Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi dan Diet
yang dibina oleh Ibu Isnaeni DTN, SKM., M. Kes.
Oleh Kelompok 4
1. Bayu Rama Wicaksana (P17210183084)
2. Rika Vivi Wahyuni (P17210184096)
3. Indah Auliya (P17210184132)
4. Renanda Nur Afika (P17210184108)
5. Alni Seyaningsih (P17210183072)
6. Siti Nur Aisyah (P17210184120)
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah yang
telah diberikan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Gizi Masa Bayi (Menu MP-ASI Pada Bayi Usia 6-9 Bulan)”. Penulisan
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Gizi dan Diet di
Politeknik Kesehatan Malang.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini kepada:
1. Isnaeni DTN, SKM., M. Kes., selaku dosen pembimbing matakuliah Gizi dan
Diet.
2. Orang tua penulis yang telah memberi motivasi baik finansial maupun
spiritual.
3. Teman-teman yang telah memberi dukungan dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami tetap mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi peningkatan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 2
DAFTAR RUJUKAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini rumusan masalah yang
ditentukan, yaitu:
1. Apa pengertian MP-ASI ?
2. Apa jenis MP-ASI ?
3. Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi umur 6-9 bulan?
4. Bagaiaman pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-9 bulan?
5. Apa saja menu MP-ASI pada bayi usia 6-9 bulan?
v
BAB II
TINJAUAN TEORI
vi
2. Tersedak disebabkan sampai usia 6 bulan, koordinasi syaraf otot
(neuromuscular) bayi belum cukup berkembang untuk mengendalikan gerak
kepala dan leher ketika duduk dikursi.
3. Meningkatkan resiko terjadinya alergi seperti asma, demam tinggi , penyakit
seliak atau alergi gluten (protein dalam gandum).
4. Batuk, penelitian bangsa Scotlandia adanya hubungan antara pengenalan
makanan pada umur 4 bulan dengan batuk yang berkesinambungan.
5. Obesitas, penelitian telah menghubungkan pemberian makanan yang berlebih
di awal masa perkenalan dengan obesitas dan peningkatan resiko timbulnya
kanker, diabetes dan penyakit jantung di usia lanjut (Lewis, 2003).
vii
1. Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai diperkenalkan pada bayi
ketika usianya lebih dari 6 bulan dan kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat
melebihi dari apa yang didapatkannya melalui ASI
2. Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan memberikan energy,
protein dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
anak.
3. Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik
pada saat disiapkan, disimpan maupun saat diberikan pada anak.
viii
2.4 Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada dasarnya, MP-ASI adalah asupan sampingan yang diberikan untuk
melengkapi kebutuhan gizi bayi selain dari ASI. Dengan kata lain, ASI tetaplah
merupakan asupan utama untuk bayi. Berikut menu MP-ASI yang dapat ibu
berikan pada bulan pertama bayi mengenal makanan selain ASI:
1. Usia 6 bulan, Minggu pertama dan kedua (tahap pengenalan)
Pada minggu pertama bayi diberikan makanan berupa buah yang dilumatkan
dengan tekstur kental. Seperti : Pisang yang dikerok menggunakan sendok. Ibu
bisa menggunakan pisang ambon dan pisang lainnya yang mudah untuk
dihancurkan. Selain buah pisang, juga dapat menggunakan buah alpukat matang.
Pemberiannya selang seling saja supaya bayi tidak bosan.
2. MP-ASI Usia 6 bulan, Minggu Ketiga dan Keempat (tahap pengenalan lebih
lanjut)
Pada minggu ini, ibu boleh menambahkan bubur bayi atau bubur oatmeal,
porsinya sedikit-sedikit saja, ibu bisa membuatnya sendiri. Jangan memaksaan
kesukaan anak, karena kalau dipaksakan malah anak mengalami diare dan
tentunya akan rewel terus.
Pemberian bubur bayi dapat diselingi dengan pemberian buah-buahan seperti
pisang kerok atau alpukat kerok. Pada akhir bulan pertama pemberian MP-ASI,
artinya beberapa hari lagi sikecil akan menginjak usia 7 bulan, ibu dapat
memberikan variasi protein lainnya seperti daging ayam. Ayam bisa direbus
kemudian dihancurkan lalu dicampur dengan bubur sayuran.
3. MP-ASI Usia 7 dan 9 bulan (anak mulai terbiasa)
Setelah bayi dapat menerima asupan bubur, ibu boleh mulai membuat variasi
menu pada bubur bayi, ibu juga dapat memberikan makanan lainnya seperti
cereal, pengenalan buah dan sayuran baru seperti: tahu, tempe, daging ayam,
daging sapi, hati ayam, dan sayuran ubi, brokoli, buncis, pepaya, buah pir, kentag
dll. Proses memasaknya masih sama harus dihancurkan, bisa dengan direbus atau
dikukus kemudian diblender dan disaring. pokoknya tekstur makanan pendamping
bayi usi 6-9 bulan harus lumat dan kental.
ix
2.5 Menu MP-ASI pada Bayi Usia 6-9 Bulan
Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 – 9 bulan, berikut contoh menu makanan
yang dapat disajikan.
1. Menu sarapan
Menu sarapan biasanya lebih sederhana dibanding menu makan siang, berikut
beberapa pilihan menu MP-ASI 6 bulan yang bisa Anda pilih untuk sarapan si
kecil. Berikut menu pilihannya:
a. Puree pisang atau pepaya. Pilih buah yang matang sempurna, kemudian cuci
dan kupas kulitnya. Kerik daging dan tumbuk halus dengan sendok teh. Sajikan
di mangkuk kecil.
b. Puree tomat. Pilih tomat yang matang, cuci dan rendam dalam air mendidih,
kupas kulitnya. Saring sari tomatnya, kemudian encerkan dengan air matang
yang sama.
2. Menu makan siang
Menu MP-ASI 6 bulan untuk makan siang bisa dibuat dengan bahan-bahan
yang lebih mengenyangkan. Contohnya seperti nasi, tepung beras, dan susu.
Berikut panduan dalam membuat bubur MP-ASI:
a. Bubur susu. Campurkan tepung beras 1-2 sendok makan, gula pasir 1 sendok
makan, susu formula sebanyak 5 sendok makan yang sudah dicairkan dengan
air 200 cc sedikit-sedikit aduk sampai rata , kemudian masak di atas api kecil
sambil diaduk-aduk sampai matang.
b. Buah jeruk. Pilih buah jeruk yang manis lalu cuci, belah menjadi 2 potong
kemudian diperas dan disaring. Bila jeruk terasa asam, tambahkan sedikit gula
pasir murni.
3. Makan malam
Waktu makan malam, Anda bisa memberikan menu MP-ASI 6 bulan yang
lebih kaya rasa untuk si kecil. Misalnya:
a. Nasi tim campur. Buat bubur encer dari beras putih. Tambahkan sayur sawi
rebus, sedikit garam, dan 2 sendok makan suwiran ayam yang diblender hingga
halus. Masak sampai matang mendidih.
x
b. Nasi tim campur brokoli. Buat bubur encer dari beras putih. Masukkan brokoli,
jagung, dan 2 sendok makan suwiran ayam yang diblender halus. Masak
matang hingga mendidih.
Anda bisa menambahkan rasa pada menu makan bayi dengan menggunakan
sedikit garam, gula, bawang putih, atau bawang merah agar si kecil juga bisa
mulai belajar mengenal rasa. Namun, dilarang menambahkan penyedap rasa
(MSG/mecin/vetsin) ke dalam makanannya.
Ibu juga harus tetap berikan ASI selama fase MP-ASI. Ya! Meskipun sudah
mulai bisa makan padat, bayi tetap harus lanjut menyusu ASI. ASI sebetulnya
sudah mencukupi semua kebutuhan energi dan nutrisi bayi untuk di 6 bulan
pertama kehidupannya, tapi seiring ia bertambah besar kebutuhan gizinya akan
semakin banyak dan bervariasi.
Perlu diingat bahwa bayi tidak bisa langsung makan banyak makanan padat.
Ada baiknya Anda mengenalkan sedikit demi sedikit dulu secara bertahap. Untuk
pertama kali, berikan sebanyak ½ mangkok kecil lalu porsinya bisa ditambahkan
seiring waktu. Bagaimana dengan frekuensinya? Bayi umumnya bertumbuh
kembang dengan “kecepatan” yang berbeda-beda. Nafsu makan mereka juga
dapat bervariasi bahkan dari hari ke hari. Sebagai patokannya, Anda bisa
memberikan menu MPASI untuk 2-3 kali sehari. Jangan lupa untuk menyelipkan
camilan ringan, seperti biskuit bayi, di sela-sela waktu makan si kecil. Penting
juga untuk mempertimbangkan porsi dan asupan nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan bayi. Anda bisa melihat apakah bayi sudah kenyang ketika mereka
mulai menolak atau berpaling ketika disuapkan.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu
menuju ke makanan yang semi padat.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik
bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.
Menurut WHO Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dianggap baik
adalah apabila memenuhi beberapa kriteria hal berikut :
a. Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai diperkenalkan pada bayi
ketika usianya lebih dari 6 bulan dan kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat
melebihi dari apa yang didapatkannya melalui ASI
b. Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan memberikan energy,
protein dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
anak.
c. Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik
pada saat disiapkan, disimpan maupun saat diberikan pada anak.
3.2 Saran
1. Bagi ibu yang mempunyai balita dianjurkan agar dalam memberikan
makanan tambahan memperhatikan usia bayi yaitu 6 bulan dan jenis
makanan yang akan diberikan mulai dari yang encer sampai ke padat
secara bertahap (seperti: bubur, pisang, pepaya, nasi tim).
2. Bagi instansi yang terkait perlu melakukan sosialisasi tentang makanan
tambahan melalui penyuluhan, pendidikan kesehatan disetiap posyandu.
xii
DAFTAR RUJUKAN
xiii