Anda di halaman 1dari 5

Jurusan Teknik Spil

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


Universitas Mercu Buana 13
MODUL 13
STRUKTUR BAJA I (2 SKS)

13.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL

13.1.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)


• Memahami dasar perencanaan sambungan dengan las (welding) pada konstruksi baja

13.1.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


• Memahami dan dapat mendesain sambungan las tumpul dan las sudut

13.2 MATERI KULIAH


• Transfer beban pada las tumpul
• Transfer beban pada las sudut
• Desain Kekuatan Las Tumpul dan Las Sudut

13.3 POKOK BAHASAN

13.3.1 Keuntungan Sambungan Las

Mengingat bahan las minimal mempunyai kekuatan yang sama dengan atau bahkan lebih
besar daripada bahan profil yang akan disambungkan, maka pada dasarnya tidak ada
pembatasan dalam menggunakan sambungan las pada konstruksi baja. Konstruksi baja yang
menggunakan sambungan las dapat memberikan kontinuitas dalam sistem konstruksi.

Keuntungan sambungan las pada kontruksi baja, antara lain:

(a) Penghematan penggunaan material baja, karena tidak ada pengurangan luas penampang.
(b) Adanya kontinuitas penampang profil, ukuran profil dapat diperkecil.
(c) Waktu yang diperlukan untuk melakukan detailing sambungan dan fabrikasi akan
berkurang, sehingga pada akhirnya dapat menghemat biaya dalam detailing konstruksi.
(d) Pelat penyambung dapat ditiadakan.
(e) Memungkinkan dibuatnya suatu konstruksi yang estetis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pengerjaan las:


(a) Biaya yang ekonomis akan dicapai apabila sambungan benar-benar didesain dengan
perhitungan las (tidak melakukan las pada sambungan yang direncanakan dengan
bout/paku keling)
(b) Sambungan las hendaknya direncanakan dengan kaku dan kontinu, sehingga diperoleh
sistem konstruksi yang efisien dan lebih jauh juga akan didapat efisiensi dalam ukuran balok
yang diperlukan.
(c) Pekerjaan las sebaiknya dikerjakan di bengkel baja dalam posisi mendatar (profil baja dan
pelat sambungan)
(d) Hendaknya dihindari pengerjaan las secara vertikal dan pada overhead, karena dapat
menaikkan biaya pengerjaan sambungan las tersebut.

Pada prinsipnya ada dua jenis las yang biasa digunakan, yaitu las tumpul dan las sudut.

13.3.2 Las Tumpul dan Las Sudut


Dalam sambungan dengan las, pada dasarnya perlu dipenuhi bahwa bahan las yang digunakan
minimum sama dengan kekuatan profil baja yang akan disambung. Pada umumnya ada dua
jenis sambungan las, yaitu:
(a) Las Tumpul
(b) Las Sudut

Contoh Las tumpul:


Contoh Las Sudut

Bahan Las

Las Tumpul Las Sudut

13.3.3 Desain Kekuatan Las Tumpul


Mengingat bahan las yang digunakan minimum sama dengan kekuatan profil baja yang akan
disambung, maka desain kekuatan tumpul biasanya diambil sama dengan kekuatan profil yang
sisambungkan. Oleh karena itu, dengan syarat bahwa pengerjaan las tumpul, maka secara
praktis tidak perlu dihitung asalkan pelat penyambung telah didesain kuat.
Sebagai contoh, apabila digunakan bahan baja dengan mutu St. 37 / Bj. 37, maka

σ = 1600 kg / cm 2 dan τ = 0,60σ = 960 kg / cm 2

13.3.3 Desain Kekuatan Las Sudut


Kekuatan las sudut bergantung kepada arah gaya yang bekerja pada bidang retaknya (bidang
las). Kekuatan las sudut didasarkan pada tebal efektif tersebut. Bentuk las sudut dapat
berbentuk cekung ataupun cembung, tetapi bentuk yang paling umum adalah berbentuk datar
atau sedikit cembung dengan sudut 45o dan sama kaki. Kekuatan suatu las sudut tergantung
pada arah gaya yang bekerja pada las, yaitu dapat dibebani gaya sejajar dan tegak lurus
(melintang) pada arah memanjang las. Pada kedua jenis pembebanan pada las, sambungan
las akan putus karena geser, biasa juga disebut dengan las geser atau shear weld. Pada
pembebanan yang sejajar dengan arah memanjang las, biasanya bidang putus membentuk
sudut 45o. Sedangkan pada pembebanan melintang arah memanjang selat, bidang putus
membentuk sudut 67½o.

(a) Pembebanan sejajar dengan panjang las : gaya yang bekerja dipindahkan dari kaki las yang
satu ke kaki las yang lainnya, sejajar dengan arah panjang las. Luas bidang las yang
bekerja:
Alas= tebal x panjang = t x L

Apabila tegangan geser yang diizinkan dipikul oleh las adalah τ , maka kekuatan las
tersebut adalah
P = τ x A las
(b) Pembebanan tegak lurus (melintang) dengan panjang las: percobaan yang dilakukan
menunjukkan bahwa putusnya las terjadi pada bidang geser yang membentuk sudut 67½ o.

A las = t’ x L

τ . Alas
P=
(
Sin 67,5 o )

Perhitungan Kekuatan Sambungan Las

Anda mungkin juga menyukai