Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER MODUL MATA KULIAH

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA


2

SISTEM ADMINISTRASI
NEGARA INDONESIA

2
Revisi: 00/2019
Hal. 1 dari 5
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA


2
CHAPTER 2
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA
Sesi II
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang
sistem administrasi negara indonesia.

A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
Administrasi tidak sekaligus menjelma menjadi sains, tetapi didahului oleh perkembangan dalam
bentuk seni (art). Dalam perkembangannya perlu dibedakan dua hal berikut:

1. Administrasi sebagai Seni


Pertama, fase prasejarah, yaitu sejak dikenalnya sejarah manusia yang hidup berkelompok
hingga 1 Masehi. Bukti-bukti menunjukkan bahwa sebelum 1 M, administrasi dan
manajemen sudah berkembang dengan baik. Di antara bukti-bukti sejarah yang dapat
ditunjukkan, antara lain peradaban Mesopotamia, peradaban Babilonia Mesir Kuno, Tingkok
Kuno, Romawi Kuno. Pada zama Mesopotamia misalnya, telah dikenal adanya
pemerintahan, perdagangan, pengangkutan, dan penggunaan logam sebagai alat tukar-
menukar, yang menunjukkan bahwa mereka telah melaksanakan administrasi dan
manajemen.

Demikian juga di Babilonia, telah terdapat kemajuan dalam bidang- bidang tersebut dan
telah membina mesin administrasi di bidang teknologi. Pada zaman Mesir Kuno menonjo
administrasi pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian. Adapun
Tiongkok Kuno telah menerapkan sistem administrasi kepegawaian yang sangat baik.

Adapun Romawi Kuno diketahui melalui karya filosofi Cicero dengan bukunya yang berjudul
“De Officii (The Office)” dan “De Legibus (The Law)”, sementara Yunani terkenal sebagai
tempat lahirnya pemikir-pemikir besar (filsuf) dalam berbagai cabang ilmu.

Kedua, fase sejarah berlangsung dari 1M sampai dengan tahun 1886 M. Dalam fase ini,
banyak hal yang masih gelap sesuai dengan gelapnya sejarah dunia selama lima belas
abad pertama dari sejarah dunia modern. Namun ada riwayat yang mengungkapkan bahwa
pada masa itu telah ada pelopor-pelopor manajemen ilmiah, di samping sebagai ahli-ahli
ekonomi. Kelompok tersebut dikenal sebagai kaum Kameralisten di Jerman dan Austria,
kaum Merkantilizen di Inggris, dan kaum Fisiokraten di Prancis.

Hal. 2 dari 5
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA


2
Semakin berkembangnya administrasi hingga timbul Revolusi Industri di Inggris berupa
penemuan mesinuap oleh James Watt, yang ternyata berakibat besar dalam bidang
administrasi dan manajemen.

Ketiga, zaman modern dimulai pada tahun 1886 sampai masa kini. Seorang sarjana
pertambangan di Amerika Serikat yang bernama Frederick Winslow Taylor, pada tahun 1886
mencetuskan gerakan manajemen ilmiah dengan melakukan penyelidikan-penyelidikan
dalam usaha mempertinggi efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas para
pekerja.

Di Prancis muncul pula Henri Fayol, seorang ahli pertambangan yang telah mencari sebab
musabab dari kepailitan perusahaan. Buah pikirannya diterbitkan dalam tahun 1916 yang
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul General and Industrial
Management pada tahun 1930.

Teori-teorinya diterapkan ketika ia menjadi administrator perusahaan pertambangan dan


ternyata ia dapat menyelamatkan perusahaan itu dari keruntuhannya, bahkan berhasil
mengembangkannya.

2. Administrasi sebagai Ilmu (Sains)


Pertama, fase survival, yakni mulai tahun 1886 sampai dengan tahun 1930. Sejak timbulnya
gerakan manajemen yang dipelopori oleh F.W. Taylor, para ahli memperjuangkan diakuinya
administrasi dan manajemen sebagai satau cabang ilmu pengetahuan.

