Anda di halaman 1dari 13

GIZI MASA BAYI

(MENU MP-ASI PADA BAYI USIA 6-9 BULAN)

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi dan Diet
yang dibina oleh Ibu Isnaeni DTN, SKM., M. Kes.

Oleh Kelompok 4
1. Bayu Rama Wicaksana (P17210183084)
2. Rika Vivi Wahyuni (P17210184096)
3. Indah Auliya (P17210184132)
4. Renanda Nur Afika (P17210184108)
5. Alni Seyaningsih (P17210183072)
6. Siti Nur Aisyah (P17210184120)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN MALANG
Februari 2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah yang
telah diberikan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Gizi Masa Bayi (Menu MP-ASI Pada Bayi Usia 6-9 Bulan)”. Penulisan
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Gizi dan Diet di
Politeknik Kesehatan Malang.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini kepada:
1. Isnaeni DTN, SKM., M. Kes., selaku dosen pembimbing matakuliah Gizi dan
Diet.
2. Orang tua penulis yang telah memberi motivasi baik finansial maupun
spiritual.
3. Teman-teman yang telah memberi dukungan dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami tetap mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi peningkatan makalah ini.

Malang, 25 Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Makanan Pendamping Asi (MP-ASI)............................................... 3
2.2 Jenis MP-ASI.................................................................................... 4
2.3 Kebutuhan Gizi Bayi......................................................................... 5
2.4 Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 6-9 Bulan................................. 6
2.5 Menu MP-ASI pada Bayi Usia 6-9 Bulan......................................... 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 9
3.2 Saran.................................................................................................. 9

DAFTAR RUJUKAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 – 6 bulan adalah ASI. Tapi
begitu menginjak usia 6 bulan ke atas, asupan bayi harus ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MPASI). Semakin meningkat usia bayi/anak,
kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang. MP-ASI
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI
yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Kenalkan
makanan satu persatu. Jangan dicampuradukkan. Biarkan ia belajar mengenal rasa
tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.
Berdasarkan rekomendasi WHO, makanan pendamping ASI (MP-ASI)
sebaiknya diberikan pada waktu setelah bayi usia 6 bulan. Masih banyak
ditemukan pemberian MP-ASi sebelum 6. Keadaan ini menggambarkan bahwa
bayi usia kurang dari 6 bulan telah diberikan makanan selain ASI. ASI merupakan
makanan paling lengkap dan merupakan campuran gizi paling seimbang bagi bayi
sampai usia sekurang-kurangnya 4-6 bulan, apabila kebutuhan bayi akan energi
telah tercukupi oleh ASI otomatis semua kebutuhan gizi lainnya akan terpenuhi
(Boedihardjo, 1994). Menurut Irawati (2002) laporan dari beberapa negara
menunjukkan bahwa penyebab gangguan pertumbuhan adalah mendapat makanan
tambahan sebelum 6 bulan, disapih pada usia 1-2 bulan dan pemberian susu
formula pada bulan pertama (Suhardi, 2008).

iv
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini rumusan masalah yang
ditentukan, yaitu:
1. Apa pengertian MP-ASI ?
2. Apa jenis MP-ASI ?
3. Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi umur 6-9 bulan?
4. Bagaiaman pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-9 bulan?
5. Apa saja menu MP-ASI pada bayi usia 6-9 bulan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi MP-ASI
2. Mengetahui jenis MP-ASI
3. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi
4. Mengetahui cara pemberian makanan pendamping ASI pada bayi.
5. Mengetahui menu Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-9 bulan.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi institusi
Sebagai penambah wawasan tentang gizi pada bayi, sehingga pemahaman
mahasiswa meningkat dan standar kualitas pengetahuan mahasiswa pun
meningkat.
2. Bagi penulis
Sebagai penambah wawasan ilmu dalam mata kuliah gizi dan diet yang
lebih dalam dan juga pemenuhan tugas dari mata kuliah tersebut,
3. Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan pemberian MP-ASI, agar tidak salah dalam
pemilihan dan pemenuhannya. Dampak akhirnya adalah kualitas dan
kuantitas dari SDM di Indonesia yang semakin meningkat.

v
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan
kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari
ASI (Depkes, 2006). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan
kemampuan alat pencernaan bayi dalam menerima MP-ASI (Depkes RI, 2004).
MP-ASI merupakan peralihan asupan yang semata berbasis susu menuju ke
makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik
oral. Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi
menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan
dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang (Depkes,2000).
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan
pada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu
dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi
bisa mengalami gangguan pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan
pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi,
bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan
pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang
dianjurkan kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia
bayi (Azrul, 2003).
Adapun waktu yang baik dalam memulai pemberian MP-ASI pada bayi
adalah umur diatas 6 bulan. Pemberian makanan pendamping pada bayi sebelum
umur tersebut akan menimbulkan risiko sebagai berikut :
1. Rusaknya sistem pencernaan karena perkembangan usus bayi dan
pembentukan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan memerlukan waktu 6
bulan.

vi
2. Tersedak disebabkan sampai usia 6 bulan, koordinasi syaraf otot
(neuromuscular) bayi belum cukup berkembang untuk mengendalikan gerak
kepala dan leher ketika duduk dikursi.
3. Meningkatkan resiko terjadinya alergi seperti asma, demam tinggi , penyakit
seliak atau alergi gluten (protein dalam gandum).
4. Batuk, penelitian bangsa Scotlandia adanya hubungan antara pengenalan
makanan pada umur 4 bulan dengan batuk yang berkesinambungan.
5. Obesitas, penelitian telah menghubungkan pemberian makanan yang berlebih
di awal masa perkenalan dengan obesitas dan peningkatan resiko timbulnya
kanker, diabetes dan penyakit jantung di usia lanjut (Lewis, 2003).

2.2 Jenis MP-ASI


Beberapa Jenis MP-ASI yang sering diberikan adalah:
1. Buah, terutama pisang yang mengandung cukup kalori. Buah jenis lain yang
sering diberikan pada bayi adalah : pepaya, jeruk, dan tomat sebagai sumber
vitamin A dan C.
2. Makanan bayi tradisional :
a. Bubur susu buatan sendiri dari satu sampai dua sendok makan tepung
beras sebagai sumber kalori dan satu gelas susu sapi sebagai sumber
protein.
b. Nasi tim saring, yang merupakan campuran dari beberapa bahan
makanan, satu sampai dua sendok beras, sepotong daging, ikan atau hati,
sepotong tempe atau tahu dan sayuran seperti wortel dan bayam, serta
buah tomat dan air kaldu.
3. Makanan bayi kalengan, yang diperdagangkan dan dikemas dalam kaleng,
karton, karton kantong (sachet) atau botol : untuk jenis makanan seperti ini
perlu dibaca dengan teliti komposisinya yang tertera dalam labelnya (Lewis,
2003).
Menurut WHO Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dianggap baik adalah
apabila memenuhi beberapa kriteria hal berikut :

vii
1. Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai diperkenalkan pada bayi
ketika usianya lebih dari 6 bulan dan kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat
melebihi dari apa yang didapatkannya melalui ASI
2. Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan memberikan energy,
protein dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
anak.
3. Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik
pada saat disiapkan, disimpan maupun saat diberikan pada anak.

2.3 Kebutuhan Gizi Bayi


Pada usia 6 – 12 bulan kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan
kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain selain
ASI. Kebutuhan gizi bayi tidak tercukupi dari ASI saja. Sekitar 70% kebutuhan
gizi bayi tercukupi dari ASI dan 30% dari makanan pendamping ASI.
Agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka
bahan makanan bergizi, maka perlu dikenalkan tekstur dan rasa sejak dini.
Pendisiplinan pemberian makan secara teratur juga membentuk kebiasaan yang
baik Disiplin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan pembentukan pola
hidupnya kelak.
Adapun standar kebutuhan gizi bayi setiap hari adalah sebagai berikut :
1) Kalori: 100-120 per kilogram berat badan.
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8x100 /120 = 800/960
kkal
2) Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan.
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8x1,5/2 = 12/16 : 4 =
3/4 gram
3) Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari.
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram
4) Lemak: 20 persen dari total kalori
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram

viii
2.4 Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada dasarnya, MP-ASI adalah asupan sampingan yang diberikan untuk
melengkapi kebutuhan gizi bayi selain dari ASI. Dengan kata lain, ASI tetaplah
merupakan asupan utama untuk bayi. Berikut menu MP-ASI yang dapat ibu
berikan pada bulan pertama bayi mengenal makanan selain ASI:
1. Usia 6 bulan, Minggu pertama dan kedua (tahap pengenalan)
Pada minggu pertama bayi diberikan makanan berupa buah yang dilumatkan
dengan tekstur kental. Seperti : Pisang yang dikerok menggunakan sendok. Ibu
bisa menggunakan pisang ambon dan pisang lainnya yang mudah untuk
dihancurkan. Selain buah pisang, juga dapat menggunakan buah alpukat matang.
Pemberiannya selang seling saja supaya bayi tidak bosan.
2. MP-ASI Usia 6 bulan, Minggu Ketiga dan Keempat (tahap pengenalan lebih
lanjut)
Pada minggu ini, ibu boleh menambahkan bubur bayi atau bubur oatmeal,
porsinya sedikit-sedikit saja, ibu bisa membuatnya sendiri. Jangan memaksaan
kesukaan anak, karena kalau dipaksakan malah anak mengalami diare dan
tentunya akan rewel terus.
Pemberian bubur bayi dapat diselingi dengan pemberian buah-buahan seperti
pisang kerok atau alpukat kerok. Pada akhir bulan pertama pemberian MP-ASI,
artinya beberapa hari lagi sikecil akan menginjak usia 7 bulan, ibu dapat
memberikan variasi protein lainnya seperti daging ayam. Ayam bisa direbus
kemudian dihancurkan lalu dicampur dengan bubur sayuran.
3. MP-ASI Usia 7 dan 9 bulan (anak mulai terbiasa)
Setelah bayi dapat menerima asupan bubur, ibu boleh mulai membuat variasi
menu pada bubur bayi, ibu juga dapat memberikan makanan lainnya seperti
cereal, pengenalan buah dan sayuran baru seperti: tahu, tempe, daging ayam,
daging sapi, hati ayam, dan sayuran ubi, brokoli, buncis, pepaya, buah pir, kentag
dll. Proses memasaknya masih sama harus dihancurkan, bisa dengan direbus atau
dikukus kemudian diblender dan disaring. pokoknya tekstur makanan pendamping
bayi usi 6-9 bulan harus lumat dan kental.

ix
2.5 Menu MP-ASI pada Bayi Usia 6-9 Bulan
Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 – 9 bulan, berikut contoh menu makanan
yang dapat disajikan.
1. Menu sarapan
Menu sarapan biasanya lebih sederhana dibanding menu makan siang, berikut
beberapa pilihan menu MP-ASI 6 bulan yang bisa Anda pilih untuk sarapan si
kecil. Berikut menu pilihannya:
a. Puree pisang atau pepaya. Pilih buah yang matang sempurna, kemudian cuci
dan kupas kulitnya. Kerik daging dan tumbuk halus dengan sendok teh. Sajikan
di mangkuk kecil.
b. Puree tomat. Pilih tomat yang matang, cuci dan rendam dalam air mendidih,
kupas kulitnya. Saring sari tomatnya, kemudian encerkan dengan air matang
yang sama.
2. Menu makan siang
Menu MP-ASI 6 bulan untuk makan siang bisa dibuat dengan bahan-bahan
yang lebih mengenyangkan. Contohnya seperti nasi, tepung beras, dan susu.
Berikut panduan dalam membuat bubur MP-ASI:
a. Bubur susu. Campurkan tepung beras 1-2 sendok makan, gula pasir 1 sendok
makan, susu formula sebanyak 5 sendok makan yang sudah dicairkan dengan
air 200 cc sedikit-sedikit aduk sampai rata , kemudian masak di atas api kecil
sambil diaduk-aduk sampai matang.
b. Buah jeruk. Pilih buah jeruk yang manis lalu cuci, belah menjadi 2 potong
kemudian diperas dan disaring. Bila jeruk terasa asam, tambahkan sedikit gula
pasir murni.
3. Makan malam
Waktu makan malam, Anda bisa memberikan menu MP-ASI 6 bulan yang
lebih kaya rasa untuk si kecil. Misalnya:
a. Nasi tim campur. Buat bubur encer dari beras putih. Tambahkan sayur sawi
rebus, sedikit garam, dan 2 sendok makan suwiran ayam yang diblender hingga
halus. Masak sampai matang mendidih.

x
b. Nasi tim campur brokoli. Buat bubur encer dari beras putih. Masukkan brokoli,
jagung, dan 2 sendok makan suwiran ayam yang diblender halus. Masak
matang hingga mendidih.

Anda bisa menambahkan rasa pada menu makan bayi dengan menggunakan
sedikit garam, gula, bawang putih, atau bawang merah agar si kecil juga bisa
mulai belajar mengenal rasa. Namun, dilarang menambahkan penyedap rasa
(MSG/mecin/vetsin) ke dalam makanannya.
Ibu juga harus tetap berikan ASI selama fase MP-ASI. Ya! Meskipun sudah
mulai bisa makan padat, bayi tetap harus lanjut menyusu ASI. ASI sebetulnya
sudah mencukupi semua kebutuhan energi dan nutrisi bayi untuk di 6 bulan
pertama kehidupannya, tapi seiring ia bertambah besar kebutuhan gizinya akan
semakin banyak dan bervariasi.
Perlu diingat bahwa bayi tidak bisa langsung makan banyak makanan padat.
Ada baiknya Anda mengenalkan sedikit demi sedikit dulu secara bertahap. Untuk
pertama kali, berikan sebanyak ½ mangkok kecil lalu porsinya bisa ditambahkan
seiring waktu. Bagaimana dengan frekuensinya? Bayi umumnya bertumbuh
kembang dengan “kecepatan” yang berbeda-beda. Nafsu makan mereka juga
dapat bervariasi bahkan dari hari ke hari. Sebagai patokannya, Anda bisa
memberikan menu MPASI untuk 2-3 kali sehari. Jangan lupa untuk menyelipkan
camilan ringan, seperti biskuit bayi, di sela-sela waktu makan si kecil. Penting
juga untuk mempertimbangkan porsi dan asupan nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan bayi. Anda bisa melihat apakah bayi sudah kenyang ketika mereka
mulai menolak atau berpaling ketika disuapkan.

xi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu
menuju ke makanan yang semi padat.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik
bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.
Menurut WHO Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dianggap baik
adalah apabila memenuhi beberapa kriteria hal berikut :
a. Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai diperkenalkan pada bayi
ketika usianya lebih dari 6 bulan dan kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat
melebihi dari apa yang didapatkannya melalui ASI
b. Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan memberikan energy,
protein dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
anak.
c. Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik
pada saat disiapkan, disimpan maupun saat diberikan pada anak.

3.2 Saran
1. Bagi ibu yang mempunyai balita dianjurkan agar dalam memberikan
makanan tambahan memperhatikan usia bayi yaitu 6 bulan dan jenis
makanan yang akan diberikan mulai dari yang encer sampai ke padat
secara bertahap (seperti: bubur, pisang, pepaya, nasi tim).
2. Bagi instansi yang terkait perlu melakukan sosialisasi tentang makanan
tambahan melalui penyuluhan, pendidikan kesehatan disetiap posyandu.

xii
DAFTAR RUJUKAN

Almatsier, dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta : PT


Gramedia Pusaka Utama.
Arisman. 2002. Gizi Dalam Daur Kehidupan.Palembang : Bagian Ilmu Gizi
fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Courtney Moore, Mary, 1997. Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta : Katalog Nasional
Dalam Terbitan (KD/T)
Joseph, N. Panduan merancang menu MP ASI 6 bulan untuk sikecil.
(https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/menu-mpasi-6-bulan-
bernutrisi/). Diakses 25 februari 2019
Reanita, M. 2016. Makalah MP ASI.
(http://markusreanita.blogspot.com/2016/11/makalah-mp-asi.html?m=1).
Diakses 25 februari 2019
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak, Yogyakarta :
Graha Ilmu.

xiii

Anda mungkin juga menyukai