Pengertian umum liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi
atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung
dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa-senyawa lain. Bahan
baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol
kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair bisa juga
berarti hasil pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar
dalam tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan dan
kemudian menjadi cair itu disebut dengan nama asap cair. Bentuk atau zat ini
dapat terbentuk melalui banyak metode untuk menghasilkan asap cair dalam
cakupan yang luas. Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asap
cair adalah hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran langsung
ataupun tidak langsung dari bahan – bahan yang mengandung karbon.
Salah satu manfaat asap cair adalah sebagai pengawet makanan pengganti
formalin. Formail selama ini sering digunakan masyarakat padahal berbahaya
bagi kesehatan. Pada kegunaan pengawet, asap cair memiliki keuntungan lebih
daripada formalin. Keuntungan–keuntungan itu bisa memberikan asap cair nilai
lebih dalam penggunaannya. Kelompok senyawa asam karboksilat merupakan
senyawa yang paling banyak terdapat dalam asap cair dari. Hal ini disebabkan
besarnya kadar selulosa dan hemiselulosa dari masing-masing bahan. Pirolisis
selulosa berlangsung dalam dua tahap yaitu tahap pertama merupakan reaksi
hidrolisis asam yang diikuti dengan dehidrasi untuk menghasilkan glukosa,
sedangkan tahap kedua adalah pembentukan asam asetat dan homolognya
bersama-sama dengan air serta sejumlah kecil furan dan fenol. Senyawa kimia
dominan yang keberadaannya selalu ada pada ketiga asap cair hasil pirolisis dan
hasil pemurnian dengan proses distilasi adalah Acetic acid dan Phenol. Senyawa
Phenol dan Acetic acid ini sangat berperan dalam penghambatan mikroba.
Analisis kimia yang dilakukan terhadap asap cair meliputi penentuan
fenol, karbonil, keasaman dan indeks pencoklatan.
Tempurng
5.13 13.28 11.39 1.18
Kelapa
Kayu
2.93 12.31 5.55 0.84
Bangkirai
Asap cair yang telah dipisahkan dari kandungan tar berat berupa cairan
bersifat asam dalam pelarut fase air dan berwarna kuning kecoklatan bergantung
pada jenis kayu. Berdasarkan hasil analisis gas kromatografi terdapat 11
komponen utama yang jumlahnya relatif cukup besar di dalam asap cair.
Waktu Retensi
Senyawa Konsentrasi (%)
(menit)
2,5-dimetoksi benzil
25.0 3.02
alkohol
Sebelum suatu produk kayu jadi, telah mengalami beberapa proses teknologi
yang mengubah kayu mentah menjadi produk akhir yang berbentuk khusus
dengan karakteristik tertentu.
di mana volume tinggi dari partikel serbuk gergaji besar dan lembab perlu
diekstraksi. Pengoperasian perangkat filtrasi dalam aplikasi ini dapat
menimbulkan komplikasi tertentu, karena media filter yang dibasahi air dapat
membeku selama musim dingin, yang secara signifikan mengurangi efisiensi
perangkat filtrasi. Bahkan saat ini, solusi yang paling sesuai untuk aplikasi ini
adalah menggunakan pemisah siklon. Udara buang dari pemisah siklonik
dikembalikan ke sawmill melalui selongsong filtrasi. Solusi ini sangat andal
dan memberikan ekstraksi kontinu yang stabil.
2. Pirolisis Furnace
Macam-Macam Proses
C + ½ O2 → CO (1)
CO + ½ O2 → CO2 (2)
C + CO2 → 2 CO (3)
C + H2O → CO + H2 (4)
a. Waktu Semakin lama waktu gasifikasi, maka semakin banyak hasil gas yang
dihasilkan, tetapi jumlah arang semakin berkurang
b. Kecepatan Aliran Udara menunjukkan bahwa semakin besar laju udara maka
laju konsumsi bahan bakar akan semakin besar dan waktu proses akan semakin
pendek. Penambahan jumlah oksigen yang besar ke dalam reaktor menyebabkan
bahan lebih cepat terbakar menjadi arang.