Kedua, fase penyempurnaan (1930-1945), disebut demikian karena pada tahap inilah,
prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil umum administrasi dan manajemen lebih
disempurnakan dan diakui kebenarannya. Pada fase ini pula, gelar-gelar kesarjanaan dalam
ilmu administrasi negara dan niaga dianugerahkan oleh lembaga-lembaga pendidikan
tingkat tinggi.

Ketiga, fase human relation (194501959). Disebut fase human relation karena perhatian
para ahli tertuju kepada faktor manusia serta hubungan formal dan informal yang perlu
diwujudkan, dibina dan dikembangkan oleh antarmanusia. Hal ini disadari setelah
terciptanya prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil administrasi yang teruji
kebenarannya.

Keempat, fase behaviouralisme (1959 sampai sekarang). Setelah disadari pentingnya


hubungan antarmanusia untuk mewujudkan kerja sama yang intim dan harmonis pada fase
human relation, ternyata masih ada segi-segi yang perlu mendapatkan perhatian.

Hal. 3 dari 5
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA


2
Ada dugaan fase behaviouralisme akan berakhir dan memasuki fase matematika. Dugaan
ini, berdasarkan adanya gejala-gejala yang mulai tampak sebagai akibat ditemukannya
alat-alat modern, seperti komputer.

B. PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI DI INDONESIA


Perguruan tinggi di Indonesia sangat menaruh perhatian, terbukti dengan dibukanya
fakultas di berbagai kampus yang membahas tentang administrasi. Selain itu juga
munculnya lembaga-lembaga administrasi dan ada juga program latihan pendek dalam
berbagai bidang ilmu administrasi.

Dalam literatur Islam, masalah administrasi dan manajemen mendapat perhatian dengan
diberi nama “idarah” yang bermakna administrasi atau manajemen dan “zi‟amah” yang
berarti kepemimpinan (leadership). Berbagai kitab telah dikarang oleh ulama Islam yang
berkaitan dengan administrasi kenegaraan dan pemerintahan (khilafah) yang menunjukkan
perhatian mereka terhadap administrasi.

Keterampilan „idarah‟ dibutuhkan tidak hanya dalam bernegara dan berniaga, tetapi juga
dalam beribadah. Misalnya dalam sholat berjamaah dan menghimpun zakat dan dana
sukarela berupa infak dan sedekah dalam rangka pembangunan umat. Demikian juga,
tatalaksana masjid guna mewujudkan masjid yang berfungsi baik sebagai pusat ibadah
dan kemasyarakatan Islam.

Sementara, posisi administrasi sebagai disiplin (ilmu), atau lazim diberi judul perincian ilmu
administrasi. Perincian tersebut dapat dilakukan menurut beberapa kriteria, yaitu sebagai
berikut:

1. Menurut bidang kehidupan. Pembagian administrasi menurut hal ini merupakankonsekuensi


anggapan dasar bahwa ruang lingkup administrasi meliputi segenap aspek kehidupan
masyarakat. Biasanya kehidupan masyarakat diidentifikasi dalam beberapa bidang, yaitu
politik, ekonomi, dan sosial budaya. Oleh karena itu, administrasi dapat dibagi menjadi
administrasi di bidang politik dan pemerintahan (administrasi negara), administrasi di bidang
ekonomi (administrasi niaga), dan administrasi di bidang sosial budaya (administrasi sosial)

2. Menurut kelembagaan atau tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan negara,
diperlukan administrasi negara; untuk mencari keuntungan finansial, diperlukan administrasi
niaga, sedangkan untuk melayani sesama manusia diperlukan administrasi sosial.

Hal. 4 dari 5
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA


2
3. Menurut fungsi atau kegiatan. Hal ini erat berkaitan dengan yang pertama. Kegiatan
transportasi, misalnya, perlu diadministrasikan. Oleh karena itu, lahir administrasi
transportasi.

4. Menurut sifat. Jika service, stewardship, dan entrepreneurship dianggap sebagai sifat dan
dijadikan tolok ukur, lahir tiga sosok administrasi, yaitu:

a. Administrasi sosial (tekanan pada service);


b. Administrasi negara (tekanan pada stewardship);
Administrasi bisnis (tekanan pada entrepreneurship).

BAHAN REVIEW
Mahasiswa diharapkan melakukan review terkait modul chapter diatas!

Hal. 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai