampiran 3
83
lingkungan.
Output kegiatan terhadap pemecaha
isu :
1. Terlaksananya koordinasi yang baik
dengan kepala sekolah sehingga
menghasilkan saran serta
rekomendasi untuk kegiatan Bukan
Sampah Biasa
2. Tercapainya kesepakatan dengan guru
kelas mengenai kegiatan visioning
Bukan Sampah Biasa.
3. Tersusunnya materi tentang
permasalahan lingkungan yang terjadi
di sekitar siswa
4. Siswa menjadi paham dan sadar
tentang pentingnya menjaga
lingkungan agar tidak menyebabkan
permasalahan lingkungan.
84
berbagai kegiatan. Berada di lingkungan
baru dituntut untuk berani berbicara dan
berani berkoordinasi dengan baik, agar
seluruh tahap kegiatan dapat terlaksana
sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang telah ditetapkan di lingkungan kerja.
85
Kegiatan 2 : Pembuatan ECOBRICK untuk menyulap sampah plastik
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan koordinasi dengan Kepala
Sekolah untuk membahas kegiatan
Pembuatan Ecobrick untuk menyulap
sampah plastik
2. Melakukan koordinasi dengan rekan guru
mengenai kegiatan Pembuatan Ecobrick
untuk menyulap sampah plastik
3. Membuat pengumuman tentang
kegiatan pembuatan Ecobrick kepada
siswa
4. Melakukan kegiatan Pembuatan
Ecobrick
86
2. Nasionalisme (Musyawarah,
Menghormati Keputusan)
Diwujudkan dalam kegiatan
musyawarah untuk mencapai mufakat.
3. Etika Publik (Respect, Kedewasaan,
efektif dan efisien)
Diwujudkan dalam sikap yang
ramah dalam berkoordinasi maupun
pelaksanaan kegiatan pembuatan
ecobrick. Memanfaatkan waktu untuk
berkoordinasi secara efektif dan efisien
4. Komitmen Mutu (Inovasi, Efektif)
Pembuatan ecobrick adalah inovasi
yang efektif dan efisien dalam
mengurangi jumlah sampah plastik di
lingkungan sekolah.
5. Anti Korupsi (Peduli)
Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.
87
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan koordinasi dengan Kepala
Sekolah untuk membahas kegiatan
Pembuatan KRETONG
2. Melakukan koordinasi dengan rekan
guru mengenai kegiatan Pembuatan
KRETONG
3. Menyiapkan peralatan yang
diperlukan untuk pembuatan
KRETONG bersama dengan siswa,
seperti : Ember bekas, Cat, Kuas,
Pensil
4. Melakukan kegiatan Pembuatan
KRETONG
88
3. Etika Publik (Respect, Kedewasaan,
Kebersamaan)
Diwujudkan dengan lancarnya
kegiatan yang dilaksanakan bersama
siswa serta guru (kebersamaan),
melakukan sikap senyum, sapa, dan
salam (Respect, Kedewasaan) dalam
berkoordinasi maupun pelaksanaan
kegiatan pembuatan KRETONG.
4. Komitmen Mutu (Orientasi mutu, efisien
dan efektiv)
Diwujudkan dengan perancangan
kegiatan yang mengutamakan kualitas
kegiatan sehinga bisa berjalan lancar
(orientasi mutu, efisien dan efektiv).
5. Anti Korupsi (Peduli)
Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.
89
Kegiatan 4 : Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
90
efisien dan efektiv)
Diwujudkan dalam merancang kegiatan
tetap mengutamakan kualitas (orientasi
mutu, inovatif) serta pembuatan slogan
edukatif sangat efektif dan efisien
dalam menggencarkan program
peningkatan kebersihan lingkungan
sekolah)
5. Anti Korupsi (Peduli, tanggung jawab)
pembuatan slogan merupakan
kepedulian penulis dalam meningkatkan
kebersihan lingkungan sekolah serta
melakukan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab
.
Kontribusi Terhadap Visi- Misi
Organisasi :
Kegiatan pembuatan SPL (Slogan Peduli
Lingkungan) bertema kebersihan
lingkungan
dalam upaya mencapai misi sekolah yaitu
menerapkan manajemen partisipatif
dengan melibatkan seluruh warga sekolah
dan kelompok kepentingan yang terkait
dengan sekolah (stakeholder) untuk
meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungan sekolah.
91
Kegiatan 5 : Cleanest Class Contest
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
92
Diwujudkan dalam sikap secara
bersama-sama mempersiapkan dan
menjalankan kegiatan (kebersamaan)
4. Komitmen Mutu (Orientasi mutu,
inovatif)
Diwujudkan dalam merancang kegiatan
tetap mengutamakan kualitas (orientasi
mutu, inovatif)
5. Anti Korupsi (Kerja keras)
Guru kelas dan siswa bekerja
keras untuk membersihkan dan
memperindah ruang kelas agar bisa
menjadi yang terbaik
93
Lampiran 3
Pelaksanaan Kegiatan dan Bukti Pendukungnya
KEGIATAN 1
Kegiatan Visioning melalui perenungan tentang permasalahan
lingkungan sekolah (Bukan Sampah Biasa)
Bukti Kegiatan :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
94
2. Foto pelaksanaan kegiatan perenungan “Bukan Sampah Biasa”
95
Menyusun rancangan materi tentang permasalahan lingkungan yang
terjadi di sekitar
96
4. Materi perenungan tentang permasalahan lingkungan
97
KEGIATAN 2
Pembuatan Ecobrick untuk menyulap sampah plastik
Bukti Kegiatan :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
98
2. Foto pelaksanaan kegiatan pembuatan ecobrick
99
Membuat pengumuman tentang kegiatan pembuatan Ecobrick kepada
siswa
100
3. Video pelaksanaan kegiatan pembuatan ecobrick
101
KEGIATAN 3
Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong Sampah)
Bukti Kegiatan :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
102
2. Foto pelaksanaan kegiatan pembuatan KRETONG
103
Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan KRETONG
104
3. Video pelaksanaan kegiatan pembuatan KRETONG
105
KEGIATAN 4
Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
Bukti Kegiatan :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
106
Membuat desain / rancangan slogan peduli lingkungan bersama siswa
107
Pembuatan / pencetakan slogan
108
3. Video pelaksanaan kegiatan pembuatan SPL
109
KEGIATAN 5
Cleanest Class Contest
Bukti Kegiatan :
1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
110
Konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Sekolah
111
Melaksanakan Kegiatan Cleanest Class Contest (3C)
112
3. Video pelaksanaan kegiatan cleanest class contest
4. Dokumen
113
4. Dokumen pelaksanaan kegiatan cleanest class contest
114
115
116
117
118
119