c. Rasio Udara dan Bahan Baku (AFR) Perbandingan udara dan bahan baku
dalam proses gasifikasi mempengaruhi reaksi yang terjadi dan tentu saja pada
kandungan syngas yang dihasilkan. Pada proses gasifikasi biomassa rasio udara
dan bahan baku (AFR) tidak lebih dari 1,5. Gasifikasi umumnya terdiri dari empat
proses, yaitu pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi. Proses yang
berlangsung pada gasifier dapat diamati dari rentang temperatur masing masing
proses, yaitu :
Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu syngas (H2, CO, CO2,
H2O, dan CH4), tar, dan arang. Secara umum reaksi yang terjadi pada pirolisis
beserta produknya adalah :
Arang (C), tar, minyak tanah (kerosin), gas hasil tahap pirolisis kemudian
akan teroksidasi oleh oksigen dari udara. Panas yang dihasilkan dari reaksi ini
digunakan untuk proses pengeringan dan reaksi endoterm lainnya. Reaksi yang
terjadi pada proses pembakaran adalah sebagai berikut :
C + O2 → CO2
terkandung dalam bahan bakar membentuk kukus. Reaksi yang terjadi adalah :
H2 + ½ O2 → H2O.
d. Zona Reduksi
Pirolisis yang dilakukan pada pemanasan rata–rata lambat (5-7 K/menit). Pirolisis
ini menghasilkan cairan yang sedikit sedangkan gas dan arang lebih banyak
dihasilkan.
Pirolisis ini dilakukan pada lama pemanasan 0,5-2 detik, suhu 400-600 oC dan
proses pemadaman yang cepat pada akhir proses. Pemadaman yang cepat
sangat penting untuk memperoleh produk dengan berat molekul tinggi sebelum
akhirnya terkonversi menjadi senyawa gas yang memiliki berat molekul rendah.
Dengan cara ini dapat dihasilkan produk minyak pirolisis yang hingga 75 % lebih
tinggi dibandingkan dengan pirolisis konvensional.
Proses pirolisis ini berlangsung hanya beberapa detik saja dengan pemanasan
yang sangat tinggi. Flash pyrolysis pada biomassa membutuhkan pemanasan yang
cepat dan ukuran partikel yang kecil sekitar 105 - 250 μm.
Jams adalah produk yang terbuat daribuah yang dihancurkan dan memiliki
konsentrasi yang tebal atau kental dikarenakan memiliki kandungan pactin yang
sangat tinggi. Prosesnya yaitu potongan buah dihancurkan dan dicampur dengan
pactindan beberapa bahan acid untuk membuat selai. Prosesnya harus dimasak
sampai kental, sehingga potongan buahnya lembut, halus, dan dapat dioleskan.
Jelly terbuat dari jus buah murni dan tidak ada biji atau pulpa buah yang
dimasukkan pada produk akhir. Yang berarti bahwa olesan dari jelly ini akan
berwarna jernih. Jelly merupakan jenis olesan buah yang paling padat. jadi Anda
perlu mengeluarkan ekstra tenaga untuk mengeluarkannya dari botol. Jelly juga
merupakan selai yang memiliki tekstur yang lebih kental, pada pembuatan jelly
yang digunakan hanya fruitjusnya sajatanpa mengikutsertakan kulitnya.
Marmalade mengandung kulit buah, dan biasanya terbuat dari jenis buah jeruk.
Ketika Anda mengoleskannya, Anda dapat melihat potongan-potongan kecil kulit
buahnya, yang juga memberikan sensai pahit ketika memakannya. Marmalade
dibuat dengan menggunakan kulit dati buah biasanya jeruk serta isi buahnya, hal
ini membuat ciri khas dari marmalade itu sendiri.
Preserves mirip dengan selai tetapi memiliki potongan buah yang lebih besar, atau
bahkan buah utuh, setelah dimasak. Karena preserves sangat tebal, biasanya
preserves paling baik disajikan ketika Anda menginginkan olesan yang mirip
seperti buah asli namun sebaiknya preserves tidak disajikan sebagai olesan
sandwich atau roti.
Conserves adalah selai yang dibuat dari beberapa campuran bahan utama buah
sehingga terjadi perpaduan rasa, biasanya buah akan di padukan dengan kacang
dan bahn lainnya.
Selai buah adalah produk pangan semi basah, yang merupakan pengolahan bubur
buah dan gula yang dibuat dengan campuran 45 bagian berat buah dan 55 bagian
berat gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan tambahan yang
diizinkan