Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat kesehatan masyarakat yang dikenal dengan sebutan puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas Kesehatan kabupaten atau kota, sehingga dalam melaksanakan fungsinya,
akan mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan pemerintah Daerah Kabupaten Kota
yang bersangkutan. 1
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai kemakmuran.
Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi
tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan
kehidupannya secara layak. 1
Dalam permasalahan ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan sebagai
penyebab 58 juta kematian, dan 80% kematian tersebut terjadi di negara-negara yang
berpendapatan rendah dan menengah akibat penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (30%),
penyakit pernafasan kronik dan penyakit kronik lainnya (16%), Kanker (13%), cedera (9%)
dan Diabetes melitus (2%). PTM seperti Kardiovaskuler, Stroke, Kanker, Diabetes melitus,
penyakit Paru Kronik Obstruktif dan Cedera terutama di negara berkembang, telah
mengalami peningkatan kejadian dengan cepat yang berdampak pula pada peningkatan
angka kematian dan kecacatan.2
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menunjukkan penyebab kematian telah
terjadi pergeseran dari penyakit menular ke Penyakit Tidak Menular. Berdasarkan riset
tersebut, penyebab kematian terbesar untuk umur>15 tahun adalah Stroke, baik di perkotaan
maupun di pedesaan. Penyakit menular menyumbang 28,1% kematian sedangkan Penyakit
Tidak Menular sebagai penyumbang terbesar penyebab kematian terbesar (59,5%).2
Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak
seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, Hyperglikemia, Hipertensi,
hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera, misalnya
perilaku berlalu lintas yang tidak benar.2
Salah satu PTM yang prevalensinya tinggi adalah hipertensi, prevalensi hipertensi di
Indonesia cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil pengukuran yang
didasarkan pada pasien umur ≥18 tahun sebesar 25,8%,dimana hanya sekitar 36,8%
masyarakat yang sudah mengetahui terdiagnosis hipertensi, sebagian besar (63,2%) kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis atau belum mengetahui bahwa mereka telah
menderita hipertensi.2
Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM akan menjadi lebih efektif dan efisien
jika faktor risiko tersebut dapat dikendalikan. Dampak dari PTM dan risikonya selain
berpengaruh pada ketahanan hidup manusia dan penurunan produktivitas kerja juga
menambah beban biaya pelayanan kesehatan. Upaya pengendalian penyakit ini tidak
mungkin dilakukan hanya oleh sektor kesehatan saja akan tetapi harus melibatkan sektor
lain dan keterlibatan masyarakat secara aktif.

Anda mungkin juga menyukai