Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KUALITAS UDARA

AMBIEN DI KOTA AMBON


Environment Health Risk Assessment of Ambient Air Quality in Ambon

Kornelis Urbanus Rumselly


Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
nelson_unair11@yahoo.co.id

Abstrak: Kota Ambon mempunyai jumlah penduduk yang semakin meningkat. Hal ini berimplikasi pada peningkatan
jumlah kendaraan bermotor yang akan meningkatkan konsentrasi zat pencemar di udara. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) untuk mengetahui risiko paparan polutan udara terhadap
kesehatan karyawan toko di sekitar Jalan Diponegoro Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan rancangan cross
sectional dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Jumlah sampel sebanyak 15 orang sesuai
kriteria inklusi yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi SO2, NO2, O3, Debu,
Pb, dan NH3 tertinggi pada pukul 14.00–15.00 WIT dan terendah pada pukul 18.00–19.00 WIT. Adapun tingkat
risiko menunjukkan nilai Risk Quotient (RQ) < 1. Disimpulkan bahwa semua polutan udara di Jalan Diponegoro
Kota Ambon masih aman dan masih memenuhi Baku Mutu Udara Ambien Nasional jika dalam waktu yang singkat,
tetapi sebaliknya akan berisiko yang sangat tinggi terhadap dampak kesehatan jika karyawan maupun masyarakat
di sekitar jalan Diponegoro terpapar dalam waktu yang lama dan terus menerus. Oleh karena itu upaya pemantauan,
pengawasan, maupun pembinaan oleh pihak pemerintah Kota Ambon akan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir
adanya gangguan kesehatan serta menanam pohon-pohon yang dapat menyerap polutan udara di sekitar jalan raya
di Kota Ambon.

Kata kunci: SO2, NO2, O3, Debu, Pb, NH3, ARKL

Abstract: Ambon has population that more increasing. It implies an increase number of vehicles that will increase the
concentration of contaminants in the air. The aim of this study is to analyze the Environmental Health Risk Assessment
(ARKL) to determine the risk of exposure of air pollutants on the health of employees shop around Jalan Diponegoro
Ambon. This study used cross sectional design with Environmental Health Risk Assessment (ARKL) approach. There
were 15 people samples according inclusion criteria specified. The results showed that the average concentration of
SO2, NO2, O3, dust, Pb, and NH3 the highest at 14:00 to 15:00 WIT and the lowest at 18:00 to 19:00 WIT. The average
risk quotient of the pollutants shows the value of Risk Quontient (RQ) < 1. It was concluded that all air pollutants in Jalan
Diponegoro Ambon City still safe and still under National Ambient Air Quality Standards if in a short time, but instead
will be very high risk to the health impact if employees and the communities around Jalan Diponegoro exposed for a
long time and continuously. Therefore, monitoring, supervision, and guidance by the administration in Ambon City will
be needed to minimize their health problems as well as planting trees to absorb air pollutants around the highway in
the city of Ambon.

Keywords: SO2, NO2, O3, Dust, Pb, NH3, ARKL

PENDAHULUAN Berdasarkan hasil pemantauan Kementrian


Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Transportasi merupakan bagian yang sangat
melalui Air Quality Monitoring Station (AQMS),
bernilai dan diperlukan dalam mendukung
dari sepuluh kota besar di Indonesia, enam
perkembangan kemajuan kota-kota besar di
diantaranya yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung,
dunia, namun pada sisi lain peningkatan ini juga
Medan, Jambi, dan Pekanbaru hanya memiliki
sekaligus akan membawa efek negatif yang
udara bersih berkategori baik selama 22 sampai
tidak diinginkan. Peningkatan jumlah kendaraan
62 hari dalam setahun atau tidak lebih dari 17%.
bermotor di negara berkembang seperti Indonesia
Di Pontianak dan Palangkaraya penduduk harus
sebanding dengan peningkatan jumlah emisi
menghirup udara kategori berbahaya masing-
yang dihasilkan yang merupakan ancaman bagi
masing selama 88 dan 22 hari (Satriyo, 2008).
kesehatan manusia (Abner, 2008).

158
K U Rumselly, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan 159

Polusi udara di luar ruangan bertambah masyarakat berbondong-bondong untuk memiliki


akibat konsekuensi peningkatan pembakaran kendaraan bermotor.
bahan-bahan fosil untuk transportasi, pembangkit Risiko kesehatan akibat aktivitas manusia
listrik dan aktivitas manusia. Merupakan masalah terjadi karena pada dasarnya setiap kegiatan
serius di seluruh bagian dunia, terutama di kota selalu mempunyai dampak lingkungan dan
besar negara berkembang dan diperkiraan kesehatan. Risiko kesehatan adalah dampak
seperempat populasi dunia terpapar polutan negatif yang hanya bisa dikelola tetapi tidak
udara yang tidak sehat. Keberadaan bahan dapat dihilangkan sama sekali. Masalah
pencemar udara dihasilkan oleh proses alam kesehatan lingkungan yang muncul menimbulkan
maupun aktivitas manusia, di mana kontribusi pertanyaan antara lain tentang besarnya risiko
akibat aktivitas manusia bisa berasal dari sumber kesehatan akibat pajanan bahaya lingkungan,
pencemar tidak bergerak seperti industri maupun pengendalian risiko tanpa menghentikan kegiatan
bergerak seperti kendaraan bermotor (BBTKL dan sumber risiko, serta keefektifan perangkat hukum
PPM, 2009). dan teknologi yang tersedia dalam melindungi
Kota Ambon adalah Ibu Kota Provinsi kesehatan orang yang terpajan dari efek yang
Maluku yang terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan merugikan kesehatan. Untuk itu diperlukan
mempunyai jumlah penduduk yang semakin suatu pendekatan yang disebut Analisis Risiko
hari semakin meningkat yang tidak diimbangi Kesehatan Lingkungan (ARKL) (Dirjen PP, 2011).
dengan luas wilayah. Tingkat kepadatan Hasil penghitungan jumlah keseluruhan
kendaraan bermotor semakin meningkat pula kendaraan di Kota Ambon lebih khususnya yang
dengan hadirnya berbagai kendaraan. Hal ini melintas pada Jalan Diponegoro adalah 23.808
akan berakibat kepada tingkat pencemaran udara buah kendaraan setiap harinya, itu berarti ada
yang diakibatkan oleh beberapa polutan yang sekitar 2.976 buah per jam yang melintasi jalan
dihasilkan dari pembuangan asap kendaraan ini. Arus lalu lintas di Kota Ambon pada waktu
bermotor. tertentu mulai padat layaknya terjadi di kota-kota
Menurut Dinas Perhubungan Kota Ambon, Besar. Hal ini terjadi karena kendaraan bermotor
laju pertumbuhan kendaraan pribadi maupun semakin banyak, namun tidak sebanding dengan
kendaraan umum rata-rata 10% per tahun. Data ruas jalan yang ada di Kota Ambon. Kondisi
yang dihimpun menyebutkan terdapat enam titik Kota Ambon yang dipenuhi kendaraan bermotor
kemacetan di Kota Ambon yang memiliki rasio tersebut, Walikota Ambon menjelaskan bahwa,
kepadatan lalu lintas sekitar 0,4. Padahal, lalu sistem parkiran dan sistem transportasi dan lalu
lintas dikategorikan lancar apabila memiliki rasio lintas di kota ini harus ditata ulang. Bertambahnya
di bawah 0,2 dan disebut macet total apabila kendaraan bermotor di Kota Ambon sebagai
rasio kepadatan lalu lintas mencapai angka 0,8. dampak dari semakin berkembangnya Kota
Rasio kepadatan lalu lintas adalah merupakan Ambon sebagai kota jasa dan kota transit bisnis
perbandingan volume kendaraan bermotor di provinsi Maluku (Ambon Express, 2013).
terhadap kapasitas jalan raya (Admin, 2011). Tujuan umum penelitian adalah menganalisis
Kondisi udara yang tercemar tentunya akan Risiko Kesehatan Lingkungan Kualitas Udara
memengaruhi kesehatan manusia dan juga ambien. Adapun tujuan khusus penelitian ini
ekosistemnya. Pencemaran udara sering terjadi adalah mengukur Kadar SO2, NO2, O3, Debu,
pada daerah tetapi belum jelas dampaknya Pb, d a n NH 3 pada jalan Diponegoro Kota
bagi masyarakat di pulau atau provinsi Maluku Ambon, serta mengidentifikasi kondisi jalan raya,
khususnya Kota Ambon. Pemerintah melakukan kepadatan lalu lintas untuk 1 jam, 8 jam dan
program penanaman seribu pohon demi menjaga 24 jam serta jenis kendaraan bermotor, sebaran
kelestarian daerah di mana bisa juga mengurangi dan jenis tanaman, panjang jalan, lebar jalan,
pemanasan global dan mengurangi kadar bahan banyaknya lampu TL (Trafic Light).
pencemar di udara ambien. Arus lalulintas di Kota
Ambon semakin hari semakin padat dikarenakan
METODE PENELITIAN
banyaknya kendaraan bermotor baik mobil/
kendaraan milik pribadi maupun mobil angkot Penelitian ini menggunakan rancangan
yang melintas di jalan protokol Kota Ambon. penelitian cross sectional. Populasi dalam
Kendaraan bermotor semakin meningkat dengan penelitian ini sebanyak 22 toko dengan jumlah
adanya kemajuan teknologi sehingga banyak karyawan ± 440. Sampel dalam penelitian ini
160 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 2 Juli 2016: 158–163

berjumlah 15 orang hanya yang memenuhi dari Jam 14.00–15.00. Peningkatan ini perlu
kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi dalam diwaspadai karena paparan gas SO2 yang terus
penelitian ini adalah berusia 18–50 tahun, menerus dapat menyebabkan iritasi pada selaput
bersedia bekerja sama sebagai responden, telah lendir saluran pernapasan dan iritasi pada mata
menjadi karyawan toko minimal 1 tahun, bekerja (Mukono, 2011).
mulai pukul 07.30–15.30 WIT, bekerja pada toko
yang pintu utamanya berhadapan langsung Hasil Pengukuran NO2
dengan Jalan Raya Diponegoro dan terbuka Hasil dari 3 kali pengukuran pada titik yang
setiap saat. Tidak merokok dan tidak pernah sama menunjukkan konsentrasi yang tertinggi ada
merokok. Variabel dalam penelitian ini adalah pada Contoh Uji I.2 sebesar 28,903 μg/Nm3 pada
Kadar SO2, NO2, NH3, Debu, O3, Pb, karakteristik jam 14.00–15.00 WIT, sedangkan konsentrasi
responden antara lain: umur, jenis kelamin, lama NO 2 yang terendah ada pada Contoh Uji I.3
kerja, tingkat pendidikan, waktu kerja dan Analisis sebesar 16,107 μg/Nm 3 pada jam 18.00–19.00
Risiko Kesehatan Lingkungan. Pengolahan data WIT. Konsentrasi NO2 masih jauh di bawah Nilai
menggunakan perhitungan analisis risiko dengan Baku Mutu Udara Ambien Nasional Konsentrasi
menggunakan persamaan berikut (BBTKL&PP RI, NO2 dan debu yang tinggi dapat memengaruhi
2011): pernapasan manusia. Menurut Mukono (2011),
NO2 merupakan gas yang berbahaya dan dapat
I = C×R×f ×t ×D mengganggu sistem pernapasan paru yang mana
Wb × t avg dapat merangsang terjadinya gejala asthmatics
(sesak napas).
HASIL DAN PEMBAHASAN
40
Hasil Pengukuran SO2 30
Contoh Uji I.1
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 20
Contoh Uji I.2
dari 3 kali pengukuran pada titik yang sama 10
menunjukkan konsentrasi SO 2 yang tertinggi ada Contoh Uji I.3
0
pada Contoh Uji I.2 yaitu 1,432 μg/Nm 3 pada jam
Konsentrasi
Konsentrasi NO2 SO2
14.00–15.00 WIT, sedangkan konsentrasi SO 2
yang terendah ada pada Contoh Uji I.3 yaitu
Gambar 2. Kecenderungan Konsentrasi NO2 di Jalan
0,413 μg/Nm 3 p a d a jam 18.00–19.00 WIT. Diponegoro Kota Ambon, Desember
2013.
2
1.5 Sedangkan efek inhalasi partikel yang
Contoh Uji I.1 berukuran paling kecil (diameter 0,1 mikron)
1
Contoh Uji I.2 dapat mencapai alveoli dan akan menyebabkan
0.5
Contoh Uji I.3
terjadinya disfungsi ke dinding alveoli. Partikel
0 berukuran 0,1–3,3 mikron masuk ke dalam saluran
Konsentrasi SO2
Konsentrasi SO2 napas bagian bawah. Sedangkan yang berukuran
diatas 3,3–9,2 mikron masuk ke saluran napas
Gambar 1. Kecenderungan Konsentrasi SO2 di Jalan bagian atas dan berpengaruh terhadap mata.
Diponegoro Kota Ambon, Desember
2013. Hasil Pengukuran Debu
Kadar debu dari 3 kali pengukuran pada
Dari data yang ada terlihat bahwa konsentrasi titik yang sama menunjukkan konsentrasi yang
SO2 masih berada di bawah Baku Mutu menurut tertinggi sebesar 203,05 μg/Nm 3 pada jam
PP 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran 14.00–15.00 WIT, sedangkan konsentrasi debu
Udara untuk konsentrasi SO2 yaitu 900 μg/Nm 3. yang terendah ada pada Contoh Uji I.3 sebesar
Berdasarkan hasil pengukuran di Jalan 113,15 μg/Nm 3 pada jam 18.00–19.00 WIT.
Diponegoro Kota Ambon, Kecenderungan Konsentrasi tersebut masih di bawah nilai baku
konsentrasi SO 2 meningkat di siang hari mutu.
K U Rumselly, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan 161

elektromagnetik. Menipisnya lapisan ozon akan


300
mengurangi penyerapan sinar ultraviolet dan
200 Contoh Uji I.1 dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan
genetika (Anonim, 2012).
100 Contoh Uji I.2
Contoh Uji I.3 1.5
0
Konsentrasi Debu
1 Contoh Uji I.1
Gambar 3. Kecenderungan Konsentrasi Debu di 0.5 Contoh Uji I.2
Jalan Diponegoro Kota Ambon, Desember
2013.
Contoh Uji I.3
0
Konsentrasi
KonsentrasiO3
O3
Hasil Pengukuran Pb
Kadar timbal yang tertinggi ada pada Contoh Gambar 5. Kecenderungan Konsentrasi O 3 pada
Uji I.2 sebesar 0,070 μg/Nm 3 pada jam 14.00– Jalan Diponegoro Kota Ambon, Desember
2013.
15.00 WIT, sedangkan konsentrasi terendah ada
pada Contoh Uji I.3 sebesar 0,012 μg/Nm 3 pada
jam 18.00–19.00 WIT. Logam Pb berasal dari Hasil Pengukuran NH3
bahan bakar bensin masih terus berlangsung dan Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi
menyebar ke udara lewat pembuangan kendaraan tertinggi NH3 sebesar 0,0416 μm/Nm3 dan yang
bermotor akan masuk ke dalam paru-paru terendah pada Contoh Uji I.3 sebesar 0,0139
dan akan terserap sehingga berikatan dengan μg/m 3 pada jam 18.00–19.00 WIT. Gas NH 3
darah paru-paru dan menyerang syaraf pusat merupakan senyawa pengotor beracun yang
dan melemahkan daya ingat orang dewasa dan cukup berperan dalam menghambat proses
penurunan IQ anak (Mukono, 2011). fotosintesis. Penyebab berkurangnya karbohidrat
dan dapat menghambat pertumbuhan endapannya
0.08 di atmosfer terus naik dan dapat menghambat
0.06 pertumbuhan endapannya di atmosfer terus naik
Contoh Uji I.1
0.04 dan meningkat sehingga dapat menghambat
Contoh Uji I.2 proses nitrifikasi yaitu konversi kalalitik dari NH3
0.02
Contoh Uji I.3 menjadi NOx (Anonim, 2012). Konsentrasi NH3
0 di udara khususnya pada jalan Diponegoro
Konsentrasi Pb Kota Ambon dengan 3 kali pengukuran pada
titik yang sama berkisar antara 0,0139–0,0416
Gambar 4. Kecenderungan Konsentrasi Pb di Jalan
Diponegoro Kota Ambon, Desember μg/Nm3 menunjukkan bahwa konsentrasi NH3
2013. masih di bawah Baku Mutu tetapi perlu diingat
bahwa jika di analisis dengan menggunakan
Metode ARKL didapatkan bahwa waktu yang aman
Hasil Pengukuran O 3
untuk Ammonia berkisar 21 tahun ke depan.
Konsentrasi O 3 yang paling tertinggi ada
pada Contoh Uji I.2 atau pada jam 14.00–15.00 0.06
WIT yaitu 1,193 μg/Nm3 dan yang paling terendah
ada pada Contoh Uji I.3 atau jam 18.00–19.00 0.04 Contoh Uji I.1
WIT yaitu 0,141 μg/Nm3. Konsentrasi Ozon (O3)
yang meningkat harus diperhatikan karena Ozon 0.02 Contoh Uji I.2
dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet Contoh Uji I.3
dan ozon berperan pula sebagai penyerap 0
Konsentrasi NH3
utama sinar ultraviolet. Ozon yang berbau Konsentrasi NH3
sangat tajam, menusuk hidung terbentuk pada Gambar 6. Kecenderungan Konsentrasi NH3 di Jalan
kadar rendah dalam udara akibat aurs listrik Diponegoro Kota Ambon, Desember
seperti kilat dan tenaga tinggi seperti radiasi 2013.
162 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 2 Juli 2016: 158–163

Karakteristik Risiko penggunaan alat, bahan, dan metode, serta


teknik tertentu. Contoh pengelolaan risiko dengan
Berdasarkan perhitungan risiko pada lokasi
pendekatan teknologi antara lain: modifikasi
sampel dengan tiga kali pengukuran di jalan
cerobong asap, penanaman tanaman penyerap
Diponegoro Kota Ambon didapatkan nilai RQ
polutan, dll. Pendekatan sosial–ekonomis meliputi
untuk parameter SO 2 yang terendah adalah
pelibat-sertaan pihak lain, efisiensi proses,
0,0000437 mg/Nm 3 dan tertinggi adalah 0,0005
substitusi, dan penerapan sistem kompensasi.
mg/Nm 3. Nilai rata-rata RQ kadar NO2 terendah
Pendekatan institusional dengan menempuh
0,0022 mg/Nm3 dan yang tertinggi adalah 0,0039
jalur dan mekanisme kelembagaan dengan
mg/Nm3. Rata-rata RQ Kadar O3 yang terendah
cara melakukan kerja sama dengan pihak lain.
adalah 0,0000777 mg/Nm3 dan tertinggi adalah
Contoh pengelolaan risiko dengan pendekatan
0,00065 mg/Nm 3. Kadar RQ Debu yang terendah
institusional antara lain: kerja sama dalam
adalah 0,0001 mg/Nm 3 dan tertinggi adalah
mendukung pengawasan yang dilakukan oleh
0,00023 mg/Nm 3. Kadar RQ Pb yang terendah
pemerintah, menyampaikan laporan kepada
yaitu 0,0000670 mg/Nm 3 dan tertinggi adalah
instansi yang berwenang, dll (Dirjen PP, 2011).
0,00039 mg/Nm 3, sedangkan untuk kadar RQ
Ammonia (NH3) yang terendah yaitu 0,00133 mg/
Nm 3 dan tertinggi yaitu 0,0040 mg/Nm3. SIMPULAN DAN SARAN
RQ semua parameter pencemar udara
Jalan Raya Diponegoro Kota Ambon terletak
menunjukkan nilai < 1, ini berarti bahwa
di antara 2 (dua) kelurahan yaitu Kelurahan
semua karyawan toko yang berada pada jalan
Ahusen dan Kelurahan Urimessing, dengan
Diponegoro Kota Ambon dengan berat badan
panjang jalan 811 meter dan luas 8 meter dan
55 kg aman berada di daerah tersebut dengan
terdapat 12 perkantoran dan 22 pertokoan. Jalan
laju asupan 0,83 m 3/jam, selama 8 jam/hari dalam
Diponegoro Kota Ambon tidak ada Lampu Trafic
kurun waktu 250 hari/tahun serta jangka waktu
Light, tidak terlihat pepohonan dan tidak ada
30 tahun ke depan. Perlu diketahui bahwa nilai
industri di sekitar jalan ini.
RQ masih dalam kategori aman tetapi harus
Kepadatan lalu lintas di Jalan Diponegoro
diwaspadai adanya perubahan iklim, kondisi alam
ini cukup tinggi yaitu 23.808 buah kendaraan
maupun pertumbuhan/perkembangan industri di
bermotor yang melintasi jalan ini setiap harinya
setiap kawasan. Oleh karena itu, seluruh pihak
yang didominasi oleh sepeda motor sebanyak
dan instansi terkait perlu memberikan perhatian
17.440 buah.
yang lebih serius terhadap masalah kesehatan
Konsentrasi parameter SO2, NO2, debu, Pb,
terutama akibat pencemaran udara di kawasan
O3 dan NH3 masing-masing berkisar antara 0,413–
Jalan Raya Diponegoro Kota Ambon.
1,432 μg/Nm 3, 16,107–28,903 μg/Nm 3, 113,15–
Manajemen Risiko 203,05 μg/Nm3, 0,012–0,070 μg/Nm3, 0,141–1,193
μg/Nm 3 dan 0,0139–0,0416 μm/Nm3. Konsentrasi
Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan tertinggi rata-rata terjadi pada pukul 14.00–15.00
juga bisa dilakukan dengan meminimalisir laju WIT dan terendah pada pukul 18.00–19.00 WIT.
asupan, waktu paparan, dan frekuensi paparan. Hasil Perhitungan ARKL menunjukkan semua
Berikut ini hasil nilai konsentrasi dan laju asupan parameter yang diukur memiliki nilai RQ < 1, itu
yang aman bagi manusia. Perhitungan konsentrasi berarti nilai RQ semua parameter pencemar udara
dan laju asupan untuk manusia khususnya untuk < 1. Ini menunjukkan bahwa semua karyawan
karyawan toko dengan berat badan rata-rata 55 toko yang berada pada jalan Diponegoro Kota
Kg dan waktu bekerja di dalam toko rata-rata Ambon dengan berat badan 55 Kg masih aman
8 jam/hari, selama 250 hari/tahun untuk kurun berada di daerah tersebut dengan laju asupan
waktu 30 tahun masih aman untuk konsentrasi 0,83 m 3 /jam, selama 8 jam/hari dalam kurun
polutan di udara (C), laju asupan yang aman (R) waktu 250 hari/tahun serta jangka waktu 30 tahun
dan durasi pajanan (Dt) awal perkiraan terjadinya
ke depan.
gangguan kesehatan. Pemerintah Kota Am bon disarankan
Pengelolaan ris ik o dapat dilak uk an melakukan upaya penanggulangan dan
melalui 3 pendekatan yaitu: Pengelolaan risiko pencegahan berupa pem buatan papan
menggunakan teknologi yang tersedia meliputi pengumuman hasil pemantauan kadar pencemar
K U Rumselly, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan 163

udara, penanaman pohon seperti: spider plant, DAFTAR PUSTAKA


pakis boston, English ivy, golden pothos, aloe Abner, T. 2008. Dampak Debu Transportasi kepada
vera, Chinese evergreen, snake plant, marginata masyarakat. Jakarta: FKUI.
dan peace lily, melakukan pembersihan jalan Admin. 2011. Polusi Udara, Jakarta, www.polusiudara.
raya oleh petugas kebersihan dan pertamanan com (12 Nopember 2012).
Ambon Express. 2013. Perkembangan Kota Ambon
pada setiap pagi, siang dan sore hari, agar
Menjadi Kota Bisnis. Harian Ambon Express.
kadar debu yang dihasilkan dapat di turunkan. Maluku.
Di samping itu, melakukan sosialisasi tentang Anonim. 2012. Polusi. http://www.udarakota.bappenas.
bahaya polutan udara, serta melakukan go.id (sitasi 04 Januari 2014).
pemantauan, pengawasan dan pengendalian BBTKL dan PPM. 2009. Laporan Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan Pada Industri di Gresik.
terhadap bahaya polutan udara secara berkala
Surabaya.
dan berkelanjutan. Sedangkan bagi karyawan Direktorat Jenderal PP PL Kemenkes RI. 2011. Petunjuk
toko sebaiknya melakukan proteksi dini terhadap Teknis Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan.
kesehatan khususnya saluran pernapasan dengan Jakarta.
menjaga kebersihan diri, mengonsumsi asupan Mukono, J. 2011. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan.
Edisi Kedua Cetakan UNAIR Press Surabaya.
makanan yang mengandung vitamin A, E dan C,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor
dan menggunakan APD minimal masker sebagai 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien
upaya untuk meminimalisir polusi udara yang Nasional. Jakarta.
terhirup pada saat bekerja. Satriyo, N. 2008. Pendugaan Konsentrasi Karbon
Monoksida (CO) dari sumber Garis (Transportasi)
Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IPB.

Anda mungkin juga menyukai