Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG)

o Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur kehilangan
fungsi secara normal. Pada awal pemyakit jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian
fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut
nadi (Compensated Heart Disease). Diet memegang peran penting dalam pencegahan dan
pengobatan terhadap penyakit kardiovaskuler.

TUJUAN

o Mengetahui dan memahami tujuan diet jantung (kardiovaskuler)

o Mengetahui syarat-syarat diet jantung

o Mengetahui jenis diet dan indikasi pemberiaannya

o Mengetahui dan memahami alasan mengapa haruş dilakukan diet

o Mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit kardiovaskuler

RUMUSAN MASALAH

o Apa saja tujuan dilakukannya diet penyakit jantung?

o Apa saja syarat-syarat diet penyakit jantung?

o Apa saja jenis diet yang harus dilakukan untuk penyakit jantung dan bagaimana indikasi
pemberiannya?

o Apa penyebab penyakit jantung?

o Bagaimana cara pencegahan penyakit jantung?

BAB II DIET PENYAKIT JANTUNG

Tujuan diet penyakit jantung adalah :

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.

2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.

3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

SYARAT DIET

Energi cukup,

Protein cukup,

Lemak sedang,

Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan disiplidemia,


Vitamin dan mineral cukup,

Garam rendah, 2-3g/hari, jika disertai hipertensi dan edema,

Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas,

Serat cukup untuk menghindari konstipasi, dan

cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai denga kebutuhan.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

1. DIET JANTUNG I

O Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI).

O Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya.

O Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3
hari.

2. DIET JANTUNG II

O Diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.

OJika disertai hipertendi dan/ atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam rendah. Diet ini
rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.

3. DIET JANTUNG III

O Diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.

O Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini
rendah energi dan kalsium, terapi cukup zat gizi lain.

4. DIET JANTUNG IV

O Diberikan dalam bentuk makanan biasa.

OJika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini
cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

ATEROSKLEROSIS

O Merupakan penyebab di balik penyakit kardiovaskuler.

O Pada keadaan ini terjadi endapan lemak dalam lapisan dinding dalam pembuluh nadi.
O Endapan aterosklerosis dapat menyumbat serta menurunkan kelenturan pembuluh darah.

PENURUNAN BERAT BADAN

O Berat badan yang berlebihan akan menambah beban kerja jantung, dan timbunan lemak dalam
otot jantung sendiri dapat mengganggu efisiensi gerakan jantung. O Penimbunan lemak dalam
jumlah besar pada abdomen juga akan menghalangi pergerakan diafragma sehingga menyebabkan
sesak napas pada penderita penyakit jantung.

PEMBATASAN NATRIUM

Sumber-sumber Natrium dalam makanan :

1. Daging, ikan, susu, dan telur mengandung lebih banyak natrium daripada buah-buahan, sereal,
dan sayur-mayur.

2. Terdapat pada bumbu masak (monosodium glutamat), soda kue (natrium bikarbonat) serta pada
pengawet makanan seperti natrium benzoat dan natrium suffit (sendawa).

DIET RENDAH GARAM

Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal

1. Garam digunakan dalam jumlah minimal


2. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur.
3. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml perhari.
4. Hindari makanan yang di asinkan, bahan penyedap dan camilan.
5. Rasa hambar dapat dikurangi dengan bumbu yang tidak mengandung natrium.

DIET RENDAH KOLESTEROL LEMAK TERBATAS

Konsumsi kolesterol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara :

Membatasi makan merah telur hanya sampai dua butir selama seminggu.

Mengganti penggunaan kebiasaan minum susu fullcream dengan susu skim atau susu kedelai.

1. 2. lemak hewani untuk Menggantikan menggoreng, dengan lemak nabati seperti minyak jagung
dan minyak kedelai.

Makanan sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental juga
harus dihindari.

3. 4. 5. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolesterol seperti otak, jerohan, hati,
produk susu seperti keju, mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi dan susu fullcream.
DIET RKLT (RENDAH LEMAK DAN LEMAK TERBATAS)

1. Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu fullcream atau susu penuh
(whole milk).

2. Mentega, margarin dan minyak goreng yang lazim dipakai harus dihindari.

3. Sedapat mungkin memilih daging yang kurus.

Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging terutama yang berdaging putih. 4. 5.

Sebaiknya memilih telur ayam kampung.

Hindari konsumsi keju

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI

Selain makanan yang telah disebutkan harus dihindari untuk dimakan, beberapa yang juga harus
dihindari lainnya adalah

1. Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, usus, babat.

2. Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan : (lumpia goreng, ayam goreng, keripik kentang, dll)
yang mengandung telur dan/atau lemak jenuh. Demikian pula makana manis seperti selai, sirup,
jam, permen, cokelat, toffe, es krim, dlI)

3. Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.

PENCEGAHAN

Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskuler akhir-akhir ini menjadi subjek sebagian besar
penelitian. Rekomendasi diet untuk mencegah penyakit kardioaskuler adalah :

1. Mempertahankan berat badan yang ideal.

2. Mengurangi konsumsi total lemak.

3. Mengurangi konsumsi garam

KESIMPULAN –

Diet memegang peranan penting dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
kardiovaskuler.

- Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur kehilangan
fungsi secara normal.

Penyakit jantung dapat dicegah maupun diobati dengan cara pelaksanaan diet yang harus dilakukan
oleh penderita yang mana diet dapat berupa pemilihan makanan-makanan yang tepat untuk di
konsumsi dengan kadar-kadar tertentu serta dengan pengurangan konsumsi makanan yang dapat
memicu penyakit jantung seperti garam dan lemak jenuh.
DAFTAR PUSTAKA

E.Bek Mary, 2011. Ilmu Gizi dan Diet. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Almatsier Sunita, 2010. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai