Minggu 12– Konsep Sistem Informasi Jakarta – 12 Oktober 2001 Sebagai satu langkah maju lagi dalam upaya memberantas pembajakan perangkat lunak di Indonesia, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tangal 4 Oktober 2001 lalu memutuskan bahwa PT Panca Putra Komputindo (PT Panca), HM Computer(HM), HJ Computer, dan Altec Computer yang beralamat di Mangga Dua, Jakarta, telah melakukan pelanggaran terhadap UU hak cipta Indonesia. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan bahwa keempat dealer komputer ini bersalah telah menginstal kopi yang tidak sah dari perangkat lunak Micrsoft Windows dan Microsoft Office di komputer-komputer yang mereka jual ke konsumen. Keempat perusahaan ini diwajibkan membayar ganti rugi kepada Microsoft Corporation dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 4.764.608. HJ Computer dan Latar Belakang } Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya serta kekayaan dibidang seni dan sastra yang sangat luas à perlu perlindungan HaKI terhadap kekayaan tersebut } Indonesia tergabung dalam anggota konvensi/perjanjian internasional di bidang hak kekayaan intelektual pada umumnya, dan hak cipta pada khususnya yang memerlukan tindak lanjut dalam sistem hukum nasionalnya } Indonesia memiliki UU Hak Cipta(UUHC) yang memberikan perlindungan atas kekayaan intelektual, termasuk program komputer Perkembangan UU Hak Cipta } UU Hak Cipta telah melalui beberapa tahap penyempurnaan } UU No.6/1982 } UU No.7/1987 } UU No.12/1997 } UU No.19/2002 Tinjauan Umum UU Hak Cipta } Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut pengaturan perundangan yang berlaku. } Hak cipta yang dimaksud dalam UU ini adalah hak ekonomi(economic rights) dan hak moral(moral rights). } Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan atau produk terkait } Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan Pengertian Pencipta, Ciptaan, dan Pemegang Hak Cipta } Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama- sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifatpribadi. (Bab I, Pasal 1 point 2) } Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. (Bab I, Pasal 1 point 3) } Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut. (Bab I, Pasal 1 point 4) Fungsi dan Sifat Hak Cipta } Hak cipta dianggap sebagai benda bergerak } Hak cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundangan } Dalam hal pewarisannya, hak cipta setelah penciptanya meninggal dunia, menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat dan hak cipta tersebut tidak dapat disita, kecuali jika hak tersebut diperoleh dengan melawan hukum } Hak cipta yang tidak atau belum diumumkan pada saat pemiliknya meninggal dunia, menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat, dan hak cipta tersebut tidak dapat disita, kecuali jika hak tersebut diperoleh dengan melawan hukum Hak Cipta atas Ciptaan Yang Penciptanya Tidak Diketahui } Seperti karya peninggalan prasejarah, sejarah, benda budaya nasional lainnya, foklore dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, tarian, koreografi, kaligrafi dan karya seni lainnya, dimiliki oleh negara. } Untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaan tersebut, orang yang bukan warga negara Indonesia harus mendapatkan ijin dari instansi yang terkait dengan masalah tersebut Jenis Ciptaan yang Dilindungi } Ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, yang mencakup: } Buku, program komputer, pamflet, layout, karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain; } Ceramah, kuliah, pidato, ciptaan lain yang sejenis; } Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan pengetahuan; } Lagu atau alat musik, dengan atau tanpa teks; } Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; } Seni rupa dalam segala bentuk, seperti seni lukis, gambar, seni ukir, kaligrafi, seni pahat, seni patung, dan seni terapan; } Arsitektur, peta, seni batik, fotografi, sinematografi, terjemahan, tafsir, saduran, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. Beberapa Hal yang Tidak Memiliki Hak Cipta } Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara; } Peraturan perundang-undangan; } Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah; } Putusan pengadilan atau penetapan hakim; atau } Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya. Masa Berlaku Hak Cipta } Hak cipta atas ciptaan karya tulis, drama, tarian, seni rupa, lagu, musik, alat peraga, dan sebagainya berlaku seumur hidup pencipta, dan terus berlangsung hingga 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. } Hak cipta atas ciptaan program komputer, sinematografi, fotografi, database, dan karya hasil pengalihwujudan berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Ketentuan Pidana } Bahwa yang dimaksud dengan hak eksklusif adalah hak yang semat-mata diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan seperti mengumumkan atau memperbanyak hak tersebut tanpa ijin pemegangnya. } Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud di atas, dapat dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1.000.000 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000 (lima miliar rupiah) } Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Porgram Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) Perlindungan UUHC terhadap Karya Cipta Program Komputer } UU Hak Cipta No.19/2002 menekankan beberapa poin perlindungan terhadap program-program komputer. } Sebelum tahun 1976, hak cipta pada program komputer belum dilindungi. Karena indonesia masih mengacu pada konvensi Bern tahun 1971 dimana program komputer dan kompilasi data dilindungi hanya sebagai karya tulisan. } Adanya amandement to the copyright tahun 1976 yang menambahkan proteksi pada hak cipta ke program komputer à sistem operasi termasuk dalam perangkat lunak yang dilindungi oleh hak cipta di beberapa negara. } Keputusan US Court of Appeals 20 Agustus 1983 yang menyatakan bahwa sistem operasi program komputer yang termuat dalam perangkat keras dapat menjadi subjek dari hak cipta mempengaruhi pemerintah Indonesia untuk mempebaharui UUHC. } Tahun 1987 Indonesia menyempurnakan UUHC 1982 dengan UUHC No. 7 tahun 1987 yang menyatakan program komputer sebagai ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta. } UUHC 1987 pasal 1 ayat 7: program komputer adalah program yang diciptakan secara khusus, sehingga memungkinkan komputer untuk melakukan fungsi tertentu. } Tahun 1994 Indonesia menjadi anggota Agreement Establishing the World Trade Organization, yang Mencakup pula Agreement on Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights yang kemudian disingkat sebagai TRIPs. Melihat dari standar TRIPs, UUHC tahun 1994 memiliki bebrapa kekurangan, yaitu mengenai jangka waktu perlindungan, hak menyewakan dan perlindungan terhadak kode baik source code, object code, maupun compilation data. } Selain TRIPs, banyak konvensi-konvensi lain yang akhirnya mendorong Indonesia untuk memperbaiki UUHC tahun 1994. } Lahirlah UUHC No.12 tahun 1997 yang melindungi program komputer sebagai karya cipta meliputi sistem operasi, object code, source code, program structure, sequence organization, serta micro data } Terakhir, UUHC No.19 tahun 2002 dikeluarkan untuk memperbaiki UUHC tahun 1997. } Pada UUHC tahun 1997 perlindungan program komputer hanya sebatas larangan untuk memperbanyak, mendistribusikan dan menyewakan tanpa ijin pencipta. } UUHC tahun 2002 memberikan pengaturan yang lebih lengkap, disertai ketentuan pidana yang diperberat dan diperluas. Misalnya, pengguna yang terbukti menggunakan perangkat lunak ilegal dancam sanksi pidana batas minimal berupa pidana penjara selama satu bulan, dan denda Rp. 5juta, sedangkan batas maksimalnya berupa pidana penjara 7 tahun dan denda Rp. 5milliar rupiah. Beberapa Pasal UUHC tahun 2002 Berkaitan dengan Program Komputer } Pasal 1 ayat 8 ttg definisi program komputer } Program Komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang jika digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut. } Pasal 2 ayat 2 ttg pemegang hak cipta atas program komputer } Pencipta dan/atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer memiliki hak untuk memberikan ijin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut, untuk kepentingan yang bersifat komersial } Pasal 12 ayat 1a } Dalam undang-undang ini, ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup: buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan(lay out), karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya } Pasal 15 ayat 1g } Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta } Pasal 30 ayat 1 } Masa berlaku ciptaan program komputer adalah 50 tahun sejak ciptaan tersebut diumumkan } Pasal 72 ayat 3 } Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak 500 juta rupiah Pendaftaran Hak Cipta } UUHC pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan à otomatis hak cipta melekat pada penciptanya
} Perlukah mendaftarkan hak cipta kepada Direktorat
Jendral Hak Cipta, terutama yang berkaitan dengan program komputer ??? } Program komputer perlu didaftarkan hak ciptanya jika program tersebut dibuat dengan tujuan komersial serta proaktif mendekati target pasar, dengan tujuan untuk mencegah pembajakan terhadap program tersebut. } Sertifikat pendaftaran hak cipta perangkat lunak akan menjadi prima facie evidence(bukti utama) dalam proses hukum pada saat terjadinya pembajakan perangkat tersebut. } Tanpa sertifikat pendaftaran hak cipta, penyidik membutuhkan waktu lama untuk menyingkap kepemilikan program tersebut, sebab bukti pelanggarannya memerlukan pengetahuan teknis. Pasal-Pasal UUHC No.19 Tahun 2002 tentang Pendaftaran Hak Cipta } Pasal 35 (1) Direktorat Jendral menyelenggarakan pendaftaran ciptaan dan dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan (2) Daftar Umum Ciptaan tersebut dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dikenai biaya (3) Setiap orang dapat memperoleh untuk dirinya sendiri suatu petikan dari Daftar Umum Ciptaan tersebut dengan dikenai biaya (4) Ketentuan tentang pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak merupakan kewajiban untuk mendapatkan hak cipta } Pasal 36 } Pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan tidak mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari ciptaan yang didaftar. } Pasal 37 (1) Pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan dilakukan atas Permohonan yang diajukan oleh Pencipta atau oleh Pemegang Hak Cipta atau Kuasa. (2) Permohonan diajukan kepada Direktorat Jendral dengan surat rangkap 2(dua) yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan disertai contoh Ciptaan atau penggantinya dengan dikenai biaya. (3) Terhadap Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Direktorat Jendral akan memberikan keputusan paling lama 9 bulan terhitung sejak tanggal diterimanya Permohonan secara lengkap (4) Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah konsultan yang terdaftar pada Direktorat Jendral (5) Ketentuan mengenai syarat-syarat dan tata cara untuk dapat diangkat dan terdaftar sebagai konsultan sebagaimana dimaksud pada ayat(4) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah } Pasal 45-47 } Menyatakan bahwa pemegang hak cipta berhak melaksanakan sendiri pemberian lisensi kepada pihak lain. Perjanjian lisensi itu wajb dicatat di Dirjen HKI agar memiliki akibat hukum. Lebih lanjut, perjanjian lisensi ini akan dirinci melalui Keputusan Presiden(Keppres). } Pasal 56 } Menyatakan bahwa gugatan kepada pelanggar hak cipta diwujudkan dalam bentuk ganti rugi, pidana atau keduanya sekaligus. Pengajuan gugatan ganti rugi tidak mengurangi kemungkinan tuntutan secara pidana. } Pasal 67 } Menyatakan bahwa pengadilan dapat segera menerbitkan surat penetapan jika diduga ada pelanggaran hak cipta. Artinya, pelanggar tidak dapat menggunakan komputer, sementara proses peradilan berlangsung. Pelanggaran Hak Cipta } Microsoft Corporation mengelompokkan pembajakan dalam 5 bentuk: } Memasukkan perangkat lunak ilegal ke harddisk } Softlifting } Lisensi dipakai melebihi kapasitas penggunaan yang ditentukan dalam lisensi tersebut } Penjualan CD aplikasi ilegal } Penyewaan perangkat lunak ilegal } Downloading ilegal Pelanggaran Hak Cipta di Indonesia } Indonesia menempati posisi ke-4 pada tahun 1997 dalam pembajakan perangkat lunak, berdasarkan survei Bussiness Software Alliance(BSA). } Survei BSA tahun 1997 menunjukkan bahwa tingkat pembajakan di Indonesia mencapai 93% à hanya 7% perangkat lunak berlisensi yang digunakan oleh pemakai komputer. Jumlah kerugian yang ditimbulkan mencapai 193,2 juta Dollar AS } Tahun 2001 Indonesia menempati posisis ke-3 setelah Vietnam dan Cina à Indonesia masuk dalam prioritas untuk diawasi oleh BSA } Kegiatan pembajakan paling banyak dilakukan di Indonesia: } Dilakukan oleh end user } Penggunaan satu lisensi untuk banyak PC } Pelanggaran kontrak lisensi } Pemuatan perangkat lunak bajakan di PC } Dilakukan reseller } Pemalsuan dan pemuatan dalam hard disk. MENGAPA ??? Tugas Diskusi } Pembajakan yang terjadi di Indonesia masih sangat marak. } Cermatilah kondisi tersebut dengan melakukan survei internet untuk mendapatkan informasi tentang kasus-kasus pembajakan perangkat lunak di Indonesia. } Diskusikan beberapa pertanyaan berikut ini: } Menurut pengamatan Anda, apakah penyebab terbesar dari maraknya pembajakan perangkat lunak di Indonesia tersebut? Tuliskan sebab-sebab tersebut secara urut, dari penyebab yang paling utama menurut Anda! } Tuliskan pula langkah yang paling tepat untuk upaya-upaya pencegahan terhadap maraknya pembajakan tersebut. Tuliskan langkah-langkah tersebut secara urut berdasarkan skala prioritas yang harus dilakukan terlebih dahulu